Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TUSI dan PROGRAM KEGIATAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TUSI dan PROGRAM KEGIATAN"— Transcript presentasi:

1 TUSI dan PROGRAM KEGIATAN
P2STPIBN TUSI dan PROGRAM KEGIATAN oleh: Dedi Sunaryadi Februari 2014 JAKARTA

2 TUSI Melaksanaan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian pengkajian pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan seifgard pada sistem Instalasi Nuklir Non Reaktor yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, dan dekomisioning, dan bahan nuklir

3 Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) membawahi 3 (tiga) bidang yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi P2STPIBN , yaitu : Bidang Pengkajian Reaktor Daya; Bidang Pengkajian Reaktor Non Daya; Bidang Pengkajian Instalasi Nuklir Non Reaktor.

4 Bidang Pengkajian Reaktor Daya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian pengkajian pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan seifgard pada sistem reaktor daya yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, material atau komponen dekomisioning, dan bahan nuklir. Bidang Pengkajian Reaktor Non Daya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian pengkajian pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan seifgard reaktor non daya yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, material atau komponen, dekomisioning, dan bahan nuklir. Bidang Pengkajian Instalasi Nuklir Non Reaktor mempunyai tugas melaksanakan penyiapanperumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian pengkajian pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan seifgard pada sistem di bidang Instalasi Nuklir Non Reaktor yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, dekomisioning, dan bahan nuklir.

5 Struktur organisasi P2STPIBN

6 No. Bidang Pengkajian Jumlah Personil 1 Bidang Pengkajian Reaktor Daya 1 S3 5 S2 2 Bidang Pengkajian Reaktor Non Daya 6 S2 3 Bidang Pengkajian Instalasi Nuklir Non Reaktor 4 S2

7 Tapak (Geologi, Seismologi, Geoteknik, dll) Akhmad Muktaf H., M.Sc
No Keahlian Personil No Keahlian Personil 1 Termohidrolika Dr. Azizul Khakim Amin S. Zarkasi, Ph.D Ir. Dedi Sunaryadi Helen Raflis, M.Eng Dwi Cahyadi, M.Eng Daddy Setyawan, MT Diah Hidayanti S, MT Agus Waluyo, MT 2 Neutronika Dr. Ismail Dedi Hermawan, ST Arif Isnaeni, ST Akhmad Khusyairi, MT 3 Tapak (Geologi, Seismologi, Geoteknik, dll) Akhmad Muktaf H., M.Sc Nur Siwhan, ST Emy T, ST 4 PSA Yusri Heni, M.Eng Sri Budi Utami, MT

8 Manajemen (SMB, LAKIP, Renstra, RAB, TOR, dll) Dwi Cahyadi, M.Eng
No Keahlian Personil 5 Manajemen (SMB, LAKIP, Renstra, RAB, TOR, dll) Dwi Cahyadi, M.Eng Helen Raflis, M.Eng Akhmad Khusyairi, MT 6 Budaya Keselamatan Yusri Heni NA, M.Eng Diah Hidayanti S., MT Pandu Dewanto, ST Dedi Hermawan, ST 7 Mekanikal, Struktur dan Material Manda Fermilia, ST Arifin Muhammad Susanto, ST 8 Lingkungan Dra. Liliana Yetta Pandi Pandu Dewanto, ST 9 Instrumentasi Ir. Dedi Sunaryadi Arif Isnaeni, ST 10 Seifgard dan Security Amin S. Zarkasi, Ph.D Akhmad Khusyairi, MT Sri Budi Utami, MT

9 REGULATION LICENSING INSPECTION TECHNICAL SUPPORTS

10 Program Kerjasama dengan Perguruan Tinggi
Sedang berjalan: UNS (Prof. Ari Ramelan) (MCNP, RELAP, MVP) ITB (Prof Zaki Suud) (MCNP, RELAP, SOFTWARE Tapak/Seismic) Menunggu Perpanjangan Kerma: UGM Fakultas Teknik (DR. Andang, Prof. Panut) Material Science, Neutronik, (MCNP, RELAP, SOFTWARE Tapak/Seismic) PSE (DR. Deendarlianto) Neutronik & Thermohidrolik Komputer (DR. Pekik) Computing, Simulasi (metode paralel computing) MCNP (perlu memory yg besar)

