Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Tujuan Instruksional Khusus

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Tujuan Instruksional Khusus"— Transcript presentasi:

1 Tujuan Instruksional Khusus
Masyarakat Madani Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Pertanyaan Kunci

2 Deskripsi Singkat Dalam kuliah ini, kita akan mempelajari pengertian, sejarah, dan ciri pokok masyarakat madani. Kita juga akan mempelajari institusi penegak masyarakat madani, dan bagaimana mengimplementasikan gagasan masyarakat madani. Peran masyarakat melalui LSM dan organisasi lain dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.

3 Tujuan Instruksional Khusus
Menyebutkan pengertian dan latar belakang masyarakat madani. Menjelaskan sejarah perkembangan masyarakat madani. Mengidentifikasi karakteristik masyarakat madani, dan isntitusi penegak masyarakat madani. Hubungan masyarakat madani sebagai investasi demokrasi. Faktor-2 untuk membangun masyarakat madani.

4 Pertanyaan Kunci Jelaskan faktor-2 yang mendorong timbulnya masyarakat madani. Uraikan ciri-2 pokok (kharakteristik) masyarakat madani. Sebutkan dan uraikan peranan penegak masyarakat madani. Uraikan bagaimana membangun masyarakat madani untuk pemberdayaan ekonomi dan intelektualitas.

5 Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat madani atau civil society Inggris): komunitas masyarakat kota, yakni masyarakat yang telah berperadaban maju. Terwujud dalam tatanan mayarakat yang harmonis, bebas dari eksploitasi dan penindasan, jauh dari monopoli kebenaran dan kekuasaan. Kebenaran dan kebebasan adalah milik bersama; setiap anggota masyarakat tidak bisa ditekan, ditakut-takuti, diganggu kebebasannya, dijauhkan dari demokrasi (Gellner,1995).

6 Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat modern yang bercirikan kebebasan dan demokrasi dalam interaksi dalam masyarakat yang semakin plural dan heterogen; mampu mengatasi dan berpartisipasi dalam kondisi global, kompleks, penuh persaingan dan perbedaan (Hefner, 198).

7 Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transfaran, tolenrasi, berpotensi, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten, mampu bekerjasama, sederhana, integral, mengakui emansipasi, dan hak asasi manusia. Semakin marak, seiring dengan bergulirnya proses reformasi di Indonesia. Tokoh perjuangan masyarakat madani di Indonesia: Nurkolis Majid, Abdulrahman Wahid, Nurhidayat, A.S. Hikam, dan Azumahdi Azzra.

8 Latar Belakang Masyarakat Madani
Adanya penguasa politik yang cenderung menguasai segala bidang kehidupan masyarakat. Adanya asumsi bahwa masyarakat tidak memiliki kemampuan yang baik (bodoh) dibandingkan dengan pengusa.Jadi, demokrasi menjadi entitas penggerak. Adanya usaha membatasi ruang gerak masyarakat dalam kehidupan politik.

9 Sejarah Masyarakat Madani
Cicero ( SM), pertama kali mencetuskan istilah civil society “Suatu komunitas politik yang beradab, yang memiliki hukum sendiri.Bukan hanya berupa konsentrasi penduduk, tapi terlebih sebagai pusat beradaban dan kebudayaan. Nabi Muhammad SAW (622 m), mengacu pada konsep negara-kota Madinah.Piagam Madinah adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia, yang mengatur apa yang sekarang orang ributkan sebagai hak-hak sipil (Dr. Ahmad Hatta). Mengatur hubungan sosial antara komponen masyarakat.

10 Sejarah Masyarakat Madani
Piagam Madina: sesama muslimadalamsatu umat,walau berbeda suku; hubungan dengan non muslim didasarkan pada prinsip bertetangga baik, saling membantu dalam menghadapi musuh bersama, membela mereka yang teraniaya, saling menasehati, dan menghormati kebebasan beragama. Jadi, ada dua nilai dasar: (a) prinsip kesederajatan dan keadilan, dan (b) inklusivisme dan keterbukaan. Kedua prinsip lalu dijabarkan sebagai nilai universal, seperti konsistensi, keseimbangan, moderat, dan toleran.

11 Sejarah Masyarakat Madani
John Lock (ke-18) dan Emmanuel Kant (ke-19) konsep masyarakat madani masuk kasanah Barat sebagai Civil Society. Pada awalnya, pengertiannya masyarakat sipil dipandang sama dengan negara (the state) yang mendominasi kelompok lain. Baru Kant dan Hegel menempatkan masyarakat madani sebagai subordinasi dari negara. Di Indonesia, dipelopori oleh Syariat Islam (1912) dilanjut oleh Soeltan Syahrir.Terhenti oleh kekuatan represif orde lama, orde baru, dan bergulir lagi pada masa reformasi.

12 Karakteristik Masyarakat Madani
Diakui/diterimanya pluralisme; sebagai suatu keniscayaan, kaidah abadi, kodrati (given) dalam kehidupan. Sebuah peradaban yang kosmopolit akan tercipta hanya ketika manusia memiliki sikap inklusif dan kemampuan untuk menyesuaikan diri (ability) terhadap lingkungan sekitar; namun identitas sejati atas parameter-2 otentik agama tetap terjaga.

13 Karakteristik Masyarakat Madani
piTingginya sikap toleransi; terhadap sesama agama, maupun terhadap umat agama lain. Tegaknya prinsip demokrasi; bukan sekadar kebebasan dan persaingan, tapi juga suatu pilihan untuk bersama-sama membangun, dan memperjuangkan kehidupan warga dan masyarakat yang semamin sejahtera.

