Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I."— Transcript presentasi:

1

2 A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I

3 Bab 11 Ekonomi Islam

4 3 D EFINISI E KONOMI I SLAM  Ekonomi Islam adalah ilmu sosial yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam (Mannan)  Ekonomi Islam adalah suatu upaya yang sistematik untuk memahami masalah ekonomi dan perilaku masyarakat, dalam perspektif Islam (Khurshid Ahmad)

5 4 D EFINISI E KONOMI I SLAM  Ekonomi Islam adalah tanggapan para pemikir muslim atas berbagai tantangan ekonomi. Dalam hal ini didasarkan pada Quran dan Sunnah disamping alasan dan pengalaman. (N.Siddiqi))  Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan penerapan hukum syariah yang melindungi ketidakadilan dalam kaitan dengan upaya pencapaian kesejahtaeraan manusia dan pelaksanaan ibadah kepada ALLAH. (Hasanuz Zaman)

6 5 Ekonomi Islam Zakat Anti Judi Anti Riba Diikat dengan filsafat “aliran” kehidupan

7 6 Zakat Lebih merupakan sebuah upaya pengendalian harta masyarakat agar mengalir (tidak menumpuk) menuju aktivitas investasi, daripada tujuan pengumpulan dana untuk distribusi Tujuan Pengendalian > Tujuan Sosial

8 Bab 12 KEBUDAYAAN ISLAM Konsep Kebudayaan Dalam Islam Kebudayaan adalah hasil olah akal, budi, cipta rasa, karsa, dan karya manusia. Kebudayaan merupakan manifestasi dari aktivitas manusia dalam menjawab tantangan atau eksistensi hidupnya. Kebudayaan merupakan ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan makhluk lain. Kebudayaan Islam merupakan hasil olah akal, budi, cipta rasa, karsa, dan karya manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid (dasar keimanan yang benar) Kebudayaan yang telah terseleksi oleh nilai-nilia kemanusiaan yang universal (bersifat halus, indah, dan benar)berkembang menjadi PERADABAN Ajaran Islam itu berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan budayanya agar menjadi beradab / berperadaban Islam.

9 Sejarah Intelektual Umat Islam Menurut Harun Nasution, sejarah intelektual umat Islam dapat dikelompokkan dalam 3 masa, yaitu: 1. Masa klasik (tahun 650-1250 M), bidang fiqh melahirkan: Imam Madzhab empat, bidang filsafat muncul: Al-Kindi, A-Razi, Al-Farabi, Ibnu Miskawaih, Ibnu Sina, Ibnu Bajah, Ibnu Rusyd, dll. 2. Masa pertengahan (tahun 1250-1800M). Sejarah pemikiran Islam mengalami kemunduran akibat terjebak dalam mempertentangkan akal dan wahyu, dunia dengan akhirat, iman dengan ilmu, dll. 3. Masa modern (tahun 1800-sekarang). Munculnya para pemikir yang ingin mengentas umat Islam dari ketertinggalan, antara lain: Muhammad Bin Abdul Wahab, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Muhammad Iqbal, Syeikh Waliyullah, Sayyid Akhmad Khan, dll.

10 Nilai-nilai Islam dalam budaya Indonesia Banyak digunakannya nama-nama Islam dan istilah- istilah Islam/Arab dalam kehidupan masyarakat. Terciptanya adat istiadat yang bernuansa Islam (pengucapan salam, basmalah, tahlilan, kenduren, peringatan hari-hari besar Islam, dll.) Lahirnya kesenian-kesenian yang bercorak Islam (Qasidah, rebana, gambus, hadrah, dll) Terciptanya bangunan-bangunan yang arsitekturnya bercorakkan Islam (masjid, rumah, istana/keraton, gapura, batu nisan, dll.) Berkembangnya busana muslim/muslimah.

11 Masjid sebagai pusat peradaban Islam Pada masa nabi masjid difungsikan sebagai pusat peradaban Islam, dalam arti dijadikan sebagai sarana atau tempat untuk melakukan berbagai aktivitas atau pembinaan yang dapat meningkatkan kualitas, harkat, martabat, kesejahteraan, dan posisi umat Islam dalam kehidupan. Artinya masjid benar-benar difungsikan secara luas, tidak semata-mata difungsikan sebagai tempat sholat berjamaah atau ibadah ritual lainnya saja. Hal itu setidaknya disebabkan: Masjid merupakan bangunan yang pertama kali dibangun oleh nabi, masjid menjadi tempat berkumpul yang paling efektif/sering, adanya perintah untuk memakmurkan masjid, serta adanya perintah untuk membangunnya.

