Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASEAN 2015

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASEAN 2015"— Transcript presentasi:

1 PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASEAN 2015
KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA ASEAN DIREKTORAT KERJA SAMA FUNGSIONAL ASEAN PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASEAN 2015 DAN KERJA SAMA BIDANG INFORMASI ONE VISION, ONE IDENTITY, ONE COMMUNITY Jakarta, 13 Desember 2010 1

2 Anggota ASEAN INDONESIA BRUNEI DARUSSALAM CAMBODIA CAMBODIA LAO PDR
MALAYSIA MYANMAR PHILIPINNES SINGAPORE THAILAND VIET NAM

3 ASEAN COMMUNITY 2015 BAGAN TRANSFORMASI ASEAN Bali Concord II 2003
Vientianne Action Programme 2004 ASEAN Political-Security Community (APSC) ASEAN Economic Community (AEC) ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) The Signing of the ASEAN Charter & Singapore Declaration on the ASEAN Charter 2007 Entry into force of ASEAN Charter 15 December 2008 ASEAN Secretariat Jakarta Cha-am Hua Hin Declaration on the Road Map for the ASEAN Community 2009 3

4 TUJUAN Memberikan kontribusi dalam mewujudkan komunitas ASEAN yang berorientasi kepada rakyat dan memiliki tanggung jawab secara sosial untuk mencapai solidaritas dan persatuan di antara bangsa-bangsa dan rakyat ASEAN dengan menumbuhkan kesamaan identitas dan membangun masyarakat yang saling peduli dan berbagi yang dapat meningkatkan taraf hidup, mata pencaharian, serta kesejahteraan rakyat di kawasan. 4

5 Rules Based and People Oriented PIAGAM ASEAN KOMUNITAS ASEAN 2015
SAAT INI KOMUNITAS ASEAN 2015 KOMUNITAS POLITIK KEAMANAN ASEAN KOMUNITAS EKONOMI ASEAN KOMUNITAS SOSIAL BUDAYA ASEAN 5

6 KOMUNITAS POLITIK KEAMANAN ASEAN
ASEAN POLITICAL SECURITY COMMUNITY (APSC)

7 Tujuan: Untuk mempercepat kerjasama Politik dan Keamanan ASEAN dalam rangka memelihara perdamaian di kawasan, termasuk untuk memasyarakatkan nilai-nilai bersama seperti HAM dan demokratisasi Dibentuk untuk menjadi sebuah komunitas yang terbuka, berdasarkan pendekatan keamanan yang komprehensif, tidak bertujuan untuk membentuk pakta militer atau kebijakan luar negeri bersama Sebagai bentuk interaksi yang lebih luas dari hubungan politik dan keamanan

8 CETAK BIRU KOMUNITAS POLITIK KEAMANAN ASEAN
Memuat 3 Karakteristik, 11 Elemen & 137 Tindakan (Action Lines) : Rules-based Community of Shared Values and Norms (2 elemen, 58 tindakan) Cohesive, Peaceful, Stable and Resilient Region with Shared Responsibility for Comprehensive Security (6 elemen, 71 tindakan) A Dynamic and Outward Looking Region in an Increasingly Integrated and Interdependent World (3 elemen, 8 tindakan) Diimplementasikan oleh 6 ASEAN Sectoral Bodies di multi sektor kerjasama pembangunan.

9 BENTUK KERJA SAMA DALAM CETAK BIRU KOMUNITAS POLKAM ASEAN
a. Kerjasama Bidang Politik Memajukan pemerintahan yang baik; Memajukan prinsip-prinsip demokrasi; Memajukan kedamaian dan stabilitas kawasan; Menjamin implementasi Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ), dan Rencana Aksinya; Memajukan kerja sama maritim ASEAN; Resolusi konflik dan penyelesaian sengketa secara damai; Memperkuat sentralitas ASEAN; Memajukan hubungan dengan pihak eksternal.

10 b. Kerjasama Bidang Keamanan
Pencegahan konflik/upaya-upaya membangun kepercayaan (Confidence Building Measures/CBM); Penguatan proses ARF; Isu keamanan non-tradisional (bajak laut, perompakan terhadap kapal, pembajakan dan penyelundupan, dll). Penguatan kerjasama ASEAN dalam penanganan bencana dan tanggap darurat; Pemajuan transparansi dan pemahaman mengenai kebijakan pertahanan dan persepsi keamanan.

