Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METABOLIT SEKUNDER DARI SALAH SATU

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METABOLIT SEKUNDER DARI SALAH SATU"— Transcript presentasi:

1 METABOLIT SEKUNDER DARI SALAH SATU
TUMBUHAN OBAT INDONESIA : HIPPOBROMA LONGIFLORA, G. Don. (CAMPANULACEAE) Terima kasih atas kehadiran bapak ibu dan teman-teman semua dimana saya akan presentasikan hasil penelitian saya yang berjudul ,…..oleh saya,..dengan dosen pembimbing yatu,.. Irpan Waliana Pembimbing: Dr. Lia Dewi Juliawaty

2 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, dan salah satunya adalah tumbuhan. Hippobroma longiflora (Campanulaceae): Di Indonesia, tumbuhan ini digunakan sebagai obat untuk sakit gigi, asma, bronkhitis, radang tenggorokan, obat luka, obat tetes mata, dan obat kanker. Penelitian metabolit sekunder H. longiflora yang tumbuh di Indonesia belum pernah dilakukan. Belum ada penelitian ilmiah tentang pengujian aktivitas senyawa H. longiflora sebagai obat antikanker. Indonesia adalah negara kedua setelah brazil yang memiiki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi dan salah satu pemanfaatan dari keanekaragaman tumbuhan tersebut adalah sebagai bahan obat tradisoanal. Genus Desmodium famii fabaceae merupakan bagiann dari tumbuhan obat yang terdapat di Indonesia yang disering dimanfaatkan sebagaiya.penelitian mengenai genus demodium saat ini masih terbatas khususnya salah satu spesies yaitu D.triquetrum peum pernaha da kaian mengenai kandungan metabolit sekuder

3 Tujuan Penelitian Mengisolasi dan mengkarakterisasi metabolit sekunder dari tumbuhan H. longiflora serta menguji aktivitasnya terhadap sel murin leukemia P-388 dan uji inhibitor tirosin kinase. Mengetahui hubungan antara kegunaan tumbuhan H. longiflora sebagai obat tradisional dengan kandungan senyawanya. Oleh karena itu tujuN DARI PENELITIAN SAYA ADALAH,…

4 Tinjauan Pustaka Famili Campanulaceae
Bellflower family dan terdiri dari kurang lebih 84 genus dan 2400 spesies Memiliki lima subfamili yaitu Campanuloidae, Lobelioidae, Nemacladoideae, Cyphioideae, dan Cyphocarpoideae Ada lima genus besar dalam subfamili Lobelioideae yaitu Lobelia (a), Siphocampyllus (b), Centropogon (c), Burmeistera (d), dan Cyanea (e) Genus Hippobroma termasuk subfamili Lobelioideae

5 Tinjauan Pustaka Hippobroma longiflora Berasal dari Amerika Latin
Terdapat hampir di seluruh belahan dunia (Asia Pasifik, Amerika Latin, dan Eropa). Nama lokal tolod, ki tolod (Jawa), korejat (Sunda), dan bunga bintang Tinggi cm Mudah tumbuh di tempat lembab dan cukup cahaya Kegunaan sebagai obat tradisional : daun  obat luka, sakit gigi, asma, bronkhitis, dan radang tenggorokan bunga  obat tetes mata seluruh bagian tumbuhan  obat kanker Tumbuhan H. longiflora

6 Tinjauan Pustaka Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Asteridae            Ordo : Campanulales                       Famili : Campanulaceae Subfamili : Lobelioideae Genus : Hippobroma Spesies : Hippobroma longiflora    

7 Tinjauan Pustaka Alkaloid
Metabolit Sekunder H. longiflora (Kesting et al., 2009) Alkaloid (-)-Lobelin (-)-cis-2',2"-difenilobelidiol KAITAN STRUKTUR DENGAN BIOAKTIVITAS??? (2R,6S,2"S)-2"-O-asetilobelin 6-[(E)-2-(3-metoksifenil)etenil]-2,3,4,5-tetrahidropiridin

