Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi"— Transcript presentasi:

1 Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi
PERSEPSI SOSIAL Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi

2 PENGANTAR Suatu ketika Anda pergi ke pasar tradisional. Di sana Anda melihat banyak orang memiliki profesi yang beragam. Coba Anda perhatikan para penjual . Mereka berteriak mengatakan” dijual, dijual, dijual murah, sambil menawarkan barang dagangannya. Bagaimana persepsi Anda terhadap penjual tersebut? Coba Anda pahami kenapa para penjual melakukan hal seperti itu?

3 PERSEPSI

4 PERSEPSI

5 PENGERTIAN Rahmat (2000) persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Sarwono (1999) persepsi adalah proses pencarian informasi. Schermehorn (1996) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses dimana individu menyeleksi, menerima, mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera agar memberi makna pada lingkungan mereka.

6 PENGERTIAN Persepsi sosial adalah proses yang digunakan untuk mencoba mengetahui dan memahami orang lain (Baron & Byrne, 2003).

7 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SOSIAL
LINGKUNGAN OBJEK YG DIPERSEPSIKAN PERSEPSI SOSIAL KARAKTERISTIK INDIVIDU

8 DISTORSI PERSEPSI SOSIAL
Stereotype Stereotype terjadi ketika kita mengasumsikan seseorang mempunyai karakteristik tertentu, hanya karena mereka termasuk dalam kelompok tertentu. Hallo Effect Hallo Effect terjadi ketika individu membiarkan satu ciri yamg menonjol dari seseorang sehingga mendominasi evaluasinya terhadap orang tersebut. Projection Proyeksi terjadi ketika individu mengatribusi sikap atau perasaan terhadap orang lain. Self Fulfilling Prophecy seseorang mengharapkan tingkah laku tertentu dari orang lain dan kemudian melihat tingkah laku ini terjadi tanpa melihat apakah tingkah laku itu benar atau tidak.

9 KOMUNIKASI NONVERBAL Komunikasi non verbal: komunikasi antarindividu menggunakan bahasa non lisan melalui ekspresi wajah, kontak mata, dan bahasa tubuh (Baron & Byrne, 2003). Komunikasi nonverbal memiliki makna penting dalam interaksi sosial manusia. Komunikasi nonverbal sangat efektif dan efisien bila digunakan dengan tepat.

10 EKSPRESI WAJAH “wajah adalah gambaran jiwa”
Ekspresi dasar : Marah, takut, bahagia, sedih, terkejut , jijik, dan menghina. Ekspresi wajah berlaku secara universal? Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi wajah menggambarkan emosi seseorang.

11 EKSPRESI WAJAH Tatapan mata: mata melambangkan kondisi hati seseorang.
Tatapan mata dapat berarti: Kemarahan Kebencian Kedengkian Kesedihan kebahagiaan

12 BAHASA TUBUH Bahasa tubuh: petunjuk yang berasal dari posisi,postur, gerakan tubuh atau bagian tubuh-tubuh lainnnya (Baron & Byrne, 2003) Bahasa tubuh mengungkap; Emosi Ketegangan/kecemasan Keterbukaan/tertutup penolakan

13 BAHASA TUBUH Gesture (sikap tubuh); perasaan dapat diungkapkan melalui sikap tubuh. Setiap budaya memiliki sikap tubuh yang berbeda-beda dalam mengungkapkan sesuatu. Sentuhan: jabat tangan mengungkapkan aspek kepribadian, keterbukaan, dan kehangatan

14 PENGECOHAN NON VERBAL Bahasa non verbal merupakan salah satu pendeteksi kebohongan yang akurat. Kebohongan dapat dilihat dari: 1. Ekspresi Mikro: perubahan ekspresi wajah yang berlangsung sepersekian detik 2. Ketidaksesuaian antarsaluran: ketidak mampuan dalam mengontrol semua saluran komunikasi secara bersamaan

15 PENGECOHAN NON VERBAL 3. Aspek nonverbal ucapan; biasanya orang yg berbohong sering menggunakan suara dengan nada tinggi, ragu dan salah ucap. 4. Kontak mata. Orang yang berbohong sering mengedipkan mata, pupil melebar, sulit mempertahan kontak mata. 5. Ekspresi wajah. Orang yang berbohong sering menunjukkan ekspresi wajah yang berlebihan.

16 PERSEPSI SOSIAL

17 ATRIBUSI Suatu ketika anda melihat orang yang sedang berjalan dengan terburu-buru sambil membawa sebuah tas Apa yang anda pahami dari perilaku tersebut?kenapa orang tersebut terburu-buru? Atribusi : memahami penyebab perilaku orang lain.

