Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KURIKULUM 2013.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KURIKULUM 2013."— Transcript presentasi:

1 KURIKULUM 2013

2 Drs Nurrahman Kosasih, MMPd
Tiara Elemementary School Principal

3 Implementasi Kurikulum 2013
Alur Kurikulum 2013 SD Pembelajaran : Tematik Terpadu Proses Pembelajaran Saintifik Penialain Autentik

4 KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

5 DASAR IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR
PP No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No, 19 tahun 2005 tentang SNP Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Standar KD dan Struktur Kurikulum SD

6 Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU RI NO 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional)

7 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
BERTANGGUNG JAWAB BERIMAN DAN BERTAKWA MANUSIA INDONESIA DEMOKRATIS BERAKHLAK MULIA MANDIRI SEHAT BERILMU KREATIF CAKAP

8 Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills1
PT Knowledge Skill SMA/K Attitude SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 8

9 Apa Tematik Terpadu?

10 KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.

11 B. Elemen-elemen Terkait dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal ini dan perlu ditingkatkan oleh guru. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif. Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran. Bergerak memacu pembelajaran (Movement to Enhance Learning). Membuka pilihan-pilihan Optimasi waktu secara tepat Kolaborasi Umpan balik segera Ketuntasan atau aplikasi

12 D. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu
Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dapat dengan mudah digunakan untuk memadukan banyak bidang studi, mata pelajaran, atau disiplin ilmu. Tema yang dipilih dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut. Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Tema harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak, Tema harus mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar Tema yang dipilih sesuai dengan kurikulum yang berlaku Tema yang dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber belajar.

13 E. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

14

15

16

17 F. Tujuan pembelajaran Tematik Terpadu adalah :
Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuhkembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

18 G. Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik Terpadu
Berpusat pada anak Memberikan pengalaman langsung Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu PBM Bersifat luwes Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg minat dan kebutuhan anak

19 Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Dalam Mapel Antarmapel Luar Mapel (Integrasi Vertikal) (Integrasi Horisontal) Intradisipliner : mengintegrasikan dimensi sikap, pengatahuan dan keterampilan Multidisipliner : tanpa menggabungkan KD tiap mata pelajaran Interdisipliner : menggabung kan KD beberapa mapel Transdisipliner : mengaitkan berbagai mapel dgn permasy kehidupan . (Basis Konteks, melalui Observasi ) (Inter-dependen)

20 PERBEDAAN KONSEP TEMATIK DENGAN TEMATIK TERPADU
MAPEL 1 SK MAPEL 2 SK MAPEL 1 KD INDIKATOR MAPEL 2 MAPEL 3 MAPEL 4 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TEMA TEMA MAPEL 3 SK MAPEL 4 SK Kompetensi Inti 1, 2, 3, 4

21 Deskripsi Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Bentuk hasil belajar Mengamati (observing) mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati Menanya (questioning) Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi. jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)

22 Lanjutan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk hasil belajar
Mengumpulkan informasi (experimenting) Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasi-kan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpul-kan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/me-ngembangkan jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

23 Lanjutan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk hasil belajar
Menalar/Mengasosiasi(associating) mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan. mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta-fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru,argumentasi, dan

24 Lanjutan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk hasil belajar
Menalar/Mengasosiasi(associating) mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan. kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.

25 Lanjutan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk hasil belajar
Mengomunikasikan (communicating) menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalambentuk tulisan,grafis, media elektronik, multi media danlain-lain *) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran.

26 G. Manfaat Pembelajaran Tematik Terpadu
Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Menggunakan kelompok untuk bekerjasama, berkolaborasi, belajar berkelompok, dan memecahan konflik sehingga mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah sosial dengan saling menghargai. Mengoptimalisasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam menciptakan kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom). Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memroses informasi Proses pembelajaran di kelas memungkinkan peserta didik berada dalam format ramah otak. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam konteks kehidupannya sehari-hari.

27 Lanjutan : Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar memungkinkan mengejar ketertinggalanya dengan dibantu oleh guru melalui pemberian bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.