12 Secara lebih detail, masjid pada masa nabi, antara lain difungsikan sebagai: Tempat menyucikan jiwa kaum muslimin dengan majelis ta’lim bimbingan kerohanian Tempat mengajarkan Al-Qur’an, dan Al-Hikmah Tempat bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan kaum muslimin Tempat membina sikap dasar kaum muslimin dalam berinteraksi dengan non muslim atau suku bangsa lain. Tempat meningkatkan kesejahteraan umat (penanganan Baitul Mal) Masjid menjadi simbol persatuan umat Islam

13 Sejarah juga mencatat, bahwa negeri- negeri islam menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Makkah menjadi pusat ibadah bagi kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah Haji, sedangkan Baghdad pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan, tempat cendekiawan muslim berkumpul dari segenap penjuru untuk menambah ilmu pengetahuan mereka, yang akan mereka sebarluaskan ke negeri mereka masing-masing.

14 Kebudayaan adalah bentuk ungkapan semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi - manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi ( agama ) dan moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan teologi. Jadi, peradaban adalah hasil budaya manusia yang melahirkan ilmu pengetahuan dan system tatanan social. Peradaban islam adalah peradaban yang diletakkan di atas dasar aqidah tauhid dan ilmu pengetahuan.

15 PERADABAN ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN Peradaban Islam adalah terjemahan dari bahasa arab al-Hadharah al-Islamiyah. Kata ini sering juga diterjemahkankedalam bahasa Indonesia dengan Kebudayaan Islam. Kebudayaan dalam bahasa arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia sebagaimana juga di Arab dan di Barat, masih banyak yang mensinonimkan dua kata kebudayaan ( Arab: al-Tsaqafah, Inggris: Culture ) dan Peradaban ( Arab: Hadharah, Inggris: Civilization ). Dalam perkembangan ilmu Antropologi sekarang, kedua istilah itu dibedakan.

16 Bab 13 SISTEM POLITIK ISLAM Pengertian Sistem Politik Islam  Yaitu Ilmu atau persoalan yang berkaitan dengan ketatanegaraan atau pemerintahan dalam pandangan Islam  Wewenang penguasa dalam mengatur kepentingan umum, sehingga terjamin kemaslahatan dan terhindar dari kemudharatan, dalam batas-batas yang ditentukan syara’ dan kaidah umum yang berlaku.  Dalam istilah Arab sering dikenal dengan sebutan Siyaasatusy Syar’iyyah

17 Setidaknya ada 3 pendapat Umat Islam dalam memandang kedudukan sistem politik dalam syariat Islam Islam adalah agama yang serba lengkap, sehingga juga memuat sistem ketatanegaraan, fiqih siyasah merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah dan Khulafa’ Rasyidin Islam tidak mengatur ketatanegaraan. Muhammmad adalah rasul yang tidak bertugas untuk mendirikan atau memimpin suatu negara. Dalam Islam tidak terdapat sistem ketatanegaraan, tetapi hanya terdapat seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan bernegara

18 Nilai-nilai Dasar Sistem Politik Dalam Islam  Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. 23:52)  Keharusan musyawarah dalam menyelesaikan maslah- masalah ijtihadiyah (Q.S. 42:38, 3:159)  Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil (Q.S. 4:58)  Keharusan menaati Allah, Rasul, dan Ulil Amri (Q.S. 4:59)  Keharusan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat (Q.S. 49:9)

19 Beberapa hal yang berkaitan dengan Siyasah Dusturiyah antara lain: Persoalan imamah ( hak, kewajibannya) Persoalan rakyat (status, hak, dan kewajibannya) Persoalan baiat (sumpah setia) Persolan waliyyul ‘ahdi (pemimpin/khalifah) Persoalan perwakilan rakyat (Ahlul Halli Wal ‘Aqdi) Wizarah (kementrian) dan pembagiannya Sedangkan dasar-dasar Siyasah Dauliyah antara lain: Mewujudkan kesatuan umat manusia Mewujudkan keadilan Menghargai persamaan Menghargai kehormatan manusia Mengembangkan toleransi

20 Kontribusi Umat Islam Dalam Sistem Perpolitikan di Indonesia Didirikannya partai-partai politik yang berasas Islam, juga partai-partai nasionalis yang berbasiskan umat Islam Sikap proaktifnya tokoh-tokoh politik Islam dan umat Islam terhadap terwujudnya keutuhan NKRI, termasuk menerima pancasila sebagai azas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Islam di Indonesia telah membentuk budaya bernegara, ideologi tentang jihad, dan kontrol sosial yang terarah dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan. Tingginya partisipasi masyarakat Islam dalam event-event politik kenegaraan (pemilu, pilkada, dll.)

21 Terima kasih Semoga bermanfaat


Download ppt "A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google