Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Zaman Praaksara di Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Zaman Praaksara di Indonesia"— Transcript presentasi:

1 Zaman Praaksara di Indonesia
Daftar Isi BAB II BAB I BAB IV BAB III Bab II Zaman Praaksara di Indonesia Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman Latihan

2 Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Zaman Praaksara atau Zaman Prasejarah adalah zaman manusia belum mengenal tulisan. Zaman Praaksara juga disebut zaman Nirleka, yang berarti zaman ketika tidak adanya tulisan (nir = tidak ada; leka = tulisan/aksara). Arkaikum atau Azoikum (Zaman Tertua) Zaman ini berlangsung kurang lebih 2500 juta tahun. Paleozoikum (Zaman Kehidupan Tua) Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun.

3 Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan) Zaman ini juga dinamakan Zaman Sekunder (Zaman Kedua) berlangsung kurang lebih 140 juta tahun.

4 Neozoikum atau Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Neozoikum atau Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru) Zaman ini berlangsung kurang lebih 60 juta tahun. Zaman Tersier (Zaman Ketiga) Dibagi menjadi beberapa masa, yaitu: Paleosen, Eosen, Oligosen, Miosen, dan Pliosen. Zaman Kwarter (Zaman Keempat) Dimulai sejak sekitar tahun yang lalu.

5 Kala Pleistosen (Dilivium)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kala Pleistosen (Dilivium) Berlangsung sekitar juta tahun yang lalu. Keadaan alam masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman, yaitu zaman Glasial dan zaman Interglasial.

6 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di kutub utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Zaman Interglasial adalah zaman di antara dua zaman es. Temperatur naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair. Akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar di berbagai tempat. Di Kala Pleistosen ini hanya hewan-hewan berbulu tebal yang dapat bertahan hidup.

7 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Homo Wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Australoid pada kala Pleistosen Tengah dan Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke selatan. Sebagian besar dari mereka sampai ke Benua Australia dan menurunkan penduduk asli Australia (Aborigin).

8 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kala Holosen Pada awal Kala Holosen, sebagian besar es di kutub sudah lenyap sehingga permukaan air laut naik lagi. Manusia purba lenyap dan muncul manusia cerdas (Homo Sapiens) seperti manusia sekarang.

9 Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia Zaman Batu Zaman Batu Tua (Paleolitikum) Zaman Batu Tua ini berlangsung selama Kala Pleistosen. Zaman ini berlangsung kurang lebih tahun. Hasil-hasil kebudayaan Zaman Batu Tua di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.

10 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kebudayaan Pacitan Alat-alat batu dari Pacitan ditemukan oleh Von Koenigswald, pada tahun 1935 di sungai Baksoko, desa Punung, Pacitan, Jawa Timur. Alat-alat batu dari Pacitan ini berupa kapak genggam, yaitu kapak tak bertangkai yang digunakan dengan cara digenggam, kapak perimbas, kapak pencetak, pahat genggam, dan yang paling banyak berupa alat-alat kecil yang disebut alat serpih (flake).

11 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kebudayaan Ngandong Alat-alat Zaman Batu Tua dari Ngandong dekat Ngawi, Jawa Timur berupa kapak-kapak genggam dari batu dan alat-alat kecil yang disebut alat serpih (flake).

12 Zaman Batu Madya (Mesolitikum)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Zaman Batu Madya (Mesolitikum) Zaman Batu Madya berlangsung pada Kala Holosen. Perkembangan kebudayaan pada zaman ini berlangsung cepat daripada Zaman Batu Tua. Hal ini disebabkan pendukung zaman ini adalah manusia yang cerdas (Homo Sapiens).

13 Kebudayaan Tulang Sampung (Sampung Bone Culture)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kebudayaan Tulang Sampung (Sampung Bone Culture) Alat-alat Mesolitikum yang ditemukan berupa alat-alat batu seperti mata panah dan flake, batu-batu penggiling dan alat-alat dari tulang dan tanduk. Karena sebagian besar alat yang ditemukan di Sampung berupa alat-alat dari tulang, maka disebut dengan kebudayaan tulang Sampung (sampung bone culture).

14 Kebudayaan Toala (Flake Culture)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kebudayaan Toala (Flake Culture) Kebudayaan Toala tersebut merupakan kebudayaan Mesolitikum yang berlangsung sekitar tahun 3000 sampai tahun 1000 SM.

15 Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra (Pebble Culture)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra (Pebble Culture) Di sepanjang pesisir Sumatra Timur Laut, pada tahun 1925 ditemukan pebble (kapak genggam Sumatra), hache courte (kapak pendek), batu-batu penggiling, alu dan lesung batu, dan pisau batu.

