Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Masalah Pokok Pembangunan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Masalah Pokok Pembangunan"— Transcript presentasi:

1 Masalah Pokok Pembangunan
1

2 Pertumbuhan Ekonomi Faktor & karakteristik Perdebatan Distribusi Pendapatan Kemiskinan

3 Tiga Faktor Utama Pertumbuhan Ekonomi:
Akumulasi modal, yg meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yg ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia. Pertumbuhan penduduk yg akhirnya akan memperbanyak angkatan kerja. Kemajuan teknologi.

4 1. Akumulasi Modal (Capital Accumulation)
Akumulasi modal (capital accumulation) terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dgn tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku dlm rangka meningkatkan stok modal (capital stock) secara fisik memungkinkan akan terjadinya peningkatan output di masa-masa mendatang. Investasi produktif yg bersifat langsung tsb harus dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yg disebut investasi "infrastruktur" ekonomi dan sosial.

5 Contoh: pembangunan jalan-jalan raya, penyediaan listrik, persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi, pembangun an fasilitas komunikasi, peningkatan kualitas SDM, dsb, yg kesemuanya itu mutlak dibutuhkan dalam rangka menun jang dan mengintegrasikan segenap aktivitas ekonomi produktif. Contoh lain, investasi yg dilakukan oleh seorang petani sayuran berupa pembelian sebuah traktor baru pasti dapat meningkatkan produksi sayurannya. Tetapi tanpa fasilitas transportasi (jalan n/or kendaraan) yg memadai guna mengangkut tambahan produksi tersebut ke pasaran, maka investasi sang petani tersebut tidak akan banyak menambah produksi pangan nasional.

6 2. Pertumbuhan Penduduk n Angkatan Kerja
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yg memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yg lebih besar berarti akan menam bah jumlah tenaga produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yg lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Positif atau negatifnya pertambahan penduduk bagi upaya pembangunan ekonomi sepenuhnya tergantung pada ke mampuan sistem perekonomian yg bersangkutan utk me nyerap dan secara produktif memanfaatkan tambahan te naga kerja tsb. Kemampuan itu dipengaruhi oleh tingkat dan jenis aku mulasi modal dan tersedianya input atau faktor-faktor penunjang, spt kecakapan manajerial dan administrasi.

7 Kurva Kemungkinan Produksi (production-possibility curve, PPC)
Kurva yang menggambarkan peningkatan potensi total output dari suatu perekonomian pada tingkat penguasaan teknologi dan jumlah SDM dan modal fisik tertentu PPC memperlihatkan jumlah output maksimum yg berupa kombinasi dua jenis komoditi, misalnya: beras (padat karya) dan radio (padat modal atau teknologi), Asumsi: segenap sumber daya yg tersedia dlm perekonomian yg bersangkutan benar­-benar digunakan secara penuh dan efisien.

8 Dampak kenaikan SDM dan SD Fisik terhadap PPF
Adanya kenaikan kuantitas SDM dan fisik hingga dua kali lipat berkat adanya investasi, baik itu investasi yg meningkatkan kualitas sumber daya yg sudah ada maupun investasi yg dimak sud adalah tanah, modal, dan tenaga kerja. peningkatan kuantitas tsb akan menggeser PPC ke luar secara sejajar, dari P-P ke P'-P'. Hal itu menunjukkan bahwa perekonomian atau negara yg bersangkutan sekarang dapat memproduksi lebih banyak radio dan beras.

9 Dampak pertambahan modal dan lahan terhadap PPF
Asumsi: hanya salah satu faktor produksi (modal atau tanah saja) yang bisa berubah dalam suatu waktu, baik itu kualitas maupun kuantitas nya. Apabila terjadi penambahan modal PPC pasti akan lebih condong ke produksi radio Apabila terjadi penambahan lahan (atau peningkatan kualitas peng garapannya), maka kurva tersebut akan lebih condong pada padi

10 3. Kemajuan Teknologi kemajuan teknologi yg bersifat netral (neutral technological progress), kemajuan teknologi yg hemat tenaga kerja (labor saving technological progress), dan kemajuan teknologi yg hemat modal (capital-saving technological progress). Kemajuan teknologi yg meningkatkan pekerja (labor-augmenting technological progress) kemajuan teknologi yg meningkatkan modal (capital-augmenting technological progress)

11 Neutral Technological Progress
Terjadi apabila teknologi tsb memungkinkan kita mencapai tingkat produksi yg lebih tinggi dgn meng gunakan jumlah dan kombinasi faktor input yg sama. Contoh: pengelompokan tenaga kerja (semacam spesialisasi) yg dpt mendorong peningkatan out put dan kenaikan konsumsi masyarakat. Ditinjau dari sudut analisis kemungkinan produksi, perubahan teknologi yg netral, yg dpt melipat ganda kan output, secara konseptual, sama saja artinya teknologi yg mampu melipatgandakan semua input produktif.

