Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dari “budaya” & “perdamaian” menuju “budaya perdamaian” rethinking tolerance & celebrating diversity.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dari “budaya” & “perdamaian” menuju “budaya perdamaian” rethinking tolerance & celebrating diversity."— Transcript presentasi:

1 dari “budaya” & “perdamaian” menuju “budaya perdamaian” rethinking tolerance & celebrating diversity

2 “vive la difference” makanan pedas film pacar IP penampilan fisik transportasi utama RUU APP Soeharto/Orba jenis kelamin orientasi seksual etnisitas agama

3 debrief permainan “vive la differance” Bagaimana rasanya dibedakan? Apakah Anda (a) sering berpindah tempat/kelompok, ataukah (b) cenderung terpaku pada 1 tempat/kelompok? Apakah Anda dapat menemukan kelompok dengan mudah/cepat? Kategori apa yang “menyakitkan”?

4 kuis: kesan apa yang seketika muncul ketika mendengar kata … 1.Batak 2.Bule 3.Fotomodel 4.Ganja 5.Homoseksual 6.Inul Daratista 7.Jawa 8.Komunis 9.Majalah Playboy 10.Manula/lansia 11.Mertua 12.Negara Indonesia 13.NU/Nahdlatul Ulama 14.Pegawai Negeri 15.Pengemis 16.Tentara 17.Tionghoa 18.Yahudi

5 debrief kuis Jawaban Anda menggambarkan citra positif, citra negatif, atau citra netral atas entitas yang bersangkutan? Mengapa demikian? Pada usia berapa Anda pertama kali tahu bahwa ada kelompok yang berbeda dari kelompok Anda? Siapa/apa yang mengenalkannya pada Anda? Apa komentar kelompok Anda terhadap kelompok lain tersebut? Apa komentar kelompok Anda terhadap diri sendiri? Setujukah Anda terhadap komentar tersebut? Pernahkah Anda menunjukkan ketidaksetujuan Anda, atau bahkan marah atas cara kelompok Anda memperlakukan kelompok lain?

6 debrief kuis Daftarlah kelompok-kelompok yang secara alamiah Anda sukai dan secara alamiah tidak Anda sukai! Pilihlah dari yang tertera bawah ini, sikap/perilaku yang menggambarkan manifestasi ketidaksukaan Anda terhadap kelompok lain! Generalisasi Bias Stereotip Prasangka/prejudice Diskriminasi Kambing hitam Rasisme Kekerasan Fisik

7 kuis 1.Saya a)suka kopi saja b)suka teh saja c)lebih suka kopi daripada teh d)lebih suka teh daripada kopi e)suka kopi dan teh f)tidak suka kopi & teh g)lain-lain: ………..

8 kuis 2.Saya a)orang X (etnisitas Anda) b)orang Y (kewarganegaraan Anda) c)lebih X daripada Y d)lebih Y daripada X e)orang X dan Y f)bukan orang X & Y g)lain-lain: ………..

9 kuis 3.Saya a)perempuan saja b)laki-laki saja c)lebih perempuan daripada laki-laki d)lebih laki-laki daripada perempuan e)laki-laki dan perempuan f)bukan laki-laki, bukan perempuan g)lain-lain: ………..

10 kuis 4.Saya a)hanya percaya pada kebenaran/ajaran A b)hanya percaya pada kebenaran/ajaran di luar A c)lebih percaya kebenaran/ajaran A daripada agama lain d)lebih percaya kebenaran/ajaran agama lain daripada A e)percaya kebenaran/ajaran A dan agama lain sama besarnya f)tidak percara kebenaran/ajaran A maupun agama lain g)lain-lain: ………..

11 debrief kuis Apakah jawaban Anda mayoritas a & b? Apakah jawaban Anda mayoritas c & d? Apakah jawaban Anda mayoritas e / mayoritas f / mayoritas g? Mengapa demikian?

12 identity salient clear cut / cross cut single / multiple majority / minority dominant / subordinate / invisible

13 menyikapi perbedaan kita berbeda, maka kita bermusuhan kita berbeda, maka kita tidak punya urusan satu sama lain kita berbeda, maka kita dapat bekerjasama -> toleransi kita berbeda, maka kita dapat saling memperkaya -> pluralisme/ multi- kulturalisme

14 pluralisme tingkatan respons terhadap perbedaan: benci – segregasi – toleransi – pluralisme not just observing, but engaging in plurality not just acknowledging the differences, but the righteousness of each entity needs the cultivation of public space & mutual understanding

15 still a long and tough way towards pluralism Orang Eropa cenderung polyglot dan monoreligious - Orang Jepang cenderung monoglots dan polyreligious Hampir semua SMP/SMA menyuruh siswa membelah katak/ikan - Kebanyakan siswa SMP/SMA belum pernah masuk (dan berdoa di) tempat ibadah agama lain

16 Di banyak negara Eropa, hanya hari besar Katholik/Protestan yang dinyatakan sebagai hari libur - Di Indonesia, hari besar Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Tionghoa (?) dinyatakan sebagai hari libur Sebelum konflik kekerasan tahun 1999, Hari Raya Natal dan Idul Fitri dirayakan bersama oleh Kristen dan Muslim di Ambon – Sejak tahun 1990an, kebanyakan orang Indonesia tidak menghadiri perayaan hari besar agama lain, dan bahkan tidak mengucapkan selamat kepada pemeluknya

17 Dalam pidatonya, beberapa orang menggunakan aneka salam keagamaan/etnis sekaligus – Banyak orang percaya bahwa salam keagamaan/etnis hanya boleh disampaikan pada yang seiman/seetnis Pernikahan antaragama dibolehkan di banyak negara (termasuk Irak, Yordania, dan Albania – ketiganya mayoritas Muslim) – Di beberapa negara lain, pernikahan antaragama dilarang

18 Setelah sekian lama dianggap sebagai “aliran kepercayaan” atau “praktik budaya” semata, Konghuchu (dll?) kini diakui sebagai agama oleh pemerintah RI – “Tahta Eden” Lia Aminuddin dan beberapa kelompok Ahmadiyah dinyatakan terlarang, menerima tentangan, dan atau dikucilkan Ada sekitar 5000 penganut Quakers yang tinggal di Indonesia – Ada sinagog Yahudi di Surabaya

19 cerita dari negeri seberang Dua siswi sekolah dasar berteman sangat akrab. Ke mana-mana mereka selalu berdua dan berbagi mainan. Seorang dari mereka berkulit hitam, dan seorang lainnya berkulit putih. Seorang siswa bertanya pada mereka, “Kalian kakak beradik ya? Rukun banget sih!”

20 formula a + b + c = Damalgamation A + b + c = Aassimilation A + b + c = A + Ab + Acacculturation A + b + c = A + b + cseg. pluralism A + B + C = (A + AB + B + BC + C + AC + ABC) intgr. pluralism/ multiculturalism

21 multikulturalisme kultur: ras, etnisitas, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, usia, kesehatan, cacat/tidak, tingkat & jenis pendidikan, gaya hidup, dll tidak ada yang boleh mendominasi

22 latihan: berkaca dari tulisan yang telah Anda buat, jawablah pertanyaan2 berikut! Mengapa sebuah teks/ritual/ide dapat menjustifikasi kekerasan atau mendorong perdamaian? Apakah budaya perdamaian/culture of peace itu? Sebutkan ciri/karakteristiknya! Adakah budaya perdamaian itu? Apa/bagaimana bentuknya? Bagaimana membuat/melestarikannya?


Download ppt "Dari “budaya” & “perdamaian” menuju “budaya perdamaian” rethinking tolerance & celebrating diversity."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google