16 Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Zaman Batu Muda (Neolitikum) Perkembangan kebudayaan pada Zaman Batu Muda sudah sangat maju daripada zaman-zaman sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya migrasi secara bergelombang penduduk proto-melayu dari Yunan, Cina Selatan ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

17 Peninggalan Budaya Kapak Persegi
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Peninggalan Budaya Kapak Persegi Yaitu kapak yang berbentuk memanjang dengan penampang lintangnya berbentuk persegi atau trapesium.

18 Adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur.
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kapak Lonjong Adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur. Gerabah Gerabah ada yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dalam rumah tangga, untuk keperluan upacara, dan ada pula gerabah yang dibuat indah, baik bentuk maupun hiasannya.

19 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Megalitikum Kebudayaan Megalitikum adalah kebudayaan yang utamanya menghasilkan bangunan-bangunan monumental yang terbuat dari batu-batu besar dan masif.

20 Dolmen, adalah meja batu sebagai tempat sesaji.
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Hasil-hasil terpenting dari kebudayaan Megalitikum adalah sebagai berikut: Menhir, yaitu tiang atau tugu batu yang terbuat dari batu tunggal dan ditempatkan pada suatu tempat. Punden Berundak, adalah bangunan pemujaan yang bertingkat-tingkat (berundak-undak) Dolmen, adalah meja batu sebagai tempat sesaji. Kubur peti batu, adalah peti jenazah yang terpendam di dalam tanah berbentuk persegi panjang dan sisi-sisinya dibuat dari lempengan-lempengan batu. Sarofagus atau keranda adalah peti jenazah yang terbetuk seperti palung atau lesung, tetapi mempunyai tutup.

21 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Waruga, adalah peti jenazah kecil yang berbentuk kubus dan ditutup dengan batu lain yang berbentuk atap rumah. Arca yang menggambarkan manusia dan binatang, seperti gajah, harimau, babi rusa, dan kera.

22 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Bangunan-bangunan Megalitikum tersebut sering kali ditemukan bersama dengan alat-alat dari Zaman Neolitikum. Megalitik Tua, yang menghasilkan menhir, punden berundak, dan arca-arca statis. Megalitik Muda, yang menghasilkan kubur peti batu, dolmen, waruga, sarkofagus, dan arca-arca.

23 Zaman Logam (Zaman Perunggu)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Zaman Logam (Zaman Perunggu) Pada Zaman Logam ini penduduk di Nusantara telah mampu mengolah dan melebur logam. Walaupun pada zaman ini alat-alat dari logam banyak dibuat dan dipakai manusia, alat-alat batu masih tetap ada dan digunakan.

24 Kapak Corong (Kapak Sepatu)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Hasil-hasil kebudayaan dari Zaman Logam berupa kapak corong, nekara, bejana perunggu, arca-arca, benda-benda dari besi, dan gerabah. Kapak Corong (Kapak Sepatu) Adalah kapak yang bagian atasnya berbentuk corong yang berguna untuk memasukkan tangkai kayu.

25 Berbentuk bulat panjang.
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Nekara Adalah genderang besar yang terbuat dari perunggu, berpinggang di bagian tengahnya dan tertutup di bagian atasnya. Bejana Perunggu Berbentuk bulat panjang.

26 Berupa arca manusia dan binatang dalam berbagai bentuk.
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Arca-arca Perunggu Berupa arca manusia dan binatang dalam berbagai bentuk. Benda-Benda Perunggu Seperti perhiasan (cincin dan gelang), senjata (ujung tombak dan belati), serta alat-alat lain seperti mata pancing, ikat pinggang, dan penutup lengan. Benda-Benda Besi Berupa mata kapak, pisau, sabit, pedang, mata tombak, gelang-gelang besi, dan sebagainya. Gerabah

27 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Berlangsung sekitar tahun. Perkembangan kebudayaan sangat lambat. Hal ini disebabkan pada masa ini keadaan alam masih liar dan labil. Manusia pendukungnya masih termasuk manusia purba. Kehidupan mereka masih sangat bergantung pada alam.

28 Menciptakan berbagai alat dari batu dan tulang.
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia purba dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya adalah sebagai berikut: Menciptakan berbagai alat dari batu dan tulang. Hidup berkelompok antara 10 sampai 15 orang. Hidup berpindah-pindah. Satu hal yang sangat membantu manusia purba adalah penemuan api.

29 Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut Corak hidup dari masa sebelumnya masih berpengaruh. Mereka mulai lebih lama mendiami suatu tempat (semi sedenter). Bercocok tanam mulai dikerjakan dengan amat sederhana dan dilakukan secara berpindah-pindah (berhuma).

30 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kehidupan semi menetap memberikan banyak waktu luang bagi manusia pendukung masa ini. Waktu luang itu mereka gunakan untuk membuat alat-alat batu dan tulang serta membuat lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua.

31 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Dari lukisan-lukisan pada dinding gua tersebut diperkirakan bahwa sistem kepercayaan mulai dikenal oleh masyarakat Praaksara.

