Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGENDALIAN KUALITAS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGENDALIAN KUALITAS"— Transcript presentasi:

1 PENGENDALIAN KUALITAS
Anom Yudistira

2 Proses Pemecahan Masalah
Kenali setiap gejala (symtoms) gejala  permasalahan (problems) Dapatkan fakta (kumpulkan data) Identifikasi masalah Bangkitkan ide Cari cara penyelesaian (solutions) Rencanakan implementasi Tindak lanjuti

3 Siklus PDSA Dikembangkan oleh Shewhart sebagai siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) untuk perbaikan berkesinambungan Dimodifikasi oleh deming menjadi Plan-Do-Study-Act (PDSA) Plan Act Do Study

4 Proses Pemecahan Masalah & PDSA
Kenali setiap gejala (symtoms) gejala  permasalahan (problems) Dapatkan fakta (kumpulkan data) Identifikasi masalah Bangkitkan ide (idea generation) Cari cara penyelesaian Rencanakan implementasi Tindak lanjuti Plan Do Study Act Solidkan penyelesaian dan cari masalah yang lain

5 Tujuh Peralatan Kualitas (The Seven Tools of Quality)
Bagan Aliran (Flow Chart) Run Chart Bagan Kendali Proses (Process Control Chart) Lembar Pemeriksaan (Check Sheets) Diagram Pareto Diagram Sebab & Akibat (Cause-and-Effect Diagram) Diagram Pencar (Scatter Diagram)

6 Diagram Alir (Flow Chart)
Perbaikan terhadap “proses” merupakan bagian penting dalam terjaminnya kualitas Pertama-tama pahamilah proses itu Flow chart adalah cara terbaik untuk memahami proses Tidak ada cara yang khas untuk menggambarkan flow chart Kita membuat flow chart agar dapat memahami proses Partisipasi kelompok amat mendukung Diperlukan cukup waktu untuk membuat diagram ini Banyak pertanyaan yang harus dijawab Data seharusnya menggambarkan keadaan yang menyeluruh

7 Manfaat Flow Chart Untuk memahami proses
Mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan Membantu pekerja untuk mengetahui, dimana posisi mereka di dalam proses Membangkitkan dukungan melalui partisipasi

8 Flow Chart Perakitan Sepeda Motor
Frame shaping Frame welding Frame painting Engine block casting Engine assembly Final assembly Parts assembly Packaging Parts acquisition Parts finishing Shipping Parts painting

9 Flow Chart Pelayanan Drive-in suatu Bank
Nassabah datang Kirim ke teller Letakkan slip deposit ke dalam kontainer Pencet tombol Teller menerima Kembalikan kontainer ke nasabah Menerima kontainer silendris Identifikasi pelayanan yang diminta Entri deposit ke pembukuan Kredit rekening nasabah Deposit

10 Run Chart Menunjukkan secara graphis adanya keragaman dari waktu ke waktu Memberikan pemahaman mengenai keragaman sepanjang waktu Memperlihatkan pola dan pergeseran suatu karakteristik yang di plot Tetapi pola dan pergeseran tersebut bukan merupakan suatu bukti statistik bahwa sesuatu telah terjadi, melainkan semata-mata merupakan keragaman acak .

11 Run Chart Profits Mengindikasikan adanya perbaikan Rejects
Mengindikasikan adanya masalah

12 Bagan Kendali Proses (Process Control Chart)
Dikembangkan pertama kali oleh Shewhart Menyediakan suatu deteksi dini terhadap ketaknormalan proses Membedakan suatu kondisi pengecualian dari kondisi rutin Memperlihatkan keragaman tak normal vs. keragaman acak Membantu operator dalam menentukan kapan suatu perbaikan/koreksi (adjustment) diperlukan

13 Process Control Chart

14 Ide penting yang mendasari bagan kendali proses (Main Idea)
Keragaman adalah suatu kenyataan yang tak dapat dihindari dalam hidup ini Keragaman normal semestinya ditanggapi dengan reaksi yang wajar Apa Keragaman “Normal” itu? Bagan kendali didasari atas sebaran sampling

15 Jenis-jenis Bagan Kendali
Variabel X bar R S Delta Atribut p np c U Semua bagan kendali tersebut akan dibahas lebih lanjut kemudian

16 Penggunaan suatu Jenis Bagan Kendali
Untuk mengendalikan proporsi cacat (p-chart) Untuk mengendalikan jumlah cacat (np-chart) Untuk mengendalikan banyaknya cacat (c-chart) Untuk mengendalikan banyaknya cacat per unit (u-chart) Untuk mengendalikan suatu ukuran (X dan R atau S chart) Untuk data pengukuran yang bersifat “short run” (Delta) akan dibahas lebih lanjut kemudian

17 Lembar Pemeriksaan (Check Sheets)
Manajemen kualitas harus didasari oleh “fakta” Data, jika dikumpulkan dengan cara yang benar, akan memberikan fakta yang benar Lembar pemerikasaan adalah suatu alat untuk mengumpulkan data

18 Pertanyaan-pertanyaan penting
Data macam apa yang kita butuhkan? Dimana kita bisa mendapatkannya? Siapa sebaiknya yang mengumpulkan data tersebut? Bagaimana cara mengumpulkannya? Kapan waktu yang tepat untuk mengumpukannya? Bagaimana cara menganalisanya? Bagamana sebaiknya mengkomonikasikan hasil?

