Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS PROYEK PRASARANA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS PROYEK PRASARANA"— Transcript presentasi:

1 ANALISIS PROYEK PRASARANA
Oleh : Prof. Dr. H. Nadjamuddin Harun, Ms. SDM Analisis Ekonomi Manfaat yang dinikmati Pengorbanan yang ditanggung oleh perusahaan Semua pihak Perekonomian INVESTASI Proyek Prasarana ANALISIS PROYEK Analisis Finansial Manfaat dari pengorbanan dari sudut pandang perusahaan

2 Konsep Nilai Waktu Uang
Tujuan Konsep Nilai Waktu Uang Bunga Majemuk Present Value Metode Penilaia Investasi Metode Average Rate Of Return Metode Payback Metode Present Value Metode Internal rate Of Return Metode Probablity Index Perbandingan metode-metode tersebut Menilai Proyek dengan Net Present Value Yang dibicarakan Analisis Ekonomi Konsep nilai waktu uang Prsent Value

3 CONTROLABILITY OBSERVABILITY
SDM PROYEK PROSES OUT COMES INPUT PROJECT INVESTASI FEASIBLE IF PAY BACK BREAK EVEN POINT Waktu lebih cepat dari estimasi NPV POSITIF NPV > 0 IRR > DR BIC ≥ 1 PROSES PENILAIAN INVESTASI Pay Back Net Present Value Internal Rate Of Return CONTROLABILITY OBSERVABILITY

4 Analisis Ekonomi Analisis Ekonomi (Economic Analysis) suatu proyek tidak hanya memperhatikan manfaat yang dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung oleh perusahaan tetapi oleh semua pihak dalam perekonomian Tujuan Analisis ekonomi diharapkan analisis proyek bisa menilai apakah suatu proyek memang tidak akan membebani perekonomian nasional. Analisis proyek dipandang bukan hanya dari sudut pandang ekonomi nasional. Analisis dari sisi ekonomi nasional perlu memperhatikan manfaat yang diterima oleh pihak lain, tidak terbatas pada perusahaan

5 Dalam analisis ini kita hanya membatasi manfaat dan pengorbanan ekonomi, dan tidak melangkah lebih jauh ke aspek manfaat dan pengorbanan dari aspek sosial. Yang terakhir ini sering disebut social cost and benefits analysis (SCBA). Memang dalam SCBA analisis dilakukan dengan lebih lengkap tetapi sering kali tidak mudah untuk mengkuantifikasikan manfaat dan pengorbanan sosial. Karena itulah kita membatasi diri pada analisis ekonomi yang lebih mudah dan lebih obyektif perhitungannya. Analisis ekonomi terutama penting dilakukan untuk proyek-proyek yang berskala besar, yang sering kali menimbulkan perubahan dalam penambahan supply dan demand akan produk-produk tertentu, karena dampak yang ditimbulkan pada ekonomi nasional akan cukup berarti.

6 Berdasarkan pada tujuan diatas analisis ekonomi mencakup analisis finasial atau keuangan.
Analisis Finansial Analisis Finansial atau keuangan adalah analisis manfaat dan pengorbanan perusahaan. Dengan demikian hampir dapat dipastikan bahwa analisis kedua aspek tersebut akan memberikan hasil yang berbeda. Perbedaan akan menjadi lebih besar kalau terdapat berbagai distorsi dalam pembentukan harga. Meskipun demikian, perlu disadari bahwa suatu proyek mungkin saja memberikan manfaat yang lebih besar kepada ekonomi nasional dari pada kepada perusahaan yang menjadi pelaksana proyek tersebut. Upaya untuk mengidentifikasi manfaat dan pengorbanan bukan hanya dari sudut pandang perusahaan, merupakan tujuan analisis eknomi suatu proyek.

7 METODE PENILAIAN INVESTASI PRASARANA
Pada umumnya suatu investasi suatu proyek, metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam menilai investasi adalah sebagai berikut : Metode Average Rate Of Return Metode Payback Metode Net Present Value Metode Internal Rate Of Return Metode Net Benefit Cost Ratio Gross Benefit Cost Ratio Metode Profitability Index (Ratio)

8 1. Metode Average Rate Of Return (AROR)
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh sari suatu ivestasi. Angka yang dipergunakan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan :

9 2. Metode Payback Metode ini mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Bila periode payback ini lebih pendek daripada yang diisyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedang kalau lebih lama maka proyek ditolak. Metode ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka dasar yang dipergunakan adalah aliran kas, bukan lab. Untuk itu kita hitung aliran kas proyek tersebut. Problem utama dari metode ini adalah sulitnya menentukan payback maksimum. Dalam prakteknya yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan sejenis. Kelemahan metode payback Diabaikan nilai waktu uang Diabaikan aliran kas setelah periode payback Metode payback biasa disebut payback periode Payback period (PBP) adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadninya arus permintaan (Cash in Flow) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk Present Value

