Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

IDEOLOGI POLITIK DLM MENGATASI MASALAH SOSIAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "IDEOLOGI POLITIK DLM MENGATASI MASALAH SOSIAL"— Transcript presentasi:

1 IDEOLOGI POLITIK DLM MENGATASI MASALAH SOSIAL
a. Radikal - Masos tidak dapat dihindari, akan selalu hadir dalam setiap strata sosial, jenis kelamin, ras, yang terdapat ketimpangan dan ketidakadilan. - Solusinya : restrukturisasi sistem sosial, ekonomi, politik ; berjuang agar akses terhadap sumber; dan merubah lingkungan - Memandang penyandang masalah sosial sebagai korban dan obyek eksploitasi oleh penguasa. Karena itu lawan pemegang kekuasaan dan akses kepada sumber sosial.

2 b. Liberal - Negara merefleksikan harapan individu yang derepre- sentasikan melalui kelompok - Individu dan kelompok dilihat sebagai warga masyarakat yang baik, partisipatif, dan anggota yang potensial rentan. - Karena itu, penguasa/pemerintah membagi-bagi penda- patan, bertindak ketika pasar tidak efektif memenuhi kebutuhan konsumen dengan menyediakan kebutuhan barang-barang apabila mekanisme pasar tidak mampu memenuhinya.

3 bukan sistem - Pemerintah tidak perlu terlibat dan membatasi peran
c. Konservatif - Permasalahan dilihat sebagai kegagalan individu, bukan sistem Pemerintah tidak perlu terlibat dan membatasi peran dengan menekankan solusinya pada perubahan individu dan kelompok - Individu dan kelompok dilihat sebagai klien, pasien yang tidak mampu menyesuaikan diri dan melakukan penyimpangan Pendekatan pelayanan membantu orang-orang melakukan penyesuaian kepada lingkungan sosialnya.

4 PERSPEKTIF FILOSOFOS MASALAH SOSIAL (PERSPEKTIF SOSIOLOGIS)
Patologi Sosial (Penyakit Masyarakat) - Masos dipandang seperti penyakit dan organ tubuh - Penyakit dimulai ketika organ tubuh gagal melawan bakteri - Penyakit dapat menyebar dan merusak organ tubuh. - Penyakit itu adalah penyimpangan/pelanggaran moral - Pemulihannya : sosialisasi nilai yang patut, sikap yang patut, tingkah laku yang dapat diterima - Penyandang masalah dipandang seperti pasien yang harus dirawat secara manusiawi

5 Disorganisasi Sosial (Kekacauan Sosial)
- Ketidakcocokan antara budaya lama dengan tuntutan perubahan dari lingkungan - Nilai lama yang sudah dipegang ingin dirubah, maka terjadi alianasi (kebingungan nilai) dan disorganisasi (kekacauan) - Terjadi pada masyarakat yang pluralisme budaya

6 arena konflik - Terjadi polarisasi lingkungan dimana kelompok yang
3. Konflik Nilai - Masos terjadi karena nilai suatu kelompok berbenturan dengan nilai kelompok lain Terjadi keretakan yang mengakibatkan terbentuknya arena konflik Terjadi polarisasi lingkungan dimana kelompok yang unggul lebih berkuasa dan menguasai sehingga kelompok yang lemah merasa ditekan dan menjadi korban Konflik lebih mengarah kepada revolusi dibanding resolusi - Resolusi masalah melalui kontes dan aksi sosial Keahlian yang dibutuhkan negosiasi, bargaining, dan mediasi Keterampilan yang dibutuhkan resolusi, konflik dan manajemen konflik

7 4. Perilaku Menyimpang - Adanya anggota masyarakat yang sudah tidak terikat oleh nilai-nilai masyarakat - Mereka menjadi kelompok marginal yang menarik diri dengan melakukan tindakan asosial/antisosial Mereka tidak dapat mengidentifikasikan diri dengan masyarakat luas Saling berbagi dengan sesamanya untuk membentuk subkultur sendiri Solusinya : rehabilitasi

8 5. Labeling (pemberian label/cap) - Pemberian label yang tidak menyenangkan (negatif) - Perluasan/kelanjutan dari perspektif konflik nilai dan perilaku menyimpang (terjadi keretakan dan menjadi kelompok marginal) 6. Perpektif Kritis - Dari pandangan Radikal (lihat Ideologi Politik Radikal) - Sistem kesejahteraan sosial sebagai abdi dari sistem ekonomi kapital

9 APLIKASI PERSPEKTIF FILOSOFI (MASALAH SOSIAL PUTUS SEKOLAH)
1. Patologi Sosial - Sekolah dianggap institusi yang “sakit” - Siswa putus sekolah/putus sekolah potensial mendapatkan kon- seling melalui program tritmen kelas khusus - Mereka diasramakan dengan dengan pengasuhan, agar tidak terkontaminasi oleh geng atau pengangguran Disorganisasi Sosial - Sekolah menjadi target perubahan - Guru, kurikulum, siswa dan lingkungan sekolah menjadi arena studi sebagai basis “master plan” untuk pendidikan - Master plan  program pencegahan putus sekolah

10 3. Konflik Nilai - Putus sekolah dianggap sebagai konsekuensi alamiah dari administrasi sekolah bagi yang merusak dan menyimpang dari tujuan - Pengurangan perilaku putus sekolah terfokus pada guru agar sensitif, adil, dan memperhatikan kebutuhan siswa secara proporsional 4. Penyimpangan Perilaku - Perilaku putus sekolah sebagai penyimpangan terhadap norma - Sama dengan patologi sosial, siswa diberi konseling. - Perlu dorongan teman sebaya dan masyarakat agar siswa menetap di sekolah - Orang tua agar mengawasi kehadiran anak-anaknya dan memotivasi agar tetap berada di sekolah.

