Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Peran Sertifikasi Kompetensi Profesi Dalam Peningkatan Kompetensi Bankir Indonesia Disampaikan dalam seminar “Memilih Strategi Talent Management yang.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Peran Sertifikasi Kompetensi Profesi Dalam Peningkatan Kompetensi Bankir Indonesia Disampaikan dalam seminar “Memilih Strategi Talent Management yang."— Transcript presentasi:

1 Peran Sertifikasi Kompetensi Profesi Dalam Peningkatan Kompetensi Bankir Indonesia
Disampaikan dalam seminar “Memilih Strategi Talent Management yang Tepat” Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan 30 Oktober 2014 1 1

2 Key points Isu pokok SDM perbankan Indonesia
Pengertian dan proses sertifikasi LSPP dan Peta Kompetensi Perbankan Indonesia Peran dan manfaat sertifikasi kompetensi 1 2 3 4 2

3 Indonesia mengalami liberalisasi keuangan sejak tahun 1966 dan mengalami berbagai krisis keuangan global pada tahun-tahun berikutnya. Sumber: Indonesian Banking Development : Financial Services Liberalization, The Regulatory Framework and Financial Stability 3

4 Banyak perusahaan Indonesia tidak akan berperan dalam pertumbuhan negara hingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat merekrut, mengembangkan dan mempertahankan orang yang tepat. Hasil survei menyatakan … Dalam survei terkini yang dilakukan oleh Boston Consulting Group dan the World Federation of People Management Associations, eksekutif senior menyatakan mengelola karyawan bertalenta dan mengembangkan kepemimpinan adalah dua hal yang menjadi isu penting di Indonesia. Manajemen tingkat menengah adalah titik yang krusial. Pada 2020, Indonesia akan mengalami kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan manajer menengah sebesar 40-60% 4

5 Perusahaan di Indonesia menghadapi isu kuantitas dan kualitas karyawan yang bertalenta di semua level dalam organisasi. Saat ini Indonesia kekurangan tenaga terampil menengah sebesar 20% Kondisi SDM Indonesia Pada tahun 2020, perusahaan-perusahaan besar tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan posisi entry-level dengan kandidat yang berkualitas baik. 55% pekerjaan di Indonesia akan bersifat administratif atau manajerial, dibandingkan dengan saat ini yang sebesar 36%. Indonesia belum mampu menghasilkan lulusan perguruan tinggi berkualitas untuk memenuhi posisi tersebut. 5

6 Sementara itu negara tetangga, Singapura, sudah bersiap diri untuk menyambut MEA 2015…
Berita di Strait Times tanggal 18 Juni 2014 …. when it becomes mandatory for firms that want to hire foreign professionals to advertise for Singaporeans first on the national jobs bank. They have to advertise for at least 14 days befor hiring skilled foreigners on Employment Passes (EPs)…. ….. Although the jobs listings can be viewed by all job seekers, the Singapore Workforce Development Agency (WDA) said only Singaporeans, permanent residents and Singapore-registered firms with Sing Pass accounts can access features such as job applications and post job vacancies….. 6

7 Kondisi sumber daya manusia di Indonesia saat ini belum siap untuk berkompetesi di Masyarakat Ekonomi ASEAN Keterangan: Jumlah penduduk bekerja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, seiring dengan peningkatan jumlah angkatan kerja. Menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dari penduduk bekerja, lulusan SD adalah yang paling mendominasi. Sedangkan dua urutan jumlah paling sedikit adalah lulusan Diploma III/Akademi dan Diploma IV/Universitas. 7

8 Human Development Index
Perbankan perlu fokus dalam peningkatan kualitas dan kapabilitas SDM Indonesia untuk bersaing dengan bankir asing Human Development Index Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara di ASEAN Talent Management menjadi suatu hal yang critical Human Development Index ASEAN Country Trend Global Rank 2010 2011 2012 Singapore 0.85 0.89 0.895 27 18 Brunei 0.80 0.855 37 30 Malaysia 0.74 0.76 0.769 57 64 Thailand 0.65 0.68 0.690 92 103 Philippines 0.64 0.654 97 114 Indonesia 0.60 0.62 0.629 108 121 Vietnam 0.57 0.56 0.617 113 127 Laos 0.50 0.48 0.543 122 138 Cambodia 0.49 124 Myanmar 0.45 0.44 0.498 132 149 “More talented young investment bankers are over twice as productive as their less talented colleagues” – Bodden et al, The McKinsey Quarterly ASEAN Countries Indonesia Malaysia Philippines Thailand Singapore Intra-ASEAN Migration Outward Migration 1,518,687 1,195,566 335,407 122,254 262,721 Inward Migration 158,485 1,882,987 9,096 1,162,960 448,218 Ratio (outward/inward) 9.58 0.63 36.87 0.11 0.59 Sumber: Tower Watson Presentation on Indonesian Banking Expo 2013 Dengan semakin kencangnya arus globalisasi dan persaingan di tingkat regional, kehadiran bankir asing di Indonesia merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Untuk itu dibutuhkan peningkatan kompetensi bankir lokal sehingga mampu bekerja secara handal dan kompeten dibidangnya masing-masing. 8 8