8 Tinjauan Pustaka Non-alkaloid Lobetiolin, senyawa poliasetilen
SENYAWA KITA MENGHAMAT PERTUMBUHAN DAR SEL P388 KAN SENYA BERKEMBANG BIAK DENGAN DENGAN MENGHAMBAT 50 % ic 50 INHIBITOR CONCENTARATION dari sekian banyak preskrining sel kanker di penelitian ini menguji dengan dua metode angiognesis Lobetiolin, senyawa poliasetilen

9 Metodologi Penelitian
Tumbuhan H. longiflora Ekstraksi dan Isolasi Uji bioaktivitas Senyawa murni Untuk mencapai tuuan penetian maka disusun metod pnlitian sbb Uji bioaktivitas Data spektroskopi Struktur dan aktivitas

10 Metodologi Penelitian
Skema kerja Chem draw

11 Metodologi Penelitian
Skema kerja

12 (Asam o-hidroksi benzoat)
Hasil dan Pembahasan Aktifitas p-hidroksi,.literatur kaemferol, antioksidan katekin,..genus lain yang juga ditemukan yang sama Asam salisilat (Asam o-hidroksi benzoat) Metil salisilat

13 Spektrum 1H-NMR asam o-hidroksibenzoat (Metanol-d3, 400 MHz)

14 Spektrum 1H-NMR asam o-hidroksibenzoat (Metanol-d3, 400 MHz)
(1H, dd, J1 = 7,6; J2 = 2 Hz) δH = 6,78 (1H, td, J = 8 Hz) δH = 6,76 (1H, dd, J = 7,6 Hz) δH = 7,27 (1H, td, J1 = 7,6; J2 = 8; J3 = 2 Hz)

15 H-6 H-4 H-3 H-5 δC = 117 (C-5) δC = 119 (C-3) δC = 119,8 (C-1) δC = 130,4 (C-6) δC = 133,5 (C-4) δC = 162,8 (C-2) δC = 177 (C-7)

16 Perbandingan Data 1H-NMR dan 13C-NMR
Data Hasil Isolasi No C δ(H) (integrasi, multiplisitas, J (Hz)) δ(C) (ppm) 1 - 119,8 2 162,8 3 6,76 (1H, dd, 7,6) 119 4 7,27 (1H, td, J1 = 7,6; J2 = 8; J3 = 2) 134 5 6,78 (1H, td, 8) 117 6 7,84 (1H, dd, J1 = 7,6; J2 = 2) 132 7 177 Data Literatur (Monti et al., 1995) No C δ(H) (integrasi, multiplisitas, J (Hz)) δ(C) (ppm) 1 - 119,8 2 160,4 3 6,75 (1H, d, J1 = 8,2; J2 = 0,7) 118,6 4 7,31 (1H, td, J1 = 8,2; J2 = 8,2; J3 = 1,8) 133,5 5 6,77 (1H, t, J1 = 8,2; J2 = 8,3; J3 = 0,7 ) 116,9 6 7,65 (1H, dd, J1 = 8,3; J2 = 1,8) 130,4 7 176

17 Spektrum 1H-NMR metil salisilat (Metanol-d3, 500 MHz)

18 Spektrum 1H-NMR metil salisilat (Metanol-d3, 500 MHz)
(1H, dd, J1 = 8; J2 = 1,85) δH = 6,91 (1H, d; J =8,6 Hz) δH = 7,38 (1H, td; J1 = 7,6; J2 = 6,7; J3 1,8 Hz) δH = 6,98 (1H, t; J1 = 7,9; J2 = 7,35 Hz)

19 δH = 3,82 (3H, s)

20 Spektrum 13C-NMR metil salisilat (Metanol-d3, 125 MHz)

21 δC = 122,2 (C-3) δC = 132,4 (C-6) δC = 122,4 (C-5) δC = 134,3 (C-4) δC = 156,3 (C-2) δC = 124,2 (C-1) δC = 168,7 (C-7)

22 δC = 52,4 (OCH3)