11 Kajian Teknis Penentuan Kriteria Penerimaan
Aspek Seismik dan Geoteknik Masyhur Irsyam* dkk. *Ketua - Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010 Ketua - Pusat Penelitian Mitigasi Bencana ITB Ketua - Tim Asistensi Ristek Kegempaan – Kemen Ristek Thank you mr chairman for the opprtunity, Good morning ladies and genttlement, First of all, I would like to thank to Prof Susumu Iai for his invitation, it is an honor for me to be here in Kyoto University to talk in fronnt of worldclass and famous geotechnical engineering professor Ladies and gentttlement, my talk entitled “----”, it was prepared by myself and my colleagues from Institut Teknologi Bandung and from Department of Public work, Indonesia “Kajian Teknis Evaluasi Pengawasan Reaktor Daya” Jakarta 9 November 2011

12 Cakupan Aspek Kegempaan: Ground Motion Aspek Kegempaan: Liquefaction
Aspek Geoteknik: Settlement dan Fondasi Aspek Geoteknik: Kelongsoran Lereng

13 Strategi Mitigasi Gempa
Efek dari Gempa Strategi Fault rupture HINDARI Tsunami/seiche Landslide Liquefaction Hindari/Dilawan Ground shaking Dilawan Fault rupture Strategi Mitigasi Gempa Manusia memiliki kebutuhan dasar untuk terlindungi dari implikasi buruk adanya gempa (FEMA 451b, 2007) Efek Gempa Strategi Fault rupture Hindari Tsunami Kelongsoran (besar) Likuifaksi Hindari/ Ditanggulangi Goncangan/ Gerakan Tanah Fenomena Alam Gempa Sangat potensial mengakibatkan kerugian besar Kejadian alam yang belum dapat diperkirakan secara akurat: kapan, dimana, magnituda Gempa tidak dapat dicegah Infrastruktur Tahan Gempa Infrastruktur perlu dirancang tahan gempa

14 SENDAI EARTHQUAKE 2011

15 Major Tectonic around Indonesia (Bock et al., 2003)
There are 4 major tectonic plates in this region: Eurasia, Indoaustralia, Pacific and Philipine. Indoaustralia and Philipine/pacific plates subduct beneath the Eursia plate with the rate of 6cm/year and 12 cm/year

16 Overview: Seismicity of Indonesia
Indonesia is one of the most seismically active countries in the world, it is situated in South-east Asia tectonic regime.

17 Peak Ground Acceleration (PGA) at Bedrock SB
Probability of exceedence 2% in 50 years (2,500 years EQ) Peak Ground Acceleration (PGA) at Bedrock SB Probability of exceedence 2% in 50 years (2,500 years EQ)

18 Seismic Hazard Map of Indonesia (SNI ) Horizontal Peak Ground Acceleration at bedrock SB for 10% in 50 years (+500-years)

19 Historical Earthquakes along The Sumatran Fault Zone
1822 1964 1892 (7.7) 1967 1893 Seismic Gap? 1990 1900 1997 1936 1908 1921 1909 (7.6) 1916 1916 1984 1987 1921 ( >7) 1892 1926 (~7) 1822 6 March 2007 (M6.3 & 6.1) 1926 1933 (7.5) 1943 1936 (7.2) 1909 1995 1942 (7.3) 1952 1943 (7.3) 1942 1900 1 Oct 2009 (M 6.7) 1952 (6.8) 1893 1964 (6.5) 1933 1994 1967 (6.8) 1908 1979 (6.6) 2000 1984 (6.4( 1987 (6.6) 1990 (6.5) 1994 (6.9) 23 destructive events in the past 200 years or 1-2 large earthquakes occur every decade 1995 (7.0) 1997 (6.5)

20 1985 MEXICO EARTHQUAKE

21

22 Perancangan Infrastruktur Tahan Gempa Tergantung: :
Parameter bangunan: karakteristik material dan elemen struktur Standard2 perencanaan infrastruktur tahan gempa Parameter gerakan tanah : M, R, Kondisi Geologi dan tanah Peta gempa Indonesia + Mikrozonasi Kota/ Area Soft soil layer R M

23 Ground Motion di Batuan Dasar
Gaya-gaya Gempa H Ground Motion di Batuan Dasar

24 Ground Motion untuk Engineering Design
Untuk mengetahui gaya-gaya gempa: Diperlukan parameter Pergerakan Tanah Dalam aplikasinya, sesuai tingkat kesulitan dan akurasi: Karakteristik Gerakan Tanah (FEMA 451b): Percepatan, kecepatan, dan perpindahan Respon spektra Fourier amplitude spectra Duration Percepatan dan kecepatan puncak efektif Incremental velocity amax T Respon spektra Parameter pergerakan tanah Time histories percepatan