19 Karakateristik Lembar Periksa
Data dapat dicatat dengan mudah Data dapat dipahami dengan mudah Mencegah terjadinya data hilang (missing data) Dapat menentukan sumber persoalan Memungkinkan pemecahan persoalan dengan cepat Dipakai untuk memeriksa beberapa item secara bersamaan Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan data

20 Lembar Periksa untuk Data Diameter
Turus Frekuensi 997 ||| 3 998 |||| 4 999 5 1000 |||| || 7 1001 |||| | 6 1002 1003 || 2

21 Lembar pemeriksaan kerusakan secara bertingkat
No. bagian X-1011 No. bagian X-2011 No. bagian X-3011 No. bagian X-4011 No. bagian X-5011 Contoh 1000 samb. solder Patri dingin |||| Tanpa patri di lubang || Patri berbutir-butir | ||| Lubang tidak berlapis Penutup tidak terpasang dengan benar Alas lepas

22 Blangko Kosong - Lembar Periksa
Waktu Candra Agung Dewi Total 08:00 – 09:00 09:01 – 10:00 10:01 – 11:00 11:01 – 12:00 12:01 – 13:00 13:01 – 14:00 14:01 – 15:00 15:01 – 16:00 16:01 – 17:00

23 Stratifikasi Informasi penting mungkin tidak tampak dalam data yang telah terkelompok Pengklasifikasian data dapat membantu menampakkan informasi tersebut Data dapat diklasifikasikan berkenaan dengan Kondisi Penyebab Karakteristik

24 Metode Penstratifikasian
Bahan (Materials) Tempat pemasokan (gudang) Pamasok (vendors) Fasilitas Usia peralatan Peralatan yang dibutuhkan Pekerja/Buruh Tim atau unit kerja Jumlah Operator Kondisi Cuaca Temperatur Kelembaban Waktu Shift

25 Diagram Pareto Trivial Faktor Signifikan Faktor
Dikembangkan pertama kali oleh Juran Banyak digunakan dalam manajemen kualitas Memisahkan “bagian penting yang sedikit (vital few)” dari “bagian tak penting yang banyak (trivial many)” Trivial Faktor Signifikan Faktor

26 Prosedur Diagram Pareto
Tetapkan klasifikasi data Tentukan kerangka waktu Kumpulkan data Rangking penyebab-penyebab (causes) Bangun Tabel Gambarkan Histogram

27 Contoh Diagram Pareto “Billing Errors”
Penyebab Frekuensi Komulatif Kesalahan Ketik 81 Kesalahan Hitung 27 108 Rekening Keliru 22 130 Alamat Keliru 13 143 Lainnya 6 149

28 Contoh Diagram Pareto “Billing Errors” (lanjutan)

29 Contoh Diagram Pareto bentuk lengkap

30 Diagram Sebab & Akibat Dikembangkan pertama kali oleh Kaoru Ishikawa th. 1943 Dikenal juga dengan nama Diagram Ishikawa atau Diagram Tulang Ikan Tujuan: mendapatkan hubungan antara suatu akibat dengan penyebabnya Sangat baik hasilnya jika dibangun oleh suatu Tim Alat ideal untuk Brainstorming (urun pendapat) Perlu selalu dimodifikasi

31 Diagram Sebab & Akibat (lanjutan)
Baik digunankan dalam operasi sehari-hari Membantu melatih karyawan baru Memadukan pengalaman karyawan dan intuisinya dengan fakta dalam meme-cahkan suatu persoalan

32 Diagram Sebab & Akibat nampak sebagai tulang ikan
Bahan baku Keahlian memasak Pasien tidak menyukai makanan Rumah Sakit Penyimpanan Pengiriman Kurang bervariasi Makanan dingin Jadwal

33 Diagram Sebab & Akibat Metode Material Effect Skrup Ulir mudah slip
Handling Processing Skrup Ulir mudah slip Penyebab potensial Pekerja Mesin

34 Diagram Sebab & Akibat: Manfaat dan Kekurangan
Mengorganisasikan dan menghubungkan faktor-faktor Sebagai sarana untuk urun pendapat (brainstorming) Melibatkan setiap orang yang terkait Kekurangan: Bisa sangat kompleks Memerlukan dedikasi dan kesabaran Bisa jadi sulit dalam memfasilitasinya

35 Pemaduan Diagram Sebab & Akibat dan Pareto
Diagram Pareto membantu dalam menentukan akibat yang menjadi fokus Diagram Sebab & Akibat memperagakan semua kemungkinan penyebab Kedua diagram ini digunakan secara bersama-sama, sehingga merupakan instrumen untuk mendokumentasikan & mengkomunikasikan perbaikan kualitas

36 Diagram Pencar (Scatter Diagram)
Mengidentifikasi hubungan antar dua variabel Memperagakan secara graphis dua kumpulan data Menyatakan derajat hubungan, tetapi harus hati-hati dalam menggunakannya

37 Contoh Diagram Pencar Kesalahan ketik yang dipengaruhi oleh penundaan
Tingkat kecelakaan kerja dan waktu lembur Kerusakan mesin dan frekuensi perawatan Y X

38 Prosedur Membuat Diagram Pencar
Hipotesiskan hubungan yang akan dipelajari Tentukan ukuran sampel yang tepat Penyebab diperagakan sebagai X dan hasil sebagai Y Tentukan nilai Max dan Min tiap sumbu Plot data pada bagan

39 Petunjuk Penggunaan Diagram Pencar
Diagram pencar menapilkan pola berbeda yang harus ditafsirkan Tanpa Korelasi Korelasi kuat Korelasi sedang Korelasi kuat Korelasi sedang Hubungan kurvalinear


Download ppt "PENGENDALIAN KUALITAS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google