Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB III KONTROL PROGRAM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB III KONTROL PROGRAM"— Transcript presentasi:

1 BAB III KONTROL PROGRAM
Semua program yang komplek selalu menggunakan kontrol program. Dengan kontrol program, suatu program dapat dengan mudah menentukan tindakan apa yang harus dikerjakan, tergantung dari hasil kondisi yang terseleksi. 1. Struktur Penseleksian Kondisi Penyeleksian kondisi atau Pernyataan kondisi (Conditional Condition) merupakan suatu pernyataan yang menganalisa suatu keadaan dan mengambil keputusan berdasarkan pada hasil analisa tersebut. Hasil Penyelesian, jika bernilai benar maka akan dikerjakan instruksi tertentu. Sedang jika kondisi salah, maka akan dikerjakan instruksi yang lain.

2 Contoh : Terdapat pernyataan bahwa jika cuaca hujan maka “saya tinggal dirumah” sedang jika tidak “saya main bola” Bentuk struktur program nya : If (cuaca = “hujan”) then Tindakan = “Tinggal dirumah” Else Tindakan = “Main bola” End If

3 Struktur Penseleksian
2.1. Struktur If – then Struktur If – Then disebut juga Branch Strukture merupakan strukture percabangan dimana suatu expresi akan dikerjakan bila kondisinya dipenuhi. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi maka expresi didalam struktur If tidak akan dijalankan dan blok If dilompati serta program akan melakukan tindakan berikutnya. Syntax : If (kondisi) Then ….Ekspresi…… End If

4 Contoh : Bila suatu program yang akan menseleksi inputan suatu nilai ujian akhir. Inputan nilai dilakukan lewat InputBox melalui prosedur Form_Click. Lakukan seleksi pada nilai tersebut yaitu jika nilainya lebih besar atau sama dengan 55, cetak keterangan “LULUS”. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi program berakhir. Asumsikan inputan nilai antara 0 sampai 100 Struktur Program : Private Sub Form_Click ( ) Dim Nilai_Akhir As Integer Nilai_Akhir = InputBox(“ketik Nilai Akhir”) If (Nilai_Akhir) >= 55 Then Print “Nilai Akhir : “&Nilai_Akhir Print “keterangan : LULUS” End If End Sub

5 Hasil Program : Misalnya nilai yg diinputkan pada InputBox adalah 75 maka tampilan dari programnya sbb : Nilai Akhir : 75 Keterangan : LULUS 2.2. Struktur IF-THEN-ELSE Struktur ini juga disebut struktur “Selection Structure” merupakan struktur percabangan dimana expresi akan dikerjakan bila kondisinya dipenuhi. Tetapi jika kondisinya tidak dipenuhi maka expresi yang lainnya yang dikerjakan.

6 Bentuk Syntax : IF (kondisi) THEN ….. Expresi 1 …… ELSE ….. Expresi 2 …… END IF Keterangan : Kondisi : berisi perbandingan antara suatu variabel/konstanta dengan variabel/konstanta lain dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang menghasilkan nilai “benar” atau “salah”.

7 Expresi 1 : Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisinya bernilai benar (memenuhi syarat). Expresi 2 : Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisinya bernilai “Salah” (tidak memenuhi syarat). Contoh : Buat suatu program yang akan menseleksi inputan suatu nilai akhir. Inputan nilai dilakukan lewat InputBox melalui prosedur Form_Click. Lakukan seleksi pada nilai tersebut yaitu jika nilainya lebih besar atausama dengan 55, cetak keterangan “LULUS”. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi cetak keterangan “GAGAL”. Asumsikan inputan nilai antara 0 sampai 100

8 Private Sub Form_Click( )
Dim Nilai_Akhir As Integer Nilai_Akhir = InputBox(“Ketik Nilai Akhir”) Print “Nilai Akhir : “&Nilai_Akhir If (Nilai_Akhir >= 55) Then Print “Keterangan : LULUS” Else Print “Keterangan : GAGAL” End If End Sub

9 Hasil Program Misalnya nilai yang diinputkan pada InputBox adalah 75 maka tampilan dari programnya adalah sbb: Nilai Akhir : 75 Keterangan : LULUS Sedang jika nilai yang diinputkan adalah 50 maka tampilan programnya sebagai berikut : Nilai Akhir : 50 Keterangan : GAGAL Pada Kondisi tertentu didalam Struktur If –Then-Else bisa ditempatkan struktur If – Then atau If – Then – Else yang lain. Bentuk semacam ini disebut dengan If tersarang atau Nested IF

10 Bentuk Syntax : If (kondisi 1) Then If (kondisi 2) Then ……. Expresi 1 ….. Else …….. Expresi 2 ….. End If Atau :

11 If (kondisi 1) Then If (kondisi 2) Then ……. Expresi 1 …… Else ……. Expresi 2 …… End If If (kondisi 3) Then ……. Expresi 3 ……. ……. Expresi 4 …….

