Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perilaku Konsumen Prodi Komunikasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perilaku Konsumen Prodi Komunikasi"— Transcript presentasi:

1 Perilaku Konsumen Prodi Komunikasi
PERSEPSI II Perilaku Konsumen Prodi Komunikasi

2 PERCEPTUAL INTERPRETATION
Ketika sebuah stimulus bersifat membingungkan maka individu akan menafsirkannya sebagai sesuatu yang memenuhi kebutuhan, keinginan, minatnya.

3 tes psikologi yang bersifat projektif di mana subyek di minta utuk melengkapi sesuatu yang belum utuh. Melalui interpretasi stimulus ambigu inilah, responden membuka diri mereka.

4

5 PERCEPTUAL DISTORTION
orang cenderung mencari kesamaan dengan orang lain. Penampilan fisik mendorong penggunaan model menarik pada iklan Model model lebih efektif pada produk-produk yang meningkatkan kualitas tetapi tidak pada produk pemecah masalah

6

7

8 Stereotype Stereotype: individu cenderung memiliki makna untuk berbagai stimulus. Stereotype berfungsi sebagai pengharapan akan situasi, orang atau kejadian yang akan ditemui.

9

10

11 Langsung mengambil kesimpulan
Stereotype Stereotype: individu cenderung memiliki makna untuk berbagai stimulus. Stereotype kesan pertama cenderung akan menetap, dan membentuk kesan. Kesan pertama banyak orang cenderung mengambil kesimpulan sebelum mengumpulkan bukti seluruhnya. Langsung mengambil kesimpulan orang tidak membaca informasi mengenai volume pada kemasan tetapi sudah langsung percaya bahwa kemasan memiliki volume lebih banyak. studi kemasan

12 Kijang Innova Kijang Halo effect
Halo effect: situasi di mana penilaian hanya didasarkan satu dimensi saja. Kijang Kijang Innova

13

14 CONSUMER IMAGERY Produk dan mereka memiliki nilai simbolik bagi inidividu yang melakukan evaluasi didasarkan pada pengalaman mereka sendiri.

15 PRODUCT POSITIONING kesuksesan pemasaran adalah citra mengenai produk di benak konsumen (positioning). Citra harus dibentuk seunik mungkin. Janganlah menciptakan produk yang bersifat “me too product” Produk yang berada di kelas yang sama dapat melakukan differensiasi dengan menekankan kepada keuntungan yang ditawarkan Keuntungan yang ditawarkan harus penting dan sesuai dengan persepsi konsumen. Strategi positioning juga merupakan dasar bauran pemasaran di mana hal ini melengkapi kompetisi, segmentasi, dan pemilihan target pasar.

16

17 Positioning Positioning meliputi konsep atau makna, bagaimana produk/jasa memenuhi kebutuhan konsumen.

18 Strategi positioning sesuai dengan keinginan konsumen,
memberikan perlawanan bagi kompetitor. The Botol Vs Coca Cola

19 HASIL POSITIONING Hasil positioning adalah citra merek yang berbeda di mana positioning diandalkan oleh konsumen untuk melakukan pemilihan produk. Citra positif mengarahkan pada loyalitas, kepercayaan positif, dan keinginan mencari merek.

20 strategi positioning

21 strategi positioning UMBRELLA POSITIONING
Menciptakan citra keseluruhan dari perusahaan berdasarkan fitur produk. Cocok untuk perusahaan besar yang memiliki berbagai lini produk. UMBRELLA POSITIONING merupakan citra yang dibentuk berdasarkan persaingan. Contohnya: citra Nokia N 72 yang dibentuk sebagai jawaban Nokia bagi Blackberry. POSITIONING DIDASARKAN PADA KOMPETISI slogan yang berdasarkan keuntungan yang ditawarkan bagi konsumen. POSITIONING BERDASARKAN KEUNTUNGAN SPESIFIK

22 strategi positioning MENCARI POSISI TAK BERTUAN
pada pasar yang kompetitif, mencari ceruk pasar yang tidak bertuan merupakan kesempatan bagus. Contohnya: pasta gigi khusus untuk perokok. MENCARI POSISI TAK BERTUAN Karena ada beberapa posisi kosong yang menciptakan peluang maka perusahaan berusaha mengisi pasar dengan beberapa merek. Panadol dengan produk untuk flu, batuk, sakit kepala.  MEMENUHI BEBERAPA POSISI

23 PRODUCT REPOSITIONING
kondisi yang menyebabkan produsen harus melakukan repositioning. adanya pesaing pada pangsa pasar yang sama atau pesaing yang menekankan fitur-fitur yang sama

24 PRODUCT REPOSITIONING
untuk memuaskan pemilihan konsumen. muncul kesadaran akan kesehatan mengubah pola makan konsumen, semula dari makanan banyak lemak menjadi makanan hijau dan penuh serat, produsen fast-food mengubah citra mereka dengan menawarkan menu salad dan makanan-makanan sehat lainnya.

