Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Power System # 2.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Power System # 2."— Transcript presentasi:

1 Power System # 2

2 Analisis Sistem Tenaga
#2 Sudayatno Sudirham

3 Impedansi dan Admitansi
Isi Pelajaran #2 Impedansi dan Admitansi Saluran Transmisi

4 Saluran transmisi merupakan koridor yang harus dilalui dalam penyaluran energi listrik. Walaupun rangkaian ekivalen cukup sederhana, terdapat empat hal yang harus diperhatikan yaitu: Resistansi konduktor, Imbas tegangan di satu konduktor oleh arus yang mengalir di konduktor yang lain, Arus kapasitif karena adanya medan listrik antar konduktor, Arus bocor pada isolator. biasanya diabaikan karena cukup kecil dibandingkan dengan arus konduktor. Namun arus bocor menjadi sangat penting dalam permasalahan isolator

5 Konduktor

6 Konduktor Beberapa jenis konduktor:
Aluminium: AAL (all aluminium coductor) Aloy aluminium: AAAL (all aluminium alloy conductor) Dengan penguatan kawat baja: ACSR (aluminium conductor steel reinforced) Data mengenai ukuran, konstruksi, resistansi [ per km], radius [cm], GMR [cm] (Geometric Mean Radius) kemampuan mengalirkan arus [A] dapat kita peroleh namun untuk sementara kita tidak membahasnya dalam paparan ini.

7 Resistansi Seri

8 Resistansi Seri R Untuk arus searah, resistansi konduktor diformulasikan: resistivitas bahan [m.] panjang konduktor [m] luas penampang [m2] [] Resistivitas tergantung dari temperatur.

9 Resistansi Seri Pada saluran transmisi kita memperhatikan dua hal berikut : Arus yang mengalir adalah arus bolak-balik, yang menimbulkan efek kulit (skin effect), yaitu kecenderungan arus mengalir di pinngiran penampang konduktor. Konduktor saluran transmisi berupa pilinan konduktor sehingga panjang sesungguhnya konduktor lebih besar dari panjang lateral konduktor.

10 Induktansi Seri

11 jarak konduktor-k sampai titik P
Induktansi Seri Fluksi Sendiri i r0 x H Tinjau satu konduktor lurus berjari-jari r0, dengan panjang l, yang dialiri arus i. Menurut hukum Ampere, medan magnet di sekitar konduktor ini adalah: Untuk udara: Fluksi di luar konduktor yang melingkupi konduktor sampai di titik P yang berjarak DkP dari konduktor adalah jarak konduktor-k sampai titik P r0 : radius konduktor

12 Induktansi Seri Hluar Hdalam Namun arus mengalir di seluruh penampang konduktor walaupun kerapatan arus di pusat konduktor mungkin berbeda dengan kerapatan arus di dekat permukaannya. Oleh karena itu, selain di sekitar konduktor terdapat juga medan magnet di dalam konduktor. Untuk menyederhanakan perhitungan, maka medan magnet di sekitar konduktor dan di dalam konduktor disatukan dengan mencari apa yang disebut GMR (Geometric Mean Radius). GMR merupakan radius konduktor pengganti yang kita bayangkan merupakan konduktor ber-rongga berdinding tipis berjari-jari r′ (yaitu GMR) dan arus mengalir di dinding konduktor berrongga ini. Dengan GMR ini, fluksi di dalam konduktor telah tercakup dalam perhitungan. Oleh karena itu fluksi lingkup total pada konduktor adalah: Atau per satuan panjang:

13 Selain fluksi yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir padanya,
Induktansi Seri Fluksi Bersama Selain fluksi yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir padanya, suatu konduktor juga dilingkupi oleh fluksi yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir di konduktor lain yang berdekatan dengannya. Fluksi sendiri Fluksi bersama

14 Induktansi Seri Tinjau satu kelompok n konduktor yang masing-masing dialiri arus ii. Kelompok konduktor ini merupakan satu sistem saluran dengan: Konduktor ke-k memiliki fluksi lingkup total: Fluksi bersama Fluksi sendiri

15 Fluksi lingkup sendiri
Induktansi Seri Tinjau satu kelompok n konduktor dan kita hitung fluksi lingkup sampai suatu titik P: Sampai di titik P konduktor ke-k memiliki fluksi lingkup total: Fluksi lingkup sendiri Untuk mencakup seluruh fluksi, titik P kita letakkan pada posisi semakin jauh, sampai tak hingga.

16 Induktansi Seri Dengan posisi titik P semakin jauh maka: dan
Dengan demikian fluksi lingkup konduktor-k menjadi fluksi sendiri konduktor k fluksi karena arus di konduktor yang lain fluksi karena arus di konduktor yang lain

17 Induktansi Seri Kalau kita batasi tinjauan pada sistem empat konduktor (3 fasa dan 1 netral), relasi fluksi lingkup setiap konduktor adalah:

18 Impedansi Seri

19 Impedansi Seri Dengan adanya fluksi lingkup di setiap konduktor maka selain resistansi, setiap konduktor juga mengandung induktansi. Untuk saluran 4 konduktor (3 konduktor fasa dan 1 netral) dengan panjang tertentu kita memiliki rangkaian ekivalen seperti berikut: LAB LBC RC LAA LBB LCC LNN LCN LAC LBN LAN RA RB RN A B C N N′ C′ B′ A′