28 H. Model-model Pembelajaran Tematik Terpadu
Menurut Robin Fogarty (1991) ada sepuluh model PTP, sebagai berikut : 1. Model penggalan (fragmented model). 2. Model keterhubungan (connected model). 3. Model sarang (nested model). 4. Model Urutan/Rangkaian (sequenced model). 5. Model berbagi (shared/participative model). 6. Model jaring laba-laba (webbed model). 7. Model galur (threaded model). 8. Model celupan (immersed model). 9. Model jejaring (networked model). 10. Model terpadu (integrated model).

29 Mengapa Tematik ?

30 Karakteristik Perkembangan Anak
Usia Kelas Awal SD Pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya, dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola, koordinasi tangan dan mata telah berkembang, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, mampu berbagi, dan mandiri.

31 Karakteristik Perkembangan Anak
Usia Kelas Awal SD Perkembangan emosi Telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang benar dan salah Perkembangan kecerdasan Ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu

32 Cara Anak Belajar Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret Anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut. Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, Mulai berpikir secara operasional, Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat

33 Ciri Belajar Anak Konkrit Integratif Hierarkis
Proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik Integratif Anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu Hierarkis Anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks

34 Belajar dan Pembelajaran Bermakna
Belajar merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian yang bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak mengalami langsung yang dipelajarinya

35 Bagaimana Tematik ?

36 Model Alur Pengembangan Pembelajaran
TEMA BUKU TEKS DAN PANDUAN GURU ANALISIS SKL, KI, KD, INDIKATOR PEMETAAN JARINGAN TEMA SISWA RPP SILABUS

37 PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Pembelajaran Tematik Terpadu melalui beberapa tahapan yaitu : Guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi,. Membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator, dengan tema Membuat jaringan KD dan indikator Menyusun silabus tematik Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengondisikan pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific.

38 IMPLIKASI SISTEM PEMBELAJARAN TEMATIK
GURU PESERTA DIDIK SARANA PRASARANA, SUMBER, MEDIA PENGATURAN RUANG KELAS PEMILIHAN METODE

39 Implikasi Bagi Guru Guru harus kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh

40 Implikasi Bagi Siswa Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah

41 Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
Memanfaatkan berbagai sumber belajar Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi Menggunakan media atau alat pembelajaran yang semi konkrit atau konkrit

42 Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanaka baik di dalam kelas maupun di luar kelas Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar

43 IMPLIKASI BAGI SEKOLAH
MELAKSANAKAN REVISI KTSP * Perhatikan alokasi jam belajar (ekuivalen 4 JP kelola dengan baik) * Pastikan mapel kelompok A terpenuhi * Muatan lokal terintegrasi di kelompok B * ekstrakurikuler (wajib, pilihan) * Perhatikan beban belajar saat penyusunan jadwal (akomodir PKB) * Menyusun Kalender Akademik Sekolah * Right man on the right place * Perhatikan persyaratan dapodik * Tugas fix selama 3 tahun * Budaya belajar (guru, murid, WS) – Learning society * BLC (building learning comitment) * buat regulasi dan penanggungjawab keterlaksanaan BLC MELAKSANAKAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN MENGEMBANGKAN BUDAYA SEKOLAH

44 A. Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan scientific (meliputi: mengamati, menanya, mengolah, dan mengomunikasikan untuk semua mata pelajaran) Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan scientific (McCollum : 2009) : Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder), Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), Melakukan analisis ( Push for analysis) dan Berkomunikasi (Require communication)

45 Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendekatan Saintifik sebagai berikut : Mengamati Menanya Mengumpul- kan informasi Menalar/ Mengasosia-sikan Mengomu-nikasikan Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran

46 Langkah-Langkah Pembelajaran
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. Sikap (Tahu Mengapa) Keterampilan (Tahu Bagaimana) Pengetahuan (Tahu Apa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

47 a. Project Based Learning
Pendekatan saintifik Pendekatan saintifik ini biasanya tampak jelas ketika siswa terlibat dalam metode pembelajaran tertentu, yaitu : (1) Project Based Learning, (2) Problem Based Learning, dan (3) Discovery Learning. a. Project Based Learning Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning = PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