12 Penulisan diatas dapat juga digabungkan antara Else dengan If untuk kondisi 3 dan dengan membuang satu End If, seperti berikut : If (kondisi 1) Then If (kondisi 2) Then ……. Expresi 1 …… Else ……. Expresi 2 ……. End If ElseIF (kondisi 3) Then ……. Expresi 3 ……. ……. Expresi 4

13 Keterangan : Kondisi 1 Berisi perbandingan antara satu variabel/konstanta dengan variabel/konstanta lain dengan menggunakan tanda <,>,=,<> dari suatu keadaan yang akan menghasilkan nilai Benar atau salah. Kondisi 2 Kondisi 2 ini akan dikerjakan bila nilai kondisi 1 adalah Benar(terpenuhi). Kondisi 3 Kondisi 3 ini akan dikerjakan bila nilai kondisi 1 adalah Salah (tidak terpenuhi).

14 Expresi 1 Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisi 1 dan kondisi 2 bernilai Benar (memenuhi syarat) Expresi 2 Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisi 1 bernilai Benar dan kondisi 2 bernilai Salah (tidak memenuhi syarat) Expresi 3 Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisi 1 bernilai Salah tetapi kondisi 3 bernilai Benar (memenuhi syarat) Expresi 4 Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisi 1 bernilai Salah dan kondisi 3 bernilai Salah (tidak memenuhi syarat)

15 Contoh : Buat suatu program untuk menseleksi Jenis Kelamin dan Status Perkawinan seseorang dimana keduanya diinputkan lewat InputBox. Jika seseorang jenis kelaminnya “Pria”, lakukan seleksi apakah “Sudah Menikah”. Jika keduanya dipenuhi, tampilkan “Ayah”, sedang jika tidak tampilkan “Jejaka”. Tetapi jika jenis kelaminnya “Wanita”/bukan pria, lakukan pengecekan apakah statusnya “Sudah menikah”. Jika keduanya terpenuhi, tampilkan “Ibu” sedang jika tidak tampilkan “Perawan”. Ketik listing programnya pada prosedur Form_click, seperti berikut :

16 Private Sub Form_Click()
Dim Jenis As String Dim Status As String Jenis = InputBox(“Jenis Kelamin”) Status = InputBox(“Sudah Menikah”) Print “Jenis Kelamin : “ & Jenis Print “Sudah Menikah : “ & Status Print “Keterangan : “ ; If Jenis = “Pria” Then If Status = “Sudah” then Print “Ayah” Else Print “Jejaka” End If If Status = “Sudah” Then Print “Ibu” Print “Perawan” End Sub

17 Hasil Program : Jika pada InputBox “Jenis Kelamin” diisikan “Wanita” dan pada InputBox “sudah Menikah” diisikan “Belum” maka tampilannya seperti berikut : Jenis Kelamin : Wanita Sudah Menikah : Belum Keterangan : Perawan 2.3. Struktur IIF Bentuk penulisan dari struktur If-Then-Else adalah tegak atau vertikal. Bentuk semacam ini tentu banyak memakan baris atau terlalu panjang, apalagi kalau bentuknya Nested If. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, bisa menggunakan struktur IIF yaitu struktur If-Then-Else yang bentuknya datar atau horisontal.

18 Bentuk Syntax Penulisan IIF:
Hasil = IIF(kondisi, jawaban 1, jawaban 2) Keterangan : Kondisi : Berisi perbandingan antara satu variabel/konstanta dg variabel/konstanta yang lain dengan menggunakan tanda <,>,= <> dari suatu keadaan yang akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”. Jawaban 1 Jawaban yang diberikan jika kondisi penyelesaian bernilai “Benar” (memenuhi syarat)

19 Jawaban 2 Jawaban yang diberikan jika kondisi penyelesaian bernilai “Salah” (tidak memenuhi syarat). Contoh : Buat program untuk menseleksi apakah inputan dari InputBox berisi “P”, “W” atau lainnya. Jika inputannya “P” masukan kata “Pria” pada variabel jenis dan “W” untuk kata “Wanita”. Sedang jika inputannya selain “P” dan “W” berikan jawaban kosong (tidak ada jawabannya). Mengingat kondisi yang dibutuhkan ada 3, maka bentuk penselesiannya adalah Nested IIF. Tuliskan listing programnya pada prosedur Form_Click

20 Private Sub Form_Click()
Dim Jenis As String Dim Status As String Jenis = InputBox(“Jenis Kelamin (P/W)”) Status = IIF(Jenis = “P”, “Pria”, _ IIF(Jenis = “W”,”Wanita”, “”)) Print “Jenis Kelamin : “ & Status End Sub

21 Hasil Program : Jika pada InputBox diinputkan huruf “P” dan tekan enter, maka bentuk tampilan programnya seperti berikut : Jenis Kelamin : Pria Sedang bila inputannya bukan “P” atau “W” maka tampilan Jenis Kelaminnya akan kosong. 2.4. Struktur Select Case Struktur Select Case digunakan untuk menjalankan satu blok perintah yang jumlahnya banyak atau bertingkat-tingkat. Struktur ini mirip dengan struktur If-Then-Else, tetapi select case mempunyai penulisan yang lebih mudah sehingga penulisan programnya lebih efisien dan mudah dibaca oleh pembuat program.

