Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Edisi : XXVI/7 Okt. 2012 HARI MINGGU BIASA XXVII “ Apa yang telah dipersatukan Allah, jangan diceraikan oleh manusia “ Bacaan I : Kej 2:18-24 II : Ibr.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Edisi : XXVI/7 Okt. 2012 HARI MINGGU BIASA XXVII “ Apa yang telah dipersatukan Allah, jangan diceraikan oleh manusia “ Bacaan I : Kej 2:18-24 II : Ibr."— Transcript presentasi:

1 Edisi : XXVI/7 Okt. 2012 HARI MINGGU BIASA XXVII “ Apa yang telah dipersatukan Allah, jangan diceraikan oleh manusia “ Bacaan I : Kej 2:18-24 II : Ibr 2: 9-11 Mzm 128:1-6 Bacaan injil : Mrk 10:2-16 “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” SELAMA MISA/IBADAT, HANDPHONE HARAP DIMATIKAN !!!!!! Pada suatu hari datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepadaNya: “Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan istrinya?” Tetapi jawabNya kepada mereka: “Apa perintah Musa kepada kamu?” Jawab mereka: “Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kataNya kepada mereka: “Barang siapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap istrinya itu. Dan jika si istri mencerikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.” lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka: akan tetapi murid-muridNya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang- halangi mereka, sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: “ Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” lalu Ia memeluk anak- anak itu sambil meletakkan tanganNya atas mereka Ia memberkati mereka. KATEKESE : SYAHADAT IMAN Apakah Syahadat Para Rasul itu? Dan apakah dasar rumusan doa syahadat ini? Bagaimana sejarah rumusan doa Syahadat Para Rasul tersebut? Syahadat Para Rasul (Aku Percaya) merupakan rumusan-rumusan pendek mengenai iman kepercayaan umat Kristiani. Syahadat Para Rasul berasal dari dua belas Rasul, dan tiap Rasul menyumbangkan satu butir rumusan. Namun Syahadat tersebut kiranya tidak dirumuskan langsung oleh para Rasul sendiri, melainkan berdasarkan ajaran mereka. Syahadat ini berasal dari liturgi baptis di Roma yang sudah sangat kuno (abad ke-2). Sebelum seorang katekumen dibaptis, ia harus menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pokok-pokok iman Kristen. Teks yang sekarang kita pakai mulai terbentuk pada sekitar abad ke 3, ke 4, dan mencapai bentuk finalnya pada abad ke 7 di Prancais dan akhirnya diresmikan oleh Paus Innocentius II(1196-1216) sebagai Syahadat resmi Gereja Katolik Barat. Dasar Syahadat Para Rasul adalah Alkitab. Berikut ini teks Syahadat Para Rasul dengan satu-dua contoh teks Kitab Suci yang menjadi dasarnya : Aku Percaya akan Allah, Bapa (Ul 32:6; Mat 6:9) yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi (Kej 1-2), dan akan Yesus Kristus, PutraNya yang Tunggal (Yoh 1:18; 3:18) Tuhan kita (Kis 2:36), yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria (Mat 1:20; Luk 1:35) yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan wafat dan dimakamkan (Mat 26-27; Mrk 14-15), yang turun ketempat penantian (Ef 4:9; 1Ptr 3:19-20 dan 4:6), pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati (Mat 28; 1Kor 15:4), yang naik ke surga, duduk di sisi kanan Allah Bapa yang mahakuasa (Kis2:33-35; 7:55), dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati (Mat 25:31-46), Aku percaya akan Roh Kudus (Mat 28:19; 1Tes 1-5), Gereja Katolik (Mat 28:19) yang Kudus (Ef 1:1; dan 5:27), persekutuan para kudus (Ibr 12:22-23; Ef 2:19-20), pengampunan dosa (Yoh 20:22-23), kebangkitan badan (1 Kor 15), kehidupan kekal (Yoh 3:15;17:3) Apakah Persekutuan Para Kudus itu? Persekutuan Para Kudus adalah Gereja itu sendiri sebagai keluarga besar orang-orang Kudus. Anggota Gereja disebut orang Kudus bukan karena mereka itu tanpa dosa, melainkan karena mereka itu telah ditebus oleh Kristus, dan percaya kepada-Nya. Persekutuan Para Kudus berarti juga “Pemilikan Bersama” dari hal-hal suci. Dengan kata lain, hal-hal yang suci dalam gereja adalah milik bersama, untuk dibagikan kepada semua jemaat gereja. Sumber : Buku umat bertanya, Romo Pid menjawab, edisi 2, hal 9-10, Kanisius. Ucapan terimakasih kepada Sdr. Wiwin yang telah membantu buletin INFOKOM dana sebesar Rp 100.000,- Juga kepada Kel. Bpk Turman-Turnip yang telah membantu gereja melalui Stasi, sebesar Rp 200.000,-