12 Laborsaving Technological Progress
Penggunaan teknologi tsb memungkinkan kita memperoleh output yg lebih tinggi dari jumlah input tenaga kerja yg sama. Penggunaan komputer elektronik, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor dan mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenis mesin serta peralatan modern lainnya, Sebagian besar kemajuan teknologi pada abad kedua puluh adalah teknologi yg hemat tenaga kerja. Jumlah pekerja yg dibutuhkan dalam berbagai kegiatan produksi mulai dari pengemasan kacang sampai dgn pembuatan sepeda dan jembatan, semakin sedikit.

13 Capital-Saving Technological Progress
Di negara-negara Dunia Ketiga yg berlimpah tenaga kerja tetapi langka modal, kemajuan teknologi hemat modal merupakan sesuatu yg paling diperlukan. Kemajuan teknologi ini akan menghasilkan metode produksi padat karya yg lebih efisien (yakni, yg me merlukan biaya lebih rendah), misalnya mesin pe motong rumput berputar atau mesin pengayak dgn tenaga tangan, pompa penghembus dgn tenaga kaki dan penyemprot mekanis di atas punggung utk pertanian skala kecil. Pengembangan teknik produksi di neg-neg berkembang yg murah, efisien dan padat karya (hemat modal) atau teknologi tepat guna merupakan salah satu unsur ter penting dalam strategi pembangunan jangka panjang yg berorientasi pada perluasan penyediaan lapangan kerja.

14 Labor-Augmenting Technological Progress
Terjadi apabila penerapan teknologi tsb mampu meningkatkan mutu or keterampilan angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan menggunakan LCD, televisi, dan media komunikasi elektronik lainnya di dlm kelas, proses belajar bisa lebih lancar shg ting kat penyerapan bahan pelajaran juga menjadi lebih baik.

15 Capital-Augmenting Technological Progress
Jika penggunaan teknologi tsb memung kinkan kita memanfaatkan barang modal yg ada secara lebih produktif. Misalnya, penggantian bajak kayu dengan bajak baja dlm produksi pertanian.

16 Pertumbuhan Ekonomi Faktor & karakteristik Perdebatan

17 Pertumbuhan Ekonomi (economic growth) suatu negara menurut Prof
Pertumbuhan Ekonomi (economic growth) suatu negara menurut Prof. Simon Kuznets "pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dlm jangka panjang dari negara ybs utk menyedia kan berbagai barang ekonomi kpd penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penye suaian teknologi, institusional (kelembagaan), dan ideologis thd berbagai tuntutan keadaan yang ada".

18 Ciri proses pertumbuhan ekonomi Prof Kuznets
Tingkat pertumbuhan output per kapita dan pertum buhan penduduk yg tinggi. Tingkat kenaikan total produktivitas faktor yg tinggi. Tingkat transformasi struktural ekonomi yg tinggi. Tingkat transformasi sosial dan ideologi yg tinggi. Adanya kecenderungan negara-negara yg mulai atau yg sdh maju perekonomiannya utk berusaha merambah bagian-bagian dunia lainnya sbg daerah pemasaran dan sumber bahan baku yg baru. Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yg hanya mencapai sekitar sepertiga bagian penduduk dunia.

19 Delapan perbedaan yg mempengaruhi prospek pertum buhan ekonomi dan syarat-syarat terlaksananya pem bangunan ekonomi modern Perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas modal manusia. Pendapatan per kapita dan tingkat GNP di saat mulai mem bangun, bila dibandingkan dgn negara-negara lainnya. Perbedaan iklim. Perbedaan jumlah penduduk, distribusi, serta laju pertum buhannya. Peranan sejarah migrasi internasional. Perbedaan dlm memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional. Kemampuan melakukan penelitian dan pengembangan dlm bidang ilmiah dan teknologi dasar. Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik.

