Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Enhancing Adult Motivation to Learn Karakteristik dan Keterampilan Pengajar yang Memotivasi Rakhmita Akhsayanty.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Enhancing Adult Motivation to Learn Karakteristik dan Keterampilan Pengajar yang Memotivasi Rakhmita Akhsayanty."— Transcript presentasi:

1 Enhancing Adult Motivation to Learn Karakteristik dan Keterampilan Pengajar yang Memotivasi Rakhmita Akhsayanty

2 Pengajar yang Memotivasi Unik dan punya gaya serta kelebihannya sendiri-sendiri Sebuah keterampilan : dapat dipelajari, dikontrol, dan direncanakan bukan sebuah abstraksi atau trait kepribadian dapat dipelajari dan dikembangkan melalui latihan dan usaha. Lima Pilar : ‘Sari’ dari keterampilan pengajar yang memotivasi

3 Lima Pilar KEAHLIANKEAHLIAN EMPATIEMPATI ANTUSIASMEANTUSIASME KEJELASANKEJELASAN RESPONSIFRESPONSIF

4 Keahlian Kekuatan Pengetahuan dan Persiapan substansi, pengetahuan, atau kompetensi (Shulman, 1987) (1)kita tahu sesuatu yang bermanfaat bagi orang dewasa, (2)kita mengetahuinya dengan baik, (3)kita siap untuk merancang ulang dan mengonstruksinya dengan orang dewasa melalui proses belajar mengajar

5 Keahlian kita tahu sesuatu yang bermanfaat bagi orang dewasa Ia adalah orang dewasa di antara orang dewasa lainnya Sangat tidak mungkin untuk membuat pelajar dewasa terkesan hanya dengan gelar kita hampir semua orang dewasa datang dengan alasan yang jelas Mereka adalah pelajar yang pragmatis. “apakah Anda benar-benar dapat membantu Saya?”

6 Keahlian kita tahu sesuatu yang bermanfaat bagi orang dewasa apakah kita benar-benar memiliki sesuatu yang menguntungkan bagi orang dewasa ? apa yang kita tahu dan kelompok ini dapat mengerti, gunakan, atau terapkan sehingga bermanfaat untuk mereka? menjawab pertanyaan ini dengan contoh-contoh nyata akan pengetahuan, keterampilan, atau kesadaran yang dapat kita tawarkan kesalahan klasik yang banyak dibuat oleh orang-orang yang disebut “ahli” dalam mengajar orang dewasa : berfikir bahwa hanya dengan tahu banyak tentang sesuatu cukup untuk mengajar secara efektif Saat kita mengajar kelompok tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama, kita dapat “ditelanjangi”  menyingkap apa yang BENAR BENAR kita ketahui

7 Keahlian Kita tahu benar apa yang menjadi bidang kita Apakah saya sendiri tahu apa yang saya ajarkan? Dapatkah saya menceritakannya dengan kata- kata sendiri? Dapatkah saya memberikan lebih dari satu contoh tentang apa yang saya ajarkan? Dapatkah saya mendemonstrasikan keterampilan yang saya ajarkan? Apakah saya mengetahui batasan dan konsekuensi dari apa yang tengah saya ajarkan? Apakah saya tahu bagaimana menjembatani antara pengetahuan saya dan dunia para pelajar saya? Apakah saya tahu apa yang saya tidak tahu? Dimana batasan antara pengetahuan dan keterampilan saya sendiri? Seberapa jauh apa yang saya ketahui dari ujung batas bidang saya? meningkatkan kepercayadirian, kelenturan, dan kreativitas

8 Keahlian Kita siap untuk menyajikan dan membangun pengetahuan dengan pelajar dewasa melalui proses belajar-mengajar. perencanaan dan organisasi instruksi dan materi pelajaran— persiapan intensif segera sebelum waktu pelajaran Manfaat : lebih santai dalam menyampaikan materi punya lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan para pelajar Komitmen untuk kesiapan akan meningkatkan rasa percaya diri, emosi yang memberikan kita banyak akses pada bakat terbaik kita.

9 Empati Kekuatan Pengertian dan Cinta Kasih tujuan dan harapan personally relevant goals apa dan bagaimana mereka belajar motivasi untuk belajar

10 Empati Kekuatan Pengertian dan Belas Kasihan 'saat guru mampu untuk memahami reaksi murid dari dalam diri, sebuah kesadaran yang sensitif pada bagaimana proses pendidikan dan pembelajaran dari sudut pandang murid'. (Carl Rogers) “kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain” (Daniel Goleman)