10 Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP
Dimana : PBP = Payback Period Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP li = Jumlah investasi yang telah didiscount Biop – 1 = Jumlah Benefit yang telah didiscount sebelum payback period P,V,I,CB TR TC BEP PBP 1 t Tahun

11 Break Even Point (BEP) BEP adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total cost. Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah proyek, terjadinya titik pulang atau TR = TC tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya. Apabila analisis proyek telah dapat menentukan jangka waktu dalam pengambilan total biaya, timbul pertanyaan apakah proyek perusahaan mampu untuk menanggung segala biaya sebelum tercapainya titik BEP ini, karena selama perusahaan masih berada di bawah titik Break Even Point, selama itu juga perusahaan tersebut masih menderita kerugian. Dalam hal ini semakin lama perusahaan mencapai titik pulang pokok, semakin besar saldorugi karena keuntungan perusahaan yang diterima masih menutupi biaya yang telah dikeluarkan. Formula yang digunakan untuk menghitung BEP yang menunjukkan waktu pengembalian total cost sbb :

12 Tp-1 = Tahun sebelum terdapat BEP
Dimana : BEP = Break Even Point Tp-1 = Tahun sebelum terdapat BEP TC = Jumlah total cost yang telah didiscount Biop – 1 = Jumlah Benefit yang telah didiscount sebelum break even point Bp = Jumlah benefit pada break even point berada

13 3. Metode Net Present Value (NPV)
NPV adalah kriteria invetasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek feasible atau tidak. Perhitungan NPV merupakan net benefit yang telah didiscount dengan menggunakan social opportunity cost of Capital (SOCC) sebagai Discount Factor. Secara singkat Formula untuk Net Present Value adalah sebagai berikut :

14 Dimana NB = Net Benefit = Benefit – Cost
C = Biaya Invetasi + Biaya Operasi B = Benefit yang telah didiscount I = discount factor n = Tahun (waktu)

15 Apabila hasil perhitungan Net Present Value lebih besar dari nol dikatakan usaha/proyek tersebut feasible (go) untuk dilaksanakan. Hasil perhitungan Net Present Value sama dengan nol ini berarti proyek tersebut berada dalam keadaan Break Even Point (BEP) dimana TR = TC dalam bentuk Present Value

16 Untuk menghitung NPV pada sebuah proyek diperlukan data tentang perkiraan biaya :
Investasi Operasi Pemeliharaan dan Perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan

17 Net Present Value ada beberapa cara untuk mengadakan perhitungan dengan metode seperti berikut :
Net Present Value = Annual Returns – Ivestment Cost + Liquidation Yield Dimana : NPV = Net Present Value INC = Annual Income EXP = Annual Expenditure T = Time Periode Of Investment N = Service Life Of Investment DR = Discount Rate f = General Infaltion rate Rr = Residual Value of Investment Project PVF = Present Value Factor

18 2. Kalau inflasi tidak dimasukkan dalam perhitungan maka :
Dimana : li = Imnvestment in Period I (Oi+Mi) = Annual Operation and Maintenance Cost DR = Annual Discount Rate i = Lifetime in Years Ri = Revenue in period I N = Number of lifetime Period Dimana : Bi = Gross Benefit of Project m Year I Ci = Gross Cost of Project in Year I N = Economic Lifetime of The Project

19 CONTOH KASUS Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Daya 33 MW, investasi untuk konstruksi 1000/W O & M + Pajak dan lainnya 5 % dari investasi total Umur proyek PLTA 40 tahun Discount rate 13 % dan 14 % Perkiraan benefit $ dan meningkat terus menerus. Tentukanlah : Net Present Value B/C IRR

20 PENYELESAIAN Diasumsikan bahwa :
PLTA dibangun selama 5 tahun, jadi cash flow terjadi pada awal tahun ke lima. O & M + pajak dan lainnya (biaya rutin) naik 7 % pertahun dari tahun sebelumnya. Benefit naik 10 % pertahun dari tahun sebelumnya. Biaya investasi total : (33 MW x 1000) x $ 1000/W : $ Biaya O & M : $ x 5 % : $ Dari dasar di atas maka dapat ditentukan NPV, B/C serta IRR dengan discount rate 13 % dan 14 % dengan menggunakan tabel perhitungan Net Present Value.

