Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pendahuluan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pendahuluan."— Transcript presentasi:

1 Pendahuluan

2 Sasaran Proteksi Radiasi Medis
menjamin bahwa:- Pekerja radiasi memiliki lingkungan kerja yang aman dan, taat pada peraturan kerja yang aman, tidak menerima dosis radiasi melebihi batas dosis yang telah ditentukan yaitu rata-rata 100 mSv lebih 5 tahun (atau 20 mSv per tahun)

3 Sasaran Proteksi Radiasi Medis
untuk menjamin bahwa :- Anggota masyarakat Atau yang menemani dan membantu pasien selama pengujian sinar-x (carers), Taat pada tidak menerima dosis radiasi melebihi batas dosis yang telah ditentukan. yaitu 1 mSv per tahun (atau 5 mSv selama bekerja)

4 Sasaran Proteksi Radiasi Medis
untuk menjamin bahwa :- Kualitas image optimum dan dosis radiasi minimum; Untuk pasien, dosis radiasi sesuai dengan guidance level; Personil yang menggunakan peralatan sinar-x dikualifikasi dan dilatih secara memadai, termasuk pengetahuan akan bahaya potensial radiasi; dan Terutama sekali untuk radiologi intervensional, efek deterministik tidak terjadi. Guidance levels typically apply to “average” pasien e.g. 70 kg.

5 Prosedur Radiologi Diagnostik Umum
Prosedur radiologis umum meliputi prosedur terapi dan diagnostik (intervensional) yang dilakukan terhadap pasien dengan indikasi klinis khusus. Prosedur harus dilakukan dalam instalasi radiologi oleh praktisi khusus dan terlatih menggunakan peralatan yang sesuai prosedurnya. Penggunaan peralatan sinar-x oleh praktisi medis atau orang lain tanpa pelatihan radiografi (atau radiologis) dan keselamatan radiasi yang sesuai harus dilarang.

6 Perencanaan sebuah fasilitas radiologi dasar

7 Treatment / ruang sinar-x
Gambaran fasilitas sinar-x sederhana (sinar-x mobile ) Koridor Ruang Konsultasi Treatment / ruang sinar-x Ruang Gelap Di pan Operator Luar A mobile sinar-x machine is set up for a chest sinar-x with a horizontal sinar-x berkas. The cassette holder is on an outside wall possibly minimizing primary berkas shielding requirements. The operator is standing behind a mobile protektif barrier (although with batasaned sinar-x workloads – both in number and type - a distance of 2 m from the pasien and sinar-x tabung together with a 0.25 mm (minimum) lead equivalent apron may provide very adequate proteksi). The adjoining darkroom has manual processing tanks. The Couch (on which some sinar-x pengujian will take place) is against adjoining the Consulting Room wall. For a single doctor practice, the Consulting Room may not be occupied during sinar-x pengujian. Any shielding that may be required may be minimal (although future changes to the practice need to be considered). The darkroom similarly is unlikely to be occupied during paparan. However, undeveloped film stocks in the darkroom, particularly loaded film cassettes, will require proteksi from scattered radiasi. Localized lead shielding to the storage area may suffice.

8 Paparan berlebih dan kecelakaan potensial
Penyebab yang berhubungan dengan peralatan sinar-x misalnya Kegagalan komponen Kurang perawatan; faktor paparan yang tidak akurat; hilangnya filtrasi; kerusakan komponen pada image intensifiers; pengaturan default yang tidak sesuai Penggunaan peralatan yang tidak sesuai dari suatu prosedur.