23 Perbandingan Data 1H-NMR dan 13C NMR
No C Data Hasil Isolasi Data Literatur (Cox et al. (1981) dan Abraham et al. (2004)) δ(H) (integrasi, multiplisitas, J (Hz)) δ(C) (ppm) 1 - 124,2 112,4 2 156,3 161,7 3 6,91 (1H, d; 8,6) 122,2 6,98 117,5 4 7,38 (1H, td; J1 = 7,6; J2 = 1,8) 134,3 7,45 135,5 5 6,98 (1H, t; J1 = 7,9; J2 = 7,35) 122,4 6,87 119,0 6 7,69 (1H, dd, J1 = 8; J2 = 1,85) 132,4 7,83 129,9 7 168,7 170,5 8 3,82 (3H, s) 52,4 3,95 52,1

24 Kesimpulan Dari tumbuhan H. longiflora berhasil diisolasi sembilan senyawa, dan tiga diantara senyawa tersebut strukturnya dapat disarankan sebagai asam salisilat (asam o-hidroksibenzoat), metil salisilat, dan satu senyawa alkaloid kelompok piperidin. Ekstrak metanol H. longiflora dan fraksi alkaloid tidak aktif terhadap sel murin leukemia P-388, masing-masing dengan IC50 > 100 μg/mL dan 52,5 μg/mL. Ekstrak metanol juga tidak aktif terhadap inhibitor tirosin kinase.

25 Ucapan Terimakasih Meiji Pharmaceutical University untuk pengukuran NMR dan uji inhibitor tirosin kinase Puspitek LIPI Serpong untuk pengukuran NMR

26

27 Spektrum 1H-NMR senyawa alkaloid (Metanol-d3, 500 MHz)

28 δH = 7,36 (2H, t, J1= J2 = 7,4 Hz) δH = 7,40 (2H, t, J1= J2 = 7,4 Hz) δH = 7,46 (2H, d, J = 7,3 Hz) δH = 7,31 (1H, d, J = 7,3 Hz) δH = 7,28 (1H, d, J1 = J2 = 7,4 Hz)

29 δH = 3,67 (1H, dd, J1 = 11,6; J2 = 6,1 Hz) δH = 3,88 (1H, dd, J1 = 11,6; J2 = 1,8 Hz) δH = 5,05 (1H, dd, J1 = 7,6; J2 = 5,6 Hz) δH = 4,07 (1H, d, J = 7,4 Hz)

30 δH = 3,27 (1H, td, J1 = 9,2; J2 = 8,3; J3 = 4,9; J4 = 3,1 Hz) δH = 3,21 (1H, d, J = 8,6) δH = 2,58 (2H; br, s) δH = 3,11 (1H, m)

31 δH = 1,68 (2H; br, s) δH = 1,81 (1H, d, J = 12,3 Hz) δH = 2,23 (1H; m) δH = 2,10 (1H; br, s) δH = 1,92 (1H, d, J = 7,3 Hz)

32 Data Geseran Kimia Senyawa Alkaloid
δ H (integrasi; multiplisitas; J (Hz)) 1,68 (2H; br, s) 1,81 (1H; d; 12,3) 1,92 (1H; d; 7,3) 2,10 (1H; br,s) 2,23 (1H; m) 2,58 (2H; br,s) 3,11 (1H; m) 3,21 (1H; d; 8,6) 3,27 (1H; dd; J1 = 9,2; J2 = 8,3; J3 = 4,9; J4 = 3,1) 3,67 (1H; dd; J1 = 11,6; J2 = 6,1) 3,88 (1H; J1 = 11,6; J2 = 1,8) 4,07 (1H; d; 4,7) 5,06 (1H; dd; J1 = 7,6; J2 = 5,6) 7,28 (1H; t; J1 = J2 =7,4) 7,31 (1H; d; 7,3) 7,36 (2H; t; J1 = J2 = 7,4) 7,40 (2H; t; J1 = J2 = 7,4) 7,46 (2H; d; 7,3) Terdapat nilai geseran kimia di daerah alifatik dan aromatik disarankan struktur Alkaloid kelompok piperidin Contoh alkaloid kelompok piperidin dari tumbuhan H. longiflora :


Download ppt "METABOLIT SEKUNDER DARI SALAH SATU"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google