11 c. Kerjasama Bidang Hukum
Pencegahan dan pemberantasan korupsi; Pemajuan dan Perlindungan HAM; Pengembangan pengaturan hukum untuk memerangi narkotika; Kerjasama penanganan kejahatan lintas batas; Ratifikasi atas ASEAN Convention on Counter Terrorism; Kerjasama dalam isu ekstradisi; Ratifikasi Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters.

12 KOMUNITAS EKONOMI ASEAN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)

13 Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA) Tujuan pembentukan “Menciptakan kawasan yang stabil, sejahtera, dan sangat kompetitif, di mana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi yang setara, dan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi dengan membentuk pasar tunggal dan basis produksi pada 2015”

14 Strategic Schedule

15 PASAR TUNGGAL DAN BASIS PRODUKSI
Aliran Bebas Barang: Menghapuskan tariffs (100% IL pada tahun 2010); Menghapuskan non-tariff barriers (phase ; phase ; final phase 2010) Memperbaiki aturan mengenai asal barang/ rules of origin (AFTA Council’s guideline: “adopt rules that are liberal if not more liberal than the rules in ASEAN FTAs”) Fasilitasi Perdagangan : Integrasi sistem kepabeanan Modernisasi sistem kepabeanan (customs procedures, ASEAN customs transit system, modernize classifications, HRD, e-customs, mutual assistance) ASEAN Single Window 2008 (ASEAN 6) and 2012 (ASEAN 4) 15 15

16 PASAR TUNGGAL DAN BASIS PRODUKSI
(LANJUTAN) Aliran Bebas Jasa: Tahun Sektor 2010 4 sektor prioritas (transportasi udara, pariwisata, e-ASEAN, kesehatan) 2013 Jasa logistik 2015 Jasa-jasa lainnya Implementasi keseluruhan MRA untuk jasa profesional pada tahun (MRAs yang sudah selesai meliputi: architectural, nursing, accountancy services, surveying qualifications, engineering, medical practitioners, dental practitioners, tourism professionals. 16

17 Jumlah minimal yang dibuka 2008-2009 10 subsektor baru 2010-2011
Tahun Jumlah minimal yang dibuka 10 subsektor baru 15 subsektor baru 20 subsektor baru 2014 2015 7 subsektor baru Tahun Foreign Equity Participation 4 sektor prioritas Logistik Jasa lainnya 2008 min. 51% min.49% min. 70% min.51% min.70% 17

18 PASAR TUNGGAL DAN BASIS PRODUKSI
(LANJUTAN) Aliran Bebas Investasi: Penyelesaian ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA), yang tidak hanya menyangkut aspek liberalisasi investasi tetapi juga aspek investment protection, facilitation and cooperation; dan promotion and awareness, National treatment for ASEAN 2010 dan untuk lainnya pada tahun 2015 Liberalisasi (08-09): phase I penghapusan pembatasan investasi (2008) Fasilitasi (08-09): best practices for investment measures, publikasi, kesempatan investasi untuk infrastruktur di CLMV, FDI database, peningkatan jejaring antar ASEAN Investment Promotion Agencies, konsultasi dengan pelaku bisnis, database on industrial clusters Promosi dan perlindungan : misi investasi bersama, CLMV investment opportunities, seminars mengenai perlindungan dan penyelesaian sengketa di bidang investasi 18 18

19 PASAR TUNGGAL DAN BASIS PRODUKSI
(LANJUTAN) Aliran Bebas Tenaga Kerja MRAs di bidang jasa profesional utama (termasuk PIS) pada tahun 2008 Pengembangan persyaratan kompetensi pada PIS pada tahun 2009 dan seluruh sektor jasa pada tahun 2015 Melaksanakan kajian dan identifikasi proyek-proyek sektor spesifik

20 PASAR TUNGGAL DAN BASIS PRODUKSI
(LANJUTAN) Aliran Modal yang lebih bebas: Dibahas dalam forum Menteri Keuangan ASEAN dan bertujuan untuk: kerjasama dalam pengembangan standar pasar modal MRA untuk market professionals struktur perpajakan untuk mendorong para investor yang berinvestasi di ASEAN pertukaran dan pengkaitan pasar surat hutang liberalisasi arus modal jika dimungkinkan 20