25 PRODUCT REPOSITIONING
pelayanan merupakan sesuatu yang tidak diraba citra menjadi faktor kunci sebagai diferensiasi dibandingkan dengan pelayanan tujuan pemasaran adalah menimbulkan kaitan antara citra dengan merek.

26 Diterapkan pada berbagai material perusahaan seperti logo, buku, dan berbagai barang lainnya.
Contohnya, hotel Kempinski Grand Indonesia yang menawarkan pelayanan khusus bagi business travellers sekaligus merasakan atmosfir sebuah hotel bersejarah di Jakarta.

27 KEMPINSKI JAKARTA

28

29

30 LINGKUNGAN PELAYANAN lingkungan pelayanan merupakan aspek penting dari strategi positioning pelayanan dan memiliki pengaruh yang besar pada kesan pertama serta perilaku konsumen.

31 Lingkungan fisik Lingkungan fisik merupakan faktor penting untuk pelayanan seperti bank, toko eceran, dan kantor professional karena hanya sedikit faktor objektif yang dapat dinilai pada kualitas pelayanan. Misalnya, booming restoran tradisional Indonesia ditunjang oleh pengolahan lingkungan fisiknya dengan pendekatan 100% kampung. Mulai dari foto-foto kampung asli, penggunaan alat- alat makan tradisional, seragam pelayanan yang sangat kedaerahan, background musik lagu-lagu tradisional di mana semua ini membentuk kesan bagi konsumen serasa pulang ke kampung halaman kita.

32

33

34 PERCEIVED PRICE Bagaimana konsumen menerima harga, tinggi, sedang, rendah memiliki pengaruh pada niat membeli dan kepuasan pembelian. Jika konsumen merasa ditipu dari segi harga maka akan mempengaruhi kepuasan pembelian. Loyalitas tidak tercapai, melainkan word of negatif yang muncul dari konsumen.

35 REFERENCES PRICES Produk yang diiklankan “sale” cenderung untuk membentuk persepsi konsumen akan hemat dan value for money. Format berbeda digunakan pada iklan penjualan didasarkan pada reference prices.

36 meyakinkan konsumen bahwa harga lebih murah.
reference prices reference prices adalah harga yang digunakan konsumen sebagai dasar perbanding untuk menilai harga lainnya higher external references prices (“dijual di …) dalam iklan yang menawarkan harga lebih rendah meyakinkan konsumen bahwa harga lebih murah.

37 internal reference prices
internal reference prices adalah harga yang diingat konsumen evaluasi dan persepsi akan nilai. kombinasi antara iklan dan memori konsumen.

38 TENSILE DAN OBJECTIVE PRICE CLAIMS
Isyarat kata dari susunan kata-kata yang digunakan untuk komunikasi informasi harga dapat mempengaruhi persepsi harga pada konsumen. Tensile price claims (rentang harga), contohnya, hemat 10% sampai 40%, diskon sampai 60%, digunakan untuk mempromosikan harga diskon.

39 objective price claims
Sebaliknya, objective price claims (harga obyektif) hanya memberikan satu tingkat harga (seperti hemat 25%). Biasanya produsen menggabungkan dua kebijakan potongan harga ini untuk meningkatkan penjualan.

40 Riset tentang harga rentang harga diskon yang lebar, klaim hemat maksimal lebih memiliki efek positif dibandingkan klaim hemat minimum. rentang harga diskon yang sempit, maka klaim hemat maksimal tidak memiliki efek positif dibandingkan klaim hemat minimum. Efek harga bundle (beli 1 dapat 2, harga khusus) memiliki efek positif dibandingkan hanya memberikan diskon untuk masing-masing produk.

41 Riset tentang harga Konsumen kurang sensitif ketika membeli dengan kartu kredit dibandingkan dengan membeli dengan uang tunai. Konsumen juga kurang sensitif ketika melakukan pembelian online di internet.

42 PERCEIVED QUALITY Konsumen sering menilai kualitas produk atau jasa didasarkan pada berbagai informasi yang diasosiasikan terhadap produk. Beberapa informasi ini bersifat intrinsik dan ekstrinsik.