9 Paparan berlebih dan kecelakaan potensial (lanj)
Yang disebabkan oleh manusia misalnya. Pelatihan yang tidak memadai; Pemilihan parameter paparan yang tidak tepat; Kesalahan komunikasi misalnya antara acuan praktisi medis dan radiografer (teknologis radiolog)

10 Peralatan yang digunakan dalam radiologi diagnostik
Tabung dan Generator Sinar-X Radiografi tujuan umum Fluoroskopi tujuan umum Peralatan fluoroskopi yang digunakan untuk prosedur radiologi intervensional Computed Tomografi Mammografi Pediatrik Radiografi dental

11 Tabung dan Generator Sinar-X

12 Pesawat sinar-x Tiga unsur dasar yang dibutuhkan untuk pesawat sinar-x : Sumber elektron; filamen tungsten yg dipanaskan (katoda); Target metal (anoda); Medan listrik yg tinggi (kilovolt) untuk mempercepat elektron antara sumber dan target;

13 Stationari anoda tabung sinar-x
Pesawat sinar-x (lanjutan) “Stationary” in comparison to a “rotating” anode sinar-x tabung. Typical of early sinar-x tabung but can have severe batasanations on loading (and therefore on radiasi output) due to the heat generated during paparan Stationari anoda tabung sinar-x

14 Persyaratan khusus utk tabung sinar-x:
Semakin kecil focal spot yg dpt dipakai; Arus filamen yg cukup utk meminimalkan waktu paparan; Metoda yang efisien untuk mengeluarkan panas yang dihasilkan pada target (anoda); Material yang sesuai, area dan angulasi anoda; Pilihan baik anoda yg berputar atau stationari; Lebih dari satu filamen (untuk ukuran focal spot yg berbeda) The detail in a radiographic image largely depends on geometry. i.e. a physically small source of x-rays (the focal spot), moderately large distances to the pasien (e g 100 cm) with pasien-image receptor distances as small as possible. The higher the filament current (amps), the higher the tabung current (milliamps) and the greater the radiasi output of the sinar-x tabung. Short paparan times are necessary to minimise blurring of the image due to pasien movement. (Movement of the sinar-x tabung will also cause blurring but for general radiografithe tabung should be rigidly supported and stationary). Compare with tomography where the sinar-x tabung and image receptor move. The anode may be made of perbedaan materials. For general radiografitungsten is commonly used. However, for mammography where specific, low energy photons are necessary, Molybdenum and/or Rhodium is used. Rotating anodes are required for most general purpose radiografiso that high tabung currents can be utilized. Unless specially cooled, stationary anode sinar-x tabung generally have significant power batasanations (e.g. less than 100 mA) and because of the longer paparan times may only be suitable for simple sinar-x pengujian such as of the chest and extremities.

15 HOUSING TABUNG SINAR-X (RANGKAIAN)
Rangkaian tabung sinar-X (tabung sinar-x, housing dan kolimator) KOLIMATOR BERKAS CAHAYA KABEL TEGANGAN TINGGI HOUSING TABUNG SINAR-X (RANGKAIAN) Kebocoran radiasi sepanjang shielding harus diminimalkan dan harus memenuhi standar.

16 Housing dan kolimator tabung sinar-X
Berkas radiasi diarahkan pada pasien, biasanya sepanjang kolimator yg dpt diatur dimana operator dapat mengendalikan ukuran dan bayangan berkas sinar-x.

17 Anoda tabung sinar-x yg berputar

18 Panel kendali untuk instalasi sinar-x
Generator Panel kendali untuk instalasi sinar-x

19 Beberapa kegagalan fungsi yg dpt berakibat thd keselamatan
Kebocoran radiasi berlebih sepanjang housing dan kolimator tabung sinar-x; Ketakakurasian dan ketakkonsistenan tegangan tabung sinar-x; ketakakurasian dan ketakkonsistenan mAs, waktu, arus tabung; Ketakkonsistenan output tabung sinar-x; Ketaktepatan atau ketaksesuaian filtrasi; Kurang kongruennya lampu kolimator dan berkas sinar-x; Untuk peralatan discharge kapasitor, kebocoran radiasi berlebih (pada arah berkas sinar-x yg berguna) ketika kapasitor terisi penuh (tetapi tanpa suatu paparan awal). Excessive radiasi leakage (in the direction of the useful sinar-x berkas) when capacitor discharge sinar-x peralatan is fully charged (but before the paparan is made); The high voltage in a capacitor discharge unit , although stored in a capacitor (e.g. 1µF) is simultaneously applied across the high tension cables and the sinar-x tabung. Electron flow is prevented by a voltage biased grid positioned between the cathode and anode. This voltage is dropped when the paparan is initiated. However, if the bias voltage is too low, electrons will pass from the cathode to the anode and generate x-rays even though the paparan may not have been initiated. In modern CD peralatan, a lead shutter is fitted outside the sinar-x tabung assembly as a safeguard to prevent avoidable paparan of the pasien and operator when the capacitor is charged. The shutter is removed when the paparan is initiated. However, some early CD peralatan did not have a lead shutter and, if the bias voltage is incorrect, high paparan rates (emitted in the direction of the useful sinar-x berkas) can occur.