9 Dengan semakin berkembangnya industri perbankan, mutlak diperlukan pengembangan pada kompetensi bankir untuk mengantisipasi trend yang ada Bankir harus memitigasi berbagai risiko yang muncul dari pengembangan produk dan teknologi perbankan yang semakin canggih dan kompleks Bankir harus mengetahui international best practices dalam pengembangan bisnisnya Bankir harus memiliki kompetensi dan kapabilitas melakukan inovasi sejalan dengan : tingkat persaingan yang semakin ketat dengan kehadiran pemain global dan regional Persaingan dengan produk industri keuangan lainnya Kebutuhan nasabah yang semakin kompleks Bankir harus mengantisipasi berbagai faktor global yang mempengaruhi bisnis perbankan (krisis 1998, 2008) 9

10 Salah satu tantangan bankir Indonesia adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
10

11 Kondisi SDM Indonesia di industri perbankan
Proyeksi pegawai industri perbankan Nama Bank 2014 2015 2016 2017 2018 Bank BUMN Bank Swasta Devisa Bank Swasta Non Devisa 37.984 41.783 45.961 50.557 55.613 Bank BPD 41.795 45.975 50.572 55.630 61.193 Bank Asing 17.169 18.886 20.775 22.852 25.137 Bank Campuran 9.954 10.949 12.044 13.249 14.574 Jumlah Catatan : Tahun 2010 data riil pegawai bank di Indonesia sebanyak orang Tahun 2012 s.d proyeksi pegawai bank tumbuh rata-rata sebesar ± 10% per tahun dengan asusmsi pertumbuhan bisnis bank sebesar 20% per tahun 11 11 11

12 Isu-isu pokok perbankan indonesia
Isu-isu pokok perbankan Indonesia dalam menghadapi integrasi sektor keuangan ASEAN dapat dirangkum sebagai berikut: Manajemen tingkat menengah adalah titik yang krusial. Pada 2020, Indonesia akan mengalami kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan manajer menengah sebesar 40-60% Efisiensi dan kondisi governance perbankan Indonesia Mitigasi atas dampak negatif dari financial liberalization dan krisis keuangan global Isu-isu pokok perbankan indonesia Meningkatkan daya saing Bank dalam sektor keuangan dan pelebaran akses perbankan dalam pembiayaan sektor publik Tantangan perubahan sehubungan pengalihan otoritas pengawasan Bank dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan Belum berperannya asosiasi sebagai Self Regulatory Organization (SRO) 12

13 1 2 3 4 Penyebab hal-hal ini bisa terjadi adalah:
Perguruan Tinggi dan lembaga pelatihan belum mampu mencetak tenaga sesuai dengan kebutuhan industri 2 Lulusan Perguruan Tinggi dan lembaga pelatihan masih ditampung pada level bawah karena masih membutuhkan pembekalan lebih lanjut 3 Masih ada Perusahaan belum mampu untuk menyiapkan atau melatih tenaga kerja sendiri 4 Hal-hal tersebut diatas menyebabkan pembajakan dan perpindahan kerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan alasan mencari gaji yang lebih tinggi 13

14 Key points Isu pokok SDM perbankan Indonesia 1
Pengertian dan proses sertifikasi LSPP dan Peta Kompetensi Perbankan Indonesia Peran dan manfaat sertifikasi kompetensi 1 2 3 4 14

15 Knowledge (Pengetahuan) Skill (Keahlian) Attitude (Etos Kerja)
Kompetensi sebagai sebuah konsep Knowledge (Pengetahuan) Skill (Keahlian) Attitude (Etos Kerja) Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan, yang didasari oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi adalah pernyataan yang menguraikan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang harus dilakukan saat bekerja serta penerapannya, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh tempat kerja (industri). Kompetensi 15