21 Karakteristik dan elemen utama KEA
1. Pasar Tunggal dan Basis Produksi Aliran Bebas Barang: Menghapuskan tarif dan non-tariff barriers; Memperbaiki aturan mengenai asal barang/ rules of origin; Fasilitasi Perdagangan seperti integrasi sistem kepabeanan, modernisasi sistem kepabeanan, dan ASEAN Single Window. Aliran Bebas Sektor Jasa: Sektor-sektor sasaran antara lain air transport, e-ASEAN, health care, tourism, jasa logistik, dan jasa-jasa lainnya. Aliran Bebas Investasi: Penyelesaian ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA), liberalisasi, fasilitasi, serta promosi dan perlindungan. Aliran Modal yang Lebih Bebas: Dibahas dalam forum Menteri Keuangan ASEAN dan membahas kerja sama pengembangan standar pasar modal, MRA untuk market professionals, struktur perpajakan untuk mendorong para investor yang berinvestasi di kawasan ASEAN, pertukaran dan pengkaitan pasar surat hutang, serta liberalisasi arus modal jika dimungkinkan.

22 1.5. Aliran Bebas Lalu Lintas Tenaga Kerja Terampil:
MRAs di bidang jasa profesional utama, pengembangan persyaratan dan kompetensi, serta pelaksanaan kajian dan identifikasi proyek-proyek sektor spesifik. Sektor Integrasi Prioritas: Agro-based, products, automotives, e-ASEAN, electronics, fisheries, health care, textiles and apparel, wood-based products, rubber-based products, tourism, air travel, and logistic. Pangan, Pertanian, dan Kehutanan: Penguatan daya saing dalam jangka panjang untuk produk-produk makanan, pertanian, dan kehutanan; Mendorong kerja sama dengan sektor swasta dan organisasi regional dan internasional.

23 2. Menuju Kawasan yang Berdaya Saing Tinggi 2.1. Kebijakan Persaingan:
Mengupayakan adanya competition policy di seluruh negara anggota ASEAN pada tahun 2015, membangun jaringan diantara otoritas ASEAN terkait dengan competition policy, capacity building untuk pengembangan competition policy, dan menyusun guideline on competition policy yang didasarkan pada pengalaman negara anggota dan international best practices. Perlindungan Konsumen: Memperkuat consumer protection di ASEAN melalui pembentukan ASEAN Coordinating Committee on Consumer Protection (ACCCP), membangun jaringan antara otoritas yang terkait dengan kegiatan consumer protection, dan menyelenggarakan pelatihan di bidang consumer protection. Hak Atas Kekayaan Intelektual: Melaksanakan secara penuh ASEAN IPR Action Plan dan Work Program on ASEAN Cooperation on Copy Rights, meningkatkan konsultasi dan pertukaran informasi mengenai IPRs, dan memajukan kerja sama ASEAN on Traditional Knowledge, Genetic Resources and Traditional Expression. 23 23

24 2.4. Pembangunan Infrastruktur:
Peningkatan kerja sama di bidang transportasi, energi, perdagangan dan investasi di bidang pertambangan, dan dalam hal bantuan keuangan untuk pembangunan infrastruktur. Perpajakan dan E-commerce: Menyelesaikan bilateral agreement on avoidance of double taxation diantara negara ASEAN dan mengembangkan kebijakan dan legal infrastructure untuk e-commerce diantara negara ASEAN, yang memungkinkan berlangsungnya perdagangan barang melalui internet.

25 3. Menuju Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi Setara
Pengembangan UKM: Pengembangan kurikulum bersama mengenai kewirausahaan ASEAN, pembentukan SME service center, internship/pertukaran kunjungan, dan SME development fund. Inisiatif Integrasi ASEAN: Kajian sosio-ekonomi untuk monitor dampak integrasi ekonomi bagi CLMV serta peningkatan capacity building untuk CLMV melalui ASEAN Development Fund, bantuan Mitra Wicara, dan World Bank. 25 25

26 4. Integrasi ke dalam Ekonomi Global
Mempertahankan prinsip ”ASEAN Centrality” dalam meningkatkan kerja samanya dengan negara di luar ASEAN, termasuk dalam perundingan Free Trade Agreement (FTA) dan Comprehensive Economic Partnership Agreements; Meningkatkan partisipasi ASEAN dalam global supply networks. 26 26

27 Integrasi dengan Ekonomi Global
(lanjutan) ASEAN saat ini memiliki perjanjian FTA dengan Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Studi Track II Phase II untuk East Asia Free Trade Area (EAFTA) dan Comprehensive Economic Partnership on East Asia (CEPEA) telah diselesaikan dan akan ditingkatkan menjadi Track I.