11 Empati Kekuatan Pengertian dan Belas Kasihan (1)kita mempunyai pemahaman yang realistis terhadap tujuan, perspektif, dan harapan pelajar akan apa yang tengah dipelajari; (2)kita mengadaptasi pembelajaran pada tingkat pengalaman dan perkembangan keterampilan siswa; (3)kita secara terus menerus memperhatikan perspektif dan perasaan pelajar Bagaimana?  metode Tabel 2.1 Kapan ? Proses sepanjang pembelajaran persyaratan perkuliahan Masalah pentingnya bukan “aku ingin istirahat”, tetapi “mari pastikan agar saya mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menunjukkan kepada Anda apa yang bisa saya lakukan”. memberi ruang bagi pelajar untuk melakukan apa yang mampu mereka raih. kehadiran teknologi dan media elektronik kemampuan untuk mendengar Mendengar untuk mengerti, menyesuaikan, dan membenarkan

12 Empati Kekuatan Pengertian dan Belas Kasihan Keahlian + Empati Identifikasi Legacy…

13 Empati Kekuatan Pengertian dan Belas Kasihan Keahlian + Empati Identifikasi

14 Antusiasme Komitmen dan Ekspresi Kata enthusiasm berasal dari kata benda Yunani enthusiasmos, yang lalu membentuk kata kerja dalam bahasa Yunani enthosiazein, yang berarti diberi inspirasi oleh Dewa. Kamus lain mengartikannya 'ketertarikan yangkuat' atau 'merasa menjadi bagian dari sebuah kejadian atau subyek' Pengajar yang antusias adalah orang-orang yang peduli dan menghargai materi yang ia ajarkan. Mereka mengajarkannya dalam tindak tanduk yang mengekspresikan perasaan-perasaan itu untuk mendorong siswanya mereasakan hal yang serupa. Emosi, energi, dan ekspresi sangat terlihat dalam caranya mengajar.

15 Antusiasme Komitmen dan Ekspresi (1)apakah kita menghargai apa yang kita ajarkan, sebagaimana kita ingin pelajar menghargainya, dan (2)Kita menunjukkan komitmen dengan derajat emosi dan ekspresi yang tepat Ketertarikan kita sendiri Apa ranah spesialisasi kita? Kali pertama merasakan apa yang kita ajarkan dramatisasi kaitan dengan dunia nyata

16 Antusiasme Komitmen dan Ekspresi Bicara dengan variasi intonasi, suara, dan kecepatan Menggerakkan tangan dan tapak tangan Berjalan di ruangan untuk menggambarkan poin poin penting dan untuk merespon pertanyaan Membuat ekspresi wajah yang bervariasi dan kaya ekspresi emosi Menunjukkan energi dan vitalitas indikator (Larkins, McKinney, Odham-Buss, dan Gilmore, 1985) yang sering ditemukan pada alat ukur antusiasme

17 Antusiasme Komitmen dan Ekspresi Jenuh Stess Tidak Kunjung Berhasil Kehilangan tujuan Serangan masa lalu Merasa datar 6 hal yang berpotensi menghancurkan antusiasme

18 Kejelasan Kekuatan Organisasi dan Bahasa Organisasi = hubungan-hubungan yang logis dan berurut antara tiap bagian dari proses pengajaran mengajarkan sesuatu dalam cara yang mudah dimengerti dan diorganisasi siswa sehingga mereka dapat mengikuti dengan mudah dan berpartisipasi dalam pelajaran atau program yang sedang dilakukan

19 Kejelasan Kekuatan Organisasi dan Bahasa (1)kita merencanakan dan melakukan pengajaran sehingga semua siswa dapat memahami dan mengikuti; (2)kita menyediakan cara bagi siswa untuk mengembangkan apa yang telah diajarkan apabila dirasa kurang jelas Instructional Clarity Checklists yang dapat dilihat di Exhibit 2.1 Mengantisipasi apa yang akan menjadi masalah -membuat gagasan-gagasan semakin mudah difahami. Memasukkan checkpoints Mempertimbangkan penggunaan organizer dan alat visual Mengulang kembali arahan

20 Responsif terhadap Budaya Kekuatan Penghargaan dan Tanggung Jawab Sosial penghargaan sebagai penghargaan atas perbedaan, sebuah pemahaman bahwa orang adalah berbeda sebagai hasil dari sejarah mereka, sosialisasi, dan pengalaman, dan juga kondisi biologis. tanggung jawab sosial, bagian esensial kedua dari pilar ini,mewujud dari penghargaan terhadap perbedaan ini

21 Responsif terhadap Budaya Kekuatan Penghargaan dan Tanggung Jawab Sosial Pikirkan seseorang yang menghargai Anda, seseorang yang dengan mudah Anda bayangkan dan penghargaannya tak diragukan lagi. Penulis punya dua cirri-ciri orang ini. Pertama, ia pasti sangat jarang memperlakukan anda dengan membuat anda melakukan sesuatu. Kedua, pendapat anda penting bagi orang itu. Cara Anda dalam memahami sesuatu dapat mempengaruhi orang ini, terutama pada bagaimana anda diperlakukan. Ini juga benar di lingkungan belajar, dan ini menunjukkan mengapa penghargaan penting bagi motivasi orang dewasa. Tanpa penghargaan, satu satunya alasan seseorang melakukan sesuatu untuk orang lain adalah menghindari rasa takut, pembudakan diri, pengabaian, hasrat, atau cinta – hal-hal yang salah arah.

