Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB V AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB V AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN"— Transcript presentasi:

1 BAB V AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN

2 TRANSAKSI SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN
Siklus investasi adalah siklus tentang tansaksi investasi, baik investasi dalam aset tetap maupun investasi dalam sekuritas (saham dan obligasi perusahaan lain). Dalam bab ini fokus pembahasan hanya audit atas transaksi dan akun investasi aset tetap. Audit atas investasi sekuritas dibahas pada bab audit Investasi Sekuritas dan Saldo Kas

3 TRANSAKSI SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN
Siklus Pendanaan Adalah siklus tentang transaksi pendanaan, baik melaui utang bank, utang obligasi, maupun melalui penerbitan saham, baik saham biasa maupun saham preferen.

4 Audit Investasi Aset Tetap
Ragam Transaksi Perolehan aktiva tetap Tunai Kredit/leasing – operating lease vs financing/capital lease Pertukaran dengan aktiva tetap lain Pertukaran dengan saham perusahaan Dibangun sendiri dengan modal sendiri Dibangun sendiri dengan dana pinjaman

5 Audit Investasi Aktiva Tetap
Depresiasi aktiva tetap – harus difahami standar pengukuran kos sebagai dasar depresiasi. Penghentian aktiva tetap Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, perhatikan kemungkinan klasifikasi reparasi dan pemeliharaan: Sebagai revenue expenditures Sebagai capital expenditures

6 Audit Investasi AsetTetap
Akun Yang Terpengaruh Aset Tetap Beban Depresiasi Aset Tetap Akumulasi Depresiasi Aset Tetap Beban Reparasi dan Pemeliharaan Revaluasi/Impairment Aset Tetap Laba/Rugi Pertukaran Aset Tetap Beban Bunga (Pendanaan Aset Tetap) Dismantling/Decommissioning Costs

7 Tujuan Audit Tujuan audit adalah menguji kewajaran transaksi dan saldo akun transaksi investasi aktiva tetap. Kewajaran diukur dari kriteria asersi sebagai berikut: Eksistensi atau terjadinya (transaksi) Kelengkapan Hak dan Kewajiban Penilaian atau alokasi Penyajian dan pengungkapan

8 Ukuran Pemenuhan Kriteria Asersi
Kesesuaian asersi/laporan dengan bukti pendukungnya, yang terdiri dari: Bukti Transaksi dan Bukti Pembukuan Kesesuaian pembukuan dan pelaporan dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang berlaku atau dengan PABU (Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum).

9 Ukuran Pemenuhan Kriteris Asersi
SAK/PABU Cocokkan (secara sampling) Saldo Akun Wajarkah? (Pertanyaan Auditor) Bukti Transaksi Bukti Pembukuan

10 Pertimbangan SPI Pertimbangkan aspek SPI untuk menentukan Sifat, Saat, dan Luas pengujian. Perhatikan kecukupan SPI dan efektifitas SPI, yang mencakup masalah: Pemisahan fungsi transaksi Kecukupan dokumentasi (dokumen transaksi dan dokumen pembukuan) Pengencekan independen

11 Pertimbangan SPI Pemisahan fungsi transaksi
Pahami fungsi-fungsi investasi yang ada, serta lakukan pengujian efektifitas pelaksanaan fungsi, misalya: fungsi otorisasi investasi, fungsi pelaksanaan investasi, fungsi pembukuan dan pelaporan.

12 Pertimbangan Materialitas
Pertimbangkan materialitas untuk memprediksi potensi salah saji, perhatikan dua aspek materialitas: Materialitas saldo rekening  berhubungan dengan volume transaksi atau saldo akun. Materialitas salah saji  berhubungan dengan risiko bawaan dan risiko pengendalian.

13 Pertimbangan SPI Kecukupan dokumentasi (dokumen transaksi dan dokumen pembukuan), mencakup: Dokumen pengadaan aset Dokumen kepemilikan aset Dokumen reparasi dan pemeliharaan Dokumen pembukuan aset: perolehan, depresiasi, serta reparasi dan pemeliharaan. Pengencekan independen, mencakup pemeriksaan independen atas administrasi/pembukuan aset.