20 The Fundamentals of radiografi. Kodak
Struktur film, screen intensifier dan kaset The Fundamentals of radiografi. Kodak

21 Pemrosesan film sinar-X
THERMOMETER TIME-TEMPERATURE CHART TIMER FILM IN FILM OUT Pemrosesan film otomatis sederhana Pemrosesan film manual

22 Fluoroskopi : imaging dinamis (real time)
Tabung amplifier cahaya, dikombinasi dgn kamera televisi, adalah sistem paling banyak menggunakan intensifikasi image.

23 Masalah yang mungkin mempengaruhi proteksi radiasi
Screen film-Intensifier Penyimpanan film yang tidak memuaskan (menyebabkan fogging); kerusakan kaset atau screen intensifier Pencahayaan, atau kebocoran dalam ruang gelap Kaset melewati hatch atau kontainer penyimpanan tidak disediakan atau diberikan shielding yang tidak memadai. Developer bahan kimia yang tidak sesuai (misalnya jenis yg salah, pembuangan dan/atau pengisian ulang yang tidak sesuai, kesalahan temperatur) Catatan: Ventilasi juga isu keselamatan kerja yg penting

24 Masalah yang mungkin mempengaruhi proteksi radiasi (lanj)
Teknologi Film-screen Kegagalan mengikuti prosedur pengembangan waktu-temperatur film yang ditentukan pabrikan (pengembangan manual) atau untuk memelihara dgn baik prosessor film otomatis. Sistem Fluoroskopi dan Digital Fluoroskopi langsung (screen fluoressen yg tdk efisien) Image intensified fluoroskopi (efisiensi rendah, resolusi dan kontras yg kurang dari image intensifier TV chain)

25 Radiografi Umum

26 Radiografi Umum Sistem sinar-x konvensional radiografi thoraks (dada)
Note the large FFD (to reduce magnification) Note the waist apron being fitted to the pasien’s lower back and its batasaned efekiveness (can only reduce leakage and scatter from the light berkas collimator. Considering the relatively high efekive energy of the leakage radiasi (after passing through the shielding of the sinar-x tabung housing) and its low intensity, the benefit of a 0.25 – 0.5 mm lead apron is dubious. The amount of scatter from the light berkas collimator also is unlikely to be at a level that would warrant the use of the apron. The pasien’s radiasi dosis is unlikely to change significantly, with or without the apron. Sistem sinar-x konvensional radiografi thoraks (dada)

27 Sistem konvensional tujuan umum
Sistem dasar untuk pengujian sinar-x umum

28 Sistem konvensional untuk tujuan umum (lanjutan)
Contoh sistem mobile untuk tujuan radiografi umum

29 Persyaratan khusus peralatan
Untuk radiografi umum, generator dan tabung sinar-x harus beroperasi dalam range energi dari kV peak sampai kV peak. Kolimator berkas cahaya yang dapat diatur (rectangular) harus dicoba pada rangkaian tabung sinar-x sehingga operator dapat membatasi ukuran dan bayangan berkas sinar-x pada area perhatian klinis.

30 Persyaratan khusus peralatan (lanjutan)
Penambahan dan variasi filtrasi (filtrasi tambahan) harus tersedia bagi operator untuk mengurangi energi radiasi rendah yang tidak menuju image receptor dan yang meningkatkan dosis pasien yang tidak perlu. Bagaimanapun juga, operator harus tidak dapat memindahkan setiap filtrasi permanen yang dibutuhkan untuk memenuhi spesifikasi filtrasi minimum Berkas cahaya dan sinar-x dari kolimator berkas cahaya harus kongruen (dengan suatu kesalahan yang ditetapkan) dan mengindikasikan luasnya lapangan radiasi.