22 Perbedaan antara Struktur Select Case dengan struktur If-Then-Else adalah : bila struktur If-Then-Else menseleksi suatu kondisi dan terpenuhi, selanjutnya proses penseleksian masih dilakukan thdp struktur If-Then-Else berikutnya. Sedang pada struktur Select Case bila salah satu kondisi sudah terpenuhi dan blok program sudah diproses, selanjutnya blok program lainnya dalam lingkungan select Case tidak akan diseleksi lagi. Bentuk Syntax Penulisan Select Case Select Case tes_expresi Case Expresi 1 ……….blok perintah 1 ………… Case Expresi 2 ……….blok perintah 2 ………… Case Else ……… blok perintah 3 ………… End Select

23 Keterangan : Tes_expresi Tes_expresi bisa bernilai numerik atau string Expresi 1 Nilai pertama proses seleksi dari tes_expresi Expresi 2 Nilai kedua poses seleksi dari tes_expresi. Penulisan nilai pada expresi 1 maupun expresi 2 bisa langsung berbentuk konstanta atau melalui operator pembanding Blok Perintah 1 Uatu rangkaian perintah yang dikerjakan bila kondisi expresi1 terpenuhi.

24 Blok Perintah 2 Suatu rangkaian perintah yang dikerjakan bila kondisi expresi 2 terpenuhi Blok Perintah 3 Suatu rangkaian perintah yang dikerjakan bila kondisinya tidak ada yang memenuhi syarat. Contoh : Private Sub Form_Cick( ) Dim Bil As Integer Bil = InputBox(“Inputkan suatu bilangan”) Print “Bilangan : “ & Bil

25 Select case Bil Case 1 Print “Cetak bilangan 1” Case 2 To 5
Print “Cetak bilangan 2 s/d 5” Case 6, 7, 8 Print “Cetak bilangan 6, 7 atau 8” Case <= 11 Print “Cetak bilangan 9 s/d 11” Case Else Print “Cetak bilangan < 1 atau > 11” End Select End Sub

26 Hasil Program : Jika saat program dijalankan, pada InputBox diisikan bilangan 3 maka bentuk tampilannya : Bilangan : 3 Cetak bilangan mulai 3 s/d 5 Struktur Pengulangan Struktur pengulangan atau Loop digunakan untuk mengulang suatu blok perintah sampai kondisi tertentu. Proses pengulangan ini dapat dikendalikan jumlahnya oleh aplikasi yang dibuat pada kondisi tertentu.

27 3.1. Struktur For-Next Struktur ini digunakan untuk mengulang blok perintah dalam jumlah yang sudah ditentukan. Pada struktur ini tidak perlu menuliskan kondisi yang akan diuji tetapi hanya perlu menuliskan nilai awal dan akhir variabel penghitung. Nilai variabel penghitung ini akan secara otomatis bertambah atau berkurang setiap kali suatu pengulangan dikerjakan. Bentuk Syntax : For counter = awal To akhir Step pertambahan ……. Expresi ……. Next counter

28 Keterangan : Counter Nama variabel integer yang digunakan untuk melakukan proses pengulangan. Awal Nilai suatu variabel integer untuk menentukan harga awal suatu pengulangan. Akhir Nilai suatu variabel integer untuk mentukan harga akhir suatu pengulangan. Pertambahan Besarnya nilai dari nilai awal sampai nilai akhir. Jika pengulangannya menurun yaitu dari nilai yang besar menuju kenilai yang kecil.

29 Pertambahan Besarnya nilai perubahan dari nilai awal sampai nilai akhir. Jika pengulangannya menurun yaitu dari nilai yang besar menuju nilai yang kecil, maka nilai pertambahannya harus negatif. Expresi Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari proses pengulangan memenuhi syarat. Contoh : Suatu program untuk mencetak deretan angka mulai dari 1 sampai dengan 10 dengan menggunakan struktur For-Next. Tuliskan program tsb pada struktur Form_Click ( )

30 Private Sub Form_click ( )
For Bil_1 = 1 to 10 Print Bil_1; Next Bil_1 Print For Bil_2 = 10 to 1 step –1 Print Bil_2; Next Bil_2 End Sub Hasil Program :

31 Terkadang didalam proses pengulangan dengan struktur For-Next diletakan struktur For-Next lainnya. Bentuk semacam ini disebut dengan Nested For. Contoh : Buat suatu program untuk menampilkan deretan bilangan seperti pada tampilan berikut ini : 3 4 5 4 5 5

32 Bentuk listing programnya yang diletakan pada prosedur Form_Click seerti berikut :
Private Sub Form_Click ( ) For A = 1 to 5 For B = A To 5 Print B ; Next B Next A End Sub

33

34 3.2. Struktur Do Loop Bentuk lain dari struktur Do – Loop adalah dengan mengexekusi terlebih dahulu blok perintah baru menjalankan pengujian kondisi diakhir exekusi. Dengan menggunakan perintah ini maka blok perintah minimal dikerjakan 1 kali. a. Struktur Do – Loop While Syntax : Do – loop While Do ….. Expresi …… Loop While (kondisi) Contoh : Buat Program dengan kondisi berisi data Number yang bertujuan untuk menampilkan deretan bilangan mulai dari 1 s/d 9 dg struktur Do-Loop While