28 Integrasi dengan Ekonomi Global
(lanjutan) Meningkatkan partisipasi ASEAN dalam global supply networks. Mempertahankan prinsip “ASEAN Centrality” dalam meningkatkan kerjasamanya dengan negara di luar ASEAN, termasuk dalam perundingan Free Trade Agreement (FTA) dan Comprehensive Economic Partnership Agreements. 28 28

29 KEPENTINGAN INDONESIA
Meningkatkan akses pasar; Meningkatkan transparansi publik dan mempercepat proses penyesuaian peraturan & standar domestik sesuai standar regional & internasional; Meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi dan pariwisata; Mengurangi biaya transaksi; Meningkatkan fasilitasi perdagangan seperti ASEAN Single Window dan ASEAN Trade Facilitation Repository Meningkatkan daya saing UKM Indonesia.

30 TANTANGAN BAGI INDONESIA
Meningkatnya persaingan di tingkat regional. Untuk itu, diperlukan Pembinaan sektoral  pendekatan lintas sektoral  meningkatkan daya saing ekonomi secara holistik; Kebutuhan untuk menciptakan equal level playing field di kawasan  competition policy, perlindungan konsumen, perlindungan investasi dan HAKI; Mendorong seluruh sectoral bodies yang terkait dengan kerjasama ekonomi untuk mengimplementasikan seluruh action lines yang telah disepakati bersama sebagai bagian dari Program Kerja Pembangunan Nasional dan pencapaian ASEAN Community 2015; Membangkitkan ASEAN awareness dan sense of community guna menciptakan rasa kekitaan (“We Feeling”) di seluruh segmen masyarakat.

31 KOMUNITAS SOSIAL BUDAYA ASEAN/ ASEAN SOCIO-CULTURAL COMMUNITY (ASCC)

32 CETAK BIRU KOMUNITAS SOSIAL BUDAYA ASEAN
(ASEAN SOCIO-CULTURAL COMMUNITY BLUE PRINT) ISI: Memuat 6 Karakteristik, 32 Elemen & 348 Tindakan (Action Lines): A. Pembanguna Manusia /Human Development (7 elemen, 60 tindakan) B. Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial/ Social Welfare and Protection (7 elemen, 94 tindakan) C. Keadilan Sosial dan Hak-hak/Social Justice and Rights (3 elemen, 28 tindakan) D. Penjaminan Kelestarian Lingkungan/Ensuring Environmental Sustainability (11 elemen, 98 tindakan) E. Pembangunan Identitas ASEAN/Building ASEAN Identity (4 elemen, 50 tindakan) F. Pengurangan Kesenjangan Pembangunan/Narrowing the Development Gap (8 tindakan) PELAKSANA: 16 ASEAN Sectoral Bodies di 14 sektor kerjasama pembangunan 32

33 (Human Development) A. Pembangunan Manusia Tujuan:
ASEAN akan meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian rakyat di ASEAN dengan menyediakan akses yang merata untuk pembangunan manusia melalui promosi dan investasi di bidang pendidikan dan proses belajar sepanjang hayat, pelatihan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas, mendorong inovasi dan kewirausahaan, mempromosikan penggunaan bahasa Inggris, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terapan dalam kegiatan pembangunan ekonomi sosial. Terdiri dari 7 sub-elemen : A1. Peningkatan dan Prioritas Pendidikan A2. Investasi Pengembangan Sumber Daya Manusia A3. Peningkatan Pekerjaan Layak A4. Peningkatan Teknologi Informasi dan Komunikasi A.5. Pemfasilitasan Akses terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terapan A6. Penguatan Ketrampilan Wirausaha untuk Perempuan, Pemuda, Lansia, dan Penyandang Cacat A7. Pembangunan Kemampuan Pegawai Negeri Sipil 33

34 B. Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial
(Social Welfare and Protection) Tujuan: ASEAN memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan dan penghidupan rakyat ASEAN melalui upaya menanggulangi kemiskinan, menjamin kesejahteraan dan perlindungan sosial, membangun lingkungan yang aman, terjamin, dan bebas narkoba, meningkatkan ketahanan terhadap ancaman bencana, dan menangani permasalahan pembangunan kesehatan. Terdiri dari 7 sub-elemen: B1. Penanggulangan Kemiskinan B2. Jaring Pengaman Sosial dan Perlindungan atas Dampak Negatif Integrasi dan Globalisasi B3. Peningkatan Keamanan dan Ketahanan Pangan B4. Akses Pelayanan Kesehatan dan PromosiPerilaku Hidup Sehat B5. Peningkatan Kemampuan Mengendalikan Penyakit Menular B6. Penjaminan ASEAN yang Bebas Narkoba B7. Pembangunan Bangsa yang Tahan Bencana dan Masyarakat yang Lebih Aman 34