16 Dalam peningkatan kompetensi diperlukan sertifikasi profesi untuk tahu kompetensi apa yang dimiliki seorang bankir Sertifikasi terhadap kompetensi profesi: dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Personil/Profesi, berlaku apabila masih kompeten. Sertifikasi untuk mendapat status profesi dilakukan organisasi profesi, biasa disebut juga lisensi/registrasi profesi. Sertifikat pelatihan: oleh lembaga pelatihan, biasa disebut juga Certificate of attainment, berlaku selamanya. Sertifikat kehadiran/attendance. 16

17 Pengukuran kompetensi yang baik adalah berdasarkan asesmen yaitu Competency Based Assessment (CBA)
Proses pengumpulan bukti-bukti dan membuat keputusan-keputusan tentang apakah kandidat mencapai standar (kompeten) atau tidak kompeten.  criterion referenced or standards-based assessment. Criterion referenced Evidence-based Participatory 17

18 Competency Based Assessment (CBA) memiliki siklus asesmen yang berkesinambungan
1.Mengembangkan Kontek asesmen 2.Mempersiapkan kandidat 3.Merencanakan pengumpulan bukti 4.Mengumpulkan bukti dan mengambil keputusan 5. Memberikan umpan balik 6.Merekam dan melaporkan temuan 7.Review proses asesmen 8.Mendukung proses banding 18

19 Competency Based Assessment (CBA) memiliki proses asesmen yang terstruktur
BENCHMARK ASESOR PORTFOLIO SKILL KNOWLEDGE ATTITUDE INTERVIEW Q & A ACUAN, STANDAR, DLL HASIL ASESMEN K BK STOP LANJUT PL I II III IV V PERANGKAT BUKTI PRA ASESMEN 19

20 Key points Isu pokok SDM perbankan Indonesia 1
Pengertian dan proses sertifikasi LSPP dan Peta Kompetensi Perbankan Indonesia Peran dan manfaat sertifikasi kompetensi 1 2 3 4 20

21 IBI bersama asosiasi perbankan lainnya telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) untuk menjalankan proses sertifikasi bagi bankir LSPP didirikan oleh asosiasi profesi dan asosiasi industri perbankan LSPP didirikan oleh asosiasi profesi dan industri perbankan seperti IBI, Himbara, Perbanas, Asbanda, Asbisindo dan Perbarindo LSPP telah memperoleh lisensi dari BNSP dengan SK No. KEP.16/BNSP/ VI/2008 tanggal 19 Juni 2008 Rekomendasi dan Lisensi: Lisensi dari BNSP untuk bidang Audit Intern Bank, Treasury Dealer dan Wealth Management sesuai SK BNSP No. KEP-16/BNSP/VI/2008 tgl 19 Juni 2008. Rekomendasi dari Bank Indonesia dengan surat nomor 11/19/DpG/DPNP tgl 17 Juli 2009 dan lisensi dari BNSP sesuai SK BNSP No. BNSP-LSP-030-ID tgl 7 September 2011 untuk bidang Manajemen Risiko Lisensi dari BNSP untuk bidang General Banking sesuai SK BNSP No. KEP/784/BNSP/XII/2012 tgl 28 Desember 2012 Lisensi dari BNSP untuk bidang Compliance sesuai SK BNSP No. KEP 68/BNSP/II/2014 tgl 18 Februari 2014 Lisensi dari BNSP untuk bidang Credit, Operation dan Funding & Services dalam persiapan pengajuan ke BNSP Kerjasama yang erat antara LSPP dan asosiasi industri perbankan maupun asosiasi profesi diharapkan dapat mendukung LSPP dalam menyusun metode pengujian kompetensi yang didasari oleh kondisi real di lapangan (pragmatism - tidak hanya terfokus pada teori), mengacu pada global best practice dan latest thinking / applied research. 21