25

26

27 Seismic Hazard Analysis
Deterministic (DSHA) Probabilistic (PSHA) Akibat suatu sumber tertentu Worst case scenario/kondisi terjelek (jarak terdekat dan Magnitude terbesar) Gabungan dari pengaruh seluruh sumber disekitar lokasi Bukan hanya worst case scenario, tapi juga berbagai level dan kemungkinan Yang digunakan dalam SNI-2002 50 100 200 500 1,000 2,500 10,000 years Probabilistic maps: Deterministic maps SNI-2011: Cara terbaik dengan mengintegrasikan keduanya Lokasi dekat Sesar yang menentukan adalah hasil Deterministik Istilah “Gempa tahun” bukan menunjuk kepada kejadian gempa yang terjadi sekali setiap 2500 tahun, tetapi lebih sebagai gambaran ttg probabilitas suatu percepatan yang memiliki kemungkinan 1/2500 untuk terjadi setiap tahun

28 Potential sources for earthquake
ID Geologic structure Prevalent active tectonic movement Mmax Focal depth ranges DELTA (dip of rupture plane ) angle weight Ztor (weight) Rrup Epicentral closest distance (km) 1A SE Sumatran trench and Mentaway fault Reverse tectonic movement associated to the active subduction processes along the shallower portion of the NW-SE trending, NE dipping slab. The adjacent right lateral Mentawai fault accommodates the horizontal component of the deformation. 9.2 (0.2) May 1, 1950 30° 329 415 1B Java trench Reverse tectonic movement along the WNW-ESE trending, NNE dipping slab. 9.2 374 460 etc

29 Gempa Yogya 2006 a=0.25-0.30 g 0.56g 0.47g 0.44g 0.40g 0.35g 0.28g
SNI 2002: 0.15g Gempa Yogya 2006 a= g

30 Peta Percepatan di Batuan Dasar (500 thn)
0.15 SNI 2002 0.10 0.15 0.20 Tim Revisi Peta Gempa 2010 0.18 0.28

31 Peta PGA SNI rerata hasil yang dilakukan oleh empat penelitian dari berbagai latar belakang

32 Percepatan untuk Yogyakarta:
SNI merupakan peta percepatan gempa yang nilainya diambil dari rerata hasil yang dilakukan oleh empat penelitian dari berbagai latar belakang Percepatan untuk Yogyakarta: Kertapati Boen & Shah 0.25g 0.20g PGA rata-rata = 0.24g Firmansyah Irsyam Theo F Najoan 0.25g 0.25g

33 Conclusions A probabilistic spectral hazard maps for Indonesia have been developed based upon updated available seismotectonic data, new fault models, and recent ground-motion prediction equations. Seismic sources were divided into fault, subduction, and background zones. Probabilistic Seismic Hazard Analysis has been completed for 50, 200, 500, 1.000, 5.000, and 2500 year earthquake. Deterministic Seismic Hazard Analysis has been completed. For buildings: Maximum Considered Earthquake (MCE) has been completed based on Probabilistic + Determintic Approaches + Building Fragility.

34 Team for Revision of Seismic Hazard Map of Indonesia 2010
Recommendations: Conducting periodic updating of seismic hazard maps and buildingcodes of Indonesia every 3-5 years, Conducting microseismic investigation active faults that have not been well identified/ well quantified, Accelerating the installation of strong-motion accelerometer networks in Indonesia in order to develope database of time histories and attenuation functions of Indonesia, Performing microzonation studies for big cities in Indonesia,

35 National Regulation Nuclear Energy Regulatory Agency-BAPETEN Chairman Decree No. 5 of 2007 Terms of Site Evaluation of Nuclear Reactor Safety Nuclear Energy Regulatory Agency-BAPETEN Chairman Decree Number 6 of 2008 On Power Reactor Site Evaluation Aspects of External events. Nuclear Energy Regulatory Agency-BAPETEN Chairman Decree No. 4 of 2008 On Power Reactor Site Evaluation for Meteorological Aspects. Nuclear Energy Regulatory Agency-BAPETEN Chairman Decree No. 1 of 2008 Seismic Site Evaluation of Nuclear Power Reactor

36

37 ANALISIS NEUTRONIK ABSORBER AgInCd PADA REAKTOR RSG GAS
Oleh: AZIZUL KHAKIM Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) JAKARTA, 5 JULI 2013

