Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Diklat Senkom Pusat SENKOM MITRA POLRI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Diklat Senkom Pusat SENKOM MITRA POLRI."— Transcript presentasi:

1 Diklat Senkom Pusat SENKOM MITRA POLRI

2 Diklat Senkom Pusat Teknik radio

3 Diklat Senkom Pusat DEFINISI Frekuensi
Banyaknya gelombang dalam satu satuan waktu Frekuensi Radio Spektrum energi gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang di antara spektrum gelombang audio dan spektrum gelombang cahaya Panjang Gelombang Radio Panjang suatu gelombang elektromagnetik yang merambat dalam satu periode.

4 Diklat Senkom Pusat 1 C (m/s) T F (Hz) = T (detik) l (m) = F (Hz)
C = 3 x108 (m/s)

5 Diklat Senkom Pusat Spektrum Frekuensi Radio
Kumpulan pita frekuensi radio yang kontinyu dari besaran 300 Hz sampai dengan 3000 GHz Infra sound Ultra sound Infra red Ultra violet Sinar X Sinar Gamma Audio F (Hz) Cahaya K M G 3T 300T Frekuensi Radio

6 Diklat Senkom Pusat ALOKASI FREKUENSI Sub-marine Broadcasting
VLF Sub-marine 3 KHz 30 KHz LF Broadcasting 300 KHz MLF Broadcasting & maritime link 3 MHz HF Tactical & ground links 30 MHz VHF Radio-telephony & aeronautic 300 MHz UHF Radio-telephony, aeronautic, TV & Microwave 3 GHz SHF Radar, Micro-waves & spatial links 30 GHz EHF Radar, microwave 300 GHz

7 Diklat Senkom Pusat PROPAGASI (RAMBATAN)
Apabila kita transmit, pesawat kita memancarkan gelombang radio yang ditumpangi oleh audio kita. Gelombang radio tadi diterima oleh receiver lawan bicara kita dan oleh receiver itu gelombang radionya dihilangkan dan audio kita ditampung lewat speaker. Gelombang radio yang dipancarkan tadi berupa gelombang elektromagnetik bergerak menuruti garis lurus. Gelombang radio mempunyai sifat seperti cahaya, ia dapat dipantulkan, dibiaskan, direfraksi dan dipolarisasikan. Kecepatan rambatanya sama dengan kecepatan sinar ialah km tiap detik Dapat Kita bayangkan bila gelombang radio bisa mengelilingi dunia, maka dalam satu detik bisa keliling dunia 7 kali.

8 Diklat Senkom Pusat Gelombang dapat merambat melalui berbagai medium, antara lain: Padat, Cair dan Udara Propagasi gelombang radio, dibedakan menjadi: A. Propagasi Gelombang tanah: - Gelombang langsung - Gelombang pantulan tanah - Gelombang permukaan tanah B. Propagasi Ionosfer

9 Diklat Senkom Pusat 300 _ ANTENNA
Dalam bentuk sederhana, antena hanya sebuah panjang kawat. Fungsi dari antena ialah merubah energi elektromagnetik menjadi tegangan untuk diterima, atau mengubah variasi tegangan mejadi energi elektromagnetik untuk dipancarkan. Sebuah gelombang elektromagnetik (EM) terdiri dari Perubahan Magnetik dan Medan Listrik dan Perjalanan Melalui Ruang pada 300,000,000 meters per second. Panjang Gelombang (Wavelength) dari Gelombang EM atau Gelombang radio bisa ditentukan menggunakan persamaan berikut ini: _ Frekuensi (MHz) Panjang Gelombang (m) =

10 Diklat Senkom Pusat DAYA PANCAR Satuan yang umum digunakan “watt"
Daya Pancar maksimal sebuah HT rata-rata 5 watt. Daya Pancar maksimal sebuah RIG rata-rata 50 watt. Berdasarkan surat keputusan Direktur Jendral POSTEL, No. 84/Dirjen/1999, Tanggal 20 Mei 1999 daya pancar maksimum yang diizinkan perangkat radio UHF/VHF: 40 watt.

11 Diklat Senkom Pusat SWR (STANDING WAVE RATIO)
SWR sering disebut VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) Didefinisikan sebagai perbandingan tegangan maksimumdan tegangan minimum gelombang berdiri pada saluran transmisi Apabila sepanjang feeder line ada gelombang listrik yang mengalir dari transceiver ke antena dan tidak ada aliran balik dari antena ke transceiver, maka gelombang listrik tersebut, baik voltagenya maupun arusnya akan tetap besarnya. Akan tetapi apabila ada arus balik, maka arus balik ini akan mengadakan interferensi dengan arus yang pergi ke antena. Sehingga arus yang mengalir sepanjang feeder line tadi pada suatu saat tertentu menjadi membesar dan pada suatu saat berikutnya menjadi mengecil.