22 Dalam menjalankan peranannya, LSPP selalu berlandaskan pada hal-hal berikut
Organ LSPP Visi Menjadi mitra strategis industri perbankan dalam mendukung terciptanya bankir kompeten bertaraf internasional di Indonesia Zulkifli Zaini : Ketua Umum IBI Sigit Pramono : Ketua Umum Perbanas Gatot M. Suwondo : Ketua Umum Himbara Eko Budiwiyono : Ketua Umum Asbanda Yuslam Fauzi : Ketua Umum Asbisindo Joko Suryanto : Ketua Umum Perbarindo Dewan Pengarah (ex officio) Eko Budiwiyono : Ketua Umum II IBI Ogi Prastomiyono : Ketua Bid. Organisasi, Keanggotaan & Advokasi IBI Irwan M. Habsjah : Ketua Bid. Riset, Pengkajian dan Publikasi IBI Dewan Kode Etik Herwidayatmo : Ketua Bid. Pembinaan & Pengembangan Profesi IBI Sentot A. Sentausa : Ketua Umum BARA Darmadi Sutanto : Ketua Umum CWMA Hidayat Prabowo : Ketua Umum IAIB Panji Irawan : Ketua Umum ACI Forexindo Dewan Sertifikasi Sasmita : Direktur Eksekutif Richard S Dompas : Sekretaris Jendral Sudirman Mikin : Bendahara Marcus S. Rahardjo : Direktur Bidang Sertifikasi I Nyoman Samkara : Direktur Bidang Standarisasi Moh. Ilham Soeroer : Direktur Bidang Operasional Pengurus Harian Misi Menetapkan sistem dan metode sertifikasi sesuai kebutuhan industri perbankan Melaksanakan sertifikasi bankir yang independen dan bermutu Menggunakan standar kompetensi kerja bidang perbankan yang terkini dan bertaraf internasional Strategi Utama Meningkatkan kompetensi dan sertifikasi bankir Meningkatkan program surveillance dan refreshment Melaksanakan pemberian professional degree Penguatan kapasitas kelembagaan 22

23 Program utama dan program sertifikasi telah disiapkan oleh LSPP untuk meningkatkan kompetensi bankir
Peningkatan sertifikasi dan kompetensi Memberikan identifikasi kualifikasi profesi bankir Meningkatkan program surveilan/ refreshment. Peningkatan kapasitas kelembagaan. Sertifikasi bidang manajemen risiko untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Sertifikasi bidang general banking untuk program ODP, MDP dan SESPI. Sertifikasi bidang treasury dealer untuk dealer dan pejabat treasury bank. Sertifikasi untuk pegawai dan pejabat internal audit bank. Sertifikasi untuk pegawai dan pejabat compliance bank. Sertifikasi bidang wealth management untuk bisnis priority bank. Sertifikasi bidang credit untuk analis kredit dan pejabat credit dan pembuat kebijakan kredit. Sertifikasi bidang operation untuk petugas/pejabat operation bank yang mencakup ; administrasi kredit, internasional banking dan treasury. Sertifikasi bidang funding officer untuk teller, funding officer, funding sales representative dan funding manager. Program Utama Program Sertifikasi LSPP 23

24 Di masa yang akan datang, LSPP akan menghadapi beberapa tantangan dalam isu pengembangan kompetensi
Menjadikan sertifikasi kompetensi bidang manajemen risiko menjadi salah satu kegiatan utama. Menjadikan refreshment/surveilance sebagai salah satu kegiatan utama. Pekerjaan operasional masih bersifat manual sedangkan program modernisasi komputer masih berjalan. Belum jelasnya instansi teknis yang membina dalam pembuatan dan review SKKNI bidang perbankan. Kuantitias dan Kualitas asesor masih perlu ditingkatkan antara lain melalui standarisasi (Kebijakan, pembekalan/pelatihan dan asesmen). Belum berperannya IBI dan Komda IBI dalam menunjang pelaksanaan program sertfikasi dan refreshmen/surveilan. Belum adanya pengakuan internasional terhadap sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan oleh LSPP. 24

25 Dalam mendorong terciptanya bankir yang tangguh dan unggul, LSPP akan mendorong pengembangan kompetensi bankir nasional melalui RJP Menjadi mitra strategis industri perbankan dalam mendukung terciptanya bankir-bankir bertaraf internasional di Indonesia Visi Membangun bankir nasional yang memiliki kesetaraan profesionalisme, karakter dan kompetensi bertaraf internasional Memberikan identifikasi kualifikasi profesi bankir Menjadi mitra strategis bagi bank dan regulator otoritas dalam mengembangkan profesi bankir Infrastruktur (media komunikasi dan database informasi) Pendanaan Organisasi (struktur organisasi dan sumber daya manusia) Sinergi dengan asosiasi dan lembaga profesi lainnya 25