32 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Masa Bercocok Tanam Berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan hewan mulai dipelihara dan dijinakkan. Cara bercocok tanam dengan berhuma mulai dikembangkan sehingga muncullah ladang-ladang pertanian yang sederhana. Pada masa itu masyarakat mulai mengenal irigasi. Kecenderungan masyarakat pada masa itu mendiami tempat-tempat terbuka yang dekat dengan sumber air.

33 Pada masa ini telah muncul sistem perdagangan barter.
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Sudah ada tanda-tanda cara hidup menetap di suatu perkampungan. Membangun rumah, menebang serta membakar hutan, menanam serta memanen, berburu, menangkap ikan, serta membuat gerabah dilakukan secara gotong royong. Pada masa ini telah muncul sistem perdagangan barter.

34 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Masa Perundagian Manusia Indonesia hidup di desa-desa di daerah pegunungan, dataran rendah, dan tepi pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur dan terpimpin. Kemampuan baru yang terpenting pada masa ini yaitu kemampuan peleburan bijih-bijih logam dan pembuatan alat-alat dari logam (Neolitikum).

35 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Sistem kepercayaan masyarakat Praaksara terus berkembang dan mencapai puncaknya pada masa bercocok tanam dan kehidupan menetap. Kesenian yang telah dikenal oleh masyarakat Praaksara pada masa hidup seminomaden berkembang pesat pada masa bercocok tanam. Pengetahuan manusia pada Zaman Logam dalam berbagai bidang meningkat pesat. Ilmu tentang perbintangan (astronomi) dan iklim telah dikuasai untuk mengatur kegiatan pertanian dan pelayaran.

36 Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Kajian tentang Persebaran Manusia di Indonesia Berbagai jenis ras manusia diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Terdiri dari berbagai ras, seperti Papua Melanosoid, Europoid, Mongoloid, dan Australoid. Percampuran mereka melahirkan bangsa Melayu. Kajian Kern tentang Persebaran Manusia dan Bahasa Austronesia Pada 1889 Prof. Dr. H. Kern melakukan penelitian tentang penyebaran manusia yang didasarkan pada perbandingan bahasa. Ia membandingkan bahasa-bahasa yang serumpun, yaitu bahasa Austronesia (Melayu Polynesia).

37 Kajian Geldern tentang Persebaran Pendukung Kebudayaan Kapak Persegi
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kajian Geldern tentang Persebaran Pendukung Kebudayaan Kapak Persegi Penyelidikan Kern berdasarkan atas perbandingan bahasa ternyata sesuai dengan penyelidikan Von Heine Geldern berdasarkan peninggalan-peninggalan (artefak) dari Zaman Neolitikum. Menurut Von Heine Geldern persebaran kebudayaan kapak persegi berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan, yaitu di daerah hulu sungai-sungai besar di Asia Tenggara, seperti Sungai Brahmaputra, Irrawaddy, Salwin, Yang-Tse-kiang, Sungai Mekong, dan Sungai Menam. Pendukung kebudayaan kapak persegi adalah bangsa Austronesia. Bangsa Austronesia datang di kepulauan ini sekitar tahun 2000 tahun SM.

38 Kajian Hornell tentang Persebaran Manusia dengan Perahu Bercadik
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kajian Hornell tentang Persebaran Manusia dengan Perahu Bercadik Hornell yang mengadakan penyelidikan terhadap jenis-jenis perahu di Indonesia dan negara-negara di sekitarnya menyimpulkan bahwa perahu bercadik adalah perahu khas bangsa Indonesia.

39 Migrasi manusia ke Kepulauan Nusantara
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Migrasi manusia ke Kepulauan Nusantara “Penduduk asli Indonesia” adalah kaum Negroid atau Austroloid yang berkulit hitam. Manusia Indonesia membawa kebudayaan Paleolitikum. Mereka masih hidup secara nomaden atau berpindah dengan mata pencaharian berburu binatang dan meramu. Sebelum didatangi bangsa-bangsa pengembara dari luar, tanah di Nusantara belum menjadi milik siapa pun. Wilayah kepulauan Nusantara kedatangan berbagai bangsa dari Asia Tengah. Bangsa-bangsa yang datang ke kepulauan Nusantara yaitu, bangsa Melanesia atau Papua Melanosoid, bangsa Melayu Tua (Proto Melayu), dan bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu).

40 Bangsa Melanesia (Papua Melanosoid)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Bangsa Melanesia (Papua Melanosoid) Bangsa Papua Melanosoid tergolong dalam ras Negroid. Bangsa ini memiliki ciri-ciri antara lain berbadan kekar, kulit kehitam-hitaman, berambut keriting, bibir tebal, dan hidung mancung. Setelah tiba di Nusantara, bangsa Melanosoid menetap, walaupun seminomaden.

