Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PenulisRahaju Ernawati; Wahju Tjahjaningsih; Nanik Sianita; Yola Rahmahani;Suwarno Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber Dana DRK DPP Tahun 1990/1991 Bidang.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PenulisRahaju Ernawati; Wahju Tjahjaningsih; Nanik Sianita; Yola Rahmahani;Suwarno Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber Dana DRK DPP Tahun 1990/1991 Bidang."— Transcript presentasi:

1 PenulisRahaju Ernawati; Wahju Tjahjaningsih; Nanik Sianita; Yola Rahmahani;Suwarno Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber Dana DRK DPP Tahun 1990/1991 Bidang Ilmu PENGARUH PEMBERIAN VAKSIN KOMBINASI NEWCASTLE DISEASE DAN INFECTIOUS BRONCHITIS DENGAN VAKSIN TUNGGAL NEWCASTLE DISEASE TERHADAP TITER ANTIBODI PADA AYAM SERTA PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS PADA TELUR AYAM BERTUNAS ABSTRAK Penyakit ND (Newcastle Disease) dan IB (Infectious Bronchitis) merupakan penyakit pernafasan yang banyak menyerang ayam dan menimbulkan kerugian yang besar. Vaksinasi ND maupun IB merupakan cara yang terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit. Vaksinasi dengan menggunakan vaksin kombinasi ND dan IB merupakan cara yang praktis dalam menanggulangi penyakit tersebut. Namun efektifitas vaksin kombinasi dalam pembentukan antibodi masih diragukan mengingat adanya fenomena interferensi. Dari hal tersebut maka permasalahannya adalah (1) Apakah virus kombinasi ND dan IB menimbulkan interferensi terhadap pertumbuhan pada Telur Ayam Bertunas (TAB) dan pembentukan antibodi pada ayam? (2) Sejauh manakah adanya interferensi dalam pembentukan antibodi pada ayam bila diberikan vaksinasi dengan vaksin kombinasi ND dan IB dibandingkan dengan vaksin tunggal ND? Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan di atas dan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peternak ayam khususnya dalam menanggulangi penyakit dengan melakukan vaksinasi yang efektif. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembiakan virus pada TAB serta tahap vaksinasi pada ayam, untuk mengetahui titer antibodi yang dihasilkan. Pada tahap pembiakan virus digunakan masing-masing 10 butir TAB yang disuntik dengan virus 47 vaksin kombinasi ND dan IB sebanyak 10 EID serta dosis 10 EID 50 50 untuk virus vaksin tunggal ND. Tanda pertumbuhan virus ND menunjukkan hasil hemaglutinasi (HA) positip serta perubahan histopatologi, sedangkan pertumbuhan virus IB pada embrio TAB berupa hambatan pertumbuhan (kerdil) serta jari kaki keriting. Tahap vaksinasi digunakan tiga kelompok masing-masing 30 ekor ayam pedaging CP 707 umur 3 minggu yang divaksinasi dengan vaksin tunggal ND, vaksin kombinasi ND+IB Mass (vaksin komersial) secara tetes mata, serta kelompok kontrol yang tidak divaksinasi. Titer antibodi diperiksa dengan uji HI mikroteknik setiap minggu setelah vaksinasi sampai selama 4 minggu. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan titer HA serta perubahan histopatologis pada TAB yang disuntik dengan virus vaksin tunggal ND dan virus vaksin kombinasi ND+IB. Terdapat perbedaan pertumbuhan virus vaksin pada embrio TAB. Titer antibodi ND yang dihasilkan oleh vaksin tunggal lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin kombinasi. Atas dasar hasil penelitian tersebut disarankan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui titer antibodi IB yang dihasilkan oleh vaksin tunggal IB dan vaksin kombinasi ND+IB. Kata kunci : Newcastle Disease, Infectious Bronchitis, Titer Antibodi


Download ppt "PenulisRahaju Ernawati; Wahju Tjahjaningsih; Nanik Sianita; Yola Rahmahani;Suwarno Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber Dana DRK DPP Tahun 1990/1991 Bidang."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google