Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAHAN PEMBEKALAN BIDANG TARBIYAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAHAN PEMBEKALAN BIDANG TARBIYAT"— Transcript presentasi:

1 BAHAN PEMBEKALAN BIDANG TARBIYAT

2 Tugas Pokok Bidang Tarbiyat sesuai Dastur Asasi
Sesuai dengan Dastur Asasi pasal 140 Tugas pokok Bidang Tarbiyat adalah “Qaid Tarbiyat berkewajiban mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu agar pada diri para anggota Majlis Ansharullah timbul keinginan untuk menjalankan kehidupannya sesuai dengan norma Islam yang hakiki”.

3 Makna Dastur Asasi Bidang Tarbiyat
Dari Dastur Asasi tersebut dapat dipahami bahwa pengurus Ansharullah umumnya dan bidang tarbiyat pada khususnya harus mampu menjadi motivator dan dinamisator bagi Anggota Ansharullah agar timbul kesadaran untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan norma islam hakiki..

4 Indikasi Kehidupan sesuai Norma Islam Hakiki
Menjalani kehidupan sesuai norma Islam hakiki dapat diindikasikan ketika para anggota Ansharullah senantiasa menjaga keimanan dan ketakwaaannya dalam bentuk semangat ibadah dan pengorbanan yang tinggi dan mampu menampilkan sosok pribadi muslim sejati yang berakhlaqul Karimah sebagaimana telah dicontohkan oleh Hazrat Rosulullah Muhammad SAW dan Hazrat Masih Mauud as.

5 Indikasi Sosok Muslim dan Ahmadi Sejati
Sosok Muslim dan ahmadi sejati indikasinya antara lain; meningkatnya semangat ibadah; Sholat berjamaah, Sholat Jum’at, Sholat Tahajud, Senantiasa hadir memakmurkan mesjid, Hadir dalam setiap kegiatan jemaat, meningkatnya jiwa pengorbanan, harta, waktu dan pengorbanan lainnya, Senantiasa melibatkan anggota keluarga dalam setiap kegiatan jemaat, menjaga keluarga agar tetap berada dalam nizam jemaat,

6 b. Evaluasi Umum Bidang Tarbiyat Tahun 2013 (highlights/pokok):
No Kegiatan Target 2013 Realisasi Kendala dan Solusi 1 Peningkatan pengamalan Ajaran Islam dan Ahmadiyah - Sholat Jum’at - Solat Jamaah di Rumah - Sholat Jamaah di Masjid 70% 100% 50% 69% 29% 45% Kendala : Pada umumnya pengurus dalam pengumpulan data belum dapat menampilkan data kegiatan secara akurat. Pengamatan di lapangan mengindikasikan bahwa Semangat sholat berjamaah di majlis perkampunan cukup tinggi, Sementara majlis di perkotaan masih rendah (belum sesuai harapan). 2 Peningkatan Kegiatan Memakmurkan dan Mencintai Mesjid 60% 33% 3. Pengurus belum maksimal menciptakan berbagai bentuk kegiatan yang menarik dan mampu memaksa anggota dapat melaksanakan program tarbiyat. 3 Sosialisasi Ristha Nata 11% Anshrullah umumnya belum maksimal mendorong anggota keluarganya untuk hadir dalam kegiatan penunjang Ristanata. 4 Peningkatan Tarbiyat Keluarga 55% 15% Solusi : 1. Pengurus harus mampu melakukan pengumpulan data kegaatan secara terprogram dan tercatat serta akurat sehingga mampu menggambarkan keadaan dan aktifitas yang sebenarnya. 5 Baca Buku karya Hz. Masih Mauud as. 6% 2. Pengurus harus menciptakan kegiatan secara variatif sehingga anggota akan semakin nyaman mengikuti kegiatan baik di masjid maupun di luar masjid. 3. Pengurus harus mampu melakukan moniitoring terhadap setiap anggota tentang aktifitas amal ibadahnya sehingga pengurus mampu melaporkan aktifitas anggotanya secara akurat. Dan secara bertahap mampu meningkatkan prosentase kehadiran para anggota dalam kegiatan.

