Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Media Management Session 4 Oleh: Ambang Priyonggo, M.A.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Media Management Session 4 Oleh: Ambang Priyonggo, M.A."— Transcript presentasi:

1 Media Management Session 4 Oleh: Ambang Priyonggo, M.A.

2  Tidak ada bisnis media yang mampu eksis tanpa content yang menarik audiens— sekelompok orang yang menjadi target dari produk mereka.  Praktisi media sadar bahwa mereka harus memproduksi, mendistribusi, dan menayangkan content yang menarik kepada audiens

3  Audiens merupakan sumber pendapatan dalam kaitan dengan distribusi dan iklan Mendatangkan income dari subscription Mendatangkan income dari penjualan space Iklan (sebagai target)

4 1. Bagaimana seharusnya kita menggambarkan audiens? Bagaimana kita mendefinisikan audiens? 2. Apakah materi yang kita buat, distribusikan, dan tayangkan untuk menarik audiens bakal mendatangkan pendapatan? 3. Benarkah audiens yang kita prediksi akan tertarik dengan content ternyata memang benar-benar tertarik? Kenapa/kenapa tidak tertarik?

5  Eksekutif media tidak menggambarkan audiens mereka seperti halnya audiens menggambarkan diri mereka sendiri.  Eksekutif media membutuhkan gambaran audiens yang bisa mereka ‘jual’ di hadapan pengiklan potensial sebagai target iklan yang bisa mereka jangkau lewat space (ruang) pada produk medianya.

6 CONTOH: Bagaimana seorang pembaca TIME, sebut saja Rayna, menggambarkan dirinya: -Pekerja keras yang berkutat dengan kuliahnya di FIKOM dan bekerja part-time 20 jam seminggu di restoran waralaba -Sayang ortu dan rutin mengunjunginya dua kali seminggu -Rajin ibadah -Sebagai pacar dari Rudy dan berusaha meluangkan waktu untuk jalan bersama. -Kawan yang ramah dan setia, selalu kontak dengan sahabatnya lewat HP dan email

7 Bagaimana Eksekuti f di majalah TIME, menggambarkan sosok Rayna setelah memberikan questioner: -Kelompok usia 18-34 -Wanita -Mahasiswi -Pemilik mobil kecil (city-car) -Belum menikah -Belum memiliki anak’ -Penyewa apartemen kecil -Berpenghasilan $30,000 per tahun -Pemilik dua kartu kredit -Gemar nonton bioskop -Bukan orang yang begitu suka nonton TV -Bepergian dengan pesawat setidaknya tiga kali setahun

8 Anda lihat, betapa TIME begitu berbeda menggambarkan sosok Rayna ketimbang gadis itu menggambarkan dirinya... TIME tidak tahu dan peduli seberapa loyal Rayna terhadap teman dan pacarnya; TIME juga tak mencari tahu minat Rayna di bidang komunikasi atau berapa kali dia ke gereja per bulannya. TIME hanya butuh informasi yang menggambarkan informasi karakteristik pembacanya hingga bisa “dijual” ke pengiklan yang membeli ruang di majalahnya.

9 Pabrikan mobil (pengiklan) tentu peduli dengan profil Rayna: usia, gender, penghasilan, dan mobil yang kini ia kendarai. Informasi ini dapat memprediksi kemungkinan dia bisa dibujuk (lewat iklan) untuk membeli mobil bermerk lain... Usia dan status mahasiswi Rayna membuatnya menarik bagi pabrikan mobil meski dia tidak berpenghasilan besar Pabrikan mobil yakin faktor-faktor ini mengindikasikan bahwa Rayna bakal berpenghasilan lebih nantinya...

10 Karena 50% dari revenue (pendapatan) TIME berasal dari iklan, maka profil kelompok pelanggan seperti Rayna yang menarik bagi pengiklan layak dipertahankan. Profil kelompok pembaca seperti Rayna ini juga membantu TIME untuk memutuskan content apa yang perlu ditampilkan agar mereka tetap membaca/berlangganan. Lebih jauh, data profil seperti itu akan dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memilih segmen populasi bagi majalah TIME.

