Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RIZKA HANUM FIRDANI, 6450405215 Pengaruh Substitusi Biji Turi Pada Biji Kedelai Dalam Pembuatan Tempe Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terimanya.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RIZKA HANUM FIRDANI, 6450405215 Pengaruh Substitusi Biji Turi Pada Biji Kedelai Dalam Pembuatan Tempe Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terimanya."— Transcript presentasi:

1 RIZKA HANUM FIRDANI, 6450405215 Pengaruh Substitusi Biji Turi Pada Biji Kedelai Dalam Pembuatan Tempe Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terimanya

2 Identitas Mahasiswa - NAMA : RIZKA HANUM FIRDANI - NIM : 6450405215 - PRODI : Kesehatan Masyarakat - JURUSAN : Ilmu Kesehatan Masyarakat - FAKULTAS : Ilmu Keolahragaan - EMAIL : nuncy_sadana pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Irwan Budiono, SKM, M.Kes - PEMBIMBING 2 : Mardiana, S.KM - TGL UJIAN : 2009-08-18

3 Judul Pengaruh Substitusi Biji Turi Pada Biji Kedelai Dalam Pembuatan Tempe Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terimanya

4 Abstrak Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2003-2008, menunjukkan adanya kejadian gizi buruk yang masih perlu upaya penanganan. Gizi buruk tahun 2003 sebesar 1,36%, tahun 2004 sebesar 1,88%, tahun 2005 sebesar 1,00%, tahun 2006 sebesar 0,78%, tahun 2007 sebesar 0,91% dan tahun 2008 sebesar 0,28%. Keadaan tersebut antara lain disebabkan oleh rendahnya asupan protein masyarakat. Salah satu sumber protein yang sering dikonsumsi masyarakat adalah tempe kedelai. Kedelai mempunyai kadar protein tinggi yaitu 34,9%, namun saat ini harganya mahal dan susah didapat. Salah satu alternatifnya yaitu dengan pemanfaatan potensi lokal yang murah dan mudah didapat, misalnya biji turi (Sesbania grandiflora). Biji turi mempunyai kadar protein 36,21%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi biji turi pada biji kedelai dalam pembuatan tempe terhadap kadar protein dan daya terimanya. Penelitian ini merupakan penelitian dalam lingkup teknologi pangan dengan menggunakan eksperimen sungguhan. Desain eksperimen dengan rancangan postes dengan kelompok kontrol. Jenis perlakuan berupa substitusi biji turi dengan konsentrasi 0%, 15%, 30 % dan 45% ke dalam biji kedelai. Dari tiap kelompok dilakukan uji protein menggunakan metode Kjeldahl dengan dua kali ulangan. Uji daya terima aspek warna, aroma, rasa dan tekstur dilakukan untuk menentukan konsentrasi substitusi biji turi pada tempe yang paling disukai. Uji statistik Anova dengan uji alternatif Kruskal-Wallis untuk menguji pengaruh substitusi biji turi pada biji kedelai dalam pembuatan tempe terhadap kadar protein, dan uji Friedman test untuk menguji pengaruh substitusi biji turi pada biji kedelai dalam pembuatan tempe terhadap daya terimanya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh substitusi biji turi pada biji kedelai dalam pembuatan tempe terhadap kadar protein, dengan p value 0,032 (<0,05). Berdasarkan uji daya terima dapat disimpulkan bahwa substitusi biji turi 15 % memberikan tingkat kesukaan yang baik (dalam aspek warna, aroma, rasa dan tekstur) serta sumbangan protein sebesar 18,51 gr %. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat membudidayakan pohon turi sebagai salah satu sumber protein nabati yang berbasis bahan makanan lokal sehingga dapat menurunkan angka kejadian gizi buruk. Selain itu masyarakat dapat meningkatkan ketahanan ekonomi melalui perluasan bidang usaha dengan penganekaragaman pangan yang bergizi sehingga dapat menciptakan kualitas hidup serta dapat mewujudkan keluarga sadar gizi.

