Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGKLASIFIKASIAN PELAKU KEJAHATAN. Dua pengertian Sistem pengelompokan Sistem pengelompokan Upaya mengelompokkan kasus-kasus Upaya mengelompokkan kasus-kasus.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGKLASIFIKASIAN PELAKU KEJAHATAN. Dua pengertian Sistem pengelompokan Sistem pengelompokan Upaya mengelompokkan kasus-kasus Upaya mengelompokkan kasus-kasus."— Transcript presentasi:

1 PENGKLASIFIKASIAN PELAKU KEJAHATAN

2 Dua pengertian Sistem pengelompokan Sistem pengelompokan Upaya mengelompokkan kasus-kasus Upaya mengelompokkan kasus-kasus Yakni assessment klinis dan diagnosis Yakni assessment klinis dan diagnosis

3 Beberapa isyu: 1.Bisa menjadi alat pelabel dan stigmatisasi 2.Menghilangkan keunikan individual

4 Dasar pengklasifikasian Menurut prinsip umum; variasi fungsi & bentuk Menurut prinsip umum; variasi fungsi & bentuk Menurut tipologi atau prototipe yang khas Menurut tipologi atau prototipe yang khas Menurut dimensi; melihat ekstrimitas tetapi tidak class-exhaustive Menurut dimensi; melihat ekstrimitas tetapi tidak class-exhaustive

5 Asal pengklasifikasian Impresi subyektif tentang ‘tipe ideal’ Impresi subyektif tentang ‘tipe ideal’ Kacamata teoritik tertentu Kacamata teoritik tertentu Kombinasi antar variabel yang disengaja Kombinasi antar variabel yang disengaja Hasil dari perhitungan statistik Hasil dari perhitungan statistik

6 Tiga kegunaan Pertimbangan manajerial dalam rangka pemenjaraan Pertimbangan manajerial dalam rangka pemenjaraan Pertimbangan dalam rangka memfasilitasi jenis perlakuan yang sesuai Pertimbangan dalam rangka memfasilitasi jenis perlakuan yang sesuai Pemahaman teoritik Pemahaman teoritik

7 Contoh pengklasifikasian sederhana Frekuensi: residivis vs. pelaku pemula Frekuensi: residivis vs. pelaku pemula Seriusitas: victimless vs. victimful Seriusitas: victimless vs. victimful Motivasi: acquisitive vs. aggressive Motivasi: acquisitive vs. aggressive Target: harta benda vs. person Target: harta benda vs. person Hukum: ada referensi hukum vs. tidak ada Hukum: ada referensi hukum vs. tidak ada referensi hukum

8 Contoh pengklasifikasian lebih advance Sutherland & Cressey (1970) Sutherland & Cressey (1970) Clinard & Quinney (1973) Clinard & Quinney (1973) Gibbons (1965) Gibbons (1965) Warren (1971), p. 64 Warren (1971), p. 64 Hunt & Schroder (1961), p. 66 Hunt & Schroder (1961), p. 66 Megargee (1977) Megargee (1977) Braithwaite (1995) Braithwaite (1995) Cleckley (1976); Hare (1980) Cleckley (1976); Hare (1980) Dll. Dll.

9 Pengklasifikasian empiris Faktor analisis atas item-item perilaku antar individu guna menemukan clusters individual Faktor analisis atas item-item perilaku antar individu guna menemukan clusters individual Terbatas validitasnya pada kalangan yang menjadi partisipan Terbatas validitasnya pada kalangan yang menjadi partisipan Lihat Warren (1971); Quay (1977, 1987), p. 68-69; Megargee, p. 69-71 Lihat Warren (1971); Quay (1977, 1987), p. 68-69; Megargee, p. 69-71 Semua bersifat saling melengkapi dengan kemungkinan adanya overlap Semua bersifat saling melengkapi dengan kemungkinan adanya overlap

10 Klasifikasi Psikiatris Dasar: beberapa kategori psikiatrik terimplikasi sebagai perilaku yang dianggap anti sosial Dasar: beberapa kategori psikiatrik terimplikasi sebagai perilaku yang dianggap anti sosial Peran DSM III as pivotal Peran DSM III as pivotal Kategori psikiatrik dapat compatible dengan model lain Kategori psikiatrik dapat compatible dengan model lain Relevan dijadikan dasar intervensi Relevan dijadikan dasar intervensi

11 Pengklasifikasian kepribadian psikopatik Akan ada sesi khusus. Tunggu saja. Jangan kemana-mana. Akan ada sesi khusus. Tunggu saja. Jangan kemana-mana.


Download ppt "PENGKLASIFIKASIAN PELAKU KEJAHATAN. Dua pengertian Sistem pengelompokan Sistem pengelompokan Upaya mengelompokkan kasus-kasus Upaya mengelompokkan kasus-kasus."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google