35 C. Keadilan Sosial dan Hak-hak (Social Justice and Rights)
Tujuan: ASEAN berkomitmen untuk mempromosikan keadilan sosial dan mengarusutamakan hak rakyat ke dalam kebijakan dan seluruh aspek kehidupan, termasuk hak dan kesejahteraan bagi kelompok yang kurang beruntung, rentan, dan terpinggirkan seperti perempuan, anak, lansia, penyandang cacat, dan pekerja migran. Terdiri dari 3 sub-elemen: C1. Pemajuan dan Perlindungan Hak-Hak dan Kesejahteraan , Anak, Lansia, dan Penyandang Cacat C2. Perlindungan dan Promosi Hak-hak Pekerja Migran C3. Peningkatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) 35

36 D. Penjaminan Kelestarian Lingkungan Ensuring Environmental Sustainability
Tujuan: ASEAN wajib berupaya menuju tercapainya pembangunan yang berkelanjutan dan mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau dengan melindungi sumber daya alam untuk pembangunan sosial dan ekonomi, termasuk pengelolaan yang berkelanjutan. ASEAN secara aktif akan berperan serta dalam upaya global untuk mengatasi tantangan lingkungan global, termasuk perubahan iklim. Terdiri dari 11 sub-elemen: D1. Penanganan isu-isu lingkungan global D2. Penanggulangan dan pencegahan pencemaran lingkungan lintas batas D3. Peningkatan Pembangunan berkelanjutan melalui Pendidikan Lingkungan dan Partisipasi Publik D4. Peningkatan Teknologi Ramah Lingkungan D5. Peningkatan Standar Kualitas Hidup di Kota-kota/Daerah Perkotaan ASEAN D6. Penyelarasan Kebijakan Lingkungan dan Pangkalan Data D7. Promosi Pemanfaatan Lingkungan Pesisisr dan laut saecara Berkelanjutan D8. Promosi Pemanfaatan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Keanekaragaman Hayati secara Berkelanjutan D9. Pemajuan Kelestarian Sumber Daya Air Tawar D10. Respons terhadap Perubahan Iklim dan Penanganan Dampaknya D11. Pemajuan Pengelolaan Hutan yang Berkelanjutan 36

37 E. Pembangunan Identitas ASEAN Building the ASEAN Identity
Tujuan : Identitas ASEAN adalah dasar dari kepentingan kawasan Asia Tenggara yang merupakan kepribadian, norma, nilai, dan keyakinan serta aspirasi bersama sebagai satu komunitas ASEAN. ASEAN akan mengarusutamakan dan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi dan nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keberagaman pada semua tingkatan masyarakat. Terdiri dari 4 sub-elemen: E1. Peningkatan Kesadaran ASEAN dan Rasa Satu Komunitas E2. Pelestarian dan Promosi Warisan Budaya ASEAN E3. Promosi Industri dan Kreativitas Budaya E4. Keikutsertaan Masyarakat 37

38 F. Pengurangan Kesenjangan Pembangunan (Narrowing the Development Gap)
Tujuan: Memperkuat kerja sama untuk mengurangi kesenjangan pembangunan, khususnya pada dimensi pembangunan sosial antara ASEAN-6 dan negara CLMV, serta masih terdapatnya kantong daerah tertinggal dan terisolasi di wilayah ASEAN. 38

39 ISU-ISU YANG SEDANG DIBAHAS
ASEAN Commision on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC) Penanggulangan Bencana/Disaster Management ASEAN Coordinating Center for Humanitarian Assistance on Disaster management (AHA CENTRE) Pekerja Migran Kepedulian ASEAN 39

40 MANFAAT CETAK BIRU KOMUNITAS SOSIAL BUDAYA UNTUK INDONESIA
Memperkuat kapasitas nasional dalam penanganan bencana Memperkuat kolaborasi dalam penyelesaian berbagai permasalahan lingkungan, termasuk penanganan polusi asap lintas batas dan pencemaran limbah Memperkuat posisi tawar Indonesia dalam negosiasi isu-isu perubahan iklim di tingkat global Memperkuat kapasitas nasional dalam pengembangan ilmu dan teknologi, antara lain melalui penyelenggaraan kegiatan penelitian bersama Mencapai harmonisasi kualitas pendidikan untuk memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Memberikan pemahaman dan perlindungan terhadap nilai-nilai budaya tradisional Mengatasi masalah pandemic disease Memperkuat posisi tawar Indonesia dalam melindungi nilai-nilai dan kepentingan budaya Indonesia 40