35 Private Sub Form_Click ( )
Bil = 1 Do Print Bil; Bil = Bil + 1 Loop While Bil <= 9 End Sub Hasil Program Selain bentuk Do While – Loop dan Do – Loop While, terdapat bentuk lain yang fungsinya sama yaitu While – wend. b. While - Wend

36 Bentuk Syntax : While (kondisi) …….. Ekspresi ……. Wend Contoh : Buat program dengan kondisi berisi data Number yang bertujuan untuk menampilkan deretan bilangan mulai dari 1 s/d 9 dengan struktur While – Wend. Private Sub Form_Click ( ) Bil = 1 While Bil <= 9 Print Bil; Bil = Bil +1 End Sub

37 c. Struktur Do – Loop Until
Struktur ini merupakan perulangan yang metodenya kebalikan dari struktur Do While – Loop. Struktur Do – Loop Until akan menjalankan blok blok program didalam perulangan itu selama kondisi yang dibandingkan tidak memmenuhi syarat (False). Perulangan tsb akan terus menerus dikerjakan sampai (until) kondisinya memenuhi syarat (True), sebelum akhirnya berhenti. Bentuk Syntax : Do …… Expresi …… Loop Until (kondisi).

38 3.3. Pernyataan dan Percabangan Lain Pernyataan END
Fungsi : Memaksa kontrol program berhenti dari suatu prosedur atau blok program. Pernyataan Fungsi End Menghentikan jalannya program EndFunction Mengakhiri pernyataan Function End If Mengakhiri blok If-Then-Else End Select Mengakhiri blok Select Case End Property Mengakhiri property Let,Get dan Set Procedure End Type Mengakhiri pernyataan Type pd deklarasi tipe data End With End Sub Mengakhiri pernyataan With Mengakhiri pernyataan Sub

39 Pernyataan Exit Fungsi :digunakan untuk keluar dari suatu Blok Program : Do While-Loop, For-Next, Function, Sub dan Kode Program Properti Pernyataan Fungsi Exit For Keluar dari struktur For-Next dan kontrol program menuju perintah dibawah Next Exit Do Keluar dari struktur Do While-Loop dan kontrol program menuju perintah dibawah loop Exit Property Keluar dari badan prosedur properti yang sedang tampil dan kontrol program menuju kebawah baris pemanggil prosedur properti tesb. Exit Function Keluar dari badan fungsi yang dipanggil dan kontrol program menuju kebawah baris pemanggil Exit Sub Keluar dari badan prosedur Sub yang sedang tampil dan kontrol program menuju kebawah baris pemanggil prosedur Sub tsb.

40 Pernyataan Stop Fungsi : Untuk menunda (menghentikan sementara) proses suatu program. Berbeda dengan pernyataan End, pernyataan stop tidak menutup file yang terbuka dan tidak menghapus nilai dari suatu variabel. (Lihat contoh program debug_stop1) Fungsi DoEvents Fungsi : digunakan untuk mengalihkan kontrol program kesistem operasi, dan kontrol program tdk akan kembali sampai sistem operasi mengerjakan seluruh kejadian yang mengakhiri untuk diproses.

41 Selain itu fungsi DoEvents juga menjalankan seluruh penekanan tombol yang ada dalam buffer antrian SendKeys. Umumnya fungsi Do Events dipakai secara periodik pd suatu operasi yang membutuhkan proses yang panjang, sehingga selama proses berlangsung program akan memanggil fungsi DoEvents untk melakukan perintah lain yang mengantri untuk didahulukan. (Lihat contoh : doevents1) Pencabangan GoSub-Return Pencabangan ini digunakan untuk tanpa syarat ke suatu subrutin yang ditandai dengan baris label atau baris nomer. Setelah mencabang ke subrutin yang diinginkan, kontrol program akan kembali kebaris dibawah perintah GoSub.

42 Syntax Penulisan GoSub (Baris) ……. Expresi 1 ……. Baris : ……. Expresi 2……. Return Contoh : Suatu program untuk memproses suatu operasi aritmatika dari suatu variabel A dan B, dimana hasilnya ditempatkan pada variabel C. Ketik listing programnya pada prosedur Sub Form_Click (). Lihat gosub1.

43 Percabangan GoTo Percabangan GoTo digunakan untuk pencabangan tanpa syarat kesuatu baris label atau baris nomer. Setelah mencabang, kontrol program tidak akan kembali ke baris dibawahnya. Bentuk Syntax : Go To (baris) …….. Expresi 1………….. Baris : ………Expresi 2………….