12 Diklat Senkom Pusat Standing Wave Ratio ini besarnya tergantung dari besarnya arus balik, makin besar arus balik maka SWR menjadi makin besar pula. Adanya standing wave pada feeder line ini tidak dikehendaki karena hal ini memberikan indikasi adanya mismatch. Arus balik ini akan masuk ke final dan ditransformasikan menjadi panas, dimana panas ini bila cukup tinggi akan dapat merusak final amplifer pemancar. SWR Meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur perbandingan tegangan maksimum dan tegangan minimum gelombang berdiri pada saluran transmisi

13 Diklat Senkom Pusat

14 Diklat Senkom Pusat

15 Diklat Senkom Pusat Keunggulan SWR Digital:
Angka langsung terbaca sehingga lebih mudah dalam pengukuran. Akurat. Ringan. Bisa dibuat dengan ukuran yang kecil. Relatif lebih murah. Dilengkapi dengan “Beep Sound” yang mempermudah user pada saat nge-tune antena dan nge-dip kabel.

16 Diklat Senkom Pusat ALAT TELEKOMUNIKASI RADIO
Transceiver (transmitter + receiver) Antena Connector Kabel Power Supplay

17 Diklat Senkom Pusat HT (Handy talky) Alinco Motorolla Kenwood

18 Diklat Senkom Pusat RIG ICOM Motorolla Alinco Kenwood

19 Diklat Senkom Pusat ANTENNA A. Omni directional

20 Diklat Senkom Pusat B. Directional Multi beam Yagi

21 CARA SETTING ANTENNA TELEX (2 X 5/8λ)
Maksud dari 2 x 5/8 λ adalah : Antena telex ini mempunyai 2 bagian A dan B yang masing masing mempunyai karakter 5/8 λ. Cara setting antenanya adalah : Tentukan frequency yang akan kita gunakan (150Mhz) Maka 5/8 λ adalah : 5/8 x 300/150 1,25 Meter Ini artinya Panjang A dan B adalah 1,25 Meter A B

22 Diklat Senkom Pusat KABEL
Ada 2 jenis kabel coaxial yang sering digunakan untuk radio VHF: Kabel RG dan Heliax. Jika panjang kabel yang diperlukan lebih dari 20m sebaiknya digunakan kabel RG-8 atau Heliax Kabel Heliax sangat disarankan untuk digunakan untuk pesawat penerima (receiver) pada radio pancar ulang (RPU)

23 Diklat Senkom Pusat RG 58 RG 8 Heliax

24 Diklat Senkom Pusat CARA MENGHITUNG PANJANG KABEL
Panjang kabel transmisi secara umum dapat kita hitung sehingga mendekati nilai yang di inginkan ( Matcing ) yaitu dengan rumusan sebagai berikut : λ x vf Dimana : λ = 300/f Vf = Velocity factor Contoh mengitung panjang ideal RG 8 ( vf = 0.66 ) Freq yang akan digunakan 150Mhz Kecepatan Cahaya = 300 (300/150) x 0.66 = 1.22 Meter. Berarti 1 λ kabel RG8 adalah = 1.22 Meter Untuk menggunakan tinggal berapa λ yang kita butuhkan Contoh 10 λ 10 x 1.22 = 12.2 Meter

25 Diklat Senkom Pusat PENGUKURAN SWR

26 Diklat Senkom Pusat POWER SUPPLAY
Sebagai adaptor untuk perangkat tranceiver Spesifikasi standard: Tegangan input : 110/220 V AC Tegangan output : VDC Perhatikan buku petunjuk perangkat. Di sana tertera tegangan kerja perangkat.

27 Diklat Senkom Pusat TEKNOLOGI TRANSFORMATOR

28 Diklat Senkom Pusat TEKNOLOGI SWITCHING

29 Diklat Senkom Pusat RADIO PANCAR ULANG (RPU)
Alat untuk memancarkan kembali sinyal radio yang diterimanya. Penggabungan 2 buah transceiver (HT/RIG). Satu HT/RIG berfungsi untuk menerima sinyal radio dan satu HT/RIG berfungsi untuk memancar.

30 Diklat Senkom Pusat HT HT Controller Antena Antena Power Suplay

31 Diklat Senkom Pusat Antena Antena HT Controller RIG Power Suplay

32 Diklat Senkom Pusat RIG Controller Antena RIG Antena Power Suplay

33 Diklat Senkom Pusat Controller Filter Filter RIG Antena Antena RIG
Power Suplay

34 Diklat Senkom Pusat Controller

35 Diklat Senkom Pusat RPU

36 Diklat Senkom Pusat Terima kasih


Download ppt "Diklat Senkom Pusat SENKOM MITRA POLRI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google