Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KOMISI KESEHATAN DAN OBAT Rakornas Ristek Jakarta, 28 Agustus 2013 PRIORITAS LITBANG KESEHATAN DAN OBAT.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KOMISI KESEHATAN DAN OBAT Rakornas Ristek Jakarta, 28 Agustus 2013 PRIORITAS LITBANG KESEHATAN DAN OBAT."— Transcript presentasi:

1 KOMISI KESEHATAN DAN OBAT Rakornas Ristek Jakarta, 28 Agustus 2013 PRIORITAS LITBANG KESEHATAN DAN OBAT

2 OUTLINE  LATAR BELAKANG EVALUASI ARN 2010 – 2014 PENDEKATAN AGENDA RISET NASIONAL  RUANG LINGKUP RISET KESEHATAN  BESARAN MASALAH DAN POTENSI  PEMETAAN PENELITIAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN  PERAN KEMENTERIAN  ALTERNATIF PILIHAN  TANTANGAN

3 LATAR BELAKANG Pada pembangunan jangka menengah tahap 3 tahun 2015-2019, masih ada beberapa isu penting yang dihadapi pada aspek pembangunan kesehatan, yaitu: 1.Masih tingginya Incidence Rate dan Case Fatality Rate penyakit infeksi dan menular (DBD, Malaria, HIV/AIDS, TBC) dan beberapa penyakit tidak menular serta degeneratif (jantung, hipertensi, stroke, kanker)

4 Lanjutan.... 2.Belum teratasinya masalah kecukupan gizi di beberapa wilayah dan kelompok masyarakat dan double burden (gizi kurang dan gizi lebih) 3.Tingkat kemandirian bangsa dibidang kesehatan yang masih rendah, diantaranya ketergantungan Bahan Baku Obat (BBO) dan Alat Kesehatan pada impor, penggunaan produk impor yang cukup tinggi untuk sediaan obat dan sediaan kesehatan lainnya

5 Lanjutan.... 4.Industri kimia dasar dan bahan antara belum berkembang sehingga pengembangan industri BBO menjadi terkendala 5.Pemanfaatan dan pengembangan potensi sumberdaya hayati utamanya tanaman obat sebagai bahan baku dan komoditi kompetitif belum maksimal

6 Lanjutan.... 6.Penguatan dan pengembangan Industri Obat Herbal Indonesia masih harus dilakukan untuk meningkatkan kontribusi pada perekonomian nasional 7.Pemanfaatan teknologi mutakhir untuk pengembangan obat dan produk kesehatan lain, masih belum optimal seperti pemanfaatan teknologi bio (bioteknologi), biosimilar, protein rekombinan, rekayasa genetika, sel punca, nanoteknologi dan nutrigenomik

7 EVALUASI ARN 2010 - 2014  Kelemahan : a.Tidak memiliki indikator keberhasilan sehingga sulit mengevaluasi capaian target; b.Kurang tersosialisasi sehingga tidak semua lembaga riset mengetahui dan oleh karena itu belum menjadi acuan bagi seluruh lembaga riset di Indonesia.

8 Lanjutan...  Tindak lanjut: a.Melakukan identifikasi terhadap Tema dan Sub Tema Riset yang berjalan baik dan dapat diteruskan ke periode selanjutnya; b.Melakukan penyesuaian / penggantian terhadap Tema dan Sub Tema Riset yang tidak realistis dan tidak berjalan baik.

9 PENDEKATAN AGENDA RISET NASIONAL  Falsafah:  Berdasarkan UU maka KemenRistek sebagai koordinator riset di Indonesia harus menampung semua bidang/topik riset yang ada, termasuk riset sosial dan budaya yang terkait dengan kesehatan.

10 Lanjutan...  Fokus: a.KemenRistek dapat menentukan fokus riset kesehatan yang diampu yaitu yang berorientasi “PRODUK” dan dapat diperoleh dalam periode 5 thn ke depan; b.Produk harus terkait upaya “promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif”; c.Produk terutama mendukung kemandirian SDM dan SDA di Indonesia dengan mekanisme konsorsium;

11 Lanjutan... d.Produk berdasarkan “burden of diseases” sesuai kondisi Indonesia, yaitu: PM, PTM, neglected diseases, obat tradisional; e.Tema riset mendukung program pemerintah yang sudah dan akan berjalan; f.Riset di luar prioritas dapat diampu dengan kerja sama antara Kemenristek dan K/L terkait.

12 Kebijakan Umum Riset bidang Kesehatan dan Obat 1.Deteksi dan pengendalian penyakit menular (terutama Malaria, TB, HIV/AIDS, dan DBD), emerging, re- emerging diseases dan neglected diseases dan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian, 2.Mendorong terbangunnya industri BBO untuk substitusi impor dan meningkatkan pemanfaatan obat tradisional Indonesia.

13 Lanjutan.... 3.Mendorong berkembangnya produk obat berbasis bioteknologi termasuk vaksin dan sel punca 4.Mendorong berkembangnya industri alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor dan standarisasinya 5.Perbaikan gizi, peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk mendorong perilaku hidup sehat dan terbangunnya lingkungan yang bersih dan sehat.

14 RUANG LINGKUP RISET KESEHATAN Masalah Kesehatan SistemProduk a.Riskesdas b.Rifaskes c.Ristoja d.Cemarling e.Riset Budaya f.Dll. a.SJSN b.Sistem Pelayanan Kesehatan c.Kualitas Yankes d.Dll. a. Non Fisik: Model/Pola/ Regulasi b. Fisik: vaksin, bhn baku/ obat/, diagnostik, biosimilar, formula pangan, alkes b.Fisik: vaksin, obat dan obat baru, kit diagnostik, biosimilar, formula pangan, alkes

15 Usulan Tema Riset Bidang Kesehatan dan Obat 1.Tema Riset Pengembangan Vaksin 2.Tema Riset Pengembangan Obat dan Obat Baru; 3.Tema Riset Pengembangan Kit Diagnostik; 4.Tema Riset Pengembangan Biosimilar; 5.Tema Riset Pengembangan Formula Pangan; 6.Tema Riset Pengembangan Alat Kesehatan.

16 BESARAN MASALAH  Jumlah Ibu Hamil yang mendapat TT : 5,4 juta  Jumlah Bayi : 4,7 juta Demam Berdarah 2010 : 156.086 orang,kematian 1358 (CFR=0,87%) 2011 : 65.432 orang, kematian 595 (CFR=0,91%)  Avian Influenza (2005-2012) 192 kasus dengan 160 kematian (CFR 83,3 %)

17 Lanjutan.....  Prevalensi TB Paru (Riskesdas 2010): 289/100.000  HIV/AIDS (1987-Maret 2013) - Jumlah kasus HIV : 103.759 kasus, kasus AIDS: 43.347, Kematian akibat AIDS: 8288  Prevalensi Pneumonia pada Balita (Riskesdas 2007): 1,76%  Jumlah Kasus yang ditemukan (2012) Malaria: 925.201 kasus  Bahan pengisi laktosa (± 90 % masih impor)

18  Prevalensi Diabetes Melitus di Perkotaan (Riskesdas 2007): 5,7%  Prevalensi Kolesterol total di Perkotaan (Riskesdas 2007): 39,8 %  Prevalensi kanker (Riskesdas 2007): 4,3/mil  Prevalensi Penyakit Jantung (Riskesdas 2007): 0,9% Lanjutan.....

19 Lanjutan....  Bahan baku obat di Indonesia masih 95% import  belum ada kemandirian;  Vaksin influensa belum diproduksi di Indonesia  perlu vaksin saat pandemi;  Keterbatasan dana penelitian;  Keterbatasan SDM terkait teknologi;  Keterbatasan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana penelitian.

20 Lanjutan... Potensi: a.Jumlah penduduk Indonesia merupakan pasar yang besar; b.Hasil Ristoja Balitbangkes  potensi pengembangan bahan baku obat; c.Harus dilakukan Vertical added value (penggunaan petani agar mendapat keuntungan dibandingkan adopsi teknologi tinggi).

21 PEMETAAN KEGIATAN PENELITIAN YANG SUDAH DIKERJAKAN KEMENRISTEK DAN K/L NOKegiatanKonsorsiumRoadmap SudahBelumAdaBelum 1H5N1vv 2Hepatitisvv 3Denguevv 4TBvv 5Artemisininvv

22 Lanjutan.... NOKegiatanKonsorsiumRoadmap SudahBelumAdaBelum 6Antibiotikavv 7Eritropoetinvv 8Sel Puncavv 9Rotavirusvv

23 1. PRODUK VAKSIN NOVaksinKeterangan 1H5N1Selesai 2015 2HepatitisSedang berlangsung 3TuberkulosisSelesai 2020 4DengueSelesai 2025 5Malaria (dengan teknik iradiasi) Sedang berlangsung 6RotavirusSedang berlangsung 7HPV

24 ASPEK EKONOMI VAKSIN (2012) Sumber: Subdit Imunisasi, Ditjen P2Pl, 2012

25 2. PRODUK OBAT/OBAT BARU NOProdukKeterangan 1Obat baru dr bahan alam, cth: Artemisinin Selesai 2015 2Obat off patent, cth: AB (B- laktam, dll): G-APA, Amoksisilin Sedang berlangsung (Pokja Antibiotik) 3Bahan pengisi: laktosa, pati jagung, pati pragel dari singkong dan jagung, garam farmasi Pati pragel dan garam farmasi kajian teknologi sudah selesai (BPPT)

26 Lanjutan.... NOProdukKeterangan 4Ekstrak/Formula tradisional: kolesterol, gula darah Sebagian sudah diadopsi industri (BPPT) 5Antibodi (traztuzumab) bertanda Lu-177 untuk terapi terarah (targeted therapy) pada kanker. Saat ini produk sudah jadi, perlu uji klinis (BATAN)

27 ASPEK EKONOMI OBAT MALARIA, TB DAN FLU BURUNG (2012) Sumber:,Ditjen P2PL DAN Binfar, 2012 ObatTotal Harga Artemisinin Combination Therapy (ACT) Rp. 27.756.030.000 TB ParuRp. 69.743.682.000 Obat Flu BurungRp. 8.000.000.000

28 3. PRODUK KIT DIAGNOSTIK NODiagnostik PMKeterangan 1Malaria- 2HIV-AIDS- 3Dengue (NS1)Sedang berlangsung 4Influensa- 5Tb ( 32 P-ATP untuk deteksi MDR) Selesai 2014 (Batan)

29 Lanjutan... NODiagnostik PTMProduk (Tahun) 1Hipertensi- 2Stroke- 3DM (kit IRMA albuminuria utk deteksi dini DM) sudah pernah diujicobakan, perlu skema keekonomian yang sesuai.

30 Lanjutan... NODiagnostik PTMProduk (Tahun) 4Ginjal (kit radiofarmaka DTPA) saat ini sudah diujicobakan di beberapa rumah sakit, dlm proses registrasi BPOM (BATAN) 5Kanker (IRMA PSA untuk deteksi dini kanker prostat) Sedang berlangsung, selesai 2014 (BATAN)

31 Lanjutan... NODiagnostik PTMProduk (Tahun) 6Kanker (kit MDP untuk bone scan guna penentuan adanya metastasis) Saat ini sudah diujicobakan di beberapa rumah sakit, dlm proses registrasi BPOM (BATAN). 7Kanker ( 131 I-MIBG untuk diagnosis neuroblastoma) Saat ini sedang uji klinis di rumah sakit (BATAN)

32 Lanjutan... NODiagnostik PTMProduk (Tahun) 8Jantung (kit radiofarmaka MIBI) saat ini sudah diujicobakan di beberapa rumah sakit, dlm proses registrasi BPOM (BATAN) 9Strip biosensor untuk kolesterol, trigliserida, glukosa Prototip 1 (2012)  BATAN

33 4. BIOSIMILAR NOBiosimilarKeterangan 1EritropoetinSedang Berlangsung 2Sel PuncaSedang Berlangsung 3Albumin 4Trombosit

34 5. PRODUK FORMULA / PANGAN NOFormula /PanganKeterangan 1Bayi / BalitaLitbangkes 2Anak- 3Remaja- 4BumilLitbangkes 5 Pangan darurat (nutrisi tinggi + imunostimulan) untuk bencana Functional food : penurun kolesterol, diabetes BPPT

35 6. PRODUK ALAT KESEHATAN NOAlat KesehatanKeterangan 1USG 28 kanal USG 64 kanal Sedang berlangsung (BPPT) 2Renograf untuk diagnosis ginjal Saat ini sudah diujicobakan di beberapa rumah sakit, perlu proses registrasi (BATAN) 3Seed brakhiterapi I-125 untuk terapi solid tumor Saat ini persiapan uji klinis di rumah sakit (BATAN)

36 Lanjutan.... NOAlat KesehatanKeterangan 4Metode kalibrasi citra USG RSNI USG Sedang berlangsung (BPPT) 5Vital sign monitorSedang berlangsung (BPPT)

37 PERAN KEMENTERIAN a.Mekanisme pendanaan on top (dari Presiden) melalui:  KEMENRISTEK  KEMENKEU (LPDP)  BAPPENAS (DANA HIBAH  Debt-Switch) b.Roadmap penelitian menjadi ketat.

38 ALTERNATIF PILIHAN a.Seluruh tema (vaksin, obat/obat baru, kit diagnostik, biosimilar, formula pangan dan alkes) ATAU memilih 2-3 produk b.Seluruh sub tema dari masing-masing tema ATAU prioritas pada sebagian sub tema Contoh: – Vaksin : H5N1/Hepatitis/Dengue/TB/Rotavirus/HPV – Obat/obat baru: Artemisin/Antibiotika

39 TANTANGAN a.Jaminan Kontinuitas pendanaan riset prioritas; b.Jaminan pemanfaat produk riset  Regulasi yang mengharuskan pemakaian produk DN; c.Pemetaan kapasitas SDM dari mulai PT  melalui pohon peneliti; d.Kemudahan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana  regulasi di Kemenkeu/LKPP; e.Sistem alih teknologi berkelanjutan; f.Pemanfaatan hasil-hasil Riset besar Balitbangkes (Riskesdas; Ristoja; Rifaskes).

40 Tema Riset Pengembangan Vaksin 1.1. Pengembangan vaksin H5N1 1.2. Pengembangan vaksin Hepatitis BPengembangan vaksin 1.3. Pengembangan vaksin TB 1.4. Pengembangan vaksin Dengue 1.5. Pengembangan vaksin Malaria 1.6. Pengembangan vaksin rotavirus 1.7. Pengembangan vaksin HPV TEMASUB-TEMA 1 Pengembangan Obat/Obat Baru 2.1. Pengembangan obat artemisininPengembangan 2.2. Pengembangan obat off patent 2.3. Pengembangan bahan pengisi 2.4. Pengembangan Ekstrak/Formula Tradisional 2.5. Pengembangan antibodi untuk kanker 2

41 Pengembangan Kit Diagnostik Penyakit Menular 3.1. Pengembangan diagnostik malaria 3.2. Pengembangan diagnostik HIV-AIDS 3.3. Pengembangan diagnostik Dengue (NS1) 3.4. Pengembangan diagnostik Influensa 3.5 Pengembangan diagnostik MDR TB Penyakit Tidak Menular 3.1 Pengembangan Diagnostik Hipertensi 3.2 Pengembangan Diagnostik Stroke 3.3 Pengembangan Diagnostik DM 3.4 Pengembangan Diagnostik penyakit Ginjal 3.5 Pengembangan Diagnostik Kanker 3.6 Pengembangan Diagnostik Penyakit Jantung TEMASUB-TEMA 3

42 TEMASUB-TEMA 4 Pengembangan Obat Berbasis Biofarmasi (Biosimilar) 4.1. Pengembangan eritropoetin 4.2. Pengembangan sel punca 4.3. Pengembangan albumin 4.4. Pengembangan trombosit

43 Pengembangan Formula Pangan 5.1. Pengembangan formula pangan untuk bayi/balita 5.2. Pengembangan formula pangan untuk anak 5.3. Pengembangan formula pangan untuk remaja 5.4. Pengembangan formula pangan untuk ibu hamil 5.5 Pengembangan pangan darurat 5.6 Pengembangan makanan fungsional TEMASUB-TEMA 5

44 Pengembangan Alat Kesehatan TEMASUB-TEMA 6 6.1. Pengembangan USGPengembangan 6.2. Pengembangan Renograf untuk diagnosis ginjal 6.3 Pengembangan Seed brakhiterapi I-125 untuk terapi solid tumor 6.4 Metode kalibrasi citra USG RSNI USG 6.5 Pengembangan vital sign monitor

45 TERIMA KASIH


Download ppt "KOMISI KESEHATAN DAN OBAT Rakornas Ristek Jakarta, 28 Agustus 2013 PRIORITAS LITBANG KESEHATAN DAN OBAT."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google