11 Ada tiga cara yang digunakan media untuk menentukan audiens yang menjadi target mereka: 1. Demographic (Demografi) 2. Psychographic (Psikografi) 3. Lifestyle Category (Kategori Gaya Hidup)

12 Karakteristik-karakteristik di mana kelompok audiens dibagi berdasarkan kategori-kategori sosial tertentu. Eksekutif media fokus pada karakteristik2 ini yang mereka yakini relevan untuk memahami bagaimana dan kenapa orang-orang menggunakan medium mereka... Indikator demografi: usia, gender, pekerjaan, suku, ras, penghasilan dll.

13 Mengkatergorikan orang berdasarkan perilaku (attitude), tipe kepribadian (personality types), atau motivasi (motivation) Contoh tipe-tipe psikografi: The Affluent: pekerja keras, percaya diri, inovatif, proaktif dan berani ambil resiko. Senang mencari perhatian dan menyukai kehidupan dinamis. Terbuka pada hal-hal baru, memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain. The Achievers: kemampuan memimpin, kurang suka mencari perhatian. Mengkonsumsi barang-barang fungsional. Keputusan rasional, tidak mudah menerima gagasan baru. The Anxious: sikap sebagai follower, ambisius. Rasa percaya diri kuat, kurang memiliki keberanian. Mudah dipengaruhi.

14 The Loners : senang menyendiri, kurang berani tampil, individualistik. The Socialite: senang bergaul, bersosialisasi dengan orang lain, pengambil resiko yang berani namun kurang rasional. Senang ingin menguasai orang lain, senang menonjolkan diri. Reaktif terhadap perubahan-perubahan dan bersifat impulsif. The Pusher : tidak ingin diperhatikan namun ingin mendominasi tapi tanpa arah jelas. Tidak memiliki tujuan jelas namun suka mengontrol orang lain. Tidak mudah menerima hal-hal baru. The Attention Seeker : ingin menarik perhatian, senang membeli barang baru untuk menarik perhatian orang lain, impulsif dan tidak rasional. Mudah dibujuk secara emosional dan cenderung followers. Pleasure Seekers: ingin mencapai sesuatu tujuan tanpa bekerja terlalu keras. Individualis, kurang senang sosialisasi, tapi suka mengikuti tren. Tidak punya prinsip kuat meski tidak menghendaki perubahan-perubahan.

15 Aktivitas dari audiens potensial yang membuat mereka dinilai “berbeda” dari kebanyakan orang dalam satu populasi. Misalnya suatu majalah interior desain melakukan riset atas pembacanya dan menemukan gaya hidup seperti: suka pergi ke restoran mahal, memiliki mobil mewah, suka liburan ke luar negeri melebihi populasi pada umumnya.

16

17  Tantangan kunci bagi orang yang bekerja di industri media adalah mengetahui content apa saja untuk disajikan pada audiens dan bagaimana menyajikannya....  Melakukan ini membutuhkan proses seleksi, pemikiran dan mengandung risiko

18  Siapa sejatinya audiens Anda?  Apa yang mereka sukai?  Materi “content” apa yang tersedia atau setidaknya feasible untuk diproduksi?  Apa yang bakal menarik perhatian audiens Anda?  Siapa yang bisa memproduksinya?  Bagaimana Anda mulai menentukan ide kreatif yang diprediksi bakal sukses di mata audiens?

