Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASET SUMBER ALAM DAN ASET TIDAK BERWUJUD

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASET SUMBER ALAM DAN ASET TIDAK BERWUJUD"— Transcript presentasi:

1 ASET SUMBER ALAM DAN ASET TIDAK BERWUJUD

2 Aset Sumber Alam Ciri dari aset sumber alam adalah,
Dikonsumsi secara fisik selama periode penggunaannya. Penggantian aset hanya bisa terjadi secara alami. Sesuai dengan karakteristiknya, aset sumber alam sering disebut dengan wasting assets atau aset yang habis dikonsumsi. Contoh dari aset sumber alam adalah, ladang minyak, hasil hutan, dan hasil pertambangan lainnya.

3 DEPLESI Deplesi adalah alokasi kos untuk aset sumber alam.
Persoalan akuntansi deplesi mencakup masalah: Penentuan kos sebagai dasar penghapusan (deplesi), dan Metode deplesi.

4 PENENTUAN DASAR DEPLESI
Kos aset sumber alam dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: Kos deposit (sumber alam), yaitu harga yang dibayarkan untuk mendapatkan hak untuk mencari dan menemukan kekayaan sumber alam. Biaya explorasi, adalah biaya untuk melaksanakan pencarian kekayaan sumber alam.

5 PENENTUAN DASAR DEPLESI
Perlakuan akuntansi untuk biaya eksplorasi bisa dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu Successful efforts approach, dalam pendekatan ini biaya eksplorasi yang dikapitalisasi hanya biaya proyek eksplorasi yang berhasil, serta Full-cost approach, dalam pendekatan ini biaya eksplorasi dikapitalisasi seluruhnya, meskipun proyek eksporasi gagal.

6 PENENTUAN DASAR DEPLESI
Biaya pengembangan (development costs). Biaya pengembangan bisa dikelompokkan menjadi: Biaya pengembangan berwujud (tangible equipment costs), seperti berbagai peralatan untuk mengambil kekayaan sumber alam, yang bisa dipindah dari satu tempat ke tempat lain. Biaya pengembangan tak berwujud (intangible development costs), seperti biaya pembuatan sumur, terowongan dst., adalah bagian dari dasar deplesi.

7 PENENTUAN DASAR DEPLESI
Biaya ini bukan bagian dari dasar deplesi, dan disusut selama umur ekonomisnya. Untuk aset yang tidak bisa dipindah-pindahkan, disusut selama umur ekonomisnya atau selama umur kekayaan sumber alam, tergantung mana yang lebih pendek. Setelah dasar deplesi ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan metode deplesi yang akan digunakan. Secara umum biaya deplesi ditentukan dengan metode unit produksi atau metode aktivitas.

8 PENENTUAN DASAR DEPLESI
Contoh: PT Sumber Alam mendapatkan hak untuk menggunakan tanah seluas ha untuk mengekplorasi minyak. Biaya sewa tanah Rp ,00, sedangkan biaya eksplorasi Rp ,00. Biaya pembuatan sumur minyak (intangible development costs) Rp ,00. Jumlah biaya yang berhubungan dengan deposit minyak, sebelum penambangan dimulai adalah Rp10.000,000,00 ( ). Diprakirakan tambang minyak memiliki deposit sebanyak barel.

9 PENENTUAN DASAR DEPLESI
Kos aset sumber alam Tarip deplesi = Jumlah prakiraan deposit Tarip deplesi = / = 10 Jika pada tahun pertama berhasil ditambang sebanyak barel, maka jumlah biaya deplesinya adalah: x 10 = Jurnal: Persediaan Akumulasi Deplesi

10 ASET TIDAK BERWUJUD Aset tidak berwujud adalah aset yang memiliki nilai ekonomi tetapi tidak memiliki wujud fisik. Karakteristik aset tidak berwujud: Berdasar dapat tidaknya diidentifikasi Aset tidak berwujud yang dapat diidentifikasi. Aset tidak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi. Berdasarkan cara perolehannya Aset tidak berwujud yang diperoleh secara individual. Aset tidak berwujud yang diperoleh secara kelompok. Aset tidak berwujud yang diperoleh melalui penggabungan perusahaan. Aset tidak berwujud yang diperoleh dengan cara dikembangkan sendiri.

11 ASET TIDAK BERWUJUD Berdasarkan periode manfaatnya
Aset tidak berwujud yang manfaatnya dibatasi oleh hukum atau kontrak Aset tidak berwujud yang berhubungan dengan faktor-faktor manusia atau faktor-faktor ekonomi. Aset tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas. Berdasarkan terpisah tidaknya dari keberadaan perusahaan Aset tidak berwujud yang dapat dipisahkan dari keberadaan perusahaan Aset tidak berwujud yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan perusahaan

12 PENILAIAN DAN AMORTISASI
Aset tidak berwujud dinilai berdasarkan kosnya. Kos aset tidak berwujud mencakup seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aset tidak berwujud. Kos aset tidak berwujud yang diperoleh melalui pertukaran adalah sebesar harga pasar aset tidak berwujud yang bersangkutan atau harga pasar aset yang diterima dalam pertukaran (dipilih yang paling dapat ditentukan dengan jelas). Kos aset tidak berwujud yang diperoleh secara gabungan ditentukan berdasarkan harga pasar relatif dari masing-masing jenis aset tidak berwujud yang bersangkutan. Aset tidak berwujud harus diamortisasi selama masa manfaat aset tidak berwujud yang bersangkutan.

13 ATB YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI
Hak Patent (Patents). Hak untuk menggunakan, memproduksi, atau menjual produk selama jangka waktu 17 tahun tanpa intervensi dari fihak lain. Hak Cipta (Copyrights). Hak yang dimiliki oleh penulis, pelukis, musikus, dan seniman/wati lainnya atas kreasi atau ciptaan mereka. Masa berlaku hak cipta adalah selam umur pemiliknya ditambah 50 tahun. Merek Dagang (Trademark). Hak atas kata atau kata-kata, simbol, atau gambar yang merupakan identitas suatu perusahaan atau produk. Masa berlaku merek dagang adalah tidak terbatas.

14 ATB YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI
Hak Sewa (Lease Holds). Hak yang dimiliki penyewa (lessee) untuk menggunakan suatu aktiva yang dimiliki oleh pihak yang menyewakan (lessor) dalam jangka waktu seperti yang tercantum dalam kontrak perjanjian antara lesseedan lessor. Biaya Pendirian (Organization Costs). Biaya-biaya yang dikeluarkan selama pra-operasi suatu perusahaan, seperti fee untuk underwriter, biaya perijinan, biaya pencetakan saham atau obligasi, biaya notaris.

15 ATB YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI
Waralaba (Franchises). Hak yang dimiliki oleh franchisee untuk (1) menjual produk atau jasa tertentu dengan menggunakan merek dagang tertentu, atau (2) melakukan fungsi tertentu, berdasarkan kontrak perjanjian antara franchisee dan franchisor. Lisensi (Licenses). Hak yang dimiliki oleh pengguna untuk menggunakan fasilitas umum seperti satelit untuk siaran TV, lalulintas laut untuk kapal pesiar, dan sebagainya.

16 AMORTISASI Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2014 PT Brahma mengeluarkan biaya Rp ,00 untuk memperoleh hak patent atas produk yang dikembangkannya. Hak patent tersebut diprakirakan akan bermanfaat selama 17 tahun dan amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus. Pencatatan saat perolehan aset Hak Paten Kas Pencatatan amortisasi Amortisasi Hak Paten Akml. Amortisasi Hak Paten

17 GOODWILL Goodwill adalah aset atas pengakuan keunggulan dari suatu organisasi. Karakteristik Goodwill Goodwill hanya dapat diidentifikasi dengan keberadaan perusahaan secara keseluruhan. Goodwill melekat pada perusahaan apabila perusahaan memiliki faktor-faktor yang menunjukkan kelebihan atau keunggulan perusahaan, seperti: Tim manajemen yang unggul Iklan yang efektif

18 GOODWILL Proses atau formula produksi tertentu Lokasi yang strategis
Hubungan karyawan yang harmonis Pelatihan karyawan yang efektif Pencatatan goodwill Goodwill dicatat sebesar selisih harga pasar aset bersih di atas harga beli perusahaan.

19 GOODWILL Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2013, PT A memutuskan untuk membeli PT B dengan harga Rp ,00. Pada tanggal 31 Desember 2012 PT B menyajikan neraca sebagai berikut: Kas Utang Lancar Piutang Dagang Modal Saham Persediaan Laba Ditahan Aset Tetap Total Aset Total Utang dan Modal

20 GOODWILL Pada tanggal 31 Desember 2012 diperoleh informasi mengenai harga pasar aset PT B sebagai berikut: (1) persediaan Rp ,00 dan aset tetap Rp ,00

21 GOODWILL Perhitungan Goodwill Harga beli perusahaan 40.000.000
Harga pasar aset bersih: Kas Piutang Dagang Persediaan Aset Tetap Utang Lancar Goodwill

22 GOODWILL Jurnal untuk mencatat pembelian perusahaan Kas 2.500.000
Piutang Dagang Persediaan Aset Tetap Goodwill Utang Lancar

23 GOODWILL Perhitungan goodwill dengan model Excess Earning
Excess earning adalah kelebihan laba rata-rata yang dicapai perusahaan di atas laba normal. Misalnya laba rata-rata perusahaan Rp ,00, sedangkan laba normal untuk perusahaan sejenis berdasar rata-rata industri Rp ,00, maka kelebihan kemampuan laba adalah Rp ,00.

24 GOODWILL Dengan pendekatan kelebihan kemampuan laba (excess earning), goodwill dapat dihitung dengan berbagai cara sebagai berikut: Goodwill ditentukan sebesar excess earning selama jangka waktu tertentu. Goodwill ditentukan dengan cara mengkapitalisasi excess earning dengan tarip kapitalisasi tertentu. Goodwill ditentukan sebesar nilai tunai excess earning untuk jangka waktu tertentu.

25 GOODWILL Contoh: Pada awal tahun 2013 PT A memutuskan untuk membeli PT B. Selama 5 tahun terakhir laba bersih PT B adalah sebagai berikut: 1999  2000  2001  2002  2004  Pada akhir 2013 harga pasar aset bersih PT B adalah Rp ,00, sedangkan tingkat laba normal untuk perusahaan sejenis adalh 15% dari aset bersih.

26 GOODWILL Perhitungan Excess Earning
Laba rata-rata perusahaan : ( )/5 = Laba normal = 15% x = Excess earning = – =

27 GOODWILL Perhitungan goodwill:
Goodwill ditentukan berdasarkan excess earning yang diharapkan dapat dipertahankan selama 5 tahun. Goodwill: 5 x = Rp ,00 Goodwill ditentukan dengan mengkapitalisasi excess earning dengan tingkat kapitalisasi 25% Goodwill: 100/25 x = Rp ,00 Goodwill ditentukan dengan mengkapitalisasi excess earning dengan tingkat kapitalisasi 20% Goodwill: 100/20 x = Rp ,00 Goodwill ditentukan berdasarkan nilai tunai excess earning yang diprakirakan dapat dipertahankan selama 10 tahun. Tingkat bunga efektif 25%. Goodwill: X Rp = Rp ,00


Download ppt "ASET SUMBER ALAM DAN ASET TIDAK BERWUJUD"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google