Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Psikologi Eksistensialis Ekarini Saraswati. Pendahuluan  Psikologi fenomenologis sebagaimana namanya menyoroti perilaku manusia dari segi gejala yang.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Psikologi Eksistensialis Ekarini Saraswati. Pendahuluan  Psikologi fenomenologis sebagaimana namanya menyoroti perilaku manusia dari segi gejala yang."— Transcript presentasi:

1 Psikologi Eksistensialis Ekarini Saraswati

2 Pendahuluan  Psikologi fenomenologis sebagaimana namanya menyoroti perilaku manusia dari segi gejala yang ditimbulkannya. Psikologi ini yang lebih dikenal dengan psikologi eksistensial merupakan psikologi yang banyak digunakan para pengamat sastra dalam melakukan pengamatannya.

3  Fenomenologi ialah suatu metode pemikiran, a way of looking at things, pemakaian suatu kaca mata yang berbeda dengan cara berpikir seorang ahli salah satu ilmu.  Seorang fenomenologi hanya bisa mengarahkan mata temannya dengan harapan supaya teman akhirnya juga melihat hal yang dilihat oleh sang fenomenolog sendiri

4 Tokoh-tokoh  ahli-ahli besar di bidang fenomenologi kebanyakan seniman di bidang bahasa. Heidegger selain filsuf yang pandai, juga terkenal sebagai filolog, ahli bahasa. Jean-Paul Sartre tidak hanya menulis buku fenomenologi, tetapi juga novel, sandiwara, dan artikel untuk majalah.

5 Hugenholtz  Menurut Hugenholtz badan kita menciptakan suatu alam (pengalaman) dan suatu dunia (pengamatan).Yang dimaksudkan dengan istilah “alam” ialah lingkungan kita yang tidak sadar, sedangkan istilah “dunia” ialah lingkungan yang disadari. Dua lingkunga itu dibuat dari dua macam waktu. Waktu alam ialah waktu vital (longitudinal), waktu dunia ialah waktu human (suksesif). Di surga kita menjadi waktu lain lagi yang disebut aeternitas. Manusia ialah sintesis dari tiga macam waktu yaitu vital, animal, dan human. Alam ialah waktu vital (tumbuhan), impian ialah waktu animal(hewan), dan dunia ialah waktu human (manusia).

6  Metode fenomenologis yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Husserl yang disebut Wesensschau: melihat gejala sebagai esensi,sebagai gejala murni. Hal itu terjadi dalam pelbagai reduksi. Reduksi ialah semacam abstraksi melihat sesuatu dan menutup mata untuk hal lain. Reduksi pertama artinya kita menghadap suatu hal sebagai hal yang menampakkan diri dan kita tidak melihat hal itu sebagi hal yang ada.

7  Perhatian Psikologi Fenomenologis. Ruang bukan pengamatan atau pembayangan, melainkan syarat yang harus dipenuhi supaya pengamatan atau pembayangan menjadi mungkin. Dimensi dasar eksistensi manusia bukan ruang melainkan waktu. Dalam fenomenologi waktu hampir sama dengan hal mengada. Tiga segi dari sudah, sekarang, dan nanti dipersatukan menjadi satu hal.

8 KAJIAN SASTRA  Novel ini telah dikenal sebagai novel avant garde novel tanpa plot. Peristiwa- peritiwa yang merangkainya terlepas satu sama lain. Peristiwa-peristiwa tersebut lebis bersifat episode-episode yang menggambarkan bagaimana suatu peristiwa terdiri dari peristiwa-peristiwa bawahan yang terlepas begitu saja.

9  Latar tempat dalam novel ini merupakan tempat-tempat yang biasa ditemukan sehari-hari, seperti jalan, kuburan, pantai, warung, namun di kota mana tidak diketahui. Demikian juga dengan orang- orang yang berada di dalamnya, orang- orang aneh yang tidak mungkin ditemui dalam kehidupan nyata.

10  Tokoh kita merupakan tokoh yang menonjol. Tokoh kita berada dalam waktu lalu, kini dan masa depan. Pada masa lalu diceritakan bagaimana dia berprofesi sebagai pelukis yang mujur sehingga kaya dan terkenal. Kemudian menikah dengan wanita yang tidak sengaja dia kenal. Kekayaan dan kemasyhuran telah menjauhkan mereka pada cinta dan mereka kemudian meninggalkan semuanya dan hidup terpencil di pinggir pantai. Kebahagiaan yang dia nikmati bersama istrinya berakhir setelah istrinya meninggal. Kini dia sering menghayal tentang istrinya kemudian mabuk-mabukan dan menemukan ketenangan setelah menjadi pekerja sebagai pengapur kuburan. Padamasa depan diharapkan dia menjadi opseter dan senantiasa menziarahi kuburan istrinya.

11  Ruang yang dia miliki adalah ruang yang hening, gelap dan magis adalah ruang pekuburan. Di sana dia menemukan hakikat dunia yang fana. Semua kehidupan dunia akan berakhir di kuburan. Lewat kuburan dapat menemukan ketenangan berpikir.

12  Adapun pengalaman hidup yang dia alami berwarna-warni dari seorang yang miskin menjadi kaya dan terkenal, menikah dan mabuk-mabukan. Hampir semua sisi kehidupan dia alami. Akhirnya dia menemukan ketenangan berada di sekitar kuburan.


Download ppt "Psikologi Eksistensialis Ekarini Saraswati. Pendahuluan  Psikologi fenomenologis sebagaimana namanya menyoroti perilaku manusia dari segi gejala yang."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google