Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Page 1 SENIOR CITIZEN KELOMPOK 3 : 1.Herlin Pratiwi 2.Tur Banazer Sofia 3.Ahmad Rusli Rita – Rita 4.Ekky Widjaya 5.Aisyah Islamia Peruja 6.Silvia Hapsari.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Page 1 SENIOR CITIZEN KELOMPOK 3 : 1.Herlin Pratiwi 2.Tur Banazer Sofia 3.Ahmad Rusli Rita – Rita 4.Ekky Widjaya 5.Aisyah Islamia Peruja 6.Silvia Hapsari."— Transcript presentasi:

1 Page 1 SENIOR CITIZEN KELOMPOK 3 : 1.Herlin Pratiwi 2.Tur Banazer Sofia 3.Ahmad Rusli Rita – Rita 4.Ekky Widjaya 5.Aisyah Islamia Peruja 6.Silvia Hapsari 7.Fitriyana 8.Meisani Nurun

2 Page 2 s iapa Itu s enior c itizen? Warga senior adalah sebutan sopan umum untuk orang tua di Inggris dan Amerika Serikat, dan itu berarti bahwa orang tersebut telah pensiun. Hal ini berarti bahwa orang tersebut di atas usia pensiun. Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Lanjut usia adalah suatu masa atau tahapan hidup manusia mulai daribayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, tua hingga sampai lanjut usia Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia di dunia yang diperkirakan naik dua kali lipat dari 11 persen (650 juta) pada 2006 menjadi 22 persen (2 miliar) pada 2050 akan membutuhkan penyediaan fasilitas khusus. Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205927-pengertian-lanjut-usia/#ixzz1upZH2jJBhttp://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205927-pengertian-lanjut-usia/#ixzz1upZH2jJB

3 Page 3 P engelompokan World Health Organization (WHO) mengelompokkan usia lanjut sebagai berikut : Middle Aggge (45-59 tahun) Erderly (60-74 tahun) Old (75-90 tahun) Very old (> 91 tahun) Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/1916949-manula/#ixzz1upZeOKhehttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/1916949-manula/#ixzz1upZeOKhe

4 Page 4 A. L ansia d i J akarta Kepmen koordinasi kesejahteraan rakyat no. 5/kep/menkokesra/ VIII/ 1989 tentang pembentukan kelompok kerja tetap kesejahteraan lansia UU no 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia UU no 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah yaitu kaum lansia sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemda (untuk DKI yaitu dinas bina mental dan kesejahteraan sosial )

5 Page 5 B. L ANSIA D I N EGARA M AJU Eropa Negara-negara seperti Swedia, Norwegia, Denmark, Inggris dan Australia telah berusaha untuk menyeimbangkan biaya perawatan negara dengan campuran yang lebih luas dari perawatan swasta dan berbasis masyarakat. Jepang Strategi pemerintah sedang melihat professionalizations perawatan, promosi kesehatan dan pencegahan tinggi dan gaya hidup yang diperkaya untuk orang tua di masyarakat mereka.

6 Page 6 C. L ANSIA D ARI S UDUT P ANDANG P SIKOLOGI Menurut Jack Botwinick, warga lansia mengalami penurunan kemampuan dalam beberapa hal, misalnya menurunnya kecepatan di masa hilangnya sel-sel pada sumsum tulang belakang memperlambat gerak refleks. Penurunan yang kedua terjadi pada melambatnya pola pikir.

7 Page 7 Menurut Robert Butler, warga lansia cenderung ingin menegaskan kembali identitasnya sewaktu ia mengenang peristiwa-peristiwa yang telah dilupakan oleh orang lain, sehingga sering kali mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat foto-foto lama.