41 KEPENTINGAN INDONESIA
Untuk membangun solidaritas dan kerja sama dalam penanggulangan pencemaran asap lintas batas Untuk menggalang kerja sama dan dukungan dalam rangka penanganan bencana, khususnya pada fase tanggap darurat Untuk melindungi dan memajukan hak-hak wanita, anak, dan pekerja migran Indonesia di ASEAN Untuk mewujudkan Indonesia yang bebas narkoba melalui visi ASEAN Drugs Free 2015 Untuk menjamin kerja sama yang lebih baik dan melindungi kepentingan Indonesia di bidang penerangan, kebudayaan, dan pendidikan 41

42 KERJASAMA BIDANG INFORMASI ASEAN
42

43 KERJASAMA BIDANG INFORMASI DALAM ASCC BLUEPRINT
- Bidang informasi termasuk dalam komunitas Sosial budaya dalam elemen Pembangunan Identitas ASEAN (E) - Sub-Core Elements Sosial Budaya Cetak Biru yang terkait Bidang Informasi: Peningkatan Kesadaran ASEAN dan Rasa Satu Komunitas (E1) Pelestarian dan Promosi Warisan Budaya ASEAN (E2) Keikutsertaan masyarakat (E4)

44 KERJA SAMA TEKNIS BIDANG INFORMASI
DI ASEAN Elemen Peningkatan Kesadaran ASEAN dan Rasa Satu Komunitas Tindakan a.l.: - Mengkaji dan mengembangkan Rencana Komunikasi Kawasan dan Nasional di setiap negara ASEAN dalam mendukung upaya pembangunan identitas dan kesadaran ASEAN - Meningkatkan peran SOMRI dan COCI dalam memajukan identitas dan kesadaran ASEAN - Memproduksi materi cetak, penyiaran dan multimedia mengenai ASEAN secara terkoordinasi

45 Melibatkan media utama dalam mempromosikan semua program dan proyek ASEAN
Meningkatkan pertukaran media dan jaringan komunikasi di antara petugas komunikasi Negara Anggota ASEAN dan antara ASEAN dan negara mitra wicara Mempromosikan peliputan kegiatan olahraga ASEAN, seperti SEA Games dan PARA games pada media nasional dan swasta Meningkatkan penggunaan dan kemampuan memanfaatkan teknologi media baru, seperti penyiaran digital untuk memajukan kesadaran mengenai ASEAN dan memfasilitasi kolaborasi industri media ASEAN untuk menunjukkan budaya, pembangunan dan kekhasan Negara Anggota ASEAN Memperkuat kemampuan nasional dalam pelestarian dan promosi warisan budaya yang berwujud audio-visual

46 Mendorong partisipasi aktif para penyunting media ASEAN melalui pertemuan rutin
Menyebarluaskan budaya ASEAN, tradisi dan nilai sosial, khususnya di kalangan generasi muda melalui media Mempromosikan pertukaran program televisi untuk meningkatkan pemahaman linyas budaya antar – Negara ASEAN Menggerakkan media massa dan lembaga budaya lain untuk menyebarluaskan dan memanfaatkan bersama informasi tentang budaya, perkembangan, prestasi, manfaat, dan tujuan ASEAN kepada rakyat

47 KERJA SAMA TEKNIS BIDANG INFORMASI
DI ASEAN Elemen Pelestarian dan Promosi Warisan Budaya ASEAN Tindakan: Mendorong partisipasi masyarakat dalam pelestarian warisan budaya melalui media massa Meningkatkan kerja sama regional tentang pemerolehan, pemeliharaan dan pemanfaatan arsip Membangun pusat sumber daya atau portal yang efektif untuk Arsip Sekretariat ASEAN

48 Membina bakat dan meningkatkan interaksi di antara para sarjana ASEAN, seniman dan praktisi media yang terkait bidang warisan budaya ASEAN sejaligus memperkuat identitas kawasan dan menumbuhkan kesadaran rakyat ASEAN

49 KERJA SAMA TEKNIS BIDANG INFORMASI
DI ASEAN Elemen Keikutsertaan Masyarakat Tindakan: Memanfaatkan bersama jaringan informasi publik dan pangkalan data ASEAN untuk memperbesar aliran informasi yang berguna di kawasan