43 PERCEIVED QUALITY OF PRODUCTS

44 PERCEIVED QUALITY OF PRODUCTS
Informasi intrinsik merupakan karakteristik fisik seperi ukuran, warna, rasa atau aroma. Penilaian intrinsik digunakan karena konsumen menilai secara rasional atau objektif. Di sisi lain, konsumen juga menggunakan karakteristik ekstrinsik untuk menilai. Contohnya, blind test yang dilakukan oleh Coca Cola.

45 NEGARA ASAL PEMBUAT PRODUK SEBAGAI DASAR PENILAIAN KUALITAS
Jerman dipersepsikan sebagai pembuat produk yang kuat dan tahan lama Jepang dipersepsikan sebagai produk kualitas tinggi untuk elektronik. Cina dipersepsikan sebagai produk yang murah tetapi tidak tahan lama.  

46 PERCEIVED QUALITY OF SERVICE
Kualitas pelayanan sangatlah sulit diukur. Sifatnya tidak teraba, bervariasi, mudah habis dan secara simultan diproduksi dan dikonsumsi. Karena itu, konsumen menggunakan penilaian ekstrinsik.

47 Misalnya, pelayanan dokter di nilai dari kualitas ruangan kantor, furniturnya, pajangan ijazah di dinding, keramahan pegawainya, dan profesionalisme perawat. Semua ini membentuk evaluasi kualitas pelayanan dokter.

48 Karena pelayanan sangat bervariasi maka produsen melakukan standarisasi pelayanan untuk memberikan konsistensi kualitas. Turunnya standarisasi pelayanan akan memberikan penilaian negatif pada kualitas pelayanan.

49 HUBUNGAN HARGA DAN KUALITAS
Persepsi nilai produk digambarkan sebagai pertukaran antara keuntungan atau kualitas yang diterima dan pengorbanan yang dikeluarkan (uang, waktu, usaha).

50 hubungan harga dan kualitas
harga yang tinggi untuk membuktikan kualitas produk yang mereka tawarkan. harga yang rendah akan dipersepsikan sebagai kualitas produk yang rendah.

51 PERCEIVED RISK Konsumen harus mengambil keputusan mengenai pembelian produk dan jasa. Karena konsekuensi sering tidak pasti, konsumen memiliki persepsi risiko. Definisi persepsi risiko adalah ketidakpastian di mana konsumen tidak dapat meramalkan konsekuensi keputusan pembelian. Jadi ada dimensi pada persepsi risiko yaitu: ketidakpastian dan konsekuensi.

52 PERCEIVED RISK Risiko fungsional Risiko fisik Risiko finansial
produk tidak bekerja sebagaimana yang diharapkan (apakah baterai notebook saya dapat berfungsi 6 jam tanpa henti?) Risiko fungsional risiko pada diri dan orang lain yang disebabkan oleh produk (berapa besar tingkat radiasi pada telepon seluler X) Risiko fisik apakah produk bernilai dengan harga yang dibayarkan (membayar sejumlah uang untuk mencari kualitas produk baru) Risiko finansial

53 Risiko sosial Risiko psikologis Risiko waktu PERCEIVED RISK
pemilihan produk buruk menghasilkan cemoohan (model baju terbaru yang dicemooh oleh teman kuliah) Risiko sosial pemilihan produk buruk akan melukai ego pembeli (mudah-mudahan mobil bekas saya tidak mogok nanti di acara kumpul-kumpul bareng teman) Risiko psikologis penghabisan waktu mencari informasi produk menjadi sia-sia ketika membeli produk yang gagal (malas sekali pergi ke shopping mall untuk membeli penggantinya). Risiko waktu

54 BAGAIMANA KONSUMEN MENANGANI RISIKO
konsumen mencari informasi produk melalui word of mouth dari teman, keluarga, sales, dan media. Pencarian informasi risiko dihindari melalui loyalitas merek yang memberikan kepuasan dibandingkan membeli produk yang tidak dikenal. Loyalitas merek merek yang terkenal dianggap lebih baik dan pantas di beli karena kualitas, keandalan, kinerja dan pelayanan. Citra merek

55 BAGAIMANA KONSUMEN MENANGANI RISIKO
ketika ragu, konsumen membeli produk paling mahal. Membeli model paling mahal mengurangi risiko melalui garansi uang kembali, hasil pengujian produk, akan mengurangi persepsi risiko. Mencari keyakinan

56 Terima kasih


Download ppt "Perilaku Konsumen Prodi Komunikasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google