20 1. Kekayaan SDA dan SDM Neg-neg Dunia Ketiga dewasa ini kurang memiliki kekaya an alam apabila dibandingkan dgn negara-negara maju pd saat pertama kali memulai pembangunan ekonominya. Dahulu, ketika mereka mulai menggalang kekuatan ekonomi, kekayaan alam mereka masih utuh; sedangkan kekayaan neg-neg berkembang sudah dirampok atau bah kan habis diperas oleh kolonialisme. Di Amerika Latin dan Afrika, walaupun memiliki sumber daya alam agak banyak, tdk memiliki modal utk mengelola dan memanfaatkannya. Modal tsb tdk akan mudah diperoleh tanpa mengorbankan sejumlah besar otonomi dan kekuasaan nasional mereka kpd perusahaan-perusahaan multinasional yg secara teknis dan finansial memang lbh mampu mengelola sumber-sum ber daya itu secara efisien.

21 Kemampuan suatu neg utk mengelola sumber daya alam antara lain tergantung pd kecakapan manajerial dan kapabilitas teknis penduduknya, serta akses mereka ke pasar serta akses utk memperoleh informasi dgn biaya minimal. Dewasa ini, mayoritas penduduk neg-neg Dunia Ketiga kurang terdidik, kurang pengalaman, dan kurang cakap apabila dibandingkan dgn penduduk neg­neg yg skr maju pada awal pertumbuhan ekonominya. Akses mereka ke pasar dan sumber informasi pun relatif sangat terbatas. Menurut ekonom Paul Romer, dewasa ini neg-neg berkembang "miskin karena penduduknya tdk memi liki akses ke gagasan-gagasan yg dahulu dimanfaat kan oleh neg-neg yg sekarang maju utk menciptakan nilai ekonomis".

22 Bagi Romer, kesenjangan teknologi antara neg-neg miskin dan neg-neg kaya dapat dipilah menjadi dua, yakni kesen jangan objek (object gap) yg bersifat fisik (pabrik, jalan raya, dan mesin modern), dan kesenjangan gagasan (idea gap) yg antara lain berwujud ketimpangan informasi, serta ketimpangan pengetahuan ttg pemasaran, distribusi, upaya kontrol inventori, pemrosesan transaksi, dan pem bangkitan motivasi pekerja. Kesenjangan gagasan ini oleh Thomas Homer-Dixon di sebut kesenjangan daya kreasi (ingenuity gap), yakni, ketimpangan dlm menciptakan gagasan-gagasan inovatif utk mengatasi berbagai persoalan sosial dan teknis yg ber sifat praktis, yg menjadi sumber perbedaan pengalaman pertumbuhan antara neg-neg maju dan neg-neg berkem bang. Kesenjangan sumber daya manusia seperti itu tdk ditemui oleh neg-neg yg skr tergolong maju pd awal industrialisasi nya.

23 2. Tingkat Relatif GNP dan Pendptan Per Kapita
Lebih dari 70% penduduk neg-neg Dunia Ketiga hrs ber usaha keras guna mempertahankan hidupnya dgn pendptan yg sangat minimum. Pada saat memulai era pertumbuhan modern, neg-neg yg skr makmur, dlm berbagai aspek ekonomi sdh jauh lebih maju daripada bagian­-bagian dunia lainnya. Mereka dpt mengambil manfaat dari posisi keuangannya yg kuat utk memacu kesejahteraannya sendiri sehingga kian memperlebar kesenjangan pendptan antara mereka dgn penduduk neg-neg berkembang. Di saat mereka mengawali proses pertumbuhan ekonomi modernnya, mereka sdh mempunyai modal dan posisi yg cukup kokoh. Sebaliknya, neg-neg berkembang dewasa ini memulai pro ses pertumbuhan dgn tingkat pendapatan per kapita yg paling rendah menurut skala internasional.

24 3. Perbedaan Iklim Masih memerlukan analisis lebih mendalam utk memastikan benar atau tdknya perbedaan iklim ini termasuk ke dlm faktor utama yg mempengaruhi keberhasilan atau kegagal an usaha-usaha pembangunan. Hampir seluruh neg-neg Dunia Ketiga terletak di daerah yg beriklim tropis atau subtropis. Sejarah membuktikan bahwa hampir setiap neg yg berhasil mengembangkan ekonominya secara modern terletak di daerah yg beriklim dingin. Salah satu faktor iklim yg secara langsung mempengaruhi produksi pd umumnya adalah suhu udara yg panas dan lembab di kebanyakan neg miskin. Suhu yg panas dan lembab itu tdk hanya menyebabkan perasaan yg kurang enak pd para pekerja, tetapi juga menggerogoti atau menekan kesehatan, mengurangi ke inginan bekerja keras shg pd akhirnya menurunkan tingkat produktivitas dan efisiensi.