41 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kehidupan bangsa Melanosoid ini adalah kebudayaan Mesolitikum yang sudah mulai hidup menetap dalam kelompok, sudah mengenal api, meramu, dan berburu binatang. Wilayah aliran sungai menjadi pilihan utama bangsa Melanosoid saat mulai hidup menetap.

42 Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Bangsa Melayu Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) Gelombang migrasi pertama bangsa Melayu terjadi sekitar tahun 2000 SM. Faktor-faktor penyebab bangsa Melayu Tua meninggalkan asalnya yaitu sebagai berikut: Adanya desakan dari suku-suku liar yang datangnya dari Asia Tengah. Adanya peperangan antarsuku. Adanya bencana alam berupa banjir akibat sering meluapnya Sungai She Kiang dan sungai-sungai lainnya di daerah tersebut.

43 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Kedatangan bangsa Melayu Tua juga memungkinkan terjadinya percampuran darah antara bangsa ini dengan bangsa Melanesia yang terlebih dahulu datang. Bangsa Melanesia yang tidak bercampur terdesak dan mengasingkan diri ke pedalaman. Keturunan bangsa Proto Melayu sekarang antara lain orang-orang Sakai di Siak, suku Nias di pulau Nias, suku Kubu atau suku Anak Dalam di Jambi dan Sumatera Selatan, orang Semang di pedalaman Malaya, Suku Dayak di Kalimantan, dan suku Toraja di Sulawesi.

44 Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) Gelombang migrasi kedua dari bangsa Melayu ke Nusantara terjadi pada 500 SM. Kedatangan bangsa Melayu Muda mengakibatkan bangsa Melayu Tua yang hidup di sekitar aliran sungai dan pantai terdesak pula ke pedalaman karena kebudayaannya kalah maju dari bangsa Melayu Muda. Keturunannya berkembang menjadi suku-suku antara lain Aceh, Minangkabau (Sumatra Barat), Jawa, Bali, Bugis, dan Makasar.

45 Arkaikum atau Azoikum (Zaman Tertua) Paleozoikum (Zaman Kehidupan Tua)
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Rangkuman: Berdasarkan ilmu geologi (ilmu yang mempelajari lapisan kulit bumi) kurun waktu mulai bumi terbentuk sampai sekarang dibagi atas empat zaman, yaitu sebagai berikut: Arkaikum atau Azoikum (Zaman Tertua) Paleozoikum (Zaman Kehidupan Tua) Mesozoikum (Zaman Kehidupan Tua) Neozoikum atau Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru) Pada Kala Pleistosen sudah muncul kehidupan manusia purba di Indonesia. Berdasarkan tipologi hasil-hasil kebudayaan yang ditinggalkan masyarakat di kepulauan Nusantara pada zaman Praaksara, para ahli membaginya atas dua zaman, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam. Zaman Batu terbagi atas beberapa zaman yaitu sebagai berikut: Zaman Batu Tua (Pelolitikum) Zaman Batu Madya (Mesolitikum) Zaman Batu Muda (Neolitikum) Zaman Batu Besar (Megalitikum)

46 Masa berburu dan mengumpulkan makanan.
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Perkembangan kehidupan manusia pada masa Praaksara terdiri dari beberapa tahap, yaitu sebagai berikut: Masa berburu dan mengumpulkan makanan. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Masa bercocok tanam. Masa bercocok tanam tingkat lanjut. Wilayah Nusantara pada Masa Praaksara kedatangan berbagai bangsa dari Asia Tengah yaitu sebagai berikut: Papua Melanosoid Proto Melayu Deutro Melayu

47 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Keturunan Papua Melanosoid saat ini mendiami pulau Papua dan pulau-pulau Melanesia. Keturunan Proto Melayu antara lain orang-orang Sakai di Siak, suku Nias di pulau Nias, suku Kubu dan suku Anak Dalam di Jambi dan Sumatra Selatan, suku Dayak di Kalimantan, serta suku Toraja di Sulawesi. Keturunan Deutro Melayu antara lain suku Minangkabau di Sumatra Barat, suku Jawa, suku Bali, dan suku Bugis di Makasar.

48 Sebutkan dan jelaskan gelombang migrasi penduduk kepulauan Indonesia!
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara BAB II Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Indonesia Rangkuman c. d. Latihan Tahapan Perkembangan Zaman pada Masa Praaksara Tipologi Hasil Budaya Masyarakat Praaksara di Indonesia a. b. Latihan Bagaimana cara-cara manusia purba bertahan hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan? Sebutkan dan jelaskan gelombang migrasi penduduk kepulauan Indonesia! Apa yang melatarbelakangi terjadinya perpindahan (migrasi) penduduk dari Asia Tengah Cara hidup berpindah-pindah tempat disebut ...


Download ppt "Zaman Praaksara di Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google