31 Persyaratan khusus peralatan (lanjutan)
Suatu grid anti-hamburan penting untuk pengujian kebanyakan bagian tubuh yang tebal. Ditempatkan (lebih disukai yang dapat dipindahkan) perangkat setelah pasien, (tetapi sebelum dan dekat dengan image receptor) untuk mengurangi tingkat radiasi hamburan menuju receptor. Fundamentals of radiografi. Kodak

32 yg mempengaruhi proteksi radiasi
Kegagalan fungsi peralatan radiografi umum yg mempengaruhi proteksi radiasi Filtrasi yang tidak memadai terhadap tugas imaging Ketakkongruenan antara berkas sinar-x dan cahaya Ketakalignment antara berkas sinar-x dan image receptor Penggunaan tidak memadai dari grid anti-hamburan (misalnya penggunaan yang tidak penting, ratio yang tidak tepat, kesalahan alignment, dll.) meningkatkan dosis pasien yang tidak perlu dan berkurangnya kualitas image. Kegagalan fungsi AEC atau kesalahan kalibrasi.

33 Fluoroskopi

34 Peralatan Fluoroskopi
Peralatan fluoroskopi menggunakan image intensifiers elektronik untuk memberikan image real-time (dinamis); Fluoroskopi digunakan untuk evaluasi dinamis kerusakan fungsional dan panduan selama prosedur pembedahan rutin, biopsi, dll. Fluoroskopi digunakan selama prosedur radiologi intervensional

35 Peralatan Fluoroskopi tujuan umum
Sistem fluoroskopi tujuan umum

36 Peralatan Fluoroskopi mobile
Sistem fluoroskopi mobile untuk prosedur rutin selama pembedahan

37 Kegagalan fungsi peralatan fluoroskopi yg mempengaruhi proteksi radiasi
Filtrasi yang tidak sesuai dari berkas sinar-x utama Ketak-alignment dari berkas sinar-x dan image intensifier Nilai dosis yang berlebih (diatas rekomendasi IEC) pada image intensifier input fosfor Ketakcukupan atau ketaksesuaian perangkat shielding yang disesuaikan Waktu paparan fluoroskopi yang tidak tepat atau tidak berfungsi Ketaktepatan kalibrasi sistem pengukuran dosis pasien

38 Radiologi Intervensional

39 Radiologi Intervensional
Radiologi Intervensional menggunakan imaging sinar-x untuk memandu penempatan kateter, stents, dll. Dalam pembuluh darah dan organ untuk tujuan perbaikan atau treatment suatu kondisi tertentu.

40 Peralatan fluoroskopi untuk radiologi intervensional

41 Radiologi Intervensional (lanjutan)
Sistem fluoroskopi yang dapat digunakan untuk DSA dan radiologi intervensional.

42 Masalah yang mempengaruhi proteksi radiasi
Prosedur kompleks yang tidak dioptimalkan (parameter paparan, jumlah image yang diperoleh, nilai dosis, posisioning pasien, dll.); Pelatihan proteksi radiasi yang tidak memadai yang diterima oleh fisikawan intervensional.

43 Computed Tomography

44 Computed Tomografi CT scanner telah dikembangkan untuk aplikasi klinis pada awal tahun Disediakan suatu langkah luar biasa yang lebih maju dalam imaging, utamanya pada otak. Awalnya, hanya scanner kepala yang diproduksi tetapi kemudian diikuti scanner tubuh.

45 Computed Tomografi (lanjutan)
Prinsip akuisisi image dalam CT scanner generasi ketiga

46 Computed Tomography (lanjutan)
Pengujian CT

47 Multislice CT scanner

48 Computed Tomografi (lanjutan)

49 image CT secara matematis direkonstruksi dari data yang diukur.