25 4. Jumlah Penduduk, Penyebaran, dan Pertumbuhannya
Pada saat ini jumlah penduduk neg-neg Dunia Ketiga, ke padatan dan perkembangannya sangat berbeda dgn yg ada di neg-neg maju, baik skr maupun di masa lampau ketika mereka mengawasi proses pembangunannya. Pertumbuhan penduduk yg sangat cepat jelas merupakan kendala. Revolusi industri dan tingkat pertumbuhan ekonomi jangka panjang yg tinggi mustahil akan dapat dicapai oleh neg-neg yg skr maju apabila mereka juga mengalami laju per tumbuhan penduduk yg sedemikian cepat dan nyaris tdk terkendali spt yg terjadi dewasa ini di neg-neg miskin.

26 5. Peranan Sejarah Migrasi Internasional
Jaman dahulu negara-negara yg sekarang maju merasa bebas berimigrasi ke mana saja belahan bumi ini Sekarang mereka sangat membatasi datangnya para imigran ke negara mereka Terbuka bagi mereka yg berpendidikan tinggi, sehingga menimbulkan brain drain

27 6. Rangsangan Pertumbuhan dari Maraknya Perdagangan Internasional
Dasar pertukaran atau nilai tukar perdagangan (terms of trade) negara-negara berkembang selama ini terus menunjukkan penurunan. Apabila neg-neg berkembang mampu memproduk si brg-brg tertentu dgn biaya yg lebih rendah dari pd neg-neg maju (misalnya saja, tekstil, pakaian, sepatu, dan bbrp produk manufaktur ringan) maka neg-neg maju segera mencoba menghambat ma suknya brg-brg tsbt ke negara nya dgn berbagai macam alasan dan cara, yakni mulai dari pengena an tarif impor atau bea masuk yg kelewat tinggi, pengenaan aneka rupa hambatan perdagangan non tarif (non tariff barriers) spt kuota impor, sampai dgn penerapan persyaratan kesehatan dan ijin-ijin khusus.

28 7. Kemampuan Melakukan Penelitian serta Pengembangan IPTEK Dasar
Dalam bidang penelitian serta pengembangan IPTEK, neg-neg Dunia Ketiga sampai sejauh ini msh berada dlm posisi yg sama sekali tdk menguntung kan Hanya neg-neg makmur yg memiliki surplus kekaya an sajalah yg sanggup melakukannya, mengingat begitu besarnya biaya yg dibutuhkan. Negara-negara kaya sangat tertarik utk mengem bangkan produk-produk yg serba canggih, pasar yg seluas-luasnya, metode produksi dgn teknologi ting gi yg menggunakan banyak input modal dan manaje men serta pengetahuan yg tinggi, dlm usahanya utk menghemat tenaga kerja dan bahan-bahan baku yg langka. Sebaliknya, neg­neg miskin lebih berkepentingan dgn produk-produk relatif sederhana, menghemat modal, padat karya dan bisa diproduksi utk pasar yg terbatas.

29 8.Stabilitas serta Fleksibilitas Lembaga-Lembaga Politik dan Sosial
Sebelum revolusi industri neg-neg maju merupakan negara yg benar-benar merdeka, shg mereka sepenuhnya mampu menyusun kebijakan nasional mereka sendiri berdasarkan konsensus umum menuju ke arah "modernisasi". Kebanyakan neg-neg Dunia Ketiga dewasa ini merupakan negara atau bangsa yg baru saja memperoleh kebebasan berpolitik, mereka blm merupakan bangsa yg kokoh, utuh atau terkonsolidasi, dan tentu saja blm memiliki kemam puan yg memadai untuk menyusun strategi pembangunan nasionalnya sendiri. Konsep modernisasi pada hakekatnya merupakan konsep "impor" yg msh asing bagi masyarakat neg-neg Dunia Ketiga

30 Produktivitas yang rendah Pertumbuhan penduduk yang berlebihan
Kemiskinan Produktivitas yang rendah Pertumbuhan penduduk yang berlebihan Pengangguran Ketergantungan ekspor pada produk primer Rapuhnya negara-negara berkembang di pentas internasional

31 Arigatou gozaimasu


Download ppt "Masalah Pokok Pembangunan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google