7 c. Fokus- Kerja Bidang Tarbiyat Tahun 2014

8 FOKUS BIDANG TARBIYAT 2014 Sholat berjamaah di Masjid dan di rumah

9 1. Sholat berjamaah di Masjid dan di rumah
Pengurus Ansharullah wajib hukumnya memastikan bahwa setiap anggota Ansharullah melaksanakan sholat berjamaah baik di rumah masing-masing maupun di masjid. Bagi anggota yang bertempat tinggal atau bekerja di seputaran masjid (masih mendengar suara Adzan yang dikumandangkan dari masjid) maka dia wajib hukumnya segera datang ke masjid untuk sholat berjamaah. Bila mendengar suara adzan biasakan untuk menghentikan seluruh aktifitas di rumah, bersegeralah pergi ke masjid dengan mengajak seluruh keluarga yang ada di rumah, kecuali yang sakit dan ada halangan lain misalnya menstruasi bagi wanita. Sholat yang dilaksanakan di rumah atau di tempat kerja pada posisi demikian, mengurangi semangat Syarat Baiat poin 3.

10 1. Sholat berjamaah di Masjid dan di rumah
Bagi anggota yang bertempat tinggal jauh dari masjid tetapi ada kemampuan dan kesempatan untuk datang ke masjid, maka hal itu sangat dianjurkan untuk mengusahakan sholat berjamaah di masjid. Namun bagi mereka yang tidak memungkinkan maka sebaiknya menyelenggarakan sholat berjamaah di rumah dengan seluruh keluarga yang ada di rumah dan mungkin juga dengan tetangganya sekitar yang se-iman sesama jemaat. Bagi anggota yang bekerja seharian di kantor atau di tempat lain, atau putra/putri kita yang sekolah atau kuliah, dan ada kesempatan untuk datang ke masjid pada waktu-waktu tertentu, maka sempatkanlah hadir ke masjid bertepatan dengan waktu sholat agar dapat ikut serta mengambil berkat sholat jamaah.

11 1. Sholat berjamaah di Masjid dan di rumah
Kebiasaan sholat berjamaah, Sholat Tahajud dan membaca Al-Qur’an baik di rumah maupun di masjid harus dimulai dan dibiasakan sejak masih kecil. Anak-anak yang sudah berumur 10 tahun harus ditargetkan mampu membaca Al-Qur’an dan menghafal doa-doa sholat, karena seumur mereka menurut petunjuk Rosulullah SAW harus sudah dawam menunaikan ibadah sholat, terutama sholat wajib. Bagi anak-anak yang masih lalai harus diberi peringatan dan sangsi.

12 2. Sholat Jum’at Setiap pengurus Ansharullah wajib hukumnya mengingatkan, memberikan kemudahan, fasilitas dan dukungan serta dorongan agar setiap anggota melaksanakan sholat jum’at secara dawam. Bila ada anggota yang tidak melaksanakan sholat jum’at 3 kali berturut-turut maka wajib bagi pengurus mengunjungi untuk memastikan bahwa ketidak hadirannya yang bersangkutan karena sakit atau halangan lainnya. Sholat Jum’at hukumnya wajib bagi setiap laki-laki muslim, kecuali mereka yang ada dalam perjalanan atau sakit diberi kelonggaran dan keringanan untuk tidak melaksanakannya tetapi cukup sholat dhuhur biasa.

13 2. Sholat Jum’at Wanita muslimah tidak diwajibkan, tetapi jika mereka melaksanakan, maka hal itu sangat baik, apalagi jika dilakukan dengan membawa anak-anaknya baik yang kecil maupun yang sudah dewasa, tentu hal itu akan menambah kebaikan. Sholat Jum’at yang paling afdhol dilaksanakan di masjid, atau di mushola bagi cabang yang belum punya masjid. Namun demikian bila ada anggota atau cabang jauh terpencil yang belum punya masjid atau mushola, maka sholat jum’at dapat dilaksanakan di rumah salah satu anggota yang rumahnya memungkinkan (cukup daya tampung). Tidak ada alasan bagi anggota ahmadi dewasa meninggalkan sholat jum’at, kecuali yang sakit atau dalam perjalanan. Barang siapa yang tetap menjalankan aktifitas transaksi jual beli sejak adzan jumat berkumandang sampai menjelang sholat jum’at selesai, maka transaksi tersebut haram hukumnya.