14 Pengujian Substantif Sifat, saat, dan luas pengujian substantif ditentukan oleh tingkat risiko pengendalian dan materialitas salah saji (pahami hubungan risiko pengendalian, materialitas, dan bukti audit). Pengujian substantif mencakup: Prosedur pendahuluan Prosedur analitis Prosedur pengujian detil transaksi Prosedur pengujian detil saldo rekening

15 Pengujian Substantif Tujuan pengujian substantif:
Pengujian detil estimasi akuntansi Pengujian detil penyajian dan pengungkapan. Tujuan pengujian substantif: Menguji kewajaran saldo akun dengan cara: Mencocokan saldo akun (berdasarkan sampel) dengan dokumen pendukungnya. Menguji ketepatan perlakuan akuntansi

16 Alternatif Prosedur Analitis
Perputaran Aset Tetap Net Sales:Average Fixed Assets Kenaikan tidak wajar perputaran aset tetap menjadi indikasi kesalahan pembukuan atau kapitalisasi aset tetap. Perputaran Total Aset Net Sales:Average Total Assets

17 Alternatif Prosedur Analitis
Persentase Beban Depresiasi dari Aset Tetap Depreciation Expenses:Average PPE Kenaikan persentase beban depresiasi secara tidak wajar menjadi indikasi kesalahan perhitungan dan pembukuan beban depresiasi. Persentasi Beban Reparasi dan Pemeliharaan dari Penjualan Bersih Repair & Maintenance Expenses:Net Sales Kenaikan persentase secara tidak wajar menjadi indikasi kekeliruan pembebanan beban reparasi dan pemeliharaan.

18 Alternatif Prosedur Analitis
Return on Total Assets (Net Income + (Interest x (1-tax rate)))) : Average Total Assets Kenaikan ROA secara tidak wajar menjadi indikasi kesalahan pembukuan atau kapitalisasi aset tetap.

19 Tujuan Audit Khusus Tujuan Pengujian Transaksi
Terjadinya (Occurrence): pembukuan perolehan aset tetap, penghentian aset tetap, serta reparasi dan pemeliharaan, merepresentasikan transaksi yang terjadi selama tahun berjalan. Kelengkapan (completeness): seluruh perolehan aset tetap, penghentian aset tetap, serta reparasi dan pemeliharaan, yang terjadi selama tahun berjalan telah dibukukan dengan lengkap. Akurasi (accuracy): perolehan aset tetap, penghentian aset tetap, reparasi dan pemeliharaan, serta beban depresiasi, dinilai secara akurat sesuai dengan PABU serta dijurnal, diringkas, dan diposting secara akurat.

20 Tujuan Audit Khusus Tujuan Pengujian Saldo Akun
Tujuan Pengujian Transaksi Pisah batas (cut-off): seluruh perolehan aset tetap, penghentian aset tetap, serta reparasi dan pemeliharaan, dibukukan dalam periode akuntansi yang tepat. Klasifikasi (classification): seluruh perolehan aset tetap, penghentian aset tetap, serta reparasi dan pemeliharaan, telah dibukukan pada akun yang tepat. Tujuan Pengujian Saldo Akun Eksistensi (existence): aset tetap yang dibukukan adalah aset tetap produktif yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.

21 Audit Siklus Pendanaan
Siklus pendanaan adalah siklus yang tentang pengadaan dana untuk keperluan kegiatan operasional dan investasi. Alternatif pendanaan: Kredit bank atau lembaga keuangan lain Penerbitan obligasi Penerbitan saham (baik saham biasa maupun saham preferen). Beban modal yang terjadi adalah: bunga dan dividen.

22 Materialias Materialitas transaksi dan saldo akun: secara umum transaksi relatif tidak besar tetapi mencakup saldo akun yang besar. Materialitas salah saji: besaran materialitas salah saji ditentukan oleh hasil observasi prosedur pengendalian, efektifitas pengendalian, dan risiko bawaan, sehingga materialitas salah saji ditentukan oleh hasil pemahaman dan pengujian sistem pengendalian.

23 Risiko Risiko terdiri atas tiga komponen, yaitu: risiko bawaan, risiko pengendalian, dan risiko deteksi.

24 SELESAI


Download ppt "BAB V AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google