44 Contoh : Buat suatu program untuk memproses suatu operasi matematik dari suatu variabel A dan B, dimana hasilnya ditempatkan pada variabel C. Ketik listing programnya pada prosedur Form_Click(). Lihat program goto1. Percabangan On Error Percabangan On Error digunakan untuk penanganan kesalahan (Error) dalam Program. Terdapat Tiga macam bentuk Penulisan On Error. G.1. On Error Resume Next Pemasangan Percabangan ini menyebabkan, jika terjadi kesalahan, program akan melanjutkan keperintah dibawah perintah yang salah

45 Contoh : pada program resume_next
G.2. On Error Go To (baris) Pemasangan pencabangan ini menyebabkan penanganan kesalahan (Error handling) menjadi aktif, sehingga jika terjadi kesalahan maka program akan mencabang kesuatu baris atau label. Label atau baris yang dituju harus berada dalam prosedur yang sama. Lihat On Error Goto G.3. On Error Go To O Pemasangan Pencabangan ini menyebabkan perangkap kesalahan yang sudah dipasang menjadi tidak aktif (membatalkan penanganan kesalahan)

46 H. Pencabangan On-GoSub dan On-GoTo
Pencabangan On-GoTo dan On-GoSub pada prinsipnya sama dengan Select-Case yang tujuannya adalah untuk mencabang kebeberapa kemungkinan baris atau label yang sudah ditentukan. Bentuk Syntax : On (Expresi) GoSub (baris/label) On (expresi) GoTo (baris/label) Ada satu perbedaan antara pemakaian pencabangan On-GoSub dengan On-GoTo, yaitu setelah mencabang kontrol program akan kembali kebawah pernyataan On-GoSub. Sedang pada On-GoTo kontrol program tidak kembali.

47 Nilai (expresi) disebelah kanan kata on merupakan suatu expresi numerik yang mempunyai rentang nilai 0 sampai Nilai (expresi) jika diisikan bilangan negatif atau lebih besar dari 255 akan menghasilkan kesalahan. Nilai (baris/label) yang terletak disebelah kanan dari GoSub atau GoTo, merupakan blok program yang akan dikerjakan bila nilai (expresi) terpenuhi. (contoh : ongoub1)

48 4. OPERATOR Operator digunakan pada Visual Basic untuk memanipulasi data maupun untuk melakukan perhitungan. Operator pada VB dapat dikelompokan menjadi 3 Kelompok : Operator Matematik, Operator Perbandingan dan Operator Logika. 4.1. Operator Matematik Operator Operasi Contoh ^ Pemangkatan Nilai% = 2^2 *, / Perkalian dan pembagian Nilai%=(2*6)/4, menghasilkan 3 - Tanda negatif Nilai% = -5 \ Pembagian integer Nilai%=10\3, menghasilkan 3 Mod Modulus Nilai%=10 Mod 3, menghasilkan 1 +, - Penambahan,pengurangan Nilai%= –6, menghasilkan 9 & Penggabungan string Tesk$ = “ab” & “cd”, menghasilkan abcd

49 4.2. Operator Perbandingan.
Operasi Contoh = Sama dengan Nilai = (2 + 1) = 3, menghasilkan True <> Tdk sama dg Nilai = (2 + 1)<>3, menghasilkan False < Lebih kecil Nilai = 1 < 2, menghasilkan True > Lebih Besar Nilai = 1 > 2, menghasilkan False <= Lebih kecil atau sama dg Nilai = 1<= 2, menghasilkan True >= Lebih besar atau sama dg Nilai = 1>= 2, menghasilkan False Like Mempunyai ciri yg sama Nilai = “abba” like “a*” True Nilai = “abba” like “a??a” True Nilai = “abba” like “a?a” False Is Mempunyai ref objk yg sama Nilai = Command1 is Label 1, menghasilkan nilai False

50 4.3. Operator Logika Operator Keterangan Tabel kebenaran Operan Hasil
Not Akan menghasilkan nilai kebalikan dari nilai ekspresi operan Not True False Not False True And Menghasilkan nilai True hanya jika ekspresi operannya keduanya bernilai logika benar True and True True True and False False False and True False False and False False Or Akan menghasilkan nilai True jika salah satu ekspresi operannya bernilai logika True True Or True True True Or False True False Or True True False Or False False Xor (Exclusive Or) Akan menghasilkan nilai True Jika expresi operannya bernilai logika berbeda True Xor True False True Xor False True False Xor True True False Xor False False Eqv Akan menghasilkan nilai True jika expresi operannya bernilai logika sama True Eqv True True False Eqv True False False Eqv False True

51 4.4. Opearator Penugasan Fungsi :
Operator Keterangan Tabel kebenaran Operan Hasil Imp (Implikasi) Akan menghasilkan nilai False jika expresi operan sebelah kiri operator bernilai logika True dan sebelah kanan bernilai logika False True Imp True True True Imp False False False Imp True True False Imp False True 4.4. Opearator Penugasan Fungsi : 0perator penugasan digunakan untuk menentukan nilai yang dimiliki oleh suatu variabel Operator ini digunakan untuk memasukan nilai sebuah variabel kedalam suatu variabel lainnya.