14 3. Memakmurkan dan mencintai Masjid
1 Memakmurkan masjid mengandung arti meramaikan, mengisi, memperkaya, memperindah masjid dengan bermacam-macam kegiatan baik ibadah (Sholat berjamaah, Sholat Tahajud, Sholat sunnah yang lainnya dan berdzikir), pengajian dan kegiatan lain yang bermanfaat. Dengan mengikuti berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan secara dawam di masjid, maka akan tumbuh rasa kecintaan terhadap masjid. Apalagi bila hal ini dilakukan sejak masa kanak-kanak, maka sudah dapat dipastikan kita akan memiliki banyak generasi penerus yang sangat handal.

15 3. Memakmurkan dan mencintai Masjid
2. Pengurus Ansharullah harus proaktif dengan mendorong cabang Jemaat berkoordinasi dengan pengurus badan-badan untuk merumuskan program kegiatan yang penyelenggaraannya dipusatkan di masjid. Program kegiatan dimaksud meliputi kegiatan ibadah, kegiatan yang bersifat keagamaan misalnya belajar membaca Al-Qur’an, belajar sholat, belajar bahasa arab dan belajar ilmu pengetahuan agama dan lain-lain. Disamping itu perlu dipikirkan juga menjadwalkan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sifatnya menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah misalnya kursus bahasa Inggris, Bimbingan Belajar Matematika, fisika, kimia dan lain-lain.

16 3. Memakmurkan dan mencintai Masjid
3. Tenaga pengajar bisa dipilih dan ditawarkan kepada para mubaligh, muallim dan juga anggota Anshar, Khuddam dan Lajnah yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai dengan kegiatan yang diselenggarakan. Dengan demikian kegiatan ini bisa diselenggarakan secara profesional yang pada akhirnya akan mencapai hasil yang optimal. Bagi orang tua tidak perlu lagi berfikir untuk memasukkan anaknya ke lembaga pendidikaan Bimbel yang biayanya mahal.

17 3. Memakmurkan dan mencintai Masjid
4. Anshar, khuddam dan lajnah yang memiliki anak usia belajar agar mendorong dan membawa anak cucunya untuk mengikuti kegiatan di masjid yang sudah dijadwalkan. 5. Kegiatan ini akan berjalan dengan baik dan lancar bila dilandasi nilai pengabdian dan keikhlasan, namun tidak melupakan nilai profesionalisme dari para pengelolanya.

18 4. Sosialisasi Program Ristanata
1. Membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah tidak semudah membalik telapak tangan. Pernikahan adalah satu proses Bertemunya dua insan yang pada awalnya tidak tertutup kemungkinan terjadinya perbedaan pandangan hidup, keinginan, cita-cita, karakter, kemampuan, kekayaan, tahta, kasta dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu adanya harmonisasi dan penyesuaian agar suatu saat keduanya akan terjadi kesepakatan memiliki pandangan hidup, keinginan dan cita-cita bersama.

19 4. Sosialisasi Program Ristanata
2. Lembaga Ristanata adalah salah satu sarana yang akan mampu memberi solusi menuju terciptanya keluarga sakinah mawaddah wa rohmah. Sistem dan mekanisme kerja serta perangkat pelaksana sudah lengkap sejak dari tingkat pusat sampai tingkat cabang, yang masih kurang kemungkinan adalah sosialisasi dan pembudayaan. Anggota pada umumnya belum begitu faham dan peduli tentang kepentingan dan manfaat ristanata bagi dirinya dan bagi kemajuan jemaat pada umumnya. Oleh karena itu tidak dinafikan bahwa di berbagai cabang jemaat yang besar dan kecil, puluhan gadis usia nikah yang belum tersentuh oleh program ristanata. Juga janda-janda yang sudah bertahun-tahun ditinggal mati suaminya dibiarkan menjanda tanpa ada sentuhan pengurus Ristanata.