2 PENGUMUMAN GEREJA 1. Petugas Liturgi Minggu depan, 14 Oktober 2012 :  Lektor: Ibu Eka  Mazmur: Ibu Ari  Dirigen: Ibu Haryanto  Kolektan : OMK  Dekorasi: Kel : Bpk. Kosman/Ibu Ida Kel : Bpk. Purnomo  Petugas Misdinar Minggu, 14 Okt 2012: Nico, Riki, Calvin dan Angel Agustin Hari senin, 08 Oktober 2012: Hari biasa Gal 1:6-12, Mzm 111:1-2,7-10c Luk 10:25-37 Hari selasa, 09 Oktober 2012: Hari biasa Gal 1:13-24, Mzm 139:1-3,13-15 Luk 10:38-42 Hari rabu, 10 Oktober 2012: Hari biasa Gal 2:1-2,7-14, Mzm 117:1,2 Luk 11:1-4 Hari kamis, 11 Oktober 2012: Hari biasa Gal 3:1-5; MT Luk 1:69-75 Luk 11:5-13 Hari jumat, 12 Oktober 2012: Hari biasa Gal 3:7-14; Mzm 111:1-6 Luk 11:15-26 Hari sabtu, 13 Oktober 2012: Hari biasa Gal 3:22-29; Mzm 105:2-7 Luk 11:27-28 BACAAN KITAB SUCI MINGGU XXVII “ Biarlah anak-anak itu datang kepadaKu, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga ” RENUNGAN Dalam salah satu pengajarannya, Yesus menyinggung tentang bagaimana hakekat hidup berkeluarga dan martabat hidup seorang anak yang merupakan hasil buah cinta dari suami istri. Ini berawal dari pertanyaan orang-orang Farisi tentang: bolehkah seorang suami menceraikan istrinya. Pertanyaan ini sanga prinsip dan bersifat mencoba, maka Yesus pun tegas menyatakan prinsip Ilahi yang bersifat suci dan mulia: “Apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia”. Yesus ingin mengatakan bahwa, persatuan suami-istri adalah merupakan Kuasa Allah. Dengan kata lain, urusan persatuan suami-istri itu adalah urusan Allah, bukan urusan manusia. Dua hati yang tertarik untuk menyatu itu memang berawal dari pesona-pesona fisikal seperti, cantik, manis, ganteng, dan pesona-pesona sikap seperti, ramah, rendah hati, peka, penuh pengertian, pemaaf, dll. Namun semua pesona itu hanya “sarana” yang menjembatani Kuasa Allah untuk menyatukan dua pribadi yang berbeda dalam banyak hal. Persatuan dalam perbedaan itu, adalah misteri karena mana mungkin dua pribadi yang berbeda dalam latar belakang keluarga, budaya, pendidikan, ingin hidup bersatu dan harmonis sampai mati? Apa mungkin? Jelas, ini sangat mungkin, buktinya banyak keluarga yang hidup rukun, damai, bahagia dan harmonis dalam perbedaan hingga sekarang ini. Melalui persatuan dua pribadi yang berbeda atas dasar saling mencintai itu, kini terwujud dalam bentuk kehadiran anak-anak. Bagi Yesus, anak merupakan buah cinta suami-istri yang memiliki sikap kepolosan, kejujuran dan kemurnian. Oleh sebab itu, Yesus memberi peluang supaya anak-anak mendapat berkat dariNya. Untuk menunjukkan keutamaan seorang anak, Yesus mengatakan “Biarlah anak-anak itu datang kepadaKu, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga”. Disinilah tampak jelas bahwa Yesus sungguh seorang “Psikologi ilahi” yang dapat memahami realitas hidup berkeluarga secara kamplit. 2. PERAYAAN EKARISTI KUDUS Akan diselenggarakan pada hari Rabu, 10 Oktober 2012, pukul 18.00 (jam 6.00 sore), bertempat di gereja katolik St. Petrus Stasi Natar. Setelah Misa Kudus, dilanjutkan pertemuan orangtua dari calon baptis, bertempat diwisma gereja Stasi Natar. 3. DOA ARWAH Diharapkan kepada seluruh umat Stasi Natar untuk dapat hadir di rumah keluarga Bpk. Ignatius Sugiyono (Lingk: St. Stefanus-way Tuba) pada hari ini, Minggu, 7 Okt 2012, setelah perayaan liturgi, untuk bersama-sama mendoakan arwah Ibu Yohana Fransisca Daryati yang telah dipanggil Tuhan 40 hari yang lalu. 4. PELAJARAN AGAMA KOMUNI PERTAMA Dilaksanakan setiap hari Minggu, sebelum perayaan liturgi berlangsung mulai pukul 8.30 wib, pembina oleh Ibu Norma Siregar. Mohon menjadi perhatian bagi adik-adik untuk selalu tetap mengikuti pelajaran agama setiap minggu. 5. KOLEKTE, MINGGU, 30 September 2012 : KOLEKTE JUMAT, 5 Oktober 2012  Kolekte 1 : Rp 254.000,- Kolekte 1 : Rp 119.000,-  Kolekte 2 : Rp 300.000,- Kolekte 2 : Rp 100.000,-  Sekolah Minggu : Rp 21.000,-  Parkir : Rp 43.000,- TATA PERAYAAN LITURGI, 7 Oktober 2012 1.Lagu Pembukaan: 330 2. Mazmur : 846 3.Alleluya: 957 4.Pujian: 657 5.Syukur: 679 6. Persembahan: 383 7.Bapa Kami: - 8.Lagu Penutup : 684 Daharan Romo, Rabu, 10 Okt 2012 : Kel. Bpk Heru Minggu, 14 Okt 2012 : Kel. Bpk Ignatius Sugiyono (way Tuba)


Download ppt "Edisi : XXVI/7 Okt. 2012 HARI MINGGU BIASA XXVII “ Apa yang telah dipersatukan Allah, jangan diceraikan oleh manusia “ Bacaan I : Kej 2:18-24 II : Ibr."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google