Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )"— Transcript presentasi:

1 Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )
DR.Sultoni Arifin Direktur Eksekutif Disampaikan pada Seminar Nasional Feed Indonesia Feed World III Kadin, 1 Desember 2014 Dewan Teh Indonesia Indonesia Tea Board

2 Posisi Pertehan Indonesia di Dunia
Total Produksi Dunia : Jt Ton 3%

3

4

5

6 Identifikasi Permasalahan Pertehan Nasional
Kondisi tanaman 60% merupakan tanaman tua/rusak. Produktivitas rendah hanya 50% dari potensi produksi. Mesin pengolahan umumnya tua dan idle capacity. Umumnya belum berstandard GMP, HACCP/ISO, SNI Biaya produksi per tahun naik > 10%, tetapi harga jual hanya naik ± 4%. Usaha perkebunan teh sejak 10 tahun terakhir umumnya merugi.

7 Diperlukan Gerakan Terpadu Agar Berkelanjutan
Kegiatan 1, 2, 3, dilakukan secara simultan karena interdependensi nya sangat kuat Perbaikan subsistem Usaha tani Perbaikan subsistem Pengolahan Pembenahan subsistem Pemasaran 1 2 3 Perbaikan tataniaga (supply chain) teh Indonesia melalui kemitraan; Percepatan rekondisi pabrik pengolahan teh rakyat yang sudah tidak efisien. Peningkatan produktivitas dan mutu teh melalui program peremajaan, rehabilitasi, intensifikasi, diversifikasi dan ekstensifikasi dengan menggunakan klon unggul bermutu. Penguatan kelembagaan lelang teh di Indonesia melalui perbaikan organisasi dan sistem lelang dengan membentuk Pusat Lelang Teh Indonesia; Pengembangan unit pengolahan untuk diversifikasi produk teh. Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) dan pembinaan untuk memperhatikan kelestarian lingkungan. Mengintensifkan promosi teh Indonesia di pasar Dalam Negeri dan Luar Negeri Percepatan sosialisasi dan penerapan sistem mutu SNI, GHP, GMP, dan HACCP (keamanan pangan) serta pengawasannya. Peningkatan efisiensi biaya produksi dengan percepatan sosialisasi dan penerapan teknologi produksi yang telah dihasilkan oleh Pusat Penelitian Teh/Lembaga Riset Perkebunan. Mengendalikan ekspor dan impor teh Indonesia sehingga terjadi keseimbangan antara supply dan demand teh di dalam negeri ,

8 Penguatan Kelembagaan Petani
Perlu jaminan pasar Perlu penguatan kelembagaan Perlu pendekatan baru mengelola kebun dalam satu manajemen Diperlukan MITRA yang mampu memberikan jaminan pasar (off taker), sekaligus membina pengelolaan kebun milik para petani dalam satu manajemen.

9 Konsep Pembentukan BUMP
Pada dasarnya pengelompokan petani memakai pola existing. Secara bertahap petani diajak untuk menyerahkan pengelolaan kebunnya kepada satu manajemen. Diperlukan mitra dari BUMN maupun SWASTA. Diperlukan bantuan pemerintah, khususnya untuk perbaikan kebun yang sudah terlanjur rusak. Diperlukan formula win-win dalam penentuan harga. Diperlukan bantuan pemerintah untuk asistensi penguatan kelembagaan. Sudah mendapat respons Bapak Wamentan untuk mengalokasikan dana Rp. 100 M pada APBN 2014

10 “PT Indonesian Tea Incorporated”
Model Kelembagaan Petani Jangka Panjang Mengingat bahwa bertani teh harus diarahkan untuk tujuan bisnis, dan aktifitas bisnis selalu terekspose pada tingkat persaingan yang intensif baik dalam skala global, regional, maupun lokal, maka : Dalam jangka panjang kelembagaan Petani teh harus diarahkan untuk menjadi korporasi Perilaku dan kelembagaan petani harus diarahkan kepada kelembagaan bisnis yang sesuai Setelah pemberdayaan, pengembangan, dan penguatan kelembagaan petani dalam bentuk cluster “PT Indonesian Tea Incorporated” Petani sebagai pemegang saham sekaligus sebagai tenaga kerja pada korporasi yang dibentuk, di mana lahan petani digunakan sebagai basis kontribusi sahamnya. Dengan demikian, keuntungan ganda diperoleh bagi Petani, sekaligus dapat memangkas rantai pemasaran agar menjadi lebih efisien, dan peningkatan professionalisme korporasi secara lebih signifikan.

11 Road Map – Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN)
Peran Dewan Teh Indonesia (DTI) dalam GPATN : Kontribusi dalam perencanaan untuk menyelaraskan berbagai kegiatan dari para stakeholders. Kontribusi dalam monitoring untuk mengevaluasi apakah berbagai kegiatan tersebut sudah saling melengkapi menuju sasaran nasional yang diharapkan.

12 Program Pemberdayaan Kebun Teh Rakyat
Program Pemberdayaan Petani rakyat Peremajaan Kebun Rehabilitasi Kebun Intensifikasi Kebun

13 Kondisi Existing & Rencana Pengembangan 2014
Lokasi Kebun Teh Rakyat di Jabar Rencana Pengembangan 2014 1.050 Ha 525 Ha 1.050 Ha 525 Ha 400 Ha 1.050 Ha 200 Ha 265 Ha 60 Ha 200 Ha Sumber : Statistik Perkebunan Indonesia, Ditjen Perkebunan

14 Proposal Rincian Anggaran Rp. 100 M
Disusun oleh Ditjen Perkebunan bersama Disbun Prov Jabar, Puslit Teh Gambung dan DTI

15 Jangan sampai lingkungan terancam
Terima Kasih


Download ppt "Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google