14 Ciri-Ciri Masyarakat Madani
Ketakwaan tinggi kepada Tuhan Hidup berdasarkan sains dan teknologi Berpendidikan tinggi Modern dan progresif Mengamalkan nilai kewarganegaraan, akhlak, dan moral Pengaruh luas dalam proses pembuatan keputusan Menntukan nasib masa depan yang baik melalui kegiatan sosial, politik, dan lembaga masyarakat.

15 Institusi Penegak Masyarakat Madani
Institusi (lembaga) yang dibentuk atas dasar motivasi dan kesadaran penuh dari individu, kelompok, dan masyarakat (tanpa isntruksi pemerintah). Sifat/karakter: independen, mandiri, swaorganisasi, transparan, idealis, demokratis, disiplin. Bentuknya: (1) Lembaga sosial, LSM, partai politik, organisasi kepemudaan, seperti KNPI, HMI, PMII, KAMMI, organisasi kemahasiswaan, profesi seperti LBH, LAI, PWI,HTI,organisasi kemasyarakatan seperti MKGR, Kosgoro, SKSI, dll.

16 Intitusi Penegak Masyarakat Madani
Bentuknya: (2) Institusi keagamaan seperti NU, MUI, PGI, Walubi, KWI, Parisada Hindu Darma; (3) Institusi paguyuban yang dikembangkan dalam rangka pengendalian program bagi peningkatan kekerabatan/kekeluargaan berdasarkan daerah atau suku bangsa; seperti paguyuban masyarakat Jember, Wonosari, Batak karo, Kulon Progo, dst.

17 Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi
Dengan kompetensi yang dimilikinya (kualitas intelektual dan moral) masyarakat madani dapat diterima sebagai pemimpin pendapat (opinion leader) dalam kehidupan bermassyarakat, bangsa dan bernegara. Ide, gagasan, pemikirannya dijadikan sebagai rujukan dan penuntun sikap serta perilaku interaksi masyarakat (sosial, ekonomi, politik, dan hankam). Eksistensi masyarakat madani dengan nilai-nilai tersebut, melahirkan pengakuan (legitimasi) dari masyarakat bahwa individu, organisasi ini layak menjadi pelopor atau motivator kehidupan demokrasi.

18 Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi
Kehidupan masyarakat madani syarat dengan nilai-nilai kemanusiaan yang rasional, kritis, analitis, serta suasana yang penuh persaingan, namun tetap toleran, menghargai dan menerima perbedaan; individu dan organisasi ini memiliki (sesuai) dengan nilai demokrasi. Dengan demikian, dengan terwujudnya masyarakat madani di Indonesia, terciptalah masyarakat Indonesia yang demokratis, salah satu tuntutan reformasi di dalam negeri, tekanan-2 politik, dan ekonomi luar negeri. Masyarakat madani mendorong terciptanya masyarakat demokrasi yang inovatif.

19 Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi
Ciri utama masyarakat madani adalah demokrasi, yang memiliki konsekuensi luas; di antaranya adalah kemampuan partisipasi masyarakat dalam sistempolitik dengan organisasi-2 politik yang independen, sehingga memungkinkankontrol efektif terhadap pemerintah dan sekaligus masyarakat sebagai pelaku pasar. Demokrasi akan berjalan dengan baik, bila masyarakatnya memiliki sifat dan karakter masyarakat madani.Jadi, pembangunan masyarakat madani merupakan investasi bagi kehidupan demokrasi dalam suatu negara.

20 Menjadi Masyarakat Madani Indonesia
Cita-cita dan tujuan nasional (Mukadimah UUD 1945), masih jauh dari kenyataan setelah 65 tahun kemerdekaan NKRI. Dalam pemerintahan Orde Lama maupun Orde Baru, demokrasi sejati justru terpasung. Tujuan dan semangat reformasi, dinodai dengan eforia demokrasi (dan otonomi daerah) yang memunculkan krisis multidimensi. Era global, perlu dihadapi dengan sikap arif, cermat, kritis, dan cerdas.

21 Menjadi Masyarakat Madani Indonesia
Kondisi NKRI seperti ini (untuk sampai pada cita-cita dan tujuan nasional) mutlak membutuhkan masyarakat madani (multikultural). Masyarakat madani (multikultural) merupakan resiko (pilihan) yang harus diambil untuk menyelamatkan NKRI dari ancaman disintergrasi dan globalisasi (H.A.R. Tilaar: Multikulturalisme, Tantangan Global Masa Depan, Grasindo, 2004).

22 Menjadi Masyarakat Madani Indonesia (Kesimpulan)
Ciri-ciri masyarakat yang kita butuhkan: mempunyai kemauan dan kemampuan hidup bersama dalam sikap saling menghargai, toleransi, dalam kemajemukan yang tidak saling mengekslusifkan terhadap suku, agama, bahasa, dan adat yang berbeda.Kepedulian, kesantunan, dan setia kawan.

23 Membangun Masyarakat Madani Indonesia (Hidayat Nur Wahid).
Adanya perbaikan di sektor ekonomi, dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat, dan dapat mendukung kegiatan pemerintahan. Tumbuhnya intelektualitas dalam rangka membangun manusia yang memiliki komitmen untuk independen. Terjadinya pergeseran budaya dari masyarakat paternalistik ke yang lebih modern dan independen.

24 Membangun Masyarakat Madani Indonesia
Berkembangnya pluralisme dalam kehidupan beragam. Adanya partisipasi aktif dalam menciptakan tata pamong yang baik. Ada keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang melandasi moral kehidupan.


Download ppt "Tujuan Instruksional Khusus"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google