26 Rencana Jangka Panjang LSPP tersebut diimplementasikan dalam 3 (tiga) fase
2018 Build a strong foundation Build best services and qulaity certification Sertifikasi bertaraf international Peningkatan sertifikasi dan Kompetensi Bankir Menyelesaikan dan atau mereview perangkat ke 9 bidang kompetensi yang direncanakan. Meningkatkan jumlah dan kualitas asesor. Meningkatkan kualitas pelayanan proses sertifikasi. Mengidentifikasi dan menyiapkan kerjasama dengan lembaga pelatihan untuk setiap jenis bidang kompetensi. Mengembangkan sistem TUK mandiri Melakukan benchmark dengan international best practices Mengembangkan aliansi dengan mitra strategis dari lembaga profesi internasional. Memberikan indentifikasi kualifikasi profesi bankir Menyusun standar operasi dan kebijakan program pemberian profesional degree. Menyiapkan tata cara pelaksanan pemberian professional degree dan sistem data basenya. Inisiasi kerjasama pemberian profesional terakreditasi dengan lembaga asing untuk 4 bidang kompetensi (Risk Management, Treasury, audit dan general banking) Inisiasi kerjasama pemberian profesional degree terakreditasi dengan lembaga asing untuk 5 bidang kompetensi lainnya Meningkatkan Program surveilance/ refreshment Mereview organisasi dan fungsi refreshment dan surveillance Memperkuat personal pengelola fungsi refreshment dan surveilance. Membangun database peserta yang belum dan sudah melakukan refreshment/surveilance. Meningkatkan jumlah dan kualitas kerjasama pihak ketiga untuk pelaksanaan refreshment & surveilance. Membentuk tim penyusun modul sebagai bahan refreshment/surveilance. Membentuk dedicated assesor yang mampu memberikan refreshment. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Memperkuat sistem IT Membangun website yang lebih user friendly dan multi language Revitalisasi Struktur Organisasi Pengurus harian dan dibawahnya. Pembelian gedung untuk Kantor LSPP Meningkatkan brand awareness LSPP Meningkatkan muatan website. Meningkatkan kemampuan bidang non risk management. Mengadakan harmonisasi dan sosialisasi untuk meningkatkan branding. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Membangun kerjasama dengan Komisariat Daerah IBI dan asosiasi perbankan untuk pelaksanaan uji kompetensi. Sinergi dengan asosiasi atau lembaga profesi yang bertaraf internasional. Jumlah peserta : orang Jumlah surveilance/refreshment : org Jumlah profesional degree : orang Jumlah peserta : orang Jumlah surveilance/refreshment: org Jumlah profesional degree : orang Jumlah peserta : orang Jumlah survei/refreshment: org Jumlah profesional degree : org Key Indicators 26 26 26

27 Perbankan yang sehat, kuat dan efisien
Untuk menjalankan strategi utamanya, LSPP melakukan pemetaan kompetensi bankir yang digunakan untuk menentukan keahlian yang harus dimiliki bankir Sudah Sertifikasi Tidak Disertifikasi Internal audit Compliance General Banking Manajemen Risiko Credit Funding and Services Wealth Management Treasury Finance and Accounting Human Resources Sales and Marketing Operation Perbankan yang sehat, kuat dan efisien Teknologi Informasi 27

28 Realisasi peserta uji sertifikasi LSPP tahun 2014
Target – Realisasi 9 Bidang Sertifikasi per 30 Oktober 2014 28

29 Selama tahun 2014 LSPP telah melakukan berbagai kegiatan untuk menunjang kegiatan sertifikasi
Jumlah Asesor (kumulatif) Jumlah Tempat Uji Kompetensi (kumulatif) Tahun 2011 2012 2013 2014 Jumlah 73 129 157 178 Tahun 2011 2012 2013 2014 Jumlah 11 17 43 64 Jumlah Asesor per Bidang Kompetensi Jadwal Uji Kompetensi Tahun 2014 Bidang ‘11 ‘12 ‘13 ‘14 Jml Internal Audit 16 12 - 1 29 W.elth Mgt 8 6 14 Treasury 3 17 General Banking 4 45 Manajemen Risiko 33 34 15 9 81 Compliance 2 Operation -3 Funding & Ser. Credit Jumlah 73 56 30 21 178 Bulan Audit Wealth Mngt Tr General Banking Manajemen Risiko Co Cr Op F & S Jan 18 Feb 8 8,22 15 1,8,15,22,25 Mar 22 1,15,22 1,8,15,22,29 Apr 5,19 5,15,19,26 19 Mei 3,17 24 3,10,13,17,24 3 17 10 Jun 7 21 14,21 7,14,17,21,28 28 Jul 5 5,12,15,19 12 Agt 16 23 9,12,16,23,30 30 Sep 20 13,20 13,16,20,27 27 Okt 4 11,18 4,11,14,18 11 Nov 1,8,15,18,22,29 1,8 Des 6,13 6 13 Jumlah Asesi (kumulatif) Tahun 2011 2012 2013 2014 Jumlah 7.273 34.194 56.624 70,003 29