11 - Perilaku putus sekolah untuk menghindari dari keadaan yang
5. Labeling - Putus sekolah adalah konsekuensi atas siswa yang “beda” karena ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan men- dapatkan label negatif seperti telmi, pembuat onar, pengacau, dll - Perilaku putus sekolah untuk menghindari dari keadaan yang tidak menyenangkan - Program perbaikan adalah membuat kelas eksperimen dimana label positif menjadi dasar perbaikan diri 6. Perpektif Kritis - Sekolah dipandang sebagai abdi dari sistem kapitalis - Sekolah menyiapkan tenaga kerja, sebagian kecil di salurkan ke lembaga kursus (collage), yang lain diarahkan ke perdagangan dengan perhatian yang rendah terhadap aspirasi siswa. - Dalam kondisi seperti ini banyak siswa yang mangkal karena tertekan - Solusinya, membongkar dan mengembalikan pelayanan sekolah dibawah pengawasan sebagian besar warga masyarakat

12 ASESMEN MASALAH SOSIAL
Mendefinisikan (menentukan batasan) masalah  Apa masalah sosialnya ? 2. Mencari penyebabnya 3. Menghubungkan masalah dengan nilai-nilai (values) 4. Menentukan pihak yang terlibat Menentukan tujuan perubahan Menentukan dan mencari sumber

13 ASESMEN MASALAH SOSIAL
Mendefinisikan (menetapkan batasan) masalah  Apa Masos? Mencari fakta yang menunjukkan masalah, meliputi : - Jumlah penyandang masalah - Korban lain sebagai dampak masalah - Yang tidak terkena dampak masalah, tapi terancam Contoh : Perkembangan endemik (wabah) AIDS - Awalnya dari warga masyarakat yang tidak mengindah- kan nilai (homoseks, pengguna obat terlarang) - Ketika dampaknya dirasakan dan menjadi ancaman karena mematikan, belum ditemukan obatnya, penyebaran terus meningkat, maka menjadi perhatian orang banyak menjadi masalah sosial.

14 2. Mencari penyebabnya Masalah sosial biasanya disebabkan oleh berbagai faktor Kegagalan dalam memecahkan masalah sosial karena tidak me- ngetahui penyebabnya dan campur tangan orang yang tidak me- mahami masalah. Contoh : Masalah obat-obat terlarang Awalnya digunakan untuk kepentingan medis sebagai penawar rasa sakit pada saat pasien dioperasi Disalahgunakan untuk keperluan non-medis (agar fly, syakao, dll) - Terus berkembang karena lemahnya hukum

15 3. Menghubungkan masalah dengan nilai-nilai (values) - Masalah sosial terjadi karena adanya penyimpangan terhadap nilai - Nilai-nilai di masyarakat harus dipertimbangkan karena mendukung dalam pemecahan masalah Contoh : Masalah perlindungan anak dari tindakan kekerasan dalam keluarga/rumah tangga Terdapat nilai bahwa anak adalah tanggung jawab ortu Lembaga-lembaga keagamaan berkewajiban melindungi anak-anak yang terlantar karena tindakan kekerasan de ngan memberikan santunan/pelayanan

16 4. Menentukan pihak yang terlibat
- Penanganan masalah sosial terdapat lingkup kerja pekerjaan sosial dan lingkup kerja profesi lain - Dalam penanganan masalah sosial yang melibatkan profesi lain, perlu koordinasi dan pembentukan tim kerja Contoh : Masalah perlindungan anak dari tindakan kekerasan dalam keluarga melibatkan profesi pekerjaan sosial, polisi, hukum, psikolog atau psikiater 5. Menentukan tujuan - Menentukan tujuan perubahan yang akan dilakukan meliputi : tujuan yang ingin dicapai dan parameter/indikatornya 6. Menentukan dan mencari sumber - Mencari sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah - Menyusun rencana

17 Langkah-langkah menyusun rencana
Merumuskan nama program (spesifik, terukur, mudah dicapai, realistis, ada limit waktu) Merumuskan tujuan program (bisa dicapai, sesuai sumber yang dimiliki) Menentukan sasaran program Merumuskan rincian kegiatan Membentuk tim kerja/pelaksana program Menyusun anggaran Menyusun kalender kegiatan program Menyusun rancangan Moneva


Download ppt "IDEOLOGI POLITIK DLM MENGATASI MASALAH SOSIAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google