20 4. Sosialisasi Program Ristanata
3. Badan Ansharullah sejak tahun 2006 telah mengambil inisiatif untuk membantu melakukan sosialisasi program Ristanata dengan melaksanakan berbagai macam kegiatan antara lain, Seminar Nasional Ristanata, Seminar Ristanata tingkat wilayah, Memanfaatkan kegiatan Wisata Tarbiyat, kunjungan silaturrahmi dan lain-lain. Walaupun harus diakui bahwa peran serta anggota Ansharullah dalam berbagai kegiatan masih relatif kecil. Sebagai gambaran bahwa patisipasi anggota dalam sosialisasi ristanata tahun ternyata kisarannya hanya 1-7% saja. Oleh karena itu tahun 2014 harus menjadi tahun kebangkitan pemberdayaan program ristanata.

21 4. Sosialisasi Program Ristanata
4. Beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka mensukseskan program Ristanata adalah sebagai berikut: Sosialisasi Peraturan Pernikahan dalam Jemaat kepada seluruh anggota Ansharullah khususnya yang mempunyai anak usia nikah agar mereka terhindar dari pelanggaran nizam khilafat, khususnya praturan pernikahan. Pengurus mendata khuddam, anshar dan lajnah yang layak nikah yang ada di wilayahnya dan memberikan solusi bila memungkinkan. Pengurus dan juga para orang tua hendaknya dapat menanamkan dan menumbuhkan jiwa militansi dan fanatisme kepada mereka yang berada pada usia nikah bahwa menikah dengan sesama jemaat adalah berpahala dan berberkat, sedangkan menikah dengan ghair ahmadi adalah bencana dan dusta kepada jemaat. Sampaikan dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits berkaitan dengan hal tersebut.

22 4. Sosialisasi Program Ristanata
Memberikan nasehat dan peringatan dini kepada mereka yang ada tanda-tanda/indikasi akan menikah atau menikahkan anaknya dengan ghair ahmadi, atau akan menyelenggarakan pesta pernikahan yang melanggar nizam. Bila memungkinkan berikan jalan keluar yang terbaik Mendorong kepada anggota ansharullah agar dapat berperan aktif dan hadir pada kegiatan-kegiatan yang menunjang program Ristanata misalnya Seminar Ristanata, Wisata Tarbiyat an acara-acara silaturrahmi yang dilaksanakan baik oleh wilayah maupun cabang setempat.

23 5.Peningkatan Tarbiyat Keluarga
Dalam teori pendidikan kita mengenal bahwa keberhasilan pendidikan seorang anak akan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan; lingkungan keluarga(rumah), lingkungan masyarakat/pertemanan dan lingkungan sekolah. Orang tua yang bijak pasti akan memilih dan menentukan ketiga lingkungan yang paling ideal dan terbaik. Memilih sekolah yang bermutu, lingkungan masyarakat yang kondusif dan ketika memilih calon istri juga yang solihah. 2) Pendidikan/Tarbiyat keluarga tidak akan berhasil dengan baik ketika kedua orang tuanya tidak berhasil menjadi sosok panutan yang terbaik. Oleh karena itu menjadi syarat mutlak ketika suatu keluarga akan menanamkan nilai-nilai keislaman dan kejemaatan, maka orang tuanya wajib mengamalkan terlebih dahulu nilai-nilai ajaran tersebut.

24 5.Peningkatan Tarbiyat Keluarga
Beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh kita bila akan membangun tarbiyat keluarga agar keluarga kita tetap utuh berada dalam barisan nizam khilafat: a) Ciptakan suasana rumah yang bernuansa islami, pasanglah hiasan dinding yang pantas dan berguna untuk membangkitkan semangat ruhani, misalnya foto Hazrat Masih Mauud dan para khalifahnya, kalender jemaat, hindari pemasangan poster-poster artis biasanya kurang pantas dilihat. Buatlah satu ruangan khusus yang bisa dipergunakan untuk kegiatan sholat berjamaah keluarga, lengkapi dengan bahan-bahan bacaan yang bermanfaat, misalnya Al-Qur’an, Hadits, buku-buku Hazrat Masih Mauud a.s. dan buku-buku literatur lainnya.

