Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bahan Perkuliahan SNN-PDB SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bahan Perkuliahan SNN-PDB SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA"— Transcript presentasi:

1 Bahan Perkuliahan SNN-PDB SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA
NERACA PRODUKSI Bahan Perkuliahan SNN-PDB SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA

2 PENDAHULUAN Neraca produksi merupakan neraca pertama dari rangkaian neraca unit institusi dan sektor institusi. Neraca produksi memperlihatkan bagaimana pendapatan dihasilkan, didistribusikan, serta digunakan dalam perekonomian. Aktivitas produksi menentukan besarnya tingkat PDB dan tingkat pendapatan suatu perekonomian. Neraca produksi menunjukkan output dan input yang digunakan dalam memproduksi output tersebut.

3 PENDAHULUAN Untuk dapat menyusun neraca produksi, ada tiga konsep yang digunakan yaitu : Konsep pertama adalah produksi. Dalam SNA 2008, penjelasan tentang produksi disebut sebagai batasan produksi. Berbagai produksi perlu didentifikasikan apakah untuk : 1). Dijual (market output), 2). Digunakan sendiri (output for own consumpt) 3). Diproduksi untuk pihak lain dengan harga yang rendah atau tanpa dikenakan biaya (non-market output).

4 PENDAHULUAN Konsep kedua adalah bagaimana output dinilai.
Kunci dari pertanyaan ini adalah peran dari berbagai jenis pajak yang dikenakan (dan subsidi yang diberikan) oleh pemerintah atas produk (tax on product) serta atas kegiatan produksi (tax on production). Konsep ketiga adalah bagaimana proses produksi dapat meningkatkan nilai barang dan jasa, serta dapat menciptakan pendapatan. Apakah seluruh kontribusi dari tenaga kerja dan modal akan menambah nilai barang dan jasa, atau apakah fakta bahwa penurunan nilai barang modal perlu diperhitungkan di dalam neraca?.

5 NERACA PRODUKSI

6 NERACA PRODUKSI Nilai Tambah Bruto (NTB) = Output dikurangi Konsumsi antara. Nilai Tambah Neto (NTN) = Output dikurangi Konsumsi antara dikurangi Konsumsi barang modal tetap. Nilai Tambah Bruto (NTB) ditambah Pajak atas produk dikurangi Subsidi atas produk = Produk Domestik Bruto (PDB)

7 PRODUKSI Produksi merupakan aktivitas yang dilakukan dibawah tanggungjawab, kendali, dan pengelolaan suatu unit institusi dalam menggunakan input tenaga kerja, modal serta barang dan jasa untuk menghasilkan barang dan jasa jenis lain. Produksi menggambarkan kegiatan suatu enterprise dalam penggunaan input untuk menghasilkan output.

8 PRODUK ATAU OUTPUT Produk adalah barang dan jasa (termasuk knowledge-capturing product) yang dihasilkan melalui proses produksi. Barang berbentuk fisik, merupakan obyek yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan dimana hak kepemilikan tetap dan dapat dipindahkan dari satu unit ke unit institusi lain melalui aktivitas transaksi di pasar. Jasa merupakan hasil suatu aktivitas produksi yang mengubah kondisi dari unit yang mengkonsumsi, atau memfasilitasi perubahan suatu produk atau harta finansial.

9 PRODUK ATAU OUTPUT Knowledge-Capturing Product terkait dengan penyediaan, penyimpanan, komunikasi dan penyebarluasan informasi, konsultasi, dan hiburan sedemikian rupa sehingga unit yang mengkonsumsi dapat mengakses pengetahuan tersebut berulang-ulang. Industri yang menghasilkan produk yang terkait dengan penyediaan penyimpanan, komunikasi dan penyebarluasan informasi, konsultasi, dan hiburan dalam arti yang luas termasuk produksi informasi, berita, laporan konsultasi, program komputer, film, musik dan lain-lain.