52 Simbol yang digunakan adalah tanda =
Aturan penulisannya : <nama variabel> = <nama variabel> Contoh : Judul =“SGS pemrograman web Database PHP dan MySql” Jumlahhalaman = 136 Total = Jumlahbarang + pesanan Banyaknya = totalpesanan Penulis = “Arief Ramadhan”

53 4.5. Operator Concatenation
Operator ini adalah oprator yang digunakan untuk menggabungkan dua buah string (kalimat) menjadi satu. Operator cancatenation adalah oerator urutan kedua yang akan dikerjakan setelah operator aritmatika. Operator concanetation terdiri atas operator plus “+” dan “&”. Contoh : Nama = “Aditya” + “Nugroho” Namanya = “Aditya” & “Nugroho”

54 Penyamaan dalam String ? Sembarang karakter tunggal *
4.6. Operator Like Operator Like termasuk kedalam operator perbandingan dan dibahas tersendiri karena memiliki fungsi khusus : yaitu untuk mencocokan pola penulisan suatu string atau deretan karakter. Hasil penggunaan operator Like adalah sebuah nilai boolean, yaitu true atau false. Karakter Penyamaan dalam String ? Sembarang karakter tunggal * Nol atau lebih karakter # Sembarang digit tunggal (0 – 9) (daftar karakter) Sembarang karakter yang ada didalam daftar karakter (!daftar karakter) Sembarang karakter yang tidak ada didalam daftar karakter

55 Contoh A = “Adit” Like “Andri” ‘ A bernilai false B = “Abdolgoto” Like “A*” ‘B bernilai true C = “Ilkom37” Like “*##” ‘C bernilai true D = “D” Like “?Baim” ‘D bernilai false E = “E” Like “!A-Z” ‘E bernilai false

56 5. PROSEDUR. Penulisan program pada visual basic 6.0 dilakukan dengan blok-blok komponen, yaitu sekelompok kode yang membentuk satuan tertentu. Kelompok-kelompok program seperti ini disebut PROSEDUR. Setiap kali suatu prosedur dipanggil, maka rutin program yang berada diantara judul prosedur dan akhir prosedur akan dieksekusi.

57 Keuntungan Penggunaan Prosedur :
Program terbagi-bagi menjadi komponen-komponen yang mandiri. Dengan demikian program menjadi lebih terstruktur sehingga pencarian kesalahan lebih mudah. Prosedur yang terletak dalam suatu program dapat dipakai berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan. Dalam VB ada macam prosedur yaitu : a). Sub Procedure, b). Function Procedure dan c). Property Procedure. Sub Procedure. Syntax :

58 [Private] [Public] [Static] Sub nama procedure (parameter)
………………Blok Perintah…………… End Sub Parameter merupakan daftar nama data (variabel) yang dipergunakan pada prosedure tsb dan mirip dg pendeklarasian variabel. Sub Procedure dapat ditempatkan dalam : Standard Module, Class Module dan Form Module.VB 6.0 menganggap bahwa standar pembuatan Sub Procedure adalah Public, kecuali bila dideklarasikan yang lain. Public artinya bahwa procedure dapat dipanggil dari bagian manapun dalam program. Pemanggilan sub procedure harus dilakukan melalui pernyataan tersendiri (baris terpisah) dengan cara sbb :

59 Call nama prosedur (parameter 1, parameter 2)
Atau Nama prosedur parameter 1, parameter 2 a.1. General Procedure. General procedure (prosedur umum) digunakan menghasilkan proses atau pernyataan umum yang bisa dipakai oleh event-event prosedur pada tubuh program. Dengan demikian tidak perlu menuliskan kode program berulang-ulang. Sekali didefinisikan, general procedure akan dijalankan oleh aplikasi. Hal ini berbeda dengan event procedure yang dijalankan hanya jika ada event dari pemakai.

60 Pendeklarasian variabel diletakan pada Code Editor dimana pada General procedure dapat ditambahkan perintah Option Explicit. Jika perintah option explicit disertakan maka seluruh variabel yang digunakan harus dideklarasikan terlebih dahulu, sebaliknya bila tidak disertakan maka variabel boleh langsung digunakan. (contoh op_explicit) a.2. Event Procedure. Event Procedure digunakan untuk mengatur kontrol oleh suatu event (kejadian) dari pemakai program. Beberapa event yang sering digunakan seperti :activate, click, change, drag, doubleclick dan sebagainya. Mengingat tugas event procedure adalah menanggapi event dari pemakai, maka prosedur ini sering mempunyai nama yg sesuai dg eventnya, Form_load, Command1_Click, Text1_Keypress dll.

61 Syntax Penulisan Event :
Private Sub Namakontrol_namaevent(parameter) ……. Pernyataan……. End Sub Function Procedure. Fungsi prosedur adalah suatu prosedur yang akan mengembalikan suatu nilai. Jenis prosedur ini lebih banyak digunakan pada rutin program untuk berhitung. VB 6.0 menyediakan beberapa internal function sehingga pemakai program tidak perlu lagi menuliskan prosedur untuk fungsi tersebut.Contoh-contoh fungsi internal : Sin, Cos, Mod, Int, Sqr dll.

62 Syntax Penulisan : [Private] [Public] [Static] Function nama (parameter) [as type] ………….Pernyataan…………. End Function Sebuah Function Procedure dapat dipanggil dengan menggabungkan pernyataan lain, seperti contoh berikut : Variabel = nama_function_procedure Atau : Call nama_function_procedure (parameter) Atau nama_function_procedure parameter

63 Terdapat tiga perbedaan antara Function Procedure dengan Sub Procedure, yaitu :
Memiliki data dg tipe tertentu seperti variabel Tidak memiliki tipe data Nilai yang diberikan pada prosedur akan diolah dan dihasilkan nilai baru untuk dipakai oleh expresi diluar fungsi Nilai yang diberikan pada prosedur akan digunakan untuk prosedur itu sendiri Suatu fungsi dipanggil denga menuliskan pada sisi kanan operator penugasan (tanda =) sedang pada sisi kiri bisa dituliskan expresi yang sesuai dg kode yang digunakan Karena pada sub prosedur tidak membawa nilai, tidak ada parameter yang perlu dituliskan.