30 Key points Isu pokok SDM perbankan Indonesia 1
Pengertian dan proses sertifikasi LSPP dan Peta Kompetensi Perbankan Indonesia Peran dan manfaat sertifikasi kompetensi 1 2 3 4 30

31 Peran lembaga pelatihan dalam program sertifikasi
Lembaga pelatihan sebagai jembatan penghubung antara dunia pendidikan/ pelatihan dengan dunia kerja untuk dilakukan sertifikasi. Lembaga pelatihan merupakan feeder bagi lembaga sertifikasi. Tingkat keberhasilan asesmen kompetensi yang bersumber dari lembaga pendidikan/pelatihan sangat tergantung pada kurikulum yang ada. Untuk dapat menghasilkan kelulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja maka kurikulum lembaga pendidikan perlu adanya sinkronisasi dengan program sertifikasi (SKKNI). Peran sertifikasi kompetensi dalam meningkatkan kualitas bankir Indonesia SDM dalam industri perbankan memerlukan pegawai berstandar kompetensi kerja guna dapat bersaing dalam menghadapi MEA 2020. Standar kompetensi kerja menjadi acuan dalam penilaian kemampuan kompetensi pegawai bank yang dilakukan melalui sertifikasi kompetensi untuk menghasilkan pegawai bank yang kompeten. Lembaga pelatihan bank merupakan feeder bagi lembaga sertifikasi sehingga Tingkat keberhasilannya sangat tergantung pada kesesuaian kurikulum dengan standar kompetensi kerja yang ada. Dengan adanya sertifikasi kompetensi dapat memotivasi pegawai bank untuk meningkatkan kompetensinya. Dengan adanya sertifikasi juga dapat mempermudah dalam melakukan penilaian kemampuan kerja pegawai bank. 31

32 Sertifikasi kompetensi memiliki banyak manfaat bagi para bankir
Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasi/industri/kliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan produk atau jasa. 1 Membantu memastikan dan memelihara kompetensi untuk meningkatkan percaya diri tenaga profesi. 2 3 Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya. Membantu tenaga profesi dalam mengukur tingkat pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri. 4 5 Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi. 6 Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara. 7 Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja. 32

33 Hubungi Kami: Alamat : Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
Menara Mandiri Lt. 9 Bapindo Plaza Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 – 55 Jakarta 12190 Telp : 021 – Fax : 021 – Website : Bank Indonesia telah menerapkan Arsitektur Perbankan Indonesia yang disusun untuk mendorong konsolidasi Perbankan Nasional. Salah satunya melalui penerapan ketentuan kepemilikan tunggal pada perbankan Indonesia (single presence policy) yang dituangkan dalam 2 peraturan, yaitu : “PBI No. 8/16/2006 Tentang Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia” Investor perbankan hanya dapat menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) di satu bank saja Penerapan paling lambat akhir Desember 2010, berlaku untuk semua perbankan di Indonesia, dengan perkecualian bagi (i) PSP pada 2 bank, dengan prinsip berbeda (konvensional dan syariah), (ii) PSP pada 2 bank yang salah satunya berbentuk Bank Campuran (Joint Venture Bank), dan (iii) Bank Holding Company (BHC). Bank dengan PSP yang sama wajib memberikan action plan struktur kepemilikan implementasi SPP kepada BI, paling lambat akhir 2007 Bagi PSP yang telah mengendalikan lebih dari satu harus memilih salah satu opsi dari 3 opsi yang ditawarkan “SE BI No. 9/32/DPNP Tahun 2007 Tentang Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia” Merupakan ketentuan pelaksanaan PBI No 8/16/2006 yang menjelaskan detil 3 opsi SPP Penyesuaian struktur kepemilikan dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu : Mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya pada salah satu/lebih bank yang dikendalikannya kepada pihak lain sehinggga yang bersangkutan hanya menjadi Saham Pemegang Pengendali pada 1 bank Melakukan merger atau konsolidasi atas Bank-bank yang dikendalikan Membentuk Perusahaan Induk di bidang Perbankan atau Bank Holding Company


Download ppt "Peran Sertifikasi Kompetensi Profesi Dalam Peningkatan Kompetensi Bankir Indonesia Disampaikan dalam seminar “Memilih Strategi Talent Management yang."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google