5 Kata Kunci Biji Turi, Biji Kedelai, Tempe, Kadar Protein, Daya Terima

6 Referensi Achmad Djaeni Sediaoetama, 1999, Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia jilid 2, Jakarta: PT. Dian Rakyat. Agus Purnomo, 2001, Efek Gizi Tempe terhadap HiperlipidemiaPasien Rawat Jalan di RSUD. Prof. Margono Soekarjo Purwokerto, www.digilib.litbang.depkes.go.id, diakses 5 Maret 2008. A.P. Dharma, 1987, Indonesian Medicinal Plants, Jakarta: Balai Pustaka. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2003, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. _______, 2004, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2004, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. _______, 2005, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. _______, 2006, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. _______, 2007, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. _______, 2008, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Debby M. Sumantri dkk, 2003, Mekanisme Produksi Minyak Sel Tunggal dengan Sistem Fermentasi Padat pada Media Onggok Ampas Tahu dengan Menggunakan Kapang aspergillus terreus, http://pustaka.unpad.ac.id/wp- content/uploads/2009/05, PDF, diakses tanggal 10 Juni 2009. Dhian Meitia Asryani, 2006, Eksperimen Pembuatan Kecap Manis dari Biji Turi dengan Bahan Ekstrak Buah Nanas, SKRIPSI: UNNES. Elly Nurachmah, 2001, Nutrisi dalam Keperawatan, Jakarta: CV. Sagung Seto. F.G. Winarno, 2002, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Handrawan Nadesul, 2006, Sehat Itu Murah, Jakarta: Buku Kompas. Ismed Suhaidi, 2003, Pengaruh Lama Kedelai dan Jenis Zat Penggumpal terhadap Mutu Tahu, http://library.usu.ac.id/download/fp/tekpar-ismed%20suhaidi2. PDF, diakses tanggal 10 Juni 2009. I Dewa Nyoman Supariasa, 2002, Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC. Made Astawan dkk, 1991, Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna, Jakarta: Akademika Pressindo. M. Lies Suprapti, 2003, Pembuatan Tempe, Yogyakarta: Kanisius. Novalia Anggraini, 2007, Solusi Alternatif Pengganti Tempe Kedelai, http:// nippontori.multiply.com//journal/item/34, diakses 7 Maret 2008. Plantus, 2008, Turi Sesbania grandiflora (L.) Pers.), http://anekaplanta.wordpress.com/turi-sesbania-grandiflora, diakses 7 Maret 2008. Setijo Pitojo, 2003, Benih Kedelai, Yogjakarta: Kanisius. Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: PT. Asdi Mahastya. _______, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Soewarto T. Soekarto, 1990, Dasar Dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu Pangan, Bogor: Dirjen Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Standar Industri Indonesia, 1980, Mutu dan Cara Uji Tempe Kedelai, Jakarta: Departemen Perindustrian. Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Sunita Almatsier, 2003, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Tim Penyusun, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Winiati Pudji Rahayu, 1998, Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik, Jakarta: Institut Pertanian Bogor. Wisnu Cahyadi, 2007, Kedelai, Khasiat dan Teknologi, Jakarta: Sinar Grafika. Yatik Mardiyani, 2008, Pengaruh Konsentrasi Penambahan Tepung Ikan ke dalam Tepung Singkong pada Pembuatan Kerupuk Samiyer terhadap Kadar Protein dan Daya Terimanya, SKRIPSI: UNNES. Yayasan Keanekaragaman Hayati, 2008, Sesbania grandiflora, http://www.kehati.or.id/prohati/browser.php?docsid=322, diakses 7 Maret 2008.

7 Terima Kasih http://unnes.ac.id


Download ppt "RIZKA HANUM FIRDANI, 6450405215 Pengaruh Substitusi Biji Turi Pada Biji Kedelai Dalam Pembuatan Tempe Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terimanya."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google