64 c. Property Procedure Didalam VB 6.0 ada 3 macam Property Procedure yaitu : Property Let (properti Let) : Properti ini digunakan untuk mengatur nilai properti Property Get (properti Get) : Properti ini digunakan untuk mengembalikan nilai properti Property Set (properti Set) : Properti ini digunakan untuk mengatur referensi pada object Syntax : [Private] [Public] [Static] Property {Get|Let|Set} nama_property(parameter) [As type] …………Pernyataan…………. End Property

65 Prosedur ini selalu digunakan berpasangan yaitu Property Let bersama dengan Property Get, atau Property Set bersama Property Get. Jika prosedur yang digunakan hanya property Get, prosedur tersebut akan menjadi Read-Only Procedure. Karena penggunaan prosedur ini berpasangan maka setiap parameter harus memiliki nama dan tipe data yang sama. Ketiga tipe prosedur diatas dapat digunakan secara bersama-sama tetapi hanya untuk tipe data variant. 5.1. Memanggil Prosedur. suatu prosedur yang sdh dibuat dan bersifat Public dapat dipanggil baik dalam satu wilayah atau beda wilayah. Yang dimaksud beda wilayah adalah prosedur dibuat pada Form Module, tetapi memanggilnya lewat Class module.

66 5.1.a. Prosedur pada Form Module
Semua panggilan yang berasal dari luar Form harus mengarah ke modul form dimana prosedur tersebut dibuat. Misalnya sebuah prosedur bernama “PROSES” yang berada di Form1 dipanggil diForm2, maka penulisannya sbb : Call Form1.PROSES(parameter) 5.1.b. Prosedur Pada Class Module Pemanggilan suatu prosedur pada Class Module dibutuhkan variabel yang menunjukan nama class module. Misalnya sebuah prosedur bernama “HITUNG” yang berada di Class1 dengan instan kelas “PROSES_HITUNG” dipanggil dari Form1, maka penulisannya sbb : Dim DEMO_HITUNG As New Class1 DEMO_HITUNG.HITUNG

67 5.1.c. Prosedur Pada Standar Module.
Dalam memanggil sebuah prosedur pada standar Module, jika nama prosedur digunakan hanya pada sebuah modul saja maka cara memanggil dari modul lain tidak memerlukan penulisan nama modul. Nama_prosedur (parameter) Tetapi jika prosedur dengan nama yang sama ada pada kedua modul (modul yang dipanggil dan modul yang memanggil), maka cara memanggilnya harus didahului pemanggilan nama Standar Modules. Nama-Standar_Modul1.Nama_Prosedur (parameter)

68 5.1.d. Prosedur Memanggil Dirinya Sendiri.
Pada VB 6.0 dimungkinkan bahwa suatu prosedur dapat memanggil dirinya sendiri. Proses dari suatu program bagian yang memanggil dirinya sendiri dikenal dengan istilah Rekursi (Recursion). Proses semacam ini merupakan algoritma yang baik, tetapi banyak membutuhkan memori. Hal ini dikarenakan setiap kali program bagian dipanggil oleh dirinya sendiri, sejumlah ruang memori tambahan dibutuhakan. (Contoh rekursi) 5.2. Parameter Dalam Prosedur Umumnya sebuah prosedur yang dipanggil menyertakan variabel. Variabel seperti ini disebut dengan parameter.

69 Parameter yang dikirimkan dari modul utama ke prosedur disebut dengan parameter nyata (Actual Parameter) dan parameter yang ada dan dituliskan pada judul prosedur disebut dengan Parameter Formal (Formal Parameter). Proses pengiriman data lewat parameter Nyata ke parameter Formal disebut dengan Passing Parameter. Tipe data antara parameter nyata dan parameter Formal harus sama. Pada VB, suatu parameter dapat dikirimkan secara nilai atau acuan. 5.2.a. Tipe Data Parameter. Suatu parameter yang akan dipanggil oleh prosedur mempunyai tipe data yang standar yaitu variant. Namun bila ingin mengubahnya, kita harus bisa mendeklarasikan sendiri tipe data yang akan diberikan pada prosedur yang bersangkutan

70 Contoh : Suatu program yang berisi prosedur Form_Click dan fungsi kelulusan untuk menginputkan nilai akhir suatu matakuliah dan mencetak keterangan “LULUS” atau “GAGAL”. Deklarasikan tipe data yang dibawa oleh parameter yaitu Integer. (contoh tipe_parameter) 5.2.b. Pengiriman Parameter secara Nilai. Suatu parameter nyata yang dikirim secara nilai (by value) ke dalam sebuah prosedur, menyebabkan parameter formal pada prosedur tsb bersifat lokal. Jika parameter formal pada prosedur tsb berubah, nilainya tidak akan mempengaruhi nilai parameter nyata.