50 Computed Tomografi (lanjutan)

51

52 Computed Tomografi (lanjutan)
Teknologi yang berkembang ini telah menuju kepada meningkatnya penggunaan CT dalam manajemen rutin pasien dan meningkatkan variasi pengujian. Dosis pasien dr pengujian CT relatif tinggi ( mSv). variasi dosis utama utk pengujian yg sama dpt diperoleh dari perbedaan protokol imaging atau antara jenis scanner. Untuk meminimalkan paparan radiasi yang tidak penting, justifikasi klinis utama untuk seluruh pengujian CT harus didukung. Protokol imaging harus dioptimalkan untuk menyediakan informasi klinis yang dibutuhkan dengan dosis minimum terhadap pasien.

53 Parameter Scan yang mempengaruhi Dosis Pasien
Dosis pasien berdasarkan kualitas hakiki CT scanner (geometri scanner, geometri berkas, kolimasi dan filtrasi, dll). Bagaimanapun juga, perubahan dalam range parameter operasi yang dapat dipilih juga dapat secara signifikan berdampak terhadap dosis radiasi pasien misalnya. Potensial tabung sinar-x, arus tabung, waktu paparan Ketebalan irisan, jumlah irisan (atau perputaran helical) Interval irisan (mode incremental) atau faktor pitch (mode helical) Lebar window, ukuran matriks dan lapangan dari view

54 Kegagalan fungsi yang berdampak thd proteksi radiasi
Ketakakuratan dan ketakkonsistenan tegangan/arus tabung sinar-x Ketakkonsistenan output tabung sinar-x Perbedaan antara paparan yang diukur dan parameter kualitas image serta data pabrikan : misalnya image noise, resolusi, tebal irisan, nilai dan keseragaman jumlah CT, Computed Tomography dosis Index (CTDI). Isu proteksi radiasi pada umumnya lebih berdampak dengan kurangnya pemahaman dan manajemen dari parameter yang dipilih dari pada kurangnya kinerja peralatan.

55 Mamografi

56 Mamografi Mamografi merupakan metode terbaik yang dapat dipercaya untuk mendeteksi lesi dalam payudara. Tehnik sinar-x ini dapat mendeteksi tumor kecil sebelum gejala klinis yang jelas muncul. Pengujian payudara dilakukan bisa dengan acuan medis individual, atau sebagai bagian dari program screening. Sistem mamografi sinar-x menggunakan peralatan yang memadai (generator potensial rendah, tabung sinar-x anoda khusus dan filtrasi, dll.)

57 Mamografi (lanjutan) Peralatan khusus (yang memadai) untuk mamografi

58 RANGKAIAN TABUNG SINAR-X SCREEN PROTEKTIF OPERATOR
Peralatan Mamografi IMAGE RECEPTOR PLAT TEKANAN RANGKAIAN TABUNG SINAR-X SCREEN PROTEKTIF OPERATOR Peralatan sinar-x Mamografi

59 Persyaratan khusus Mamografi harus dilakukan menggunakan penggunaan, peralatan sinar-x tujuan khusus dengan: Generator yang mampu secara relatif potensial tabung sinar-x rendah : misalnya kV peak Tabung sinar-x dengan suatu target (anoda) molybdenum atau rhodium dan filtrasi Mo atau Rh. Pada unit mamografi yang modern perbedaan anoda/kombinasi filter tersedia. Penggunaan suatu grid anti-hamburan dan sistem kendali paparan otomatis (AEC) sangat direkomendasikan.

60 Persyaratan khusus (lanjutan)
Radiolusent perangkat tekanan payudara - penerapan tekanan yang pasti pada payudara selama mamografi menyediakan immobilisasi, mengurangi ketebalan jaringan dan menjamin keseragaman pada ketebalan lebih baik. Tekanan berperan untuk meningkatkan kualitas image dengan minimalkan blurring dan dengan mengurangi kedua paparan yang dibutuhkan dan intensitas radiasi hamburan. Phantom payudara standar yang memperkirakan payudara rata-rata (didesain dengan spesifikasi standar) untuk kinerja peralatan yang memeriksa dan mengestimasi dosis kelenjar rata-rata (MGD)

61 Kegagalan fungsi yang mempengaruhi proteksi radiasi
Pada dasarnya sama seperti untuk sistem sinar-x umum tetapi tes yang dilakukan dan instrumen pengukuran yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik sistem mamografi, misalnya Ketakakuratan dan ketakkonsistenan tegangan tabung sinar-x dan output radiasi; Ketak-alignment antara berkas sinar-x dan image receptor, ketakseragaman lapangan sinar-x; Ketakcukupan kondisi penyimpanan film, pengembangan image dan kondisi viewing AEC dikalibrasi secara tidak sesuai, dll.

