Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

UNIVERSITAS GUNADARMA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "UNIVERSITAS GUNADARMA"— Transcript presentasi:

1 UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISIS HUBUNGAN ALOKASI ANGGARAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN (P2KP) DENGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN ANGKA KEMISKINAN FERRY WIBOWO, SE PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2009

2 MENU PENDAHULUAN Latar Belakang Batasan Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian LANDASAN TEORI METODOLOGI PENELITIAN Metode Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa statistik Pembahasan KESIMPULAN Kesimpulan

3 LANDASAN TEORI Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu: “Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan/ pemerintah. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.” Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk Pemerintah Daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga dapat terbangun "gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan", yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip prinsip universal. Pedoman Umum P2KP-3, (Ed) Oaktober 2005 BAPPENAS (2004) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/ Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup , melek huruf , pendidikan/ Rata-rata lama Sekolah dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on Human Development, Journal of Socioeconomics

4 LATAR BELAKANG implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) sangat kompleks. Berdasarkan pengamatan awal dari realitas di lapangan, terdapat sejumlah kota tertinggal dapat berkembang dan beberapa keluarga miskin dapat meningkatkan Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, dan Rata- rata Lama Sekolah, setelah menjadi bagian dari program P2KP. Namun tidak sedikit diantara kota- kota yang tertinggal itu masyarakatnya hampir tidak berkembang dan mengalami peningkatan kesejahteraan walaupun juga termasuk dalam sasaran program P2KP. Hal ini karena pelaksanaan Program P2KP menunjukkan adanya kendala-kendala atau adanya komponen-komponen program yang belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Bagaimana alokasi anggaran pada program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) ditentukan, apakah alokasi tersebut berhubungan dengan Angka kemiskinan dan angka indeks pembangunan manusia

5 BATASAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian dibatasi pada hubungan kesejahteraan masyarakat melalui indikator; Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2006 dan Angka kemiskinan pada tahun yang sama, dengan alokasi anggaran program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) pada periode tahun 2007.

6 PERUMUSAN MASALAH Bagaimana hubungan Indeks Pembangunan Manusia pada periode tahun 2006 dengan alokasi anggaran program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) pada periode tahun 2007. Bagaimana hubungan tingkat Angka kemiskinan masyarakat pada periode tahun 2006, dengan Alokasi alokasi anggaran program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) pada periode tahun 2007.

7 TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui apakah faktor besarnya Indeks Pembangunan Manusia dan Angka kemiskinan mempengaruhi Alokasi Anggaran program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) secara signifikan.

8 METODE ANALISIS DATA Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Non Parametrik, dengan metode korelasi Rank Spearrman. Model ini digunakan karena dalam penelitian ini variabel diteliti berdasarkan rangking, dan variabel juga mengalami gangguan pada asumsi homogenitas dan linieritas sehingga tidak dapat menggunakan metode regresi. Korelasi Non Parametrik dinilai lebih fleksibel terhadap asumsi- asumsi tersebut, sehingga dirasa tepat dijadikan metode untuk melihat apakah ada korelasi yang terjadi antar variabel.

9 ANALISA STATISTIK

10 PEMBAHASAN Dari interpretasi statistik dapat terlihat bahwa tidak adanya hubungan yang cukup signifikan terjadi antara Alokasi anggaran program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) Dengan Indeks Pembangunan Manusia dengan nilai korelasinya adalah dan Angka Kemiskinan dengan nilai korelasinya adalah 0.151, itu berarti bahwa kebijakan pemerintah dalam menyalurkan anggaran program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) tidak didasari oleh nilai pada IPM dan Angka kemiskinan, walaupun pada kenyataannya bahwa anggaran program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan dan menjadikan masyarakat lebih sejahtera yang dapat dilihat melalui indikator peningkatan IPM, konsep dasar yang melandasi Alokasi anggaran program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) menjadi sangat kabur dan dapat menyebabkan kesalahan persepsi penyaluran pada tingkat pelaku kebijakan diakar rumput seperti pemerintah daerah, kelurahan anggota program maupun aparatur di lapangan.

11 KESIMPULAN Nilai IPM tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penentuan Alokasi Anggaran Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan. Angka Kemiskinan tidak mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap Alokasi Anggaran Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan. hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muctar pada Kasus Implementasi P2KP di Desa Sukadanau yang menyatakan bahwa karena kesalahan persepsi penyaluran atau kekurang tepatan sasaran menyebabkan belum/tidak terjadi proses pemberdayaan (khususnya) bagi warga miskin, karena: (a) tidak terjadi transfer daya kepada warga miskin, sebab program lebih dimanfaatkan oleh kelompok yang mampu; (b) proses belajar sosial tidak berlangsung, sebab program lebih bernuansa economic; dan (c) lembaga lokal masyarakat lebih berperan sebagai penyalur kredit dari pada lembaga pemberdayaan.

12 PNPM- P2KP

13 KERANGKA PEMIKIRAN

14 TERIMA KASIH


Download ppt "UNIVERSITAS GUNADARMA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google