71 Pengiriman parameter secara nilai ini bersifat searah, yaitu dari parameter nyata ke parameter formal dan tidak terjadi pengiriman balik nilai dari parameter formal ke parameter nyata. Parameter-parameter yang digunakan pada pengiriman secara nilai ini disebut dengan parameter nilai (Value Parameter). Untuk menunjukan bahwa variabel yang digunakan merupakan parameter byvalue, parameternya harus dipanggil dengan perintah By Val. Contoh : Buat sebuah prosedur Form_Click yang berisi parameter nyata yaitu variabel NILAI. Selanjutnya buat prosedur Hitung yang berisi parameter formal yaitu variabel HASIL yang akan menerima nilai dari parameter nyata. Buat listing programnya. Lihat Program (byval)

72 Gambaran Proses : Call Hitung_VAL (BIL_1,BIL_2,NILAI) Sub Hitung_VAL (X, Y, ByVal HASIL) 5.2.c. Pengiriman Parameter Secara Acuan Parameter nayata yang dikirim secara acuan (by reference) ke dalam sebuah prosedur, menyababkan perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai parameter formal.Parameter-parameter ini disebut dengan Variabel Parameter.

73 Sebuah parameter formal dapat dipanggil dengan perintah By Ref agar bisa mengembalikan nilainya keparameter nyata Contoh : Buat sebuah prosedur FORM_Click yang berisi parameter nyata yaitu Variabel NILAI. Selanjutnya buat prosedur hitung yang berisi parameter formal yaitu variabel HASIL yang diberintah By Ref. Buat listing programnya. (Contoh : byref) 5.2.d. Pengiriman Parameter Secara Array Perintah array yang digunakan saat mendeklarasikan parameter pada suatu prosedur, akan menunjukan bahwa jumlah parameter untuk prosedur tersebut bisa tidak terbatas.

74 Contoh : Buat suatu program dengan prosedur utama Form_Click dimana sebelumnya beberapa variabel perlu untuk dideklarasikan di General, antara lain K as variant, L dan Jumlah as integer. Selanjutnya buat prosedur Data_array dengan parameter ParamArray Bil (). Buat listing programnya. (Contoh : paramarray)

75 6. FORM 6.1. FORM : Diibaratkan sebagai kanvas untuk mendesain tampilan. Form digunakan untuk meletakan berbagai macam kontrol yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi. Form memiliki properti yang dapat diubah-ubah sesuai keinginan pemrogram. Dalam VB dapat menambah Form sesuai dengan kebutuhan dalam program Aplikasi. Setiap Form mempunyai jendela program sendiri-sendiri. 6.2. Jendela Program. Setiap Form memiliki jendela program. Pada jendela program inilah akan dibuat berbagai kode program untuk membangun aplikasi.

76 Urutan membuka Jendela Kode Program.
Klik nama Form dalam Solution Explorer Klik menu View > Code Jendela code Program Tampil Untuk kembali mendesain Form, klik menu View > Designer 6.3. Mengenal Object Oriented Programming Konsepnya adalah sebuah mekanisme pemrogramana dimana data dan fungsi digabungkan kedalam sebuah unit yang disebut Object. Penggabungan ini disebut sebagai enkapsulasi

77 Object merupakan representasi dari dunia nyata, dan merupaka hasil cetakan dari sesuatu, yaitu Class. Jika diibaratkan Class sebagai cetakan kue, maka object adalah kue hasil cetakannya. Class mempunyai : Field, Properti, Method dan Event. Setiap Object hasil cetakan juga mempunyai Field, properti, method dan event. Field/properti adalah suatu data atau sesuatu yang dimiliki oleh Class Method : menunjukan apa-apa yang dapat dilakukan oleh sebuah Class Event : adalah segala sesuatu yang dapat dikenakan terhadap sebuah Class

78 FORM adalah salah satu Class yang dibuatkan secara otomatis oleh VB.
6.4. Mengubah Properti Ada 2 cara untuk mengubah Properti melalui a) jendela Properties dan b). Melalui kode program. Aturan mengubah properti dengan kode program : <namaclass/objek>.<namaproperti> = <nilai/expresi> Contoh : TextBox1.Text = “Program Belajar VB 2005”

79 <namavariabel> = <namaclass/objek>.<namaproperti>
Nilai sebuah variabel dapat juga diubah berdasarkan nilai sebuah properti. Aturan penulisannya : <namavariabel> = <namaclass/objek>.<namaproperti> Contoh : Nama = Form1.text Nilai =CInt(TextBox2.Text) Beberapa Properti yang dimiliki FORM (Name) 2. BackColor 3.BackgroundImage ControlBox 5. Cursor 6.Border Icon 8. Opacity 9.Text 10. Font StartPosition

80 6.5. Membuat Kode Program Setiap objek yang dipakai dalam pembuatan aplikasi dengan VB hampir semuanya mempunyai Event. Contoh Event Click pada sebuah tombol (Button).


Download ppt "BAB III KONTROL PROGRAM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google