38 MODEL FE DAN CE Fuel Element Control Elemen

39 MODEL TERAS DENGAN MCNP5
Pemodelan teras RSG GAS dengan MCNP5: (A) Beam tube tangensial; (B) Beam tube radial

40 Animated by Azizul Khakim
FUEL MANAGEMENT FRESH FUELS END OF CYCLE REFUELING … BEGINNING OF CYCLE SPENT FUELS FE FE FE FE FE FE FE H FE G FE FE CE FE FE FE F FE FE CE FE FE CE FE FE FE E FE CE FE FE FE FE D FE FE FE CE FE CE C FE FE CE FE FE CE FE FE B FE FE CE FE FE A FE FE FE FE FE FE BURN UP LEVEL 10 9 8 7 6 5 4 3 8 7 6 5 4 3 2 1 Animated by Azizul Khakim 40

41 RESULTS: BENCHMARK MCNP CODE
MCNP Benchmark with exp’tal data of the first core and first criticality RSG GAS Core Configuration Exp’ment Data 3-D Diffusion Calculations MCNP & ENDF/B-VI Batan-3 Diff &WIMSD4 Citation-3D &WIMSD4 First Criticality (9 FEs, 6 CEs, C8=475mm) Keff 1.0 ± 0.002 C/E 0.998 0.992 Full Core (12 FEs, 6 CEs CRs all up) ± 0.993 0.99 1.001 (CRs all down) - ±

42 Elemen Bakar dan Pemodelan
Elemen bakar (UZr-H) Pemodelan elemen bakar (Antariksawan, 2004)

43 Program Kegiatan 2014 ALOKASI DANA : Rp. 1.397.000.000 JUMLAH KEGIATAN

44 No. Usulan Judul Kegiatan Usulan Anggaran (Rp) Output Outcome
1 Kajian tentang Ketersediaan, Kematangan dan Kesiapterapan Teknologi SMRs (Small Modularized Reactors) Laporan Hasil Kajian Dasar pertimbangan teknis dalam penyusunan peraturan 2 Kajian Tentang Peningkatan Kompetensi SDM melalui Pengembangan Kemampuan Penggunaan Program Komputer SCALE 3 Kajian Teknis Ketentuan Penyusunan LAK Reaktor Daya

45 No. Usulan Judul Kegiatan Usulan Anggaran (Rp) Output Outcome
4 Pelaksanaan Presentasi Ilmiah Dokumen Laporan pertukaran informasi ilmiah 5 Partisipasi Staff BAPETEN Kelompok Instalasi dan Bahan Nuklir dalam Presentasi Ilmiah Pengembangan diri staf dan desiminasi ilmu 6 Kajian Teknis Mendukung Efektifitas Pengawasan Reaktor dan Bahan Nuklir Dokumen Hasil kajian Dukungan teknis (numerik) terhadap unit kerja terkait pengaturan, ijin dan inspeksi 7 Kajian Keselamatan Reaktor Penelitian (Dalam Rangka IRSRR) Kesiapan laporan IRSRR 3 reaktor riset Indonesia ke IAEA

46 No. Usulan Judul Kegiatan Usulan Anggaran Output Outcome
8 Kajian Keselamatan Modifikasi Reaktor TRIGA Dokumen Hasil kajian Dukungan teknis terhadap proses ijin dan inspeksi terkait program modifikasi reaktor non Daya 9 Kajian Teknis Konvensi dan Standar Internasional di Bidang Instalasi dan Bahan Nuklir Dokumen Hasil kajian, Lisensi Perangkat Lunak Peningkatan kapasitas kajian teknis melalui tersedianya staf dengan kompetensi yang baik dan memadai 10 Kajian Teknis Efektifitas Pengawasan INNR (Instalasi Nuklir Non Reaktor) Dokumen Hasil kajian, hasil Kajian dapat digunakan sebagai dasar untuk memberi masukan ke IAEA terhadap Draf Konvensi dan Standar Internasional 11 Kajian Teknis untuk Mendukung Efektivitas Pengawasan INNR (Instalasi Nuklir Non Reaktor) Laporan Hasil Kajian Hasil Kajian dapat digunakan untuk peningkatan efektifitas pengawasan (Inspeksi, Perizinan, Peraturan) terkait INNR 12 Kajian Keselamatan Instalasi Nuklir Non Reaktor (dalam Rangka FINAS (Fuel Incident Notification Analysis System)) Hasil Kajian dapat digunakan sebagai pembelajaran terkait dengan insiden di Daur Bahan Nuklir (Nuclear Fuel cycle)

47 Thank You 47


Download ppt "TUSI dan PROGRAM KEGIATAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google