50 MEKANISME KERJA SAMA ASEAN
DI BIDANG INFORMASI Pertemuan Para Menteri ASEAN Yang Bertanggung Jawab di Bidang Informasi (AMRI) Pertemuan Para Pejabat Senior Yang Bertanggung Jawab di Bidang Informasi (SOMRI) ASEAN Committee on Culture and Information (COCI), dengan dua sub-committee: - Sub-Committee on Information (SCI) - Sub-Committee on Culture (SCC) 50

51 PROYEK-PROYEK DI BIDANG INFORMASI
Pertemuan Sub-Committee on Information ke 45 di Singapura, 10 November 2010 menyepakati beberapa proyek kegiatan kerja sama di bidang informasi antara lain: ASEAN Television News XVII ASEAN in Action XVII 3-Year Work Plan for ASEAN Digital Broadcasting Cooperation Initiative (Year 3) 5th ASEAN Quiz ASEAN Campus Journalists/Leaders Exchange Programme (ACJEP), Phase IV

52 Dalam pertemuan SCI disampaikan pula proyek-proyek kerja sama informasi, antara lain:
ASEAN Computer Game “ASEAN Chronicles: Legends of Golden Talisman” ASEAN-COCI Website dan Storage of Data of the ASEAN Infonet Portal ASEAN Workshop on Enhancing Broadcasters’ Preparadness in Transmitting Vital Information to the Public in Disaster Situations via Digital Television

53 Kerja Sama Informasi Dengan Negara-Negara Mitra Wicara
ASEAN-Jepang Jepang menyumbang dana sebesar ¥5 milyar yang menjadi dana abadi ASEAN Culture Fund (ACF) yang digunakan sebagai sumber pembiayaan utama kegiatan-kegiatan COCI. ASEAN-China ASEAN-China Work Plan on Enhancing ASEAN-China Cooperation Through Information and Media ASEAN-China Press Officials’ Forum AMRI+China Consultation Meeting

54 ASEAN-India ASEAN-India Media Exchange Programme ASEAN-Republik Korea Exchange Visit of ASEAN and Korean Media People ASEAN-ROK Independent Cinema Project ASEAN Plus Three Draft Work Plan on Enhancing ASEAN Plus Three Cooperation Through Information and Media ASEAN-Pakistan ASEAN-Pakistan Photo Exhibition ASEAN-GCC ASEAN-GCC Preparatory Meeting to discuss future cooperation in the area of information

55 KEKETUAAN INDONESIA UNTUK ASEAN TAHUN 2011

56 Logo dan Tema Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011:

57 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Untuk tahun 2011, Indonesia tidak saja ingin mengetuai melainkan juga memimpin ASEAN. Untuk itu, fokus Indonesia selama Keketuaan 2011 adalah: Indonesia akan memastikan adanya continuity dalam proses pembentukan Komunitas ASEAN selama tahun Indonesia akan mendorong ASEAN untuk meningkatkan citra, profil, peran dan kontribusinya terhadap berbagai tantangan global yang ada. Untuk itu, perlu ditampilkan suatu Komunitas ASEAN yang kohesif.

58 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Dalam evolusi ASEAN, Keketuaan Indonesia selalu membawa selangkah lebih maju. Tahun 1967, Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN. Tahun 1976, Indonesia membawa ASEAN menuju fase terciptanya kepercayaan antar negara anggota ASEAN melalui TAC dan ZOPFAN. Tahun 2003, Indonesia mentransformasi ASEAN dari asosiasi menjadi komunitas dengan mengedepankan isu HAM, demokrasi dan good governance. Indonesia meningkatkan sinergi di tingkat nasional sehingga kepentingan nasional dalam kerangka Keketuaan ASEAN di tahun 2011 dapat diamankan, diarahkan dan dilaksanakan secara bermanfaat, terutama bagi segenap elemen masyarakat di Indonesia.

59 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Melalui Tema Keketuaan 2011: “ASEAN Community in a Global Community of Nations” Indonesia berkeinginan untuk: Meningkatkan Peran ASEAN di Komunitas Global Bangsa -Bangsa Secara internal, ASEAN harus mengimplementasikan Piagam ASEAN, dan mempercepat pencapaian Komunitas ASEAN di tahun 2015. Secara eksternal, ASEAN perlu melibatkan mitra dialognya dalam isu, program dan aktivitas yang lebih luas di berbagai bidang. Kondisi ini akan menempatkan kawasan Asia Tenggara sebagai “the most dynamic region in the world”.