25 5.Peningkatan Tarbiyat Keluarga
b) Bila rumah tinggal jauh dari masjid jemaat, maka usahakanlah menyelenggarakan sholat berjamaah sekeluarga di rumah minimal 3 kali sehari yaitu Maghrib, Isya dan Subuh, usahakan pada kesempatan tersebut secara dawam membaca Al-Qur’an, daras buku-buku Hazrat Masih Mauud a.s dan diskusi tentang hal-hal aktual dalam jemaat, agar seluruh anggota keluarga mendapatkan pemahaman yang sama dalam berbagai hal.

26 5.Peningkatan Tarbiyat Keluarga
c) Tanamkan pengertian kepada keluarga kita termasuk istri kita bahwa kegiatan jemaat lebih diprioritaskan atau diutamakan dibandingkan kegiatan pribadi. Bila suatu ketika terjadi bentrok antara kegiatan jemaat dengan kegiatan pribadi, maka diprioritaskan dulu kegiatan jemaat, setelah itu baru kita kerjakan kegiatan pribadi. Libatkan anak-anak pada setiap ada kegiatan baik di cabang, wilayah maupun tingkat pusat misalnya KPA, ijtima’, Klas Tarbiyat, Wisata Tarbiyat, jalsah salanah dan lain-lain.

27 5.Peningkatan Tarbiyat Keluarga
d) Pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dan Ahmadiyah hendaknya dimulai sejak anak-anak. Sedini mungkin mereka dibiasakan menunaikan ibadah, membaca Al-Qur’an, berpardah bagi anak perempuan, membayar candah, peduli dan empati terhadap sesama, yang ada di lingkungan sekitar. e) Jika langkah-langkah tersebut bisa dilakukan secara dawam dan konsisten Insya Allah akan membantu keberhasilan tarbiyat keluarga.

28  Peran serta Bidang Tarbiyat dalam kegiatan Kegiatan Tasyakur 100 Tahun Jemaat Ahmadiyah Indonesia

29 Tema Perayaan Tasyakur 100 Tahun JAI dan Peran Tarbiyat
”Merubah Stigma negatif masyarakat Indonesia terhadap Jemaat menjadi stigma positif”, maka sangatlah jelas peran bidang Tarbiyat adalah menyiapkan anggota Ansharullah agar mampu menampilkan sosok muslim sejati yang mampu menjadi panutan bagi masyarakat dalam semangat ibadah dan pengorbanan serta pengbdian kepada masyarakat.

30 Langkah Teknis Bidang Tarbiyat
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam upaya merubah stigma negatif masyarakat terhadap Ahmadiyah menjadi positif antara lain sebagai berikut: Ciptakan suasana masjid lebih terbuka sehigga masyarakat umum bisa ikut memanfaatkan untuk ibadah, sekaligus dapat melihat sepintas kegiatan ibadah orang Ahmadiyah beserta gegiatan-kegiatan lainnya.

31 Langkah Teknis Bidang Tarbiyat
Tingkatkan Ghairah dan semangat ibadah seluruh Aggota Ansharullah dengan membawa serta karib kerabat dan keluarganya baik di rumah masing-masing maupun di masjid. Dengan demikian akan menumbuhkan citra posisif dimata masyarakat bahwa orang Ahmaiyah memiliki semangat ibadah yang jauh lebih baik dibanding umat islam pada umumnya. Mendorong anggota untuk melakukan rabtah sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimiliki dari tingkat lokal sampai tingkat nasional. Hasil dari rabtah yang dilakukan para anggota dapat dihadirkan pada kegiatan-kegiatan jalsah baik lokal, wilayah maupun nasional bahkan internasional.


Download ppt "BAHAN PEMBEKALAN BIDANG TARBIYAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google