22 Responsif terhadap Budaya Kekuatan Penghargaan dan Tanggung Jawab Sosial (1)Kita menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan penuh penghargaan; (2)kita melibatkan motivasi dari semua pelajar; (3)kita mengaitkan isi perkuliahan dan pembelajaran kepada kepedulian sosial dari pelajar dan kepedulian yang lebih luas dari masyarakat tidak menuduh serta secara realistis memiliki pandangan yang penuh harapan akan kapasitas mereka untuk berubah suara pelajar amatlah penting Kebenaran adalah sebuah proses konstruksi dimana pelajar berpartisipati Seorang pelajar harus percaya pada pemikirannya sendiri untuk termotivasi secara intrinsik

23 Responsif terhadap Budaya Kekuatan Penghargaan dan Tanggung Jawab Sosial “mereka punya hak untuk gagal”. ? pelajar dewasa yang terpinggirkan dari pendidikan orang dewasa secara umum adalah mereka yang berbeda budaya dengan pengajarnya, perbedaan tingkat pendapatan adalah satu perbedaan yang dominan kita harus menghargai budaya, perspektif, kepedulian, dan ketertarikan pelajar untuk menciptakan pengalaman bersama para pelajar, membuat makna lebih dalam dan tajam yang kita bagi bersama-sama (1)Kita menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan penuh penghargaan; (2)kita melibatkan motivasi dari semua pelajar; (3)kita mengaitkan isi perkuliahan dan pembelajaran kepada kepedulian sosial dari pelajar dan kepedulian yang lebih luas dari masyarakat

24 Responsif terhadap Budaya Kekuatan Penghargaan dan Tanggung Jawab Sosial Pendidikan tak dapat dipisahkan dari masyarakat manusia tak dapat melarikan diri dari kebutuhan untuk menyimpan makna dari dunia mereka dan harus memiliki masa depan yang penuh harapan untuk merasakan motivasi yang dalam untuk belajar Pengajaran kita harus terhubung dengan kepedulian sosial yang lebih luas yang mempengaruhi bagaimana orang hidup, bekerja, dan bertahan. mengawali pengajaran dan pelatihan kita dengan perasaan sensitif terhadap kepdulian sosial para pelajar kita dan mengelola orang-orang di dalmnya dengan cara yang adil (1)Kita menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan penuh penghargaan; (2)kita melibatkan motivasi dari semua pelajar; (3)kita mengaitkan isi perkuliahan dan pembelajaran kepada kepedulian sosial dari pelajar dan kepedulian yang lebih luas dari masyarakat

25 ‘critical conciousness’ (1970) yang menjadi petunjuk tak ternilai untuk menciptkan lingkungan pembelajaran dimana integritas semua pelajar didukung secara lebih efektif dan dimana pembelajaran akan kebih mampu berkontribusi untuk kebaikan umum masyarakat – memberi informasi, sekaligus mentrasformasi. Pengajar dengan kesadaran kritis akan memiliki kualitas-kualitas ini (Shor, 1993) : Kesadaran Kekuasaan : menyadari bahwa ada yang memegang kekuasaan dan bagaimana struktur serta fungsi kekuasaan itu dalam masyarakat, khususnya yang mempengaruhi pelajar Literasi Kritis : menggunakan kebiasaan analitis, makna yang lebih dalam lalu mengaplikasikan makna yang ditemukan pada diri sendiri dan situasi pelajar sendiri Desosialisasi : mengenali dan menantang mitos-mitos yang berbau tuduhan, nilai-nilai, prilaku, dan bahasa, terutama yang dipelajari pada budaya massa, seperti bias kelas dan konsumerisme. Self-Education :menggunakan kesempatan belajar untuk mengawali perubahan sosial, gagasan, dan proyek-proyek secara konstruktivis; misalnya menggunakan action esearch dalam perkuliahan untuk memberitahu surat kabar lokal, perusahaan, atau LSM tentang penyiksaan atau diskriminasi yang ditemukan. Responsif terhadap Budaya Kekuatan Penghargaan dan Tanggung Jawab Sosial

26 Good Luck!


Download ppt "Enhancing Adult Motivation to Learn Karakteristik dan Keterampilan Pengajar yang Memotivasi Rakhmita Akhsayanty."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google