20 Impedansi Seri A B C N N′ C′ B′ A′
LAB LBC RC LAA LBB LCC LNN LCN LAC LBN LAN RA RB RN A B C N N′ C′ B′ A′ Jika konduktor N digunakan sebagai referensi, maka:

21 Impedansi Seri Karena maka Karena maka Jadi:

22 Impedansi Seri A B C N N′ C′ B′ A′ LAB LBC RC LAA LBB LCC LNN LCN LAC
LAB LBC RC LAA LBB LCC LNN LCN LAC LBN LAN RA RB RN A B C N N′ C′ B′ A′ Impedansi bersama ZmB Impedansi sendiri ZsA Impedansi bersama ZmC Impedansi sendiri ZsB Impedansi bersama ZmA Impedansi bersama ZmC Impedansi sendiri ZsC Impedansi bersama ZmA Impedansi bersama ZmB

23 Impedansi Seri A B C N N′ C′ B′ A′ Dalam bentuk matriks
LAB LBC RC LAA LBB LCC LNN LCN LAC LBN LAN RA RB RN A B C N N′ C′ B′ A′ Dalam bentuk matriks Matriks komponen simetris:

24 Dinyatakan per satuan panjang
Impedansi Seri CONTOH: Satu seksi saluran sepanjang l dengan konfigurasi segitiga sama sisi dan penghantar netral di titik pusat segitiga B A C N Dinyatakan per satuan panjang

25 Impedansi Seri

26 Transposisi

27 Transposisi

28 Transposisi Jika didefinisikan maka:

29 Transposisi CONTOH: Tentukan impedansi urutan positif saluran tansmisi: 230 KV L-L I rated 900 A r = 1,35 cm r’ = gmr = 1,073 cm R = 0,088  / km 4,082 m

30 Admitansi

31 Admitansi Jika konduktor lurus kita anggap tak hingga panjangnya dan mengandung muatan dengan kerapatan , maka geometri untuk penerapan hukum Gauss menjadi sederhana. Bidang equipotensial di sekitar konduktor akan berbentuk silindris. Displacement dan kuat medan listrik di suatu titik berjarak x dari konduktor adalah A xA B xB Beda potensial antara titik A yang berjarak xA dari konduktor dan titik B yang berjarak xB dari konduktor adalah

32 Admitansi Tinjau konduktor a dengan radius ra bermuatan a
dan dua konduktor lain i dan j yang tidak bermuatan i Dik j k, rk , k Djk Ini adalah beda potensial konduktor i dan j yang diakibatkan oleh adanya muatan di konduktor a Ini menjadi formula umum

33 Tinjau sistem 3 konduktor a, b, c
Admitansi Tinjau sistem 3 konduktor a, b, c Dab a, ra , a Dac Dbc c, rc , c b, rb , b Formula umum: Merupakan superposisi dari vab oleh pengaruh a , b , c seandainya konduktor a dan b tidak bermuatan.

34 sistem 3 konduktor a, b, c Dab a, ra , a Dac Dbc c, rc , c
b, rb , b Formula umum:

35 sistem 3 konduktor a, b, c Dab a, ra , a Dac Dbc c, rc , c
b, rb , b Formula umum:

36 Tinjau sistem empat konduktor a, b, c, n.
Admitansi Tinjau sistem empat konduktor a, b, c, n. c, rc , c b, rb , b a, ra , a n, rn , n Formula umum:

37 sistem empat konduktor a, b, c, n.
Admitansi sistem empat konduktor a, b, c, n. c, rc , c b, rb , b a, ra , a n, rn , n

38 sistem empat konduktor a, b, c, n.
Admitansi sistem empat konduktor a, b, c, n. c, rc , c b, rb , b a, ra , a n, rn , n n dapat di-ganti melalui konservasi muatan

39 sistem empat konduktor a, b, c, n.
Admitansi sistem empat konduktor a, b, c, n. c, rc , c b, rb , b a, ra , a n, rn , n

40 Yang dapat dituliskan dalam bentuk matriks
Admitansi Yang dapat dituliskan dalam bentuk matriks Ini menjadi formula umum

41 Untuk tegangan sinus keadaan mantap:
Admitansi Untuk tegangan sinus keadaan mantap: Kita ingat untuk kapasitor Q = C V admitansi

42 Inversi matriks ini menyulitkan kita untuk menghitung langsung
Admitansi Admitansi Inversi matriks ini menyulitkan kita untuk menghitung langsung Yang lebih mudah kita peroleh langsung dari rangkaian adalah Oleh karena itu kita mencari yang akan memberikan

43 Admitansi Contoh: Satu seksi saluran sepanjang l dengan konfigurasi segitiga sama sisi dan penghantar netral di titik pusat segitiga b a c N formula umum

44 Admitansi Kita ingat matriks simetris di mana

45 Admitansi yang merupakan matriks simetris dengan mudah memberikan

46 Transposisi

47 Transposisi formula umum

48 Transposisi Telah didefinisikan

49 Contoh: Tentukan admitansi urutan positif Y1 saluran tansmisi:
Transposisi Contoh: Tentukan admitansi urutan positif Y1 saluran tansmisi: 230 KV L-L I rated 900 A r = 1,35 cm r’ = gmr = 1,073 cm R = 0,088  / km 4,082 m

50 # 2 Sekian Terimakasih Sistem Tenaga Listrik Courseware
Sudaryatno Sudirham


Download ppt "Power System # 2."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google