60 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Meningkatkan Peran ASEAN sebagai Part of the Solution terhadap Tantangan Bersama Tingkat Regional : Meningkatkan Peran Aktif ASEAN dalam menghadapi Arsitektur Regional yang Dinamis Memainkan Peran Aktif dalam Penyelesaian Sengketa/Konflik di Kawasan Laut China Selatan Timur Tengah Semenanjung Korea Memainkan Peran untuk Penyelesaian Perbedaan Internal di ASEAN Permasalahan Perbatasan antar negara anggota ASEAN

61 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Multilateral Level: Memainkan dan meningkatkan Peran Aktif ASEAN di PBB Meningkatkan kerjasama ASEAN-PBB dalam kerangka kemitraan komprehensif. Memaksimalkan pemanfaatan status ASEAN sebagai Observer di PBB. Meningkatkan peran dan kontribusi ASEAN dalam mencari solusi atas isu global di forum PBB serta berpartisipasi dalam program dan aktivitas PBB, misalnya Operasi Penjaga Perdamaian. Meningkatkan kerjasama di bidang mitigasi bencana dengan mengangkat Nargis model sebagai program percontohan. Memainkan dan Meningkatkan Peran Aktif ASEAN untuk Menjawab Address Global Issues Melalui the Group of 20 Summit (G20)

62 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Meningkatkan Manfaat ASEAN di Tingkat Nasional Keketuaan Indonesia di ASEAN di tahun 2011 diarahkan pada upaya untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat ASEAN, khususnya bagi masyarakat Indonesia, termasuk segenap pemangku kepentingan domestik/nasional. Upaya ini antara lain melalui peningkatan Konektivitas ASEAN khususnya pada tingkatan people-to-people’s contacts.

63 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Meningkatkan Peran ASEAN di Komunitas Global Bangsa -Bangsa Road Map Implementasi Cetak Biru Komunitas ASEAN untuk mencapai Komunitas ASEAN di tahun 2015. 2015 dan selanjutnya ASEAN harus mampu memainkan perannya sebagai part of the solution atas berbagai tantangan regional and global.

64 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Regional Architecture dan tetap menjamin Sentralitas ASEAN Keberhasilan ASEAN dalam mengkonsolidasikan Komunitas ASEAN tidak hanya cukup melalui penguatan kerjasama secara internal, karena it is only a job half done. Oleh karena itu, ASEAN perlu memperluas hubungan eksternalnya dengan mitra wicara dan negara lainnya di luar mitra wicara ASEAN. Dalam kerangka memperluas hubungan eksternalnya tersebut, Indonesia akan menjamin bahwa ASEAN tetap menjaga sentralitasnya dalam arsitektur regional Asia Pasifik.

65 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Regional Architecture dan tetap menjamin Sentralitas ASEAN Terkait regional architecture, Indonesia memunculkan konsep dynamic equilibrium . Hal ini tidak menyerupai konsep balance of power melainkan mereduksi atau men-dilute kekuatan yang ada dengan menjadikan kawasan Asia Tenggara lebih multifaceted. Indonesia memiliki hubungan yang positif dengan aktor-aktor besar di kawasan. Posisi ini memberi nilai lebih bagi Indonesia untuk dapat bertindak sebagai dirigen yang mengatur hubungan antaraktor dan menjadi equilibrium maker untuk menciptakan positive competition antaraktor.

66 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Upaya Menjaga Continuity Proses Pembentukan Komunitas ASEAN selama tahun 2011 Implementasi Pilar Komunitas Politik Keamanan ASEAN DOC: South China Sea ASEAN Maritime Forum Peace keeping and post conflict peace building ASEAN Security Outlook Memperkuat demokrasi, memajukan dan melindungi HAM dan good governance.

67 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Implementasi Pilar Komunitas Ekonomi ASEAN Implementasi Pilar Ekonomi ASEAN ASEAN Connectivity: Meningkatkan Konektivitas di daerah yang belum dikembangkan potensinya (underdeveloped areas) termasuk dalam kerangka Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA ).

68 Keketuaan Indonesia untuk ASEAN di tahun 2011
Implementasi Pilar Sosial Budaya ASEAN People-to-people’s contact: Dialog antara Pemimpin ASEAN-Civil Society untuk meningkatkan kontribusi ASEAN dalam pencapaian MDGs. Memajukan keterlibatan lebih kuat dan rasa memiliki masyarakat pada program dan aktivitas untuk mencapai MDGs. Memperkuat keterlibatan civil society dalam program tanggap darurat dan pasca bencana. Menyelesaikan persetujuan Instrumen on Migrant Workers Meningkatkan peran ACWC

69 TERIMA KASIH Untuk Informasi: www.deplu.go.id www.aseansec.org
69


Download ppt "PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASEAN 2015"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google