19  Media Fragmentation (Fragmentasi media)  Audience segmentation (Segmentasi audiens)  Distribution of products across media boundaries (Distribusi produk di semua media)  Globalisasi  Konglomerasi  Digital convergence

20 Meningkatnya jumlah media massa dan saluran (outlet) media massa Tidak hanya munculnya entitas baru media, namun juga menjamurnya jumlah outlet-outlet media. Akibatnya, terjadi erosi audiens (Audience Erosion)=penuruan jumlah audiens yang menggunakan media massa tertentu. Contoh: di Indonesia, TV Swasta lebih dari 10 stasiun, TV Satelit lebih dari satu (Indo vision, okeTV, Top TV), print media (ratusan), online media (detik, viva, okezone, inilah, kompas dll), Radio (ratusan)

21 Proses produksi dan distribusi media massa menarget kelompok audiens tertentu dengan “pesan” khusus kepada mereka. Contoh: Di AS, tidak ada satu media pun yang mampu menjangkau seluruh audiens media massa di negeri itu yang berjumlah 300 juta orang. Materi content media hanya menjangkau segmen, bagian-bagian dari masyarakat audiens.

22 Media massa—koran, buku, broadcast, radio, recording,dll—tidak bisa lagi dilihat sebagai masing- masing satu dunia yang berbeda. Ini juga sebagai upaya “mempromosikan” produk mereka agar lebih dikenal...

23 Pada industri TV dan Film, mereka sering melakukan “distribusi produk di semua media” sebagai wujud untuk memenuhi biaya produksi yang besar. Langkah-langkah yang mereka lakukan: 1. Vertical integration: kontrol organisasi atas suatu produk media mulai dari proses produksi, distribusi, hingga penayangan. Contoh: ABC-TV network (bagian dari Walt Disney Company) akan membiayai Walt Disney Productions untuk membuat film TV yang akan tayang di ABC-TV.

24 Langkah-langkah yang mereka lakukan: 2. Syndication (sindikasi): lisensi atau menyewakan (renting) suatu produk media kepada stasiun lokal atau jaringan kabel untuk berhak menyiarkannya dalam waktu tertentu (biasanya setidaknya 100 episodes). Bisa beri contoh? 3. Product placement (sponsor iklan): Proses di mana suatu perusahaan membayar sangat mahal suatu rumah/perusahaan produksi untuk menayangkan suatu produk barang pada film atau acara TV. Contoh: TopOne di The Master

25 4. Creative Right: memberikan izin kepada perusahaan tertentu untuk memproduksi atau menjual baju, apparel, makanan, mainan, atau barang yang lain yang menggunakan karakter atau scene dari suatu film atau acara TV untuk menarik konsumen. Contoh: pernak-pernik Harry Potter, Walt Disney dll.

26

27 Memasarkan produk media ke ranah pasar global/internasional. Contoh: Kebanyakan media di AS telah menjadi perusahaan dengan jangkauan global. Bahkan pasar dunia menjadi begitu dominannya sehingga membuat beberapa perusahaan asing memiliki kepemilikan saham pada holding perusahaan media di AS.

28

29 Konglomerat: sebuah perusahaan yang memiliki beberapa anak perusahaan pada industri yang berbeda-beda Konglomerat media: Sebuah perusahaan yang memiliki beberapa anak perusahaan media pada beragam industri media. Para pemimpin konglomerasi media memopulerkan “Horizontal Integration” (kepemilikan fasilitas produksi, distribusi, channel, dan/atau saluran dalam beragam media industri serta mengintegrasikan semua elemen itu sehingga masing-masing dapat saling mengambil profit dari lainnya). Bagaimana dengan Sinergi?

30

31 Konvergen: muncul bersamaan Konvergen digital: menggunakan teknologi komputer sebagai basis produksi untuk memungkinkan beragam media saling berbagi materi yang sama atau mirip. Pendigitalan produk media mendorong terjadinya cross-media distribution (distribusi antar-media) karena proses ini mengubah materi media sebagai “cross-platform data”.

32 UMN’s Ultimagz is planning to transform itself from “a college magazine” to “a Gading Serpong’s community magazine.” Try to define the segment of the newly planned magazine... What revenues sources can be gained by Ultimagz by doing such an expansion? What contents do you think the Ultimagz should put on their first expanded-edition? THANK YOU....


Download ppt "Media Management Session 4 Oleh: Ambang Priyonggo, M.A."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google