48 Bagaimana Pengelolaan Kelas Tematik ?

49 Pengelolaan siswa/kelas non klasikal
1. Pengelolaan kelas secara klasikal 2. Pengolaan secara individu Kegiatan ini dapat digunakan pada saat guru ingin melihat potensi atau masalah belajar setiap siswa dalam belajar. Kegiatan ini dapat pula dipakai untuk menghasilkan tugas–tugas yang diperlukan untuk pelajaran tertentu, misalnya mengarang, membuat refleksi, menceritakan kembali, membuat soal cerita (matematika), melakukan penelitian, dll 2. Pengelolan secara berpasangan Kegiatan ini sangat baik dipakai pada saat guru ingin: membangun kemampuan berkomunikasi membangun keterampilan bertanya jawab Dst 3. Pengelolaan secara berkelompok Siswa bekerja sama dalam kelompok

50 Lanjutan Kegiatan ini sangat baik dipakai pada saat guru ingin:
siswa saling belajar dari temannya membangun kemampuan berkomunikasi membangun keterampilan bersosialisasi membangun sikap inklusif (menghargai perbedaan di antara sesama teman) membangun keterampilan bekerja dalam tim membangun keterampilan kepemimpinan

51 STRUKTUR KURIKULUM SD No Komponen I II III IV V VI Kelompok A 1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 2 PPKN 5 6 3 Bahasa Indonesia 8 10 7 Matematika IPA IPS Kelompok B Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal*) Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal). Jumlah 30 32 34 36 Catatan: Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 51

52 Prosentase Penyajian Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan agar guru tidak terfokus pada salah satu mata pelajaran Diperhatikan alokasi waktu per minggu komulatif. Setiap hari di rasionalkan selalu memadukan berbagai mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu

53 DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU
TEMA KELAS I WAKTU TEMA KELAS II TEMA KELAS III Diri Sendiri 4 Minggu 1. Hidup Rukun 1. Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar 3 Minggu Kegemaranku 2. Bermain di Lingkunganku 2. Pengalaman yang Mengesankan 3. Kegiatanku 3. Tugasku Sehari- hari 3. Mengenal Cuaca dan Musim 4. Keluargaku 4. Aku dan Sekolahku 4. Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul 5. Pengalamanku 5. Hidup Bersih dan Sehat 5. Mari Kita Bermain dan Berolahraga 6. Lingkungan Bersih, Sehat, dan 6. Air, Bumi, dan Matahari 6. Indahnya Persahabatan 7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 7. Merawat Hewan dan Tumbuhan 7. Mari Kita Hemat Energi untuk Masa Depan 8. Peristiwa Alam 8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan 8. Berperilaku Baik dalam Kehidupan Sehari-hari 9. Menjaga Kelestarian Lingkungan

54 DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU
TEMA KELAS IV WAKTU TEMA KELAS V TEMA KELAS VI 1 Indahnya Kebersamaan 3 Minggu 1. Bermain dengan Benda-benda di sekitar 8 Minggu 1. Selamatkan makhluk hidup 6 Minggu 2. Selalu Berhemat Energi 2. Peristiwa dalam Kehidupan 2. Bhinneka Tunggal Ika 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup 3. Kerukunan dalam Bermasyarakat 3. Tokoh pejuang 4. Berbagai Pekerjaan 4. Sehat itu Penting 4. Globalisasi 5. Menghargai Jasa Pahlawan 5. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia 5. Wirausaha 6. Indahnya Negeriku  7. Organ Tubuh Manusia dan Hewan. 6. Kesehatan masyarakat 7. Cita-citaku Sejarah Peradaban I ndonesia. 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Ekosisitem 9. Makanan Sehat dan Bergizi 10. Akrab denga lingkungan

55 30% lihat 10% baca 50% lihat dan dengar 20 % dengar 70% katakan
90% katakan dan lakukan 10% baca 20 % dengar 30% lihat 50% lihat dan dengar 70% katakan Peter Sheal, How to Develop and Present Staff Training Courses

56 Buku Kelas I

57 Buku Kelas IV

58 4 KRITERIA GURU Guru Biasa, Guru yang Biasa Bicara
Guru Bagus, Guru yang Menerangkan Guru Hebat, Guru yang Mendemonstrasikan Guru Agung, Guru yang dapat memberi Inspirasi

59 Terima Kasih


Download ppt "KURIKULUM 2013."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google