21 PERHITUNGAN NET PRESENT VALUE
THN BIAYA ($ .000) BENEFIT ($.000) D.F1 (13 %) PRESENT VALUE 1 ($ . DF2 14 % PRESENT VALUE ($.000) MODAL O&M JUMLAH C1 B1 C2 B2 1 2 3 4 5 6 7=4.6 8=5.6 9 10=4.9 11=5.9 1,0000 6.600 0.000 0,8850 50481 0,8772 5.789 0,7831 50169 0,7695 5.078 0,6931 40574 0,6750 4.455 0,6133 4.048 0,5921 3.908 1.650 10.000 0,5428 896 5.428 0,5194 857 5.194 1.766 11.000 0,4803 848 5.284 0,4556 804 5.011 7 1.942 12.100 0,4251 825 5.143 0,3996 776 4.836 8 2.136 13.310 0,3761 5.007 0,3506 749 4.666 2.350 14.641 0,3329 782 4.874 0,3075 723 4.502 10 2.585 16.105 0,2946 761 4.744 0,2697 697 4.344 11 2.843 17.716 0,2607 741 4.618 0,2366 673 4.192 12 3.128 19.487 0,2307 722 4.496 0,2076 649 4.045 13 3.440 21.436 0,2042 702 4.376 0,1821 626 3.903 14 3.785 23.579 0,1807 684 4.260 0,1597 604 3.766 15 4.163 25.937 0,1599 666 4.147 0,1401 583 3.634 16 4.579 28.531 0,1415 648 4.037 0,1229 563 3.506 17 5.037 31.384 0,1252 631 3.930 0,1078 543 18 5.541 34.523 0,1108 614 3.826 0,0946 514 3.265 19 6.095 37.975 0,0981 598 3.724 0,0829 506 3.150 20 6.704 41.772 0,0868 582 3.625 0,0728 488 3.039

22 PERHITUNGAN NET PRESENT VALUE
THN BIAYA ($ .000) BENEFIT ($.000) D.F1 (13 %) PRESENT VALUE 1 ($ . DF2 14 % PRESENT VALUE ($.000) MODAL O&M JUMLAH C1 B1 C2 B2 1 2 3 4 5 6 7=4.6 8=5.6 9 10=4.9 11=5.9 21 7.375 7.376 45.950 0,0768 566 3.529 0,0638 491 2.933 22 8.112 50.545 0,0660 551 3.435 0,0560 454 2.830 23 8.924 55.599 0,0601 537 3.344 0,0491 2.731 24 9.816 9.817 61.159 0,0532 522 3.255 0,0431 2.635 25 10.798 10.799 67.275 0,0471 509 3.169 0,0373 408 2.542 26 11.877 11.878 74.002 0,0417 495 3.085 0,0331 394 2.453 27 13.065 13.066 81.403 0,0369 482 3.003 0,0291 380 2.367 28 14.372 14.373 89.543 0,0326 469 2.923 0,0255 367 29 15.809 15.810 98.497 0,0289 457 2.845 0,0224 354 2.204 30 17.390 17.391 0,0256 445 2.770 0,0196 341 2.127 31 19.129 19.130 0,0226 433 2.696 0,0172 329 2.052 32 21.042 21.043 0,0200 421 2.625 0,0151 318 1.980 33 23.146 23.147 0,0177 410 2.555 0,0132 307 1.910 34 25.460 25.461 0,0157 399 2.487 0,0116 296 1.843 35 28.006 28.007 0,0139 389 2.421 0,0102 285 1.779 36 30.807 30.808 0,0123 378 2.357 0,0089 275 1.716 37 33.888 33.889 0,0109 368 2.294 0,0078 266 1.656 38 37.276 37.277 0,0096 358 2.233 0,0069 256 1.598 39 41.004 41.005 0,0085 349 2.174 0,0060 247 1.542 40 45.104 45.105 0,0075 340 2.116 0,0053 239 1.488 513,1 NPV1 = ,23 ,73 NPV2 = ,24 ,02

23 NPV1 = = $ ,73 - $ ,23 = $ ,496 = $ ,06 - $ ,24 = $ ,827 B/C = $ ,73/ $46.613,23 Untuk NPV1 = $ 2.721 B/C = $ ,06 / $ ,24Untuk NPV2 = $ 2.488

24 IRR Dari perhitungan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut : Untuk mencari NPV1 kami menggunakan Discount Rate 13 % dan NPV2 menggunakan Discount Rate 14 %. Jadi dari perhitungan Tabel di bawah didapatkan : NPV1  NPV2  NPV1 : $  NPV2 : $

25 Maka Discount Rate 13 % lebih baik digunakan yang banyak dari pada 14 %, karena mempunyai tingkat benefit akhir yang lebih tinggi. Perbandingan antara benefit dan cost sangat bangus, yaitu $ (NPV1) dan $ (NPV2). Nilai IRR didapatkan sebesar $ %. Jadi dapat kami tarik kesimpulan bahwa proyek pembangunan PLTA ini sangat fisible untuk dilaksanakan karena mempunyai tingkat benefit yag tinggi yaitu berkisar  200 % dari biaya investasi serta Interal Rate of return  discount rate yang digunakan yaitu sebesar %

26 TERIMA KASIH


Download ppt "ANALISIS PROYEK PRASARANA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google