10 BATASAN PRODUKSI DALAM RUMAHTANGGA
Tidak mencakup sebagian besar jasa yang dihasilkan untuk digunakan sendiri oleh rumahtangga. Berikut daftar Jasa yang tidak dicatat dalam neraca bila diproduksi oleh anggota rumahtangga dan dikonsumsi rumahtanga yang sama: Dekorasi dan pemeliharaan rumah, termasuk perbaikan kecil yang biasa dilakukan oleh penyewa maupun pemilik; Perbaikan barang tahan lama atau barang lain, termasuk kendaraan yang digunakan untuk keperluan rumahtangga; Persiapan dan penyajian makanan; Perawatan, pelatihan dan pengajaran terhadap anak-anak; Perawatan orang sakit atau orang tua; Transportasi anggota rumahtangga atau barang-barang mereka.

11 PRODUKSI BARANG YANG DIKONSUMSI SENDIRI
Berikut jenis produksi rumah tangga yang dimasukan dalam batasan produksi, baik untuk konsumsi sendiri maupun tidak : Produksi produk pertanian berikut penyimpanan, pengumpulan buah, atau tanaman yang tidak dibudidayakan, kehutanan, pemotongan dan pengumpulan kayu bakar, berburu dan memancing. Produksi produk primer lain seperti pertambangan garam, memotong gambut, dan lain-lain Pengelolaan hasil pertanian: produksi gandum dengan perontokan, produksi tepung dengan penggilingan, penyamakan kulit dan barang dari kulit, produksi dan pengawetan daging dan produk ikan, pengawetan buah dengan pengeringan, pembotolan dan sebagainya, produksi produk susu seperti mentega atau keju, produksi bir dan anggur, produksi keranjang atau tikar dan lain-lain.

12 PRODUKSI BARANG YANG DIKONSUMSI SENDIRI
Jenis pengolahan lain seperti menenun kain; membuat gaun dan menjahit; produksi alas kaki; produksi gerabah, peralatan atau barang tahan lama, membuat mebel atau perabot, dan lain-lain. Penyediaan air minum juga dianggap sebagai aktivitas produksi barang dalam konteks ini. Prinsipnya, penyediaan air merupakan aktivitas seperti halnya penyulingan dan penyaluran pipa minyak mentah.

13 PRODUKSI ILEGAL Ada dua jenis produksi ilegal yaitu:
Produksi barang atau jasa yang penjualan, distribusi atau kepemilikannya dilarang undang-undang. Aktivitas produksi yang legal, tetapi menjadi ilegal karena dilakukan oleh produsen yang tidak sah, misalnya praktek medis tanpa izin.

14 HARGA DASAR DAN HARGA PRODUSEN
SNA menggunakan dua jenis harga untuk mengukur output yaitu : harga dasar dan harga produsen. Harga dasar merupakan besaran yang diterima produsen dari pembeli untuk satu unit barang atau jasa yang dihasilkan, dikurangi pajak dibayar, dan ditambah subsidi yang diterima produsen sebagai konsekuensi produksi atau penjualan. Harga ini tidak termasuk biaya transportasi. Harga produsen adalah jumlah yang diterima oleh produsen untuk satu unit barang atau jasa yang dihasilkan dikurangi PPN atau deductible taxes.

15 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
Pajak Pertambahan Nilai (Value Added Tax/VAT) merupakan pajak atas produk yang dikumpulkan secara bertahap oleh produsen. PPN dapat juga dikenakan sebagai tambahan pajak lain atas produk, seperti cukai tembakau, minuman beralkohol dan BBM. Tagihan atau faktur PPN merupakan PPN terhutang atas penjualan oleh produsen, dan ditampilkan secara terpisah pada faktur yang produsen berikan kepada pembeli. Deductible VAT atau PPN yang dapat dikurangi merupakan PPN terhutang atas pembelian barang dan jasa yang ditujukan untuk konsumsi antara, untuk PMTB atau untuk dijual kembali, dalam hal ini produsen diizinkan untuk mengurangi kewajiban PPNnya. Non Deductible VAT atau PPN yang tidak dapat dikurangi merupakan PPN terhutang oleh seorang pembeli yang tidak dapat dikurangi dari kewajiban PPN-nya sendiri, Jika ada.

16 HARGA PEMBELI Harga pembeli merupakan besaran yang dibayar oleh pembeli tidak termasuk PPN atau pajak yang dapat dikurangi oleh pembeli, untