Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

K4 Oleh : Naniek Ratni JAR Materi Kuliah K4.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "K4 Oleh : Naniek Ratni JAR Materi Kuliah K4."— Transcript presentasi:

1 K4 Oleh : Naniek Ratni JAR Materi Kuliah K4

2 PERBEDAAN K3 & KESEHATAN MASYARAKAT
NO K3 KESEHATAN MASYARAKAT 1. Tujuan : Masyarakat Tenaga Kerja Tujuan : Masyarakat Umum 2. Yang diurusi golongan karyawan Yang diurusi golongan masyarakat 3. Ditandai sangat efektifnya pemeriksaan sebelum dan periodik Sulit untuk pemeriksaan medik 4. Yang dihadapi adalah lingkungan kerja Lingkungan umum 5. Terutama bertujuan peningkatan produktivitas Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat 6. Dibiayai oleh perusahaan Oleh anggaran pemerintah 7. Perkembangannya pesat setelah revolusi industri Perkembangan cepat setelah kemajuan ilmu di bidang jazad renik 8. Per UU dalam lingkup ketenagakerjaan Per UU  dalam lingkungan kesehatan Materi Kuliah K4

3 PER-UU YANG MENGATUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UU No Ketentuan-ketentuan pokok Mengenai tenaga kerja DEPNAKER DEPKES PERUSAHAAN Insepski Membina Memaksa UU No. 14 tahun 1969 berisi: 1. Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja dan perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama 2. Pemerintah membina - Norma kesehatan kerja & higiene perusahaan - Norma keselamatan kerja - Norma kerja - Norma pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja UU yang lain: - UU kerja tahun 1948 – 1951 - UU kecelakaan tahun 1947 – 1957 - UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja - UU No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan konvensi ILO - UU No. 120 tentang higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor - Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan kesehatan tempat kerja - UU higiene untuk perusahaan umum - UU gangguan (HO) Uu No. Materi Kuliah K4

4 Materi Kuliah K4 UU-Kerja tahun 1948 - 1951
2. UU Kecelakaan (1947 – 1957) - diundangkan tahun 1947 - resmi berlaku tahun 1957 * Berisi : penggantian pada buruh yang mengalami kecelakaan atau penyakit akibat kerja * UU ini sering disebut UU kompensasi pekerja (Workmen Compensation Law) * UU ini perlu ditinjau bila: a. Besarnya kompensasi tidak mencukupi b. Penilaian taraf / derajat cacat karena  cacat tidak hanya anatomis & faal tapi harus juga psikis, sosial & ekonomi UU-Kerja th. 1948 Berlaku 1951 sekarang didukung PP No. 1 th. 1951 Tidak semua pasal berlaku Hanya pasal 16 ayat Mengatur Jam kerja Cuti tahunan Cuti hamil Cuti haid Pekerja anak-anak Orang muda Wanita Tempat kerja, dll Materi Kuliah K4

5 Materi Kuliah K4 3. UU – Keselamatan Kerja
Merupakan pengganti dari Veilligheids Reglement (1910) Berisi : Ketentuan umum keselamatan kerja yang disesuaikan dengan: 1. Perkembangan masyarakat 2. Industrialisasi 3. Teknik & teknologi Keselamatan kerja  segala tempat kerja di wilayah RI - Di darat - Di dalam tanah - Di permukaan air - Di dalam air & udara Jenis kegiatan yang harus dipenuhi keselamatan kerjanya * Pekerjaan yang berbahaya (diatur dalam UU) * Semua produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan - perencanaan - pengangkutan - peredaran - perdagangan - pemasangan - pemakaian - penggunaan - pemeliharaan & penyimpanan # barang, bahan # produk teknis - aparat produksi Pembinaan norma-norma Keselamatan kerja Materi Kuliah K4

6 * Jenis pekerjaan yang memerlukan syarat teknis ilmiah
- Konstruksi - Bahan - Pengolah - Pembuatan - Perlengkapan - Alat-alat perlindungan - Pengujian & pengesahan - Pengepakan - Labelisasi - Aparat Pelaksanaan K-3 Umum  Direktur Langsung  pegawai pengawas & ahli Kes. Kerja Pembina  Menaker  Depnaker  SPSI  Sekarang 4. Konvensi ILO No. 120 Hygiene dalam perniagaan & kantor-kantor Berlaku bagi: 1. Badan perniagaan 2. Badan-badan, lembaga-lembaga dan kantor pemberi jasa 3. Setiap bagian & badan, lembaga atau kantor pemberi jasa dan pekerjanya melakukan dagang / kantor sejauh mereka taat pada UU & ketentuan (Nas. / Internas) lain mengenai hygiene dalam industri, pertambangan, pengangkutan & pertanian UU yang lain: a) Artikel 10 dari politic mijn reglement (1916) tentang hygiene pertambangan b) Veillegheids Ordonantie (1910)  berdasarkan besarnya tenaga penggerak dalam perusahaan c) Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan kesehatan tempat kerja (1964) Materi Kuliah K4

7 Materi Kuliah K4 d) UU – hygiene bagi usaha-usaha umum  Depkes
Terutama yang menyangkut aspek gangguan hygiene dan sanitasi dari suat perusahaan ke masyarakat e) HO (1927)  usaha preventif tentang gangguan hygiene & Kes. Kerja kepada masyarakat akibat perusahaan tersebut ORGANISASI NASIONAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN K-3 DEPNAKER Bekerja DEPKES Interdepartement Yang berfungsi: 1. Menaker dan Menkes akan bekerjasama dalam pembinaan dan peningkatan kegiatan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja. 2. Depnaker & Depkes mengambil langkah-langkah ke arah perkembangan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja dengan perluasan usaha Kesmas melalui unit kesehatan 3. Depnaker dan Depkes melakukan pengaturan pengorganisasian, pembinaan & pengawasan dengan peraturan perundangan 4. Depnaker & Depkes mengadakan pembinaan & pengerahan tenaga kesehatan 5. Kedua Departemen memanfaatkan bantuan LN dalam hygiene perusahaan dan kesehatan kerja Materi Kuliah K4

8 Materi Kuliah K4 UNTUK EVALUASI BAIK BURUKNYA, BERHASIL TIDAKNYA,
EFEKTIF TIDAKNYA ORGANISASI PERUSAHAAN & KESEHATAN KERJA DIPERLUKAN FAKTA-FAKTA: 1. Angka Prevalensi : Jumlah yang sakit dalam waktu tertentu Pop saat pengamatan 2. Angka rata-rata prevalensi sewaktu: a) Angka prevalensi dalam waktu yang telah ditentukan 3. Angka sakit (Morbidity Rate) a) Incidence rate = Jml kasus baru peny. Yang ditemukan setahun Pop. Tengah tahun b) Prevalence rate = Jml kasus peny. ditemukan pada suatu saat Pop. pada saat tersebut 4. Angka kematian (Mortality Rate) a) Angka kematian oleh semua sebab penyakit = Jml kematian oleh semua sebab dalam 1 th x 1000 Populasi tengah tahun b) Angka kematian untuk semua sebab menurut umur, suku kelamin, kedudukan ekonomi, pekerjaan = Jml kematian sesuai gol. Dimaksud dalam 1 th x c) Angka kematian oleh sebab suatu penyakit = Jml kematian oleh sebab suatu penyakit dalam 1 th x Populasi pertengahan tahun d) Ratio kematian suatu penyakit = Jml kematian karena suatu penyakit A x 100 Jml kasus penyakit A Materi Kuliah K4

9 Materi Kuliah K4 e) Angka kematian bayi
= Jml kematian bayi dibawah 1 th selama 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup selama 1 th f) Angka kematian Neonatus = Jml kematian bayi umur < 1 bulan selama 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup dalam setahun g) Angka kematian ibu bersalin = Jml kematian ibu bersalin dalam 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup dalam 1 th 5. Kecelakaan a) Angka banyaknya kecelakaan (accident frequency rate) = Jml seluruh kecelakaan x Jml seluruh “manhours” Di USA = 1 – 33 dengan x = 5 – 6 b) Angka kecelakaan sewaktu-waktu (accident incident rate) = Jml seluruh kecelakaan x 1000 Jml rata-rata orang dengan resiko kecelakaan c) Angka beratnya kecelakaan = Jml / hari-hari terbuang x 1000 Jml seluruh “man hours” Di USA = 50 – dengan x = 700 * Untuk perhitungan kematian dan cacat menetap seluruh nya dipergunakan atau 7.500 6. Hasil pemeriksaan kesehatan, baik sebelum, berkala Materi Kuliah K4

10 7. Besar biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
8. Kadar dan intensitas bahaya dalam lingkungan kerja oleh faktor kimiawi & fisik 9. Tingkat produktivitas kerja perorangan / kelompok. Materi Kuliah K4

11 GANGGUAN PADA KESEHATAN DAN DAYA KERJA
Agar tenaga kerja terjamin kesehatan dan produktivitas T  perlu Keseimbangan. 1. Beban kerja 2. Beban tambahan akibat lingkungan kerja 3. Kapasitas kerja BEBAN KERJA Pekerjaan yang merupakan beban terdiri dari beban fisik, mental dan sosial. Contoh: * Beban fisik  Pekerja bongkar muat * Usaha K3  mengganti dengan alat kereta doreng * Beban mental / sosial  ketidakcocokkan kemampuan pengalaman, ketrampilan, motivasi, dll BEBAN TAMBAHAN AKIBAT LINGKUNGAN KERJA Pekerjaan dilakukan dalam suatu lingkungan yang mengakibatkan beban tambahan pada jasmani dan rohani. 1. Faktor Fisik Suhu, kelembaban, tekanan, penerangan radiasi, vibrasi mekanis, kebisingan. 2. Faktor Kimia Gas, uap, debu kabut, fume, asap, dll 3. Faktor Biologi Baik golongan tumbuhan, hewan 4. Faktor fisiologis Konstruksi mesin, sikap dan cara kerja 5. Faktor mental psikologis Suasana kerja, hubungan diantara pekerja / pengusaha Materi Kuliah K4

12 Materi Kuliah K4  Diciptakan Suasana Kerja yang Serasi
* Penggunaan musik di tempat kerja * Penerangan yang diatur intensitasnya * Dekorasi warna di tempat kerja * Bahan-bahan beracun dikendalikan * Suhu yang nyaman * Keserasian manusia dan mesin, dll FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) 1. Golongan Fisik - Suara  ketulian - Radiasi  U.V = conjuctivitis photo electric  Infra merah = cataract  Radioaktif = susunan darah - Suhu naik  heat gramp (hyper pyrexia)  suhu = “Frostbite” - Tekanan naik  Caison Disease - Bau-bauan - Penerangan  Indera penglihatan / silau sehingga mempermudah kecelakaan - Getaran mekanis 2. Golongan Kimia - Debu  Pneumoconiosis = silicosis, dll - Uap  Dermatitis; keracunan; “Metal Fume Disease” - Gas  Keracunan CO, H2S, dll - Larutan  Dermatitis - Kabut  Racun serangga, jamur yang menimbulkan keracunan - Awan - Fume - Asap Materi Kuliah K4

13 PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN DAN DAYA KERJA
3. Golongan Infeksi - Antrax - Brucella 4. Golongan Fisiologis - Konstruksi mesin yang salah - Sikap badan - Kelelahan (salah cara melakukan pekerjaan) 5. Golongan Mental Psikologis - Hubungan kerja yang tidak baik - Keadaan yang membosankan (monoton) PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN DAN DAYA KERJA 1. Subtitusi Mengganti bahan berbahaya dengan barang yang tidak berbahaya. Ex. - Triclor Etilen - CFC etc 2. Ventilasi Umum Mengalirkan udara menurut perhitungan dalam ruang kerja bahan berbahaya < NAB 3. Local Exhauster Menghisap bahan-bahan tertentu keluar ruangan Penyamak kulit Materi Kuliah K4

14 Mengisolasi operasi / proses dalam perusahaan yang membayakan
Ex. Isolasi campuran besin dengan Tetra Etil Lead (TEL) atau sumber api lain. 5. Pakaian pelindung Ex. Masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu, topi 6. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja Mengetahui calon pekerja, apakah sesuai dengan pekerjaan yang akan diberikan (fisik, mental) 7. Pemeriksaan Kesehatan Berkala Untuk evaluasi faktor peny. gangguan / kelainan pada tubuh pekerja. 8. Peraturan sebelum bekerja Mengetahui, mentaati peraturan  hati-hati 9. Pendidikan Tentang Kesehatan & Keselamatan Kerja Agar pekerja waspada menjalankan pekerjaannya Materi Kuliah K4

15 PER U – U 1. UU No. 14 tahun 1969 Tentang ketentuan pokok mengenai tenaga kerja 2. UU Kerja 1948  mengatur jam kerja P.P. Tahun 1951 No. 1 Cuti, dll (tidak semua pasal berlaku) 3. UU Kecelakaan Diberlakukan Tahun 1951. Menentukan penggantian kerugian tenaga kerja yang mendapat kec. Kerja 4. UU Keselamatan kerja UU No. 1 tahun 1970 memuat ketentuan umum tentang keselamatan kerja baik di darat, laut, udara 5. Konvensi ILO No. 120 Mengenai Higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor 6. Per UU lainnya. Materi Kuliah K4

16 Yaitu BATAS TERTINGGI YANG DIIJINKAN
N A B Yaitu BATAS TERTINGGI YANG DIIJINKAN (KTD / MAC) Keracunan : Kwantitas Kualitas TUJUAN: (1) MAC / KTD (2) NAB / TLV MAC : Kandungan maksimum suatu zat yang pekerja, tidak terganggu karenanya / tidak menderita penyakit. (lebih menekankan efek akut) NAB : Kadar suatu zat dimana pekerja sanggup menghadapinya dengan tidak menunjukkan penyakit / kelainan dalam pekerjaan mereka untuk waktu 8 jam sehari & 40 jam / minggu. GUNA NAB 1. Sebagai standard untuk perbandingan 2. Perencanaan & design pengendalian peralatan (pedoman)  tugas TL. 3. Substitusi bahan-bahan yang lebih dengan yang kurang beracun 4. Membantu menentukan gangguan kesehatan / penyakit akibat faktor kimiawi Suatu bahan Perlu adanya Pengetahuan Tentang Kadar Zat Kimia Tertentu Terutama Di Udara KADAR ZAT PEKERJA EFEK FAAL TUBUH Materi Kuliah K4

17 Materi Kuliah K4 APLIKASI NAB TERGANTUNG:
(1) Adequat (memadai) tidakna alat-alat analitik (2) Cara-cara pengambilan contoh-contoh udara dan lokasi pengambilannya. KOREKSI NAB NAB dinilai dan dikoreksi dari sudut: Perubahan musim Keadaan cuaca Kemungkinan efek kumulatif Untuk bahan-bahan yang NAB-nya kurang dari KTD: NAB masih dapat dilampaui sewaktu-waktu ditentukan menurut faktor ekskursi (penyimpangan)  di dapat kadar yang dialami seseorang menurut waktu C = Ceiling value = Nilai tertinggi  NAB = KTD Kriteria C: (1) Perangsangan yang tak tertahankan (2) Perubahan jaringan kronis/tak dapat sembuh kembali (3) Efek Narkotis  dapat terjadi gangguan efisiensi kerja yang nyata NAB FE KTD UNTUK PENDEK 0 – 1 3 3 1 – 10 2 2 – 20 10 – 100 1,5 15 – 150 100 – 1.000 1,25 1,25 C Materi Kuliah K4

18 Kadar rata-rata seseorang kontak dengan suatu zat dihitung dari
Berbagai keadaan dan dihitung rata-ratanya. Contoh : Seseorang pekerja bekerja 2 jam pada tempat dengan kadar CO 70 Bds, 4 jam dengan CO 50 BDS dan 2 jam kadar BDS Maka: Kadar rata-rata yang dialami seharusnya: (Weight Daily Exposure) = 640 = 80 BDS Jika ada 2 atau lebih zat berbahaya bersama-sama kombinasi Pengaruhnya  diperhatikan secara khusus jika tidak ada penjelasan lebih lanjut, dianggap effeknya adalah bersifat Saling menambah Sehingga bisa dihitung : C C ………………… NAB NAB.2 Jika jumlah > 1 NAB dilampaui 2 at NAB FE KTD Nitrobenzena 1 3 Karbontetra Klorida 10 2 20 Karbon Monoksida 50 1,50 75 Aceton 1.000 1,25 1.250 Brontofluorida C1 - Butil amina C5 5 Styrene Monomer C100 100 Materi Kuliah K4

19 Materi Kuliah K4 Contoh :
A. Keadaan umum yaitu : udara dianalisa menurut komponnya Pemerintah dengan program langit biru yang dicanangkan beberapa waktu yang lalu sekarang ini mulai ada “Follow up” nya. Salah satunya adalah PEMDA KMS melakukan check / Recheck kualitas udara yang dilakukan secara rutin. Dari hasil analisa tersebut didapatkan : 1. CCL4 = 5 BDS NAB = 10 BDS 2. Etilen Clorida = 20 BDS NAB = 50 BDS 3. Etilen Dibromida = 10 BDS NAB = 25 BDI 1. Berapa kadar udara campurannya? 2. Berapa NAB campurannya? Jawab: 1. Kadar campuran = = 35 BDS 2. NAB = = = 65 = 1,3 NAB > 1  dilampaui NAB Camp = = 27 BDS 1,3 Contoh 2. Heksan di udara 200 BDS (NAB 500 BDS) Metilen Clorida BDS (NAB 500 BDS) Perclor Etilen BDS (NAB 100 BDS) a. Berapa kadar campuran di udara? b. NAB campuran? B. Keadaan Khusus Yaitu jika sumber pencemar adalah campuran cairan dan komposisi bahan-bahan di udara dianggap sama dengan komposisi campuran komposisi dari campuran diketahui dalam prosentase berat, sedangkan NAB dinyatakan dalam mg / m3 Materi Kuliah K4

20 Materi Kuliah K4 Sehingga rumusnya menjadi = 1 . ta + tb + ………..
= ta tb ……….. NAB. b NAB. B Contoh: Sebuah campuran organik mengandung menurut beratnya 50% Heptan (NAB : mg/m3). 30% metilen klorida (NAB = mg/m3) dan perkloretilen 20% dengan NAB 670 mg / m3. Berapa NAB campuran ? NAB camp = 0, , ,2 = mg /m3 Sehingga Heptan = 50% x = 695 mg / m3 Metelen Clorida = 30% x = 417 mg / m3 Perkloritilen = 20% x = 278 mg / m3 Daftar NAB dapat dilihat: 2000 mg / m3 = 500 BDS 1 mg / m3 = 0,25 BDS 695 mg / m3 = 174 BDS Materi Kuliah K4

21 Materi Kuliah K4 NAB diperoleh :
1. Penelitian lapangan, dengan ./ tanpa supervisi medis 2. Penentuan MLD 50 = Minimum Lethal Dosis Yaitu kadar minimum bahan kimia yang menyebabkan kematian 50% hewan percobaan selama waktu tertentu (96 jam) 3. Analogi, percobaan pada manusia, dll. NAB tidak boleh dipakai pada : 1. Indek Relatif Toksisitas 2. Evaluasi / pengendalian pencemaran kepada masyarakat 3. Penaksiran bahaya kontak terus menerus 4. Pembuktian suatu penyakit 5. Dipakai negara lain, tanpa penyesuaian. Materi Kuliah K4

22 KEBERSIHAN DALAM PERUSAHAAN/ SANITASI
A. SEGI KEBERSIHAN PERUSAHAAN Kebersihan luar & dalam gedung LUAR = Halaman Jalan DALAM = Lantai Dinding Atap Mesin-mesin Gudang bahan baku B. PENYEDIAAAN AIR MINUM - Layak minum - Penyediaan gelas C. KAMAR MANDI / WC Jumlah WC = Pekerja = 1 : 24 = 2 : 25 – 50 = 3 : 51 – 100 Materi Kuliah K4

23 GIZI KERJA Materi Kuliah K4
Gizi Kerja  ialah nutrisi yang diperlukan oleh para pekerja untuk para pekerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan pekerjaan. KESEHATAN DAN DAYA KERJA  ERAT HUBUNGANNYA DENGAN TK. GIZI GIZI  KERJA  KALORI Hubungan pekerjaan, bahan makanan oleh tenaga kerja untuk memenuhi gizi & tambahan kalori untuk bekerja. Perlu diperhatikan 1) Pengaruh frekuensi makan & komposisi makanan - Kantin - Makan pagi - Dll 2) Tempat kerja dengan suhu tinggi Harus diperhatikan kebutuhan air dan garam sebagai ganti cairan tubuh yang diuapkan. Kerja berat : + perlu 2,8 liter air minum / orang Kerja ringan : + perlu 1,9 liter air minum / orang Atau - Kadar garam + 0,2% - Non alkohol - Soft drink / minuman penyegar - Susu sebagai pelengkap 4 sehat 5 sempurna 3) Zat makanan  dapat mengurangi zat racun yaitu vitamin C terutama logam berat, larutan organik, fenol, sianida, dll  susu  tidak dapat menyerap racun  makanan ekstra  berfungsi memperbaiki keadaan tubuh dan meninggikan daya tahan. Materi Kuliah K4

24 PEMAKAIAN ENERGI PER-JAM PADA KEADAAN KEGIATAN OTOT YANG BERBEDA*)
DAFTAR 24 PEMAKAIAN ENERGI PER-JAM PADA KEADAAN KEGIATAN OTOT YANG BERBEDA*) *) Diambil dari “The health aspects of food and nutrition, Western Pacific Office, Manila W.H.O. 1965 Standard ini untuk seorang tenaga kerja tertentu harus di Koreksi dengan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Usia menurut persentasi sebagai dinyatakan dalam daftar di bawah. DAFTAR 25 Jenis kelamin Berat badan (Kg) Kalori (=1000 kalori) Laki-laki 60 55 50 3000 2900 2600 Wanita 45 40 2050 2000 1800 Umur (tahun) Persent (%) 20 – 30 30 – 40 40 – 50 50 – 60 60 – 70 Lebih 70 100,0 97,0 94,0 86,5 79,0 69,0 Materi Kuliah K4

25 2. Derajat kegiatan. Untuk orang standard dapat dipakai kegiatan-kegiatan yang meliputi:
Laki-laki Wanita Istirahat jam 8 jam Bekerja jam 8 jam Berjalan 1 ½ jam 1 jam Mencuci dan berpakaian 1 ½ jam 1 jam Duduk jam 5 jam Rekreasi akif dan atau kegiatan-kegiatan di rumah jam 1 jam Sedangkan penyesuaian didasarkan atas daftar 23. Materi Kuliah K4

26 DAFTAR 23. KEBUTUHAN ZAT MAKANAN
Kelamin Usia Berat badan Kalori (kilo kalori) Putih telur (g) Kalsium (mg) Besi (mg) Vit A sebagai karoten (mokro gram) Triamin (mg) Ribo flavin Niasin (mg) Vit. C (mg) Laki-laki 20 – 39 40 – 59 60 ke atas 55 2.600 2.400 65 0,5 10 4.000 1,0 0,8 1,4 1,3 1,1 17 16 13 60 Wanita 47 2.000 1.900 1.600 12 0,6 0,9 9 Hamil +100 +10 +0,5 +5 +500 +0,2 +2 +30 Menyu sui +800 +25 +2.500 +0,4 Materi Kuliah K4

27 KEBUTUHAN KALORI SEHARI-HARI YANG DIANJURKAN UNTUK ORANG STANDARD*)
*) Diambil dari Sherman H.C. : Chemistry of Food and Nutrition, New York, Macmillan Jenis Kegiatan Kalori perjam Untuk orang dengan berat badan 70 kg Per kg berat badan Tidur 65 0,95 Bangun sambil tiduran tenang 77 1,10 Duduk istirahat 100 1,43 Membaca keras 105 1,50 Berdiri dalam keadaan tenang Menjahit dengan tangan 111 1,59 Berdiri dengan suatu perhatian 115 1,63 Menyulam (kecepatan 23 sulaman per menit atas sweater) 116 1,66 Memakai dan membuka pakaian 118 1,69 Menyanyi 122 1,74 Menjahit dengan mesin 135 1,93 Mengetik cepat 140 2,00 Menyetrika (berat setrika 2 ½ kg) 144 2,06 Cuci piring (piring, cangkir, dan lain-lain) Menyapu lantai terbuka (38 x permenit) 169 2,41 Menjilid buku 170 2,43 Latihan enteng Membuat sepatu 180 2,57 Jalan perlahan (3,9 km per jam) 200 2,86 Pekerjaan kayu, logam dan pengecatan dalam industri 240 3,43 Latihan aktif 290 4,14 Jalan agak cepat (5,6 km per jam) 300 4,28 Jalan turun tangga 364 5,20 Pekerjaan tukang batu 400 5,71 Latihan berat 450 6,43 Menggergaji kayu 480 6,86 Berenang 500 7,14 Lari (8 km per jam) 570 8,14 Latihan sangat berat 600 8,57 Berjalan sangat cepat (8 km per jam) 650 9,28 Jalan naik tangga 1100 15,80 Materi Kuliah K4

28 Tingkat I (orang standard)
PENYESUAIAN MENURUT TINGKAT KEGIATAN Berat Badan (kg) Tingkat 0 (dikurangi) Tingkat I (orang standard) Tingkat II Tingkat III 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 – 530 – 610 – 690 – 760 + 360 + 390 + 400 + 410 + 810 + 870 + 900 + 930 Aktivitas Hanya pemeliharaan tubuh (istirahat tetapi bukan basal) Pekerjaan administrasi, rumah, pengemudi, mengetik Tukang-tukang, petani yang mempunyai keahlian Pekerjaan buruh kasar Materi Kuliah K4

29 FAKTOR PSIKOLOGIS Materi Kuliah K4 MANUSIA BUKAN MESIN PUNYA PERASAAN
PIKIRAN KEHIDUPAN SOSIAL KOMPLEKS PEKERJA MEMPUNYAI PERASAAN, PIKIRAN-PIKIRAN DAN MISAL : RASA SUKA & BENSI 1) Kebencian dan ketidakcocokkan kepada atasannya / kawan kawannya menimbulkan berbagai akibat yang terlihat sebagai seringnya mungkir  * Sakit (sebagai alasan) * Sering terlambat / lebih cepat pulang Seseorang yang menyukai pekerjaan  akan bekerja penuh semangat dan kegembiraan kerja. Dedikasi  harus dimulai dengan suka kepada pekerjaan lebih dahulu. Tetapi target pribadi. mungkin * Manusia penyedih * Manusia kebal Materi Kuliah K4

30 2) Mungkin pekerjaannya tidak sesuai dengan cita-citanya
 sehingga berpengaruh pada pekerjaannya. 3) Konflik dalam R.T  berpengaruh pada pekerjaannya Konflik Horizontal & Vertikal (tidak ada penyesuaian diri) Suatu tegangan Terjadinya kecelakaan Terjadinya penyakit yang disengaja Labour Turn Over  Rasa gembira, suka akan pekerjaan. Pikiran terang, kehidupan sosial baik  tekun bekerja  meningkatkan produksi Materi Kuliah K4

31 Materi Kuliah K4 Jadi seorang pimpinan  dapat menciptakan kesatuan
Moral kerja DENGAN MOTIVASI APA YANG AKAN SAYA KERJAKAN HARI INI TANPA MOTIVASI APA YANG AKAN DITUGASKAN SESEORANG KEPADA SAYA Materi Kuliah K4

32 PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUAN
KAPASITAS KERJA Kemampuan kerja dari seorang tenaga kerja Kemampuan Tenaga Kerja: - Keterampilan - Keserasian - Keadaan gizi - Jenis Kelamin - Usia - Ukuran tubuh PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN & DAYA KERJA 1. Subtitusi Mengganti bahan yang lebih bahaya dengan bahan yang kurang bahaya. 2. Ventilasi Umum Mengalirkan udara sebanyak mungkin ke ruang kerja agar supaya di bawah NAB 3. Ventilasi Lokal (lokal exhauser) Menghisap udara di suatu tempat kerja tertentu. Agar bahan berbahaya dapat dikeluarkan. 4. Isolasi Mengisolasi proses atau operasi dalam industri Misal : Isolasi mesin 5. Pakaian pelindung Misal : masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu, topi, dll Materi Kuliah K4

33 Materi Kuliah K4 6. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja
Pemeriksaan kesehatan kepada calon pekerja untuk evaluasi 7. Pemeriksaan kesehatan berkala Apakah faktor-faktor penyebab menimbulkan gangguan. 8. Penerangan sebelum kerja Mengetahui dan mentaati peraturan agar mereka berhati- hati. 9. Pendidikan tentang K3 Agar bekerja tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya. FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA Materi Kuliah K4

34 DIAGNOSA PAK Materi Kuliah K4 Langkah-langkah:
1. Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan. 2. Pemeriksaan klinis 3. Pemeriksaan laboratorium 4. Pemeriksaan Ro 5. Pemeriksaan ruang atau tempat kerja 6. Hubungan antara bekerja dengan gejala penyakit TERAPI PAK  Terapi Kausal & Terapi Symtomatis Materi Kuliah K4

35 EVALUASI LINGKUNGAN DENGAN PENGUKURAN-PENGUKURAN
Kebisingan : > 80 dB  membahayakan Pengukuran : Sound level meter Mikrofon Sound Analyzer Radiasi = Detector “Film Badge” Suhu Udara = termometer kering / basah “Comfort Zone” = 19 – 24o C NEGARA LAIN INDONESIA = 31o C Suhu ruang 100o C  DPT Dilakukan dengan “SITIELDING” Yaitu isolasi menggunakan lembar aluminium Kelembaban udara = Psikometer * Tekanan diukur dengan : Barometer Tekanan udara dalam saluran Ventilasi = - Pipa PITOT (mmHg / drynes) * Penerangan : menggunakan Luks Meter  (Luks) Luks Meter  (Luks) * Kecepatan Udara : ANEMOMETER (Cm / det, mil / jam) > 25 cm / det  menyebabkan gangguan kesehatan pekerja Materi Kuliah K4

36 PENCEGAHAN PAK  GANGGUAN KESEHATAN
Materi kuliah K4 * Bahan Kimia = INDIKATOR Gas Cl2  kertas + Jod Alkali * Getaran mekanis = Vibration Acceleration Meter * Debu : - High volume sampler - Gravi metric dust sampler - Electrostatic Precipitator - Atomic Absorption Spektrometer * Gas & Uap : mercury vapor detector gas chromatography PENCEGAHAN PAK  GANGGUAN KESEHATAN DARI ASPEK SUMBER PROSES PEKERJA Yang terkena Isolasi Substitusi Ventilasi Umum Lokal exhaust Pakaian Pelindung Alat pelindung Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja - Diklat K3 Materi Kuliah K4

37 KECELAKAAN AKIBAT KERJA
SEBAB Faktor mekanis & lingkungan - Faktor manusia PENCEGAHAN ACCIDENT PRONENESS (Kecenderungan untuk celaka) SURVEY 85% kecelakaan karena faktor manusia CELAKA “KERUGIAN” - BIAYA KECELAKAAN (BEBAN NEGARA & RAKYAT) BIAYA LANGSUNG BIAYA TAK LANGSUNG PPK Pengobatan Perawatan Biaya Rumah Sakit Biaya Transportasi Selama tak Kerja Kompensasi Cacat Kerusakan Alat & bahan Mesin dll. Segala sesuatu yang tidak terlihat setelah atau beberapa waktu setelah kecelakaan Materi Kuliah K4

38 Materi Kuliah K4 PENCEGAHAN KECELAKAAN 1. Lingkungan
2. Peralatan / Perkakas Kerja 3. Manusia Ad. 1. Lingkungan a. Lingkungan kerja  ventilasi, penerangan cahaya, sanitasi & suhu udara. b. Pemeliharaan rumah tangga Penimbunan, pengaturan mesin-mesin bejana- bejana dll KECELAKAAN BIAYA DICEGAH ASAL ADA KEMAUAN SEBAB-SEBAB KECELAKAAN ANALISA KECELAKAAN HARUS BENAR CARA ANALISANYA Materi Kuliah K4

39 Materi Kuliah K4 c. Keadaan gedung  pintu darurat, pemadam, dll
d. Perencanaan yang baik  pengaturan tempat mesin, pelindung mesin, juklak, cukup alat, dll Ad. 2 Peralatan / Perkakas Kerja - Harus ada pengaman (garding) terutama untuk alat bergerak - Perawatan Ad. 3 Manusia - Aturan kerja, disiplin kerja, kurangnya konsentrasi, perbuatan-perbuatan yang mendatangkan perbuatan kecelakaan, ketidakcocokan fisik dan mental - Pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah kerja - Latihan kerja untuk meningkatkan ketrampilan dan pengalaman - Pengawasan yang kontinu - Insentif - Peringatan jika melakukan kesalahan Jenis pekerjaan yang rawan kecelaan 1. Pertambangan 2. Industri maritim 3. Perkebunan / kehutanan 4. Pembangunan rumah 5. Alat dengan listrik tegangan tinggi 6. Industri kimia Materi Kuliah K4

40 ALAT PELINDUNG DIRI Materi Kuliah K4 Syarat : 1. Enak dipakai
2. Tidak mengganggu kerja 3. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya BERDASARKAN BAGIAN YANG DILINDUNGI 1. Kepala : Pengikat rambut, penutup rambut, topi dari berbagai bahan. 2. Mata : Kacamata 3. Muka : Perisai Muka 4. Tangan & Jari : Sarung tangan 5. Kaki : Sepatu 6. Alat pernafasan : Masker khusus / respirator 7. Telinga : Sumbat telinga, tutup telinga 8. Tubuh : Pakaian kerja dari berbagai bahan Materi Kuliah K4

41 KEBISINGAN Materi Kuliah K4 Bunyi yang tidak dikehendaki. Kebisingan
Kualitas bunyi Frekuensi : Jumlah getaran perdetik (HZ) Intensitas : Arus energ persatuan luas (dB)  Logaritmis dB = 2010 Log. P Po P = Tegangan suara yang bersangkutan Po = Tegangan suara standard (0,0002 dyne / cm2) 1 dB = Kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat dapat didengar oleh telinga normal JENIS-JENIS KEBISINGAN YANG SERING DITEMUKAN i) Kebisingan yang kontinyu dengan f luas (mesin-mesin, kipas angin, dll) ii) Kebisingan kontinyu dengan f sempit Misal : Gergaji, katup gas, dll iii) Kebisingan terputus-putus (intermitent) Misal : Lalu lintas. Iv) Kebisingan impulsif Misal : Tembakan, meriam, ledakan v) Kebisingan impulsif berulang Misal : Mesin tempa di perusahaan Intensitas Frekuensi Materi Kuliah K4

42 MAKSUD PENGUKURAN KEBISINGAN
MEMPEROLEH DATA MENGURANGI TINGKAT KEBISINGAN ALAT PENGUKUR KEBISINGAN 1. Sound Level Meter 20 – 120 dB 2. Oktaf Band Analyser 3. Narrow Band Analyser 4. Tape Recorder f 20 – 20 KHz 5. Impact Noise Analyser 6. Personal Noise Dosis Meter GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN - Kerusakan pada indera pendengar  Ketulian Progresif NAB  85 dB DAFTAR INTENSITAS & JAM DIPERKENANKAN INTENSITAS (Db) WAKTU KERJA (JAM) ,5 ,25 Materi Kuliah K4

43 Materi Kuliah K4 EFEK KEBISINGAN TERHADAP DAYA KERJA a. Gangguan
b. Komunikasi c. Pada pekerjaan mengganggu perhatian karyawan Misal : Pada proses produksi PENGENDALIAN a. Pengurangan pada sumber  Peredam b. Isolasi  memberi penghalang pada jalan transmisi c. Tutup telinga JENIS KEBISINGAN 1) Kebisingan Kontinue (KK) dengan spektrum frekuensi luas Ex. : Mesin, kipas angin 2) KK denga Spektrum Frekuensi Sempit Ex : Gergaji sirkuler 3) Kebisingan Intermitent Ex : Lalu lintas, suara kapal terbang di Bandara 4) Kebisingan Impulsif Ex : Tembakan senjata, meriam, ledakan 5) Kebisingan Impulsif Berulang Ex : Mesin tempa perusahaan ALAT PENGUKUR KEBISINGAN 1. Sound Level Meter 2. Oktaf Band Analyser 3. Narrow Band Analyser 4. “Tape Recorder” Frekwensi 20 – 20 KHz 5. Impact Noise Analyser 6. Personal Noise Dosis Meter Materi Kuliah K4

44 GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN
*) Kerugian indra pendengar (telinga)  ketulian progresif *) Mengganggu komunikasi, mengganggu konsentrasi pekerja intensitas dan jam kerja yang diijinkan. Di Indonesia : 85 dB (A) Kebisingan menyeluruh Intensitas (dB) Waktu Kerja (Jam) 80 (90 ….?) 8 92 6 95 4 97 3 100 2 105 1 110 0,5 115 0,25 Materi Kuliah K4

45 RACUN-RACUN METALOID DAN PERSENYAWAANNYA DALAM INDUSTRI
Toksisitasnya TGT 1. Persenyawaan kimianya 2. Wujud Fisik (cair, PDT, Cair, Gas) 3. Valensi Ikatannya 4. Port D’entreenya 1. KERACUAN Pb (Timah Hitam) Terjadi karena ada 2 bentuk a) Pb dan persenyawaan anorganis ex lead white / lood wit  Chronis b) Pengolahan persenyawaan organis ex (TEL) Yang masuk Dalam tubuh Pekerja Pb Anorganik Organik - Sifat Kronis - Akut Dengan gejala : Kolik usus Wrist drop Stippling erythrocit Anemia Dengan gejala : Insomnia Kekacauan pikiran Delirium Mania Pembuat TEL, pencampuran Tel dengan Gasolin, tangki Penyimpan TEL Asal : Pabrik Accu, Percetakan cat, vulkanisir, Glazzur menyolder, pembuatan kawat Listrik, mainan-mainan anak, aliage logam Materi Kuliah K4

46 Materi Kuliah K4 CARA MASUK:
a. Absorbsi  tidak tampak - Menghirup uap TEL gejala klinis - Absorsi lewat kulit b. Keracunan  tampak PEMERIKSAAN LABORATORIUM Normal 0,03 mg / 100 cc darah Bila > 0,1 mg / 100 cc darah Tampak gejala klinis dan pasti keracunan NAB 0,2 mg / m3 udara NAB TEL 0,1 mg/m3 sebagai Pb Pengobatan + Na EDTA  Sama Pencegahan Kebersihan tempat kerja  Sama ditambah perseorangan, pemerik mengenal bau saan berkala, dll uap TEL 2. KERACUNAN AIR RAKSA (Hg) Ada 3 bentuk : a. Cair atau uap b. Kontak kulit dengan persenyawaan Hg – Fulminat c. Persenyawaan Organis Materi Kuliah K4

47 Materi Kuliah K4 A B C Sumber: Pengubahan biji menjadi logam murninya
Pemisahan emas dan Ag dari biji dengan amalgam Pembuatan barometer & termometer - Lampu merkury Gejala Sifatnya Hypersalirasi - Setempat - Akut Thermor ex : Dermatitis - Berpengaruh Erethisme - Umum bila pada susunan Stomatitis dengan absorbsi Saraf Pusat Mercuryalentis dan organ dalam - Fungsi lain & racun tanaman Pencegahan Substitusi NAB 0,01 mg/m3 Ventilasi Pengeboran basah Pemakaian masker Pemeriksaan berhala Pengobatan 2,3 dimercapto propanol NAB 0,1 mg / m3 Materi Kuliah K4

48 Materi Kuliah K4 3. KERACUNAN ARSEN (As)
1. Inhalasi dan atau kontak dengan senyawa arsen Anorganik debu 2. Inhalasi Arsen yang bersenyawa dengan air 3. Kontak dengan senyawa Arsen Anorganik Gejala Anorganis Dengan Air Organis - Perangsang - Hemolytik thd - Perangsang setempat pada darah lokal dapat kulit & selaput  haemoglobi jg sistematik lendir nuria anemi, - Carsinogenik ikterus Sumber: - Pencairan & pembersihan biji, sublimasi arsen putih, pembuatan insektisida fungisida, pembuatan pengawet kulit, bulu dan kayu - Dalam bentuk cupri aceto –arsenit  racun hama tanaman dan buah-buahan Pencegahan: - Mengurangi jumlah debu arsen di udara - Tidak boleh melebihi NAB 0,2 mg / m3 - Pengobatan sama dengan Hg 4. KERACUNAN MANGAN (Mn) Penyebab : menghirup udara yang mengandung Mn cukup banyak Terjadi pada : proses bijih Gejala : - Insomnia, nyeri otot, kejang-kejang dan sempoyongan bila jalan, lemah & kaku pada anggota tubuh thermor dan perkinson. - Kadang-kadang tertawa / menangis di luar kesadaran, terganggu alat bicara atau (Aphoni) dan impotensi Materi Kuliah K4

49 Materi Kuliah K4 Pencegahan : - Ventilasi - Kebersihan perseorangan
Pengobatan sama dengan Hg NAB : 5 mg / m3 udara 5. KERACUNAN NIKEL 1. Kontak dengan garam nikel  pengolahan bijih dan galvanisasi  dermatitis 2. Inhalasi Ni-Carbonyl  Bronchopneumonia hemombage  kematian 3. Inhalasi debu  karsinogenik pada paru-paru NAB : 0,001 bds (ppm) 6. KERACUNAN CHROM - Kabut Crom  perforasi septum nasi - Garam Crom  Borok krom - Digunakan sebagai pelapis logam - Pencegahan : ventilasi, kebersihan perorangan dan lingkungan NAB = 0,1 mg / m3 - Pengobatan : Ca – EDTA 7. BERRYLIUM  Perangsang Cronis  Berryliosis NAB = 0,002 mg/m3 8. FOSFOR Fosfor Putih : Beracun Merah : tak beracun Fosfor : - Menyebabkan kerusakan jaringan dengan mengganggu metabolisme KH, lemak dan putih telur dalam hati - Penimbunan glykogen terhambat sedang penimbunan lemak meningkat Materi Kuliah K4

50 Materi Kuliah K4 Keracunan : Kerusakan hati, ginjal dan saluran
pernafasan Kegunaan : Racun tikus, mercon, kembang api NAB : 0,1 mg / m3 udara ; persenyawaan 1 mg / m3 9. DEMAM UAP LOGAM Pada penjelasan, pemotongan, pelelehan dan peleburan logam. Gejala : demam mendadak, kepala pusing, dll Pencegahan : Ventilasi lokal Pengobatan : Istirahat, acetosal untuk mengurangi sakit NAB : 5 mg / m3 udara Materi Kuliah K4

51 Materi Kuliah K4 1. RACUN BAHAN ORGANIK (TERUT, DERIVAT TERARANG)
a. Benzen  Keracunan mendadak dengan gejala kejang-kejang  mati  Keracunan kronis dengan gejala lemah badan, anemia, dll Pencegahan : Substitusi dengan bahan lain Pengobatan : Transfusi darah b. Anilin : berguna sebagai tinda cetak, cat, pakaian dan sintesa warna Efek : susunan tulang, hati dan hampir semua jaringan tubuh. 2. KERACUNAN HALOGEN HIDROKARBON Ex. Karbon Tetrachlorida (CCl4)  sangat beracun Dalam industri digunakan sebagai: 1. Pelarut lemak dan karet 2. Dry washing 3. Pembersih oli-oli dalam mesin 4. Pemadam kebakaran (BCF) Menyebabkan kerusakan pada hati, paru-paru dan organ dalam lainnya kerusakan terberat tergantung port diantaranya. Pencegahan : Substitusi dengan tricloretilen Kegunaan : Racun serangga Ex. DDT, lindane, Endrin, dll 3. KERACUNAN OLEH ALKOHOL & DIDL Bisa digunakan dalam pelarut cat, sirlak & vernis dll  Keracunan umum karena : menghirup, absorbsi, meminium Gejala : Susunan syarat pusat, menurun tek. Darah, coma, dll Materi Kuliah K4

52 Dipakai dalam sintesa bahan organik
KERACUNAN OLEH ESTER ALDEHID, KETON & ETER 1. Dimetil Sulfat Metanol + Asam Sulfat - Merangsang mata, hidung, tenggorok & paru-paru - Mempercepat kerusakan alat - + NaOH 5% untuk menetralkan bila dalam bentuk cair - NAB / BDS atau 5 mg / m3 Pencegahan - Masker, aliran udara bertekanan 2. Tri – Ortho – Cresyl – Fosfat  - untuk membuat pabrik plastik - Pelincir pada pemadam - Degenerasi otot - Demyelinisasi saraf Pencegahan: - Substitusi dan - Diolah dalam ruangan tertutup pada suhu tinggi 3. Acetaldehyd  sintesa bahan kimia NAB : 200 BDS Metaldehyd  racun siput acetaldehid NAB = 5 BDS Paraldehyd  hipnotik acetaldehyd + metaldehyd Dipakai dalam sintesa bahan organik lembab penyebab Dlm Tubuh Asam Materi Kuliah K4

53 Materi Kuliah K4 Acetaldehid Zat yang sangat reaktif - Merangsang
- Depressif pada sel tubuh - Iritasi  oedem paru-paru 4. Keton, Eter & Ester - Iritasi pada selaput lendir - Depresi susunan saraf pusat - Kerusakan hati dan ginjal Bahan-bahan korosif  asam-asam, basa-basa serta garamnya Sifatnya : - Asam / basa - Inorganik / organik Asam - Asam asetat - Acetil an hidrid - Al-Chlorida - Ozon - Al-Sulfat - Borontrifluorida - Asam laktat - Asam perclorat - CaCl2 - Brom dalam air - Asam nitrat - Dll Basa - CaO, Cement, K2CO3, KOH, Na2CO3, Na3PO4, Na2SiO3, Trietanolamin, Ammoniak, NH4OH dll Materi Kuliah K4

54 Materi Kuliah K4 - Kerusakan bagian tubuh bila terkenai :
* Terpecik, tumpah * Mata, kulit * Diminum * Ditelan * Terhirup Pencegahan Simpan di tempat yang aman Cukup air bila sewaktu-waktu dibutuhkan Peralatan ukurannya pas (kacamata, sarung tangan, dll) Menjaga kebersihan Saluran pembuangan Pendidikan, penyuluhan, dll A. Amoniak (NH3)  Tekanan Normal  Gas  dalam NH4OH  larutan  mudah menguap - Sintesa bahan organik - Anti beku - Perangsang kuat - Bahan baku pupuk - Oedem / pneumonia - Pembersih logam B. Fluor, HF dan derivatnya F = Sintesa bahan organik HF = - mengelas gelas - pembuatan minyak alam - Mengganggu metabolisme enzym - Kulit dan sel lendir - Oedem Materi Kuliah K4

55 RACUN-RACUN GAS Materi Kuliah K4
Tanda-tanda Keracunan Fluorida (Kronis) > 6 mg - Tulang mudah patah - Berat badan turun - Anemi, lesu - Warna putih gigi hilang C. Cement  kontak langsung --. dermatitis RACUN-RACUN GAS A. ASAM CYANIDA = ASAM BIRU - Fumigasi tikus - Sintesa bahan kimia - Di alam sebagai racun singkong Garam Cyanida - Pembersih logam - Mengeraskan - Memperoleh emas murni dari bijihnya Cyanida bersifar Racun - Menghambat cytochrom – Oxidase  penggunaan - pertama merangsang pernafasan Oksigen dlm sel Pusat pernafasan Pernafasan lumpuh Materi Kuliah K4

56 Materi Kuliah K4 B. ASAM SULFIDA - Pengolahan minyak bumi
- Penyamakan kulit - Tambang-tambang - Pabrik Rayon Penyebab - Kerusakan susunan syaraf pusat - > 50 bds - tak sadar diri - napas dangkal & lambat - 30 – 50 menit --. mati - 100 – 1000 Bds - Enek, muntah, sempoyongan, alat pernafasan lumpuh C. KARBON MONOKSIDA (CO) Sumber Pembakaran tak sempurna - Kadar > 4000 Bds  kematian dengan cepat - Dalam darah membentuk HbCO = 3CO x lebih kuat dari Hb CO2 Kekurangan O2 - NAB : 100 Bds Materi Kuliah K4

57 CARA MENYELAMATKAN KORBAN
D. GAS LAIN 1. CO2  diudara lebih - 3%  pusing - 10%  - penglihatan NAB : 5000 BDS - tremor - pinsan SH 1 menit 2. OZON NAB = 0,1 BDS Pusing, rangsangan pada paru-paru CARA MENYELAMATKAN KORBAN 1. Memindahkan ke tempat dengan udara segar 2. Membantu dengan pernapasan buatan 3. Memberi O2 pada penderita 4. Memberi terapi khusus Materi Kuliah K4

58 PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Sehat : suatu kondisi dimana terjadi kesetimbangan antara komponen lingkungan, hospes dan agent dalam sebuah sistem Selamat : Aman dari semua kondisi yang tidak menguntungkan SEHAT (WHO) Bila dalam suatu keadaan / kondisi terdapat kesetimbangan Antara hospes, environment dan agent MANAGE KELOLA MANUSIA KERJA SEHAT & SELAMAT SAFETY Materi Kuliah K4

59 S A K I T Materi Kuliah K4 HOSPES A G E N T Tuan Rumah ENVIRONMENT
Lingkungan S A K I T A E H Atau Penyebab Materi Kuliah K4

60 FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG MENYEBABKAN SAKIT
1. Mikro Environment (Lingkungan Domestik) a. Lingkungan rumah b. Pemaparan (Exposure) - Kebiasaan ex. Cara memasak, hobby penggunaan alat dan bahan tertentu 2. Lingkungan Kerja Ex. Sebagai petani, nelayan, pedagang, pegawai, dll 3. Lingkungan Pemukiman Ex. Pemukiman kumuh, elite, rusun kampung, komplek perumahan 4. Lingkungan Umum Faktor Genetik (keturunan) Status Kesehatan (Health Status) Perilaku Sistem Pelaksanaan kesehatan Lingkungan Materi Kuliah K4

61 HIGINE PERUSAHAAN  K – 3 Materi Kuliah K4
Tujuan : Untuk menciptakan kondisi / keadaan tenaga kerja “Sehat” & “Produktif” serta “Efisien” Sasaran : Tinjauan : Menilai faktor-faktor penyakit lingkungan kerja  melalui pengukuran  hasil Korektif terhadap lingkungan. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG NYAMAN Sifatnya Teknis JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA 3. INFEKSI 4. FISIOLOGIS 5. MENTAL PSIKOLOGIS 2. KIMIA 1. FISIK Materi Kuliah K4

62 Materi Kuliah K4 1. GOLONGAN FISIK a. Suara  tuli
b. Radiasi  kelainan pada : susunan darah, kulit c. Suhu  penyebab heatstruck, hiperyrexia d. Tekanan  hipertensi (darah tinggi) e. Penerangan lampu kurang f. Bau-bauan di tempat kerja 2. GOLONGAN KIMIA a. Debu  pneumioniosis antara lain : silicosis, asbestosis b. Uap  keracunan “Metal Fume Fever” c. Gas  keracunan CO, H2S dll d. Larutan  H2SO4 e. Awan / kabut  racun (insektisida) serangga, dll 3. GOLONGAN INFEKSI Ex. Bibit penyakit antrak / Brucella  penyamakan kulit 4. GOLONGAN FISIOLOGIS Misal : karena kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, dll  menimbulkan kelainan fisik  perubahan fisik pekerja 5. GOLONGAN MENTAL - PSIKOLOGY - Hubungan kerja yang kurang baik - Keadaan yang membosankan A. KEBISINGAN Suara yang tidak diinginkan Kwalitas bunyi ditentukan 1. Frekwensi (Herza (NZ)  jumlah getaran / detik 2. Intensitas (dB)  arus energi / satuan luas Db (desibel) = dyne / cm dB = 0,0002 dyne/cm2 Materi Kuliah K4

63 Jadi 1 db = kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz
yang tepat dapat didengar oleh telinga normal dB = 2010 log P p = tegangan suara yang bersangkutan Po Po = tegangan suara standard (0,0002 dyne / cm2) Contoh : Kebisingan dengan intensitas 60 dB = 106 x intensitas kebisingan standard Skala Intensitas Kebisingan Suasana dB Batas dengan maksimal Menulikan 120 110 100 Halilintar Meriam Mesin Uap Sangat hiruk 90 Perusahaan sangat gaduh Pluit Polisi 80 Kuat 70 Kantor gaduh Atau pada umumnya Radio Perusahaan 60 Sedang 50 Rumah gaduh Kantor umumnya Percakapan kuat Radio perlahan 40 Tenang 30 Rumah tenang Kantor perorangan Auditorium Percakapan 20 Sangat teng 10 Suara daun-daun berbisik Materi Kuliah K4

64 PENANGGULANGAN KEBISINGAN
PENGUKUR KEBISINGAN Sound Level Meter Memperoleh data Mengurangi tingkat kebisingan PENGENDALIAN KEBISINGAN Sumber Medium Penerima PENANGGULANGAN KEBISINGAN Diredam (dikurangi) Dihalangi Proteksi Materi Kuliah K4

65 RADIASI Materi Kuliah K4
1. Gelombang elektromagnetik = Laser, Sinar Infra Red, UV 2. Radiasi zat radiokatif Gelombang elektromagnetik Gelombang mikro X = – 0,3 cm F = 10 – MHz Sumber Radiasi : Sistim Radar Gelombang Radio, TV, Tenaga lepas, (Ratusan Volt Meter) Kriteria seseorang menerima radiasi - Dosis - Lama waktu radiasi Dosis: - Frekuensi 300 – MHz - > 10 MW / cm2. Berbahaya bagi massa, tidak bagi karyawan - 1 – 10 MW / cm2  kadang-kadang  akan aman Pekerja kontinue  tidak aman - < 1 MW / cm2  aman secara kontine a. R. Elektromagnetis yaitu glb mikro b. R. Radioaktif yaitu sinar-sinar dari bahan radioaktif Materi Kuliah K4

66 KRITERIA GELOMBANG MIKRO
i. Tingkat kekuatan > 10 MW / cm2 berbahaya  karyawan tidak boleh masuk ii. Tingkat kekuatan 1 – 10 MW/cm2 dianggap aman untuk kadang-kadang terkena radiasi, tetapi tidak untuk terus menerus iii. Tingkat kekuatan < 1 MW/cm2 adalah aman untuk kerja yang kontinyu UNTUK KERJA TERPUTUS-PUTUS TP = W2 TP = Waktu kerja dalam menit selama 1 jam W = Densitas kekuatan dalam, M Watt / cm2 Penanggulangan 1. Dilusi 2. Disimpan (limbah lestari) Radiasi lain 1. LASER  pengelasan, pemotongan, dll Bahan Cair : (Helium, Neon), Argon, CO2, NeII, N2+ Padat : Nd3, C23+ Semi kdt : semi konductor Efek : Mata dan kulit 2. UV  pengelasan suhu tinggi 3. Sinar Ro / Gama - Luka bakar - < 100 m Rad  aman 4. Raido aktif lain - Dosis - Waktu Materi Kuliah K4

67 FAAL KERJA & ERGONOMI A. FAAL KERJA Materi Kuliah K4
* Faal  bekerja adalah : hasil kerjasama antara - Panca Indra (DRIA) - Otak - Susunan syaraf - Otot  Untuk pertukaran zat dan peredarannya * Yang penting bagi pekerjaan  ukuran 1. Berdiri : Tinggi badan berdiri, tinggi bahu, tinggi siku, tinggi pinggul dan panjang lengan 2. Duduk: Tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan tangan, tinggi lutut, jarak lekuk lutut, garis panggung, jarak lekuk lutut, telapak kaki 3. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam ilmu faal faal a. Faktor beban kerja dan peralatan di dalam tubuh b. Faktor waktu (lama dan periodisitas) c. Faktor lingkungan (kebisingan, toksisitas) JANTUNG MERUPAKAN ALAT YANG PENTING DALAM BEKERJA Fungsi : memompa darah ke jaringan tubuh, sehingga zat yang diperlukan sampah ke otot dan zat sampah dapat diambil dari otot untuk dibuang Dengan sejumlah denyutan / menitnya  jantung memompa Sejumlah darah arteri yang cukup untuk sejumlah keperluan Bekerja. Materi Kuliah K4

68 DENYUTAN JANTUNG DAPAT DIUKUR MELALUI DENYUTAN NADI
Dengan bekerja, mula-mula denyut nadi bertambah kemudian menetap sesuai kebutuhan, setelah berhenti bekerja nadi berangsur-angsur normal. Jantung yang baik - Sanggup meningkatkan denyutannya dan kembali normal sesudah kegiatan normal kembali - 15 menit setelah melakukan aktivitas akan normal kembali seperti sebelumnya. FAKTOR-FAKTOR PENENTU TINGKAT BEBAN KERJA 1. Denyutan jantung * Denyut jantung dipengaruhi oleh: - Keadaan cuaca kerja - Reaksi psikis & psikologis - Keadaan sakit, dll 2. Pemakaian O2 (l / menit) 3. Kalori per menit 4. Suhu netral (oC) 5. Kecepatan penguapan  berkeringat (ml / jam rata-rata untuk bekerja sehari 8 jam) Nadi / menit Mulai kerja Berhenti kerja istirahat Materi Kuliah K4

69 Materi Kuliah K4 B. ERGONOMI * Bahasa Yunani  Ergon : kerja
Nomos : peraturan, hukum Adalah : pengetrapan ilmu : biologis tentang manusia, bersama- sama dengan ilmu teknik, dan teknologi. Untuk mencapai penyesuai optimal dari manusia terhadap pekerjaannya  diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja. * Program Ergonomi meliputi: 1. Penentuan problematik  Gejala absenteisme, ganti-ganti kerja, dll yang merupakan akibat beban kerja yang berlebihan organisasi kerja tidak baik. Kesulitan melakukan latihan kerja  cermin buruknya desain peralatan dan cara kerja 2. Percobaan untuk pemecahan 3. Pengetrapan hasil percobaan 4. Pembuktian efektifitas * Prinsip-prinsip ergonomi sebagai pegangan: 1. Sikap tubuh dalam pekerjaan Bentuk, susunan, ukuran dan penempatan mesin, penempatan alat-alat petunjuk, cara-cara harus melayani mesin (macam gerak, arah dan kekuatan) 2. Normalisasi ukuran mesin dan alat-alat industri 3. Ukuran antropometri terpenting  seperti dasar ukuran-ukuran dan penempatan alat-alat industri. 4. Ukuran-ukuran kerja 5. Otot dan tulang  sikap duduk tegak, diselingi istirahat sedikit membungkuk Materi Kuliah K4

70 Materi Kuliah K4 6. Pek. Berdiri  pek. Duduk
 Jika tidak mungkin  kesempatan dan tempat untuk duduk. 7. Arah penglihatan * Pekerjaan berdiri : 23 – 37o ke bawah * Pekerjaan duduk : 32 – 44o ke bawah  Sesuai sikap kepala istirahat (=Relaxeo) 8. Macam gerakan yang kontinyu dan berirama lebih diutamakan.  Hindari - Gerakan ke atas - Getaran = kuat PD, kaki dan lengan  Beri papan penyokong pada sikap lengan yang melelahkan 9. Pembebanan dipilih yang optimum  efisien  Beban fisik max  IL.o : 50 kg 10. Kemampuan seseorang bekerja  8 – 10 jam/hari  > 8 – 10 jam/hari  efisiensi dan kualitas kerja menurun Materi Kuliah K4

71 Materi Kuliah K4 11. Waktu istirahat didasarkan keperluan atas dasar
pertimbangan ergonomi 12. Beban tambahan akibat lingkungan  minimize 13. Penerangan yang baik 14. Kondisi mental psikologis  dipertahankan 15. Beban kerja harus selalu dinilai 16. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan nadi kerja mencapai angka 30/menit C. ERGOMETRI Mengukur Kerja Tenaga yang dibutuhkan Kemampuan fisik maksimal Secara langsung Tidak langsung Kalorimeter (Lab. Khusus) Jml kalori /e O2 = 4,7 – 5,0 kkal/menit Mengukur Jml O2 Materi Kuliah K4

72 Materi Kuliah K4 CARA PENGUKURAN O2 SAAT KERJA
1. Kantung Udara Douglas - Meniupkan ke kantong dalam waktu tertentu (2 – 5 menit) - Volume udara diukur (gas meter) - Menganalisa O2, CO2 dan H2 2. Gas Meter Kofranyi – Michaelis - Mengumpulkan dan mengukur volume udara ekspirasi secara terus menerus (20 – 30) menit 3. Pneumotakograf Wolf - Mengukur udara ekspirasi secara elektronis dan mengambil contoh-contoh udara dengan pompa elektronis 4. Analisa Kontinu - Gabungan pengukuran udara expirasi kontinu dengan analisa gas secara polarografis, sedang penggunaan O2 dapat dibaca melalui telemetri (tape recorder) 5. Volume udara pernapasan permenit - Indikator pemakaian O2 & pengerahan tenaga 6. Denyutan jantung Index pemakaian O2 sehingga denyutan berubah dengan berubahnya beban kerja fisiologik Dipengaruhi : - Sikap tubuh - Lingkungan - Kelelahan - Emosi / merokok D. AUTOMASI DAN MEKANISME Materi Kuliah K4

73 Materi Kuliah K4 E. KELELAHAN
Berbeda-beda  semua berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh Otot  Tremor Kelelahan Umum  Berkurangnya kemauan kerja Penyebab: * Monoton * Intensitas dan lama kerja mental dan fisik Mental  - tanggung jawab - kekhawatiran - konflik - Penyakit * Keadaan lingkungan Ukur Kelelahan: 1. Waktu Reaksi  reaksi yang memerlukan koordinasi 2. Konsentrasi 3. Uji-uji flicker fusion 4. Eeg Gejala-gejala yang ada hubungan dengan kelelahan 1 s/d 30 1 – 10 : pelemahan kegiatan 11 – 20 : pelemahan motivasi 21 – 30 : kelelahan fisik akibat keadaan umum Materi Kuliah K4

74 Materi Kuliah K4 F. WAKTU KERJA 6 – 8 jam Waktu pemilihan: tp = M - tb
4,2 tp = waktu pemulihan M = pengerahan tenaga (kkal / menit) tb = waktu bekerja 1. Perasaan berat di kepala 2. Menjadi lelah seluruh badan 3. Kaki merasa berat 4. Menguap 5. Merasa kacau pikiran 6. Menjadi mengantuk 7. Merasakan beban pada mata 8. Kaku dan canggung dalam gerakan 9. Tidak seimbang dalam berdiri 10. Mau berbaring 11. Merasa susah berpikir 12. Lelah bicara 13. Menjadi gugup 14. Tidak dapat berkonsentrasi 15. Tidak dapat perhatian terhadap sesuatu 16. Cenderung untuk lupa 17. Kurang kepercayaan 18. Cemas terhadap sesuatu 19. Tak dapat mengontrol sikap 20. Tidak dapat tekun dalam pekerjaan 21. Sakit kepala 22. Kekakuan di bahu 23. Merasa nyeri di punggung 24. Merasa pernafasan tertekan 25. Haus Materi Kuliah K4

75 Materi Kuliah K4 26. Suara serak 27. Merasa pening
28. Spasme dengan kelopak mata 29. Tremor pada anggota badan 30. Merasa kurang sehat DENYUT JANTUNG  > & < BEBAN KERJA < 75 / menit = Pekerjaan sangat ringan 75 – 100 = Pekerjaan ringan 100 – 125 = Agak berat 125 – 150 = Berat 150 – 200 = Sangat berat Usia 40 tahun = 170 / menit JANTUNG SEHAT  15 Menit = Susah bekerja normal kembali Materi Kuliah K4

76 TOKSIKOLOGI INDUSTRI Materi Kuliah K4 A) PENGERTIAN
Toksikologi = ilmu tentang racun Racun = bahan kimia yang dalam jumlah sedikit berbahaya bagi kesehatan Dalam industri = racun / tidaknya zat  dalam kuantitas dan derajat racun Contoh: NaCl Jumlah sedikit  berguna Jumlah banyak  beracun B) BAHAN-BAHAN KIMIA SEBAGAI FAKTOR (PAK) Bahan-bahan kimia  yang merupakan racun-racun dalam industri Sifat dan derajat racunnya tergantung dari faktor 1. Sifat-sifat fisik bahan kimia, yaitu: a. Gas : bentuk wujud zat yang mengisi ruang tertutup pada keadaan suhu dan tekanan normal b. Uap : bentuk gas dari zat-zat yang dalam keadaan biasa berbentuk zat padat/ cair c. Debu : partikel-partikel zat padat d. Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi dari kondensasi uap e. Fume : partikel zat padat yang terjadi karena kondensasi dari bentuk gas f. Awan : partikel-partikel cair sebagai hasil kondensasi dari fase gas g. Asap : Partikel-partikel zat karbon yang ukurannya kurang dari 0,5 sebagai akibat pembakaran tidak sempurna bahan-bahan mengandung karbon Materi Kuliah K4

77 Materi Kuliah K4 Bahan : debu, awan, kabut, Partikel fume Bahan kimia
Dalam udara Non : gas, guap Partikelmm Zat perangsang: kapas, bubuk, sabun, dll Toksik : partikel Pb, As, Mn dll Bahan partikel dapat Digolongkan menurut Sifatnya Fibrosis : debu asbes (pembentukan jaringan ikat) Allergi : tepung sari, kapas Demam : fume, ZnO Materi Kuliah K4

78 Materi Kuliah K4 Asphyxiants : methane sesak nafas
Perangsang : HCl, Amoniak, H2S Racun organik dan = TEL & anorganik Nikel Carbonyl Bahan non partikel (gas, uap) Digolongkan menurut Sifatnya Bahan yang mudah menguap  Efek pada pekerja - Anestesi : tri chlor etylen - Merusak organ tubuh : C Cl4 - Merusak susunan darah : benzene - Merusak susunan syaraf : parathion Materi Kuliah K4

79 Materi Kuliah K4 TOKSIKOLOGI  TOKSIK & LOGOS INDUSTRI Racun Ilmu
Jadi ilmu pengetahuan tentang racun yang dipergunakan, diolah, Dihasil, atau diprodusir dalam perusahaan. Bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit berbahaya bagi kesehatan bahkan jiwa manusia. Sifat dan derajat racun bahan kimia 1. Sifat fisik bahan kimia - Gas - Uap - Debu - Kabut - Fume - Awan  0,1 – 1 mm - Asap  0,5 mm 2. Sifat kimia bahan tersebut - Jenis persenyawaan - Besar molekul - Konsentrasi - Derajat larut & jenis pelarut 3. Port d’entrée (jalan masuk) - Pernapasan - Pencernaan - Kulit 4. Faktor manusia - Usia - Idiosincrasi (keanehan)  kepekaan abnormal thdp obat berdasar kelainan genetika - Habituasi = ketergantungan - Toleransi (daya menahan) - Derajat kesehatan tubuh Materi Kuliah K4

80 XENOBIOTIKA (Zat asing bagi tubuh) Materi Kuliah K4 Contoh:
* O2  sangat diperlukan tubuh bila lebih  cepat lelah * Zat endogen  digunakan pada dosis tertentu bermanfaat bila dosis kurang berbahaya bagi tubuh Aspek kerja bahan aktif toksik pada organisme: 1. Aspek farmakon Senyawa yang aktif secara biologis bagi organisme 2. Aspek farmako kinetin / toksokinetik Pengaruh organisme terhadap zat aktif Efek bahan toksik pada organisme: 1. Efek toksik akut (cepat) - ada korelasi langsung antara zat aktif dengan tingkat absorbsi 2. Efek toksik kronis (lambat) - Zat toksik  jumlah kecil  diabsorbsi  waktu lama  terakumulasi  konsentrasi tertentu  gejala keracunan Materi Kuliah K4

81 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERMENAKER NO. PER. 05/MEN/1996 Tentang SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Lampiran 1 : Pedoman penerapan dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Lampiran 2 : Pedoman teknis audit sistem manajemen K3 Lampiran 3 : Formulir laporan audit (laporan audit sistem manajemen K3) Lampiran 4 : Ketentuan penilaian hasil audit sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Materi Kuliah K4

82 Materi Kuliah K4 Lampiran 2 1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
1.1 Kebijakan K3 1.2 Tanggung jawab & wewenang untuk bertindak 1.3 1.4 2. Strategi pendokumentasian 2.1 Perencanaan rencana strategi K3 2.2 2.3 3. Peninjauan ulang perancangan dan kontrak 4. Pengendalian dok 5. Pembelian 6. Keamanan bekerja berdasarkan sistem manajemen K3 7. Standar pemantauan 8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan 9. Pengelolaan material dan perpindahannya 10. Pengumpulan dan penggunaan data 11. Audit sistem manajemen K3 12. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan Materi Kuliah K4

83 Fraksi mol dlm campuran 50-50%
Metilen Klorida : mg / m3 : 500 Bds 1 mg / m3 : 0,278 Bds 417 mg / m3 : 119 Bds Perkloretilen : 670 mg / m3 : 100 Bds 1 mg / m3 : 0,15 Bds 278 mg / m3 : 42 Bds N.A.B campuran : = 335 Bds C. Campuran sejumlah N zat dengan effek additing dan tekanan uap yang berbeda maka rumusnya menjadi: aF1p10 + aF2p20 + ……….. NAB’ NAB2 a : Konstanta F : Fraksimol dalam campuran Po : Tekanan uap dari zat murni Contoh: Zat BM Bj (g/ml) NAB Po pada 25oC mmHg Fraksi mol dlm campuran 50-50% Friklor etilen 131,4 1,46 100 73 0,527 Metil kloroform 133,42 1,33 350 125 0,473 Materi Kuliah K4

84 Materi Kuliah K4 F’P10 = 0,527 x 73 = 38,2 F2P20 = 0,473 x 125 = 59,2
38,2 + 59,2 NAB campuran = 38, ,2 = 194,8 D. Campuran yang komposisinya tidak berubah dengan penguapan Contoh: Campuran 1 bagian paration (NAB = 0,1) dan 2 bagian EPN (NAB = 0,5) Rumusnya menjadi: C’ C …  C’ C2 = C camp NAB NAB , , NAB Camp C2 = 2C1 C camp = 3 C1  C’ C’ = 3C’ 0, , NABCamp NABcamp = 1,5 = 0,21 mg/m3 7 E. NAB untuk debu-debu biologis yang aktif. Misal campuran debu tack (80%), maka : NAB = = 8,4 JPPKK (juta partikel per 0, , kaki kubik) ,5 Catatan: 1. Zat yang diberi tanda (*) pada daftar NAB, berarti zat tsb efektif / bisa terasorbsi ke dalam tubuh lewat kulit 2. Zat inert (lamban) debu yang hanya mengganggu kenikmatan kerja, sedang pada fibrosis part sedikit/ tidak terlalu berpengaruh. (*) awas kulit Materi Kuliah K4

85 DERMATOSES Materi Kuliah K4 * PENGERTIAN ?  Dermatitis 50 – 60 PAK
* SEBAB-SEBAB DERMATOSES AKIBAT KERJA? * DIAGNOSA? * PENGOBATAN & PENCEGAHAN? Gejala / symtom * JENIS-JENIS PENYAKIT KHUSUS? MENURUT PEKERJAANNYA 1. Hygiene Pers  alat 2. Dipindahkan ke tempat lain (unit pek). * FORMAL DEHYDE  Balsem * Cr6F  Penyamakan kulit DERMATOSES : Kelainan kulit yang timbul yang disebabkan oleh pek. Penyebab: Faktor Fisik : tekanan, suhu dll Bahan berasal dari tanaman : getah, umbi, dll Makhluk hidup : bakteri, virus, dll Bahan kimia : asam-asam, senyawa hidro karbon. Iritasi (Perangsangan kulit) Ada 2 cara kerja Dari penyebab Pemekaan kulit (sensitisasi) Materi Kuliah K4

86 Materi Kuliah K4 MEKANISME: Melarutkan lemak
Kulit, dengan jalan melarut air  sehingga mengganggu keseterilan bagian kulit. PENCEGAHAN: Test Kesehatan 1. Sebelum kerja 2. Ber 3. Patch test 4. Cuti beberapa hari Psikis Dermatoses Allergis  imunitas manusia  formal FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIS Virus Bakteri Protozoa Jamur Cacing, dll Vaccinia  pemerah sapi Bakteri antrax  Pekerjaan penyembelihan sapi  Pek. Penyamakan kulit Piferella malai  Pek. Pemeliharaan kuda Differidel  dokter, perawat Psitaccosis  Pemelihara burung (Riketsia) Malaria  Penyebab protozoa Candida Albicans pek. PD. Kelembaban tinggi: pabrik roti / manisan TBC  Kelembaban  sinar matahari Materi Kuliah K4

87 PNEUMOKONIOSES Materi Kuliah K4
Penyakit akibat penimbunan debu-debu dalam paru-paru Nama penyakit tergantung dari jenis debunya 1. Silicosis  SiO2 bebas 2. Asbestosis  debu asbes 3. Berryliosis  debu Be 4. Siderosis  debu Fe2O3 5. Stannosis  debu SnO2 6. Byssinosis  debu kapas 7. Anthrocosis  debu batu-batu arang PENIMBUNAN DEBU DALAM PARU-PARU 1) Ukuran 5 – 10 M : tertahan di bulu-bulu hidung 3 – 5 M : tertahan oleh lendir pada cilia / batang tenggorokan 1 – 3 M : Broncheal & permukaan broncheal paru-paru 0,1 – 1 M : Alveoli < 0,1 M : Aliran darah 0,1 – 14 dibagi 2 a) Mudah larut  larut dalam darah b) Tidak mudah larut  menempel pada dinding alveoli Materi Kuliah K4

88 Alveoli yang dilindungi
2) MEKANISME 1. Inertia (kelembaman) : dari partikel debu yang bergerak  3 – 5 M 2. Sedimentasi : karena kecepatan lambat dan partikelnya kecil (1 cm/dt) mengendap pada bronchioli 3. Gerak brown  < 0,1 M  alveoli 1. SILICOSIS - Sebab silicon (SiO2) bebas - Masa inkubasi 2 – 4 tahun * TBT pada kadar silikon dan jumlah yang tinggi - Industri penghasil silicon * Pabrik keramik * perusahaan pipa * perusahaan besi * perusahaan sandblasting - Gejala 1) tingkat pertama (ringan) 2) tingkat kedua (sedang) 3) tingkat ketiga (berat) tenggorok Bronchus Bronchioli Alveoli yang dilindungi Kapiler darah Materi Kuliah K4

89 GEJALA PENYAKIT TINGKAT
Asal-usul terjadinya silicosis (4 teori) (1) Teori mekanis Dilihat dari faktor fisik silika  silika runcing sehingga akan menusuk bagian tubuh kita. (2) Teori elektromagnetik Di lihat dari gelombang elektromagnetik (3) Teori silikat Si + H2O  SiO2 + H2  mengikuti aliran darah (4) Teori imunologis Antigen yang terbentuk setelah masuknya zat asing ke dalam tubuh  mampu menetralisir  tubuh tetap sehat, bila tidak  tubuh sakit A. Ringan B. Sedang C. Berat - Batuk kering - Sesak napas - Gangguan pada suara, kerja & klinis paru (bila di rongten tidak terlihat) - Perubahan suara - Mempengaruhi kerja - Paru-paru cacat (bintik-bintik) - Gagal paru- paru (paru-paru kanan tak ber fungsi dengan baik) - Kematian Materi Kuliah K4

90 Materi Kuliah K4 PENCEGAHAN (1) Perlindungan pekerja dengan masker dll
(2) Isolasi (3) Subtitusi, Misal mengganti sandblasting dari pasir yang berkecepatan tinggi diganti dengan alumina (4) Ventilasi - Umum - Local : menghisap (5) Pemeriksaan kesehatan - Mula-mula (pemeriksaan sebelum kerja) - Berkala 2. ANTHRACOSIS - Penyebab : debu-debu arang - Masa inkubasi : 2 – 4 tahun Gambaran klinis antracosis (3 macam) A. ANTRACOSIS MURNI - Penyebab : debu-debu arang batu - Tidak berbahaya, bila dibiarkan dapat menyebabkan kematian - Gejala : batuk-batuk, perubahan klinis paru-partu tidak terlihat B. SILICOANTRACOSIS - Penyebab : silika (SiO2) + arang batu - Perubahan klinis paru-paru tidak terlihat meski sampai akut, tapi tidak sampai mati C. TUBERCULOSILICO ANTHRACOSIS - Penyebab : basil-basil TBC, SiO2 + arang batu - Gejala klinis Batuk dahak selanjutnya dada mengembung (bundar)  ujung jari membesar  gagal paru-paru kanan Materi Kuliah K4

91 Materi Kuliah K4 PENCEGAHAN (1) Perlindungan diri (masker)
(2) Ventilasi Umum Local : menghisap (3) Dibasahi air (arang) a. Pengeboran dengan cara dialiri air pada percepatan & tekanan tinggi b. Permukaan arang batu dilakukan penyiraman c. Pemotongan arang batu tetap disiram air d. Transportasi : mulai awal – akhir diperciki air (4) Pengukuran kadar debu (5) Pemeriksaan berhala 3. ASBETOSIS - Penyebab : debu-debu asbes Asbes  campuran beberapa silikat terutama silikat yang mengandung Magnesium - Contoh : (a) penenunan dan pemintalan asbes (b) reparasi tekstil yang terbuat dari asbes (c) pengolahan asbes, pemasangan asbes - Gejala * Sesak napas * Batuk mengeluarkan riak * Pelebaran ujung jari * Ludah mengandung badan asbestos Asbes masuk jaringan tubuh manusia membentuk jaringan asbes (berbentuk seperti jarum) * Gambaran rontgen paru-paru “Ground Glass Appearance” - terlihat bintik-bintik pada paru-paru - batas antara paru-paru dan jantung tak terlihat Materi Kuliah K4

92 Materi Kuliah K4 PENCEGAHAN 1. Ventilasi 2. Perlindungan diri
3. Penurunan kadar debu 4. Pembersihan mesin (hampa udara) 5. Pendidikan dan penerangan 6. Pemeriksaan berkala 7. Disiram dengan air 4. BYSSINOSIS - Penyebab : debu kapas - Masa inkubasi : > 5 tahun Proses terjadinya (Teori) 1. Efek mekanis Kapas masuk pernapasan dan masuk paru-paru 2. Endotoksin bakteri 3. Alergi (terhadap kapas) 4. Bahan kimia oleh debu 5. Reaksi psikis TINGKATAN BISSINOSIS - Tingkat 0 : tidak ada gejala - Tingkat ½ : kadang dada terasa berat dan sesak (hari senin) (sesak hari pertama masuk) - Tingkat 1 : berat dada dan sesak napas (Senin)  kontinue  hampir setiap hari - Tingkat 2 : berat dada & sesak napas (pada hari Senin & hari lainnya) - Tingkat 3 : Cacat paru-paru Materi Kuliah K4

93 Materi Kuliah K4 PENCEGAHAN - Penurunan kadar - Perlindungan diri
- Ventilasi, lokal - Pemeriksaan * Awal : tujuan : menghindari pekerja yang berpenyakit * Berkala: a) Wawancara : bila Senin sesak, perlu pemeriksaan lanjut b) Uji faali tubuh - Pemindahan pekerja - Pembersihan mesin  pompa hampa - Pembersihan lantai tidak dengan disapu (disiram) 5. BERRILIOSIS - Penyebab : Berrilium berupa : logam, sulfat - Gejala: * Demam sedikit * Batuk kering (sering dahak) * Sesak napas * Nadi sangat cepat * Kapasitas vital paru-paru menurun * Berat badan turun - Pencegahan * Penurunan kadar (NAB) * Perlindungan diri * Kebersihan diri * Pemeriksaan berkala 6. STANNOSIS Penyebab : debu timah putih Gejala : pada rongten tidak ada cacat paru-paru Materi Kuliah K4

94 Materi Kuliah K4 7. SIDEROSIS Penyebab : Fe2O3 (besi)
Gejala : tidak ada cacat paru-paru tapi bila beserta silicosis  cacat paru-paru PENGUKURAN PENYAKIT PNEUMOKONIOSIS 1. NAB 2. Pengukuran Radiologi - Syarat pengukuran radiologi 1. Klasifikasi diskriptik (gambaran yang nampak) bukan kira-kira 2. Klasifikasi harus cocok dengan riwayat alami penyakit 3. Klasifikasi harus diuji dengan penelitian DIAGNOSA PNEUMOKONIOSIS 1. Gejala: a) Sesak napas b) Batuk-batuk c) Demam d) Rongten  bila ada tanda-tanda  penyakit 2. Riwayat penyakit Pada pemeriksaan awal, bila ada tanda  penyakit pada pekerja 3. Berhubungan NAB (pemeriksaan tempat & lokasi) Materi Kuliah K4

95 Materi Kuliah K4 B. RADIASI * Radiasi elektro magnetis
- Gelombang mikro - Laser - Infra merah - U.V - Ro - Alfa * Radiasi radio aktif Sumber gelombang Mikro: - Antena dengan kekuatan elektromagnetik Misal : sistem radar, pemancar radio / TV Kriteria / standard pengamanan untuk gelombang Mikro menurut Bell Tel Lab. (1960) 1. > 10 mW / cm2 berbahaya bagi karyawan 2. 1 – 10 mW/ cm2 dianggap aman untuk waktu-waktu tertentu 3. < 1 mW / cm2 aman untuk kerja kontinyu Untuk kerja terputus-putus Tp = 6000 W2 Tp = waktu kerja (menit / 1 jam) W = densitas kek. (milli watt / cm2) Materi Kuliah K4

96 Materi Kuliah K4 RADIASI LASER Sinar Laser 
Digunakan untuk pemotongan, pengelasan, holografi, dll Bahan yang menghasilkan sinar laser yaitu: Helium – Neon Argon CO2 Ne II Efek: a. Mata Yaitu kerusakan retina Batas aman 1 x 10-2 W/cm2 (kontinyu) b. Kulit Batas : 1 W/cm2 (kontinyu) PENGENDALIAN a. Indoktrinasi rutin akan bahaya dan pengamanan b. Pengetahuan lengkap tentang alat Laser c. Pemeriksaan sebelum dan selama kerja terhadap mata dan kulit d. Pengawasan yang memadai SINAR INFRA MERAH Sumber : - Tanur - Bahan-bahan pijar Efek : Lensa mata Pengendalian : Kaca kobalt biru Resiko kepada : - Masinis - Penuang cairan logam pada industri logam Materi Kuliah K4

97 Materi Kuliah K4 SINAR ULTRA VIOLET
Sumber : - Pengelasan pada suhu tinggi - Lampu pijar - Sinar matahari Efek : Mata (konjungtivitis foto elektrika) Resiko : - Bintang film - Laboran - Sterilisasi Pencegahan : - Kaca mata - Menghindari SINAR RO & SINAR GAMMA Sumber : - Alat-alat dan logam - Keperluan medis Efek : - Sistim hemopoitik - Leukemia - Luka bakar Resiko : Pekerja medis Pencegahan / pengendalian : : - Dosimeter (100 mRad / bulan) - Mengurangi waktu kerja SINAR RADIOAKTIF Sinar radioaktif menyebabkan penyakit akut & kronis tergantung Dari dosis yang diterima. Sinar Alfa : daya tembus kecil Sinar gamma : daya tembus besar Sinar beta : daya tembus cukup besar C. GETARAN MEKANIS * Berakibat timbulnya resonansi alat-alat tubuh * Efek mekanis kepada jaringan  metabolisme * Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan  saraf sentral Materi Kuliah K4

98 Materi Kuliah K4 Getaran Mekanis
Kekuatan mekanis yang disalurkan ke tubuh pekerja / lainnya Dalam bentuk getaran mekanis Sebab-sebab: Efek mekanis kepada jaringan Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan Tingkatan efek getaran mekanis Gangguan kenyamanan Cepatnya kelelahan Bahaya terhadap kesehatan  Kerja saraf  kelumpuhan Tekanan udara tinggi & rendah Ruang angkasa Gunung Tambang Laut (penyelam) Mekanisme Dasarnya adalah tekanan udara, pada dekompresi didasarkan Atas bebasnya Nitrogen dalam tubuh dari larutan menjadi gas. Gas Nitrogen ini dapat menimbulkan penutupan pembuluh darah Sehingga terjadi degenerasi dan kelumpuhan. Materi Kuliah K4

99 PENGARUH CUACA KERJA Materi Kuliah K4 Tekanan Suhu, kelembaban panas
Kulit naik Hilangnya meningkat dengan konveksi dan radiasi Dibatasi Pembuluh darah Darah lebih lanjut dan keluar keringat Pemindahan panas dari dalam ke pori-pori Hilang panas oleh penguapan Ketidak mantapan peredaran darah & vasomotor 1. Kehilangan garam 2. Kehilangan cairan 3. Kemampuan berkeringat menurun Kejang Kehilangan panas Oleh hilangnya garam Kelelahan karena Hilangnya cairan Keringat Keringat berkurang Suhu naik Berhenti berkeringat Suhu, kelembaban Materi Kuliah K4

100 CUACA KERJA SUHU UDARA KELEMBABAN UDARA KECEPATAN GERAKAN SUHU RADIASI
Materi Kuliah K4

101 PENERANGAN DI TEMPAT KERJA
Untuk melihat benda / obyek kerja Faktor yang menentukan dalam lingkup kerja Ukuran obyek Derajat kontras obyek & sekelilingnya Luminensi Lama melihat Sifat terlihat (visi bilitas) Suatu obyek bagi seseorang  perbandingan ukuran obyek dan ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat. Ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat = Do Ketajaman penglihatan ( V = 1 ) Do D = ukuran sudut suatu benda Ketajaman penglihatan (R) = D t = benda dengan tinggi tertentu d = jarak benda dengan orang / pekerja KETAJAMAN PENGLIHATAN (R) = 3,400 . t d h = t d D Materi Kuliah K4

102 Materi Kuliah K4 UPAYA PENCEGAHAN KELELAHAN MENTAL AKIBAT LELAH MATA
a) Perbaikan kontras b) Meninggikan penerangan min 2x c) Pemindahan tenaga kerja dengan visus yang setinggi tingginya AKIBAT PENERANGAN YANG BURUK 1. Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja 2. Kelelahan mental 3. Kelainan pegal dan sakit di sekitar mata 4. Kerusakan alat penglihat 5. Meningkatnya kecelakaan SATUAN Lilin Lumen (Lm) Luks (Lx) Lilin / m2 Lilin : Satu kesatuan kekuatan sumber cahaya Lumen : Arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber cahaya kesemua arah Luks : Satuan penerangan yang per m2 nya jatuh cahaya 1 lumen Luminensi : Arus cahaya yang dipantulkan oleh daerah atau obyek kerja  dinyatakan dalam lilin / m2 Untuk melihat dengan mudah Perbandingan ukuran benda terhadap Do  harus cukup besar. Minimum = 2,5 Materi Kuliah K4

103 Materi Kuliah K4 KONTRAS (C)
Perbedaan derajat terang yang relatif diantara obyek dan sekelilingnya C = L1 – L2 L L1 = Derajat terang dari obyek L2 = Derajat terang dari sekeliling L = Luminensi, lilin / m2 Hubungan Do, C & Lumensi Log Do + g = – 2,17 log C – 1,57 log L – 3,96 Do = Ukuran benda, derajat C = Kontras L = Luminensi g = log (9 – 01 A) A = Usia dalam tahun Materi Kuliah K4


Download ppt "K4 Oleh : Naniek Ratni JAR Materi Kuliah K4."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google