62 Radiologi Pediatrik

63 Radiologi Pediatrik Berdasarkan perbedaan fitur anatomis, bentuk tubuh dan patologi antara anak-anak dan orang dewasa, radiologi pediatrik dikenal sebagai sub-keahlian. Resiko efek radiasi yang merugikan dipertimbangkan lebih besar pada anak-anak dari pada orang dewasa karena harapan hidupnya lebih lama dan peningkatan radio-sensitivitas jaringan yang muda. Pertimbangan khusus harus diberikan kepada pengukuran proteksi radiasi untuk pasien pediatrik.

64 Peralatan Pediatrik Karena pengharapan hidupnya yang lebih lama dan sensitivitasnya yang lebih besar terhadap radiasi, resiko efek radiasi lambat lebih besar pada anak-anak dari orang dewasa. Pandangan akan meningkatnya resiko radiasi pada usia yang lebih muda, pengujian radiologis anak-anak (0-15 tahun) memberikan pertimbangan khusus dan rekomendasi khusus untuk peralatan dan prosedur. Radiologi pediatrik dikenal sebagai sub-spesialis dalam radiologi diagnostik dan pendidikan dan pelatihan khusus harus wajib untuk praktisi radiologi pediatrik.

65 Peralatan khusus untuk pengujian Pediatrik
Peralatan Pediatrik (lanjutan) Peralatan khusus untuk pengujian Pediatrik

66 Peralatan Pediatrik (lanjutan)
Kriteria dasar untuk peralatan sinar-x yang digunakan dalam radiologi pediatrik sama seperti untuk peralatan tujuan umum. Bagaimanapun juga, kinerja dan persyaratan desain tambahan penting karena ukuran kecil pasien dan kondisi khusus yang dibutuhkan untuk beberapa pengujian (seperti halnya berhadapan dgn bergeraknya seorang anak). Hal ini termasuk:- The design and appearance of sinar-x rooms are also important to improve the co-operation of anak kecil . Waktu paparan sangat pendek, keakuratan dan dapat diproduksi ulang; Kolimator yang dapat diatur untuk dimensi yang mungkin lebih kecil dari pada beberapa peralatan sinar-x tujuan umum yg sederhana mungkin tersedia.

67 Peralatan Pediatrik (lanjutan)
Sebagai konsekuensi: Generator daya penuh penting untuk waktu paparan sangat pendek yg dibutuhkan (hanya generator frekuensi 12-pulsa atau medium-tinggi harus digunakan untuk menjamin keakuratan dan kemampuan produksi ulang yg layak); Ketika peralatan sinar-x mobile harus digunakan (walaupun tidak disarankan), generator frekuensi medium atau tinggi lebih disukai; Tegangan tabung sinar-x rendah harus dihindarkan ketika dapat dipakai. Tegangan tabung sinar-x yang lebih tinggi dan filtrasi tambahan yang memadai direkomendasikan;

68 Peralatan Pediatrik (lanjutan)
ukuran nominal focal spot antara 0.6 mm dan 1.3 mm adalah yang diinginkan; Berkas sinar-x harus dibatasi secara hati-hati terhadap area perhatian klinis dengan penggunaan kolimasi berkas cahaya yang akurat; Shielding protektif tambahan harus disesuaikan pada anak-anak dan tersedia dalam suatu range ukuran; Material atenuasi rendah antara fokus tabung sinar-x dan image receptor (misalnya table top, kaset, grid anti-hamburan) akan berperan untuk pengurangan dosis;

69 Peralatan Pediatrik (lanjutan)
Pemilihan manual dengan seksama akan faktor paparan mungkin menghasilkan dosis radiasi lebih rendah. Pemilihan sistem screen-film intensifier lebih cepat, dan image intensifiers dengan faktor konversi tinggi, akan menghasilkan dosis radiasi lebih rendah. Posisioning dan immobilisasi pasien dengan tepat adalah penting: perangkat immobilisasi harus mudah untuk digunakan tanpa membuat stress pasien.

70 Kegagalan fungsi peralatan yg mempengaruhi proteksi radiasi
Pada dasarnya sama seperti sistem sinar-x umum tetapi tes yang dilakukan dan instrumen pengukuran yang digunakan harus disesuaikan dengan peralatan pediatrik. Program kendali kualitas terutama penting pada layanan radiologi pediatrik.

71 Radiologi Dental

72 Radiografi dental Radiografi dental merupakan salah satu kebanyakan pengujian sinar-x umum. Ada tiga jenis pengujian yang umum:- Radiografi intra-oral tanpa film screen atau digital image receptor (paparan langsung) Radiografi panoramik (tomografi); dan Radiografi cephalometric

73 untuk radiografi dental intra-oral
Radiografi dental (lanjutan) Peralatan standar untuk radiografi dental intra-oral

74 radiografi dental panoramik (tomografi)
Radiografi dental (lanjutan) Peralatan untuk radiografi dental panoramik (tomografi)

75 Peralatan sinar-X Dental
Radiografi dental merupakan salah satu kebanyakan pengujian sinar-x yang umum dalam dunia industri. Walaupun dosis radiasi dan resiko individual rendah, banyak pengujian yang berlebih yang dilakukan pada kelompok usia yang lebih muda. Seperti pada prosedur radiologis lain, dosis pasien dapat secara signifikan dipengaruhi oleh peralatan dan tehnik yang digunakan serta pengukuran jaminan kualitas pada tempatnya.

76 Peralatan sinar-X Dental (lanjutan)
Note the pointer cone on the left and the open ended collimator on the right. The open ended has reduced scatter and restricts the sinar-x berkas to within the collimating cylinder. However, primary collimation at the sinar-x tabung port should restrict the berkas rather than the cylinder itself. Peralatan “pointer cone ” yg lebih lama. Kolimasi buka tutup (seperti terlihat sebelah kanan) harus digunakan

77 Peralatan sinar-X Dental (lanjutan)
FILM HOLDER DAN PERANGKAT POSISIONING Pengujian sinar-x Intraoral

78 Peralatan sinar-x panoramik tomografi
Peralatan sinar-X Dental (lanjutan) Peralatan sinar-x panoramik tomografi

79 Peralatan sinar-x panoramik tomografi - perangkat posisioning pasien
Peralatan sinar-X Dental (lanjutan) Peralatan sinar-x panoramik tomografi - perangkat posisioning pasien

80 Persyaratan khusus untuk peralatan Panoramik
Perputaran tabung sinar-x disekitar kepala yang menyediakan image tomografi seluruh struktur lengkung gigi harus presisi dan dapat diproduksi ulang. Perangkat posisioning pasien harus sederhana, dapat dipercaya dan akurat. kombinasi screen/film intensifier cepat (atau kecepatan image receptor yang dapat dibandingkan) harus digunakan. Seluruh peralatan baru harus dilengkapi range paparan radiografi sesuai dengan persyaratan klinis, yang membangun pasien (misalnya dewasa, anak-anak) dan kecepatan image receptor.

81 Kegagalan fungsi yg mempengaruhi proteksi radiasi
Pada dasarnya sama seperti untuk sistem sinar-x umum tetapi tes yang dilakukan dan instrumen pengukuran yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik tertentu sistem dental dibawah investigasi: misalnya Surveys suggest that a significant number of dentists do not ensure that films are developed strictly in accordance with the manufacturer's directions. The result frequently is overpaparan and underdevelopment, sometimes with a reduction in film kualitas. Ketakakuratan dan ketakkonsistenan tegangan tabung sinar-x dan output radiasi, Ketakakuratan atau waktu yang tidak efektif, Ketak-alignment antara berkas sinar-x dan image receptor, Ketakcukupan kondisi penyimpanan film, pengembang image dan kondisi viewing


Download ppt "Pendahuluan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google