8 Page 8 P ENGELOMPOKAN L ANSIA M ENURUT Prof. Bernice L. Neugarten (1996)  Utuh-terbuka, ex. Menarik diri dari bidang usaha kemudian masuk ke organisasi sosial  Utuh-terfokus, ex. Menarik diri dari pekerjaan dan perkumpulan, dan menyambut baik kesempatan untuk hidup dengan bahagia dan penuh bersama dengan keluarga.  Utuh-terlepas, ex. Memisahkan diri dari segala kegiatan sosial  Perisai, ex. Menganggap menua suatu ancaman dan masih berpegang pada pola hidup di masa muda.  Benteng, ex. Membatasi interaksi sosial dan tidak mau mencari pengalaman baru.  Pasif-bergantung, ex. Mencari seseorang untuk menggantungkan hidupnya.  Tidak acuh, ex. Melepas semua tanggungjawab dan malas melakukan sesuatu.  Tidak utuh, tidak melakukan kegiatan, sedikit memperoleh kepuasan, tidak dapat mengorganisir perasaan

9 Page 9 D. F ASILITAS U NTUK W ARGA S ENIOR  Hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam desain untuk kaum lansia adalah bahwa mereka Heterogen dan tidak Homogen.  Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk perencanaan hunian noninstitusional bagi lansia adalah transportasi yang memadai, halte, pedestrian, yang secara fisik harus disesuaikan dengan kaum lansia.

10 Page 10 Fasilitas untuk warga seior ini dibagi menjadi 2,diantaranya : Fasilitas Institusional Terdiri dari berbagai jenis, yaitu: Rumah Perawatan (Nursing Care) Rumah Peristirahatan / Asrama Lansia Perumahan Senior Fasilitas Noninstitusional Meliputi jasa layanan sehari-hari (Custodial Care)

11 Page 11 E. P ERTIMBANGAN D ESAIN U NTUK L ANSIA Pada dasarnya ada 3 jenis institusi untuk para warga senior sesuai dengan kondisi objektif dan keinginan para senior Perumahan senior Asrama lansia Rumah perawatan

12 Page 12 P ERUMAHAN S ENIOR Dibagi menjadi 2 sejenis : Wisma mandiri diperuntukkan untuk 1 orang senior lengkap dengan ruang duduk untuk menerima keluarga penghuni yang bersangkutan Pangsa Puri dimana 1 lantai hunian terdiri dari 3 unit untuk 1 - 2 orang yang masing-masing dilengkapi ruang duduk dan kamar mandi namun memiliki ruang aktifitas bersama

13 Page 13 A SRAMA L ANSIA Mirip seperti ang memiliki kamar-kamar oleh sebuah dapur umum Dilengkapi dengan kamar manda dan pos perawatan lansia Lantai hunian diperbolehkan bertingkat maksimal 4 lantai dan dilengkapi lift dengan tempat duduk Tangga dibuat selandai dan selebar mungkin disetiap sisinya diberi warna, kedua sisinya terdapat pegangan tangan Letak asrama berdekatan dengan kota dan akses lalulintas yang mudah Tersedia area pertemuan yang lapang dengan bangku sebagai tempat para lansia saling berhubungan satu sama lain

14 Page 14 R UMAH P ERAWATAN Dimana unit hunian pada setiap lantainya dilengkapi dengan ruang perawatan dan konsultasi kesehatan, pos perawat, ruang olahraga dalam ruang ( gym ), loker dan kamar mandi perawat harus dipisahkan

15 Page 15 Dari fasilitas Institusional tadi sudah terintegrasi membuat sebuah kompleks, bahkan perkembangan lebih jauh telah muncul klub – klub warga senior yang fungsinya bukan saja kuratif, prefentif, dan rehabilitatif, tetapi juga promotif dan rekreatif F. T REND P ERKEMBANGAN F ASILITAS W ARGA S ENIOR

16 Page 16 http://translate.google.co.id/translate?hl=id&l angpair=en%7Cid&u=http://alzheimers.about. com/od/professionalresources/a/International _C.htm http://translate.google.co.id/translate?hl=id&l angpair=en%7Cid&u=http://alzheimers.about. com/od/professionalresources/a/International _C.htm


Download ppt "Page 1 SENIOR CITIZEN KELOMPOK 3 : 1.Herlin Pratiwi 2.Tur Banazer Sofia 3.Ahmad Rusli Rita – Rita 4.Ekky Widjaya 5.Aisyah Islamia Peruja 6.Silvia Hapsari."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google