18 TEORI ATRIBUSI Teori Korespondensi Inferensial (Jones dan Davis, 1965) : teori yang menggambarkan bagaimana kita menggunakan perilaku orang lain sebagai dasar untuk menyimpulkan disposisinya yang stabil dan menetap. Kita cenderung membuat korespondensi inferensial ketika: perilaku itu bebas, memunculkan efek tidak umum dan harapan sosialnya rendah.

19 Teori Korespondensi Inferensial
Suatu ketika Anda melihat orang yang berkendaraan dengan kecepatan tinggi, penuh risiko dan membuat orang lain takut.Apakah ini berarti orang tersebut tidak sabar atau agresif?belum tentu, mungkin faktor situasi yang membuatnya seperti itu. Bisa jadi dia orangnya sabar atau pemalu dalam sehari-hari. Jadi kesimpulan dari pengamatan kita bisa menyesatkan.

20 TEORI ATRIBUSI Teori Kausal kelly: teori ini berfokus apakah perilaku seseorang bersumber dari internal atau eksternalnya. Acuan yang digunakan ada tiga, yaitu: - Konsensus, Konsistensi dan Distingsi Dimensi atribusi kausal Internal-eksternal Stabil-tidak stabil Dapt dikendalikan-tidak dapat dikendalikan

21 TEORI ATRIBUSI Konsensus (ks): derajat kesamaan reaksi orang terhadap stimulus atau peristiwa tertentu dengan orang yang kita observasi. Konsistensi (ki): derajat kesamaan reaksi terhadap stumulus dalam waktu berbeda Distingsi (d): derajat perbedaan reaksi seseorang terhadap berbagai stumulus di kondisi berbeda Internal:Ks dan dst rendah, ki tinggi Eksternal: ks, ki dan d tinggi Kombinasi:ks rendah, ki dan d tnggi

22 TEORI ATRIBUSI KAUSAL Tidak ada siswa lain yg datang terlmbat
Konsensus rendah Internal or eksternal? Si A datang terlambat ke kelas Hampir di setiap kuliah si A datang terlambat Konsistensi tinggi Si A datang terlambat di kuliah lain Distingsi rendah

23 TEORI ATRIBUSI Bagaimana kita menghadapi berbagai kemungkinan penyebab perilaku. AUGMENTING:kecenderungan untuk menganggap suatu faktor bertambah penting karena perilaku tetap terjadi meski ada faktor penghambat. DISCOUNTING: kecenderungan untuk menganggap suatu faktor penyebab berkurang pentingnya karena ada faktor penyebab lain.

24 CONTOH (AUGMENTING) Pak Egi berprofesi sebagi guru. Dia terkenal guru yang pelit dalam memberi pujian kepada siswanya. Dia guru yang sangat ditakuti para siswanya karena suka memberi hukuman. Suatu ketika dia memberi pujian kepada seorang siswa di depan kelas (augmenting). Seorang wanita yang berprofesi sebagai pejabat militer (jenderal) cenderung dinilai lebih sukses daripada laki-laki sebagai pejabat militer. Karena?

25 CONTOH (DISCOUNTING) Misalkan suatu ketika teman anda mengajak Anda makan. Ajakan tersebut membuat anda senang dan bahagia. besoknya, teman Anda meminta anda untuk mengerjakan proposal penelitiannya. Kenapa teman anda mentraktir makan? Alasan 1. teman anda adalah sahabat yang baik. 2. agar Anda mau mengerjakan proposalnya.

26 DISCOUNTING Satu penyebab perilaku diberi bobot penting
Ada satu potensial penyebab perilaku Perilaku terjadi Satu penyebab perilaku diberi bobot penting potensial penyebab perilaku 1 Terjadi discounting Setiap potensial penyebab perilaku diikurangi bobot pentingnya Perilaku Terjadi potensial penyebab perilaku 2 potensial penyebab perilaku 3

27 AUGMENTING Faktor menfasilitasi terjadi suatu perilaku terjadi
Perilaku diberi bobot penting tertentu Perilaku terjadi Faktor yg menfasilitasi dan penghambat hadir Terjadi augmenting (faktor menfasiltasi diberi bobot penting) Perilaku terjadi

28 BIAS ATRIBUSI Bias korespodensi (kesalahan atribusi fundamental): kecenderungan untuk menjalaskan perilaku orang lain disebabkan oleh disposisinya. Efek aktor pengamat. Kecenderungan untuk mengatribusi perilaku kita lebih pada faktor situasional, sedangkan orang lain internal. Bias mengutamakan diri sendiri.kecenderungan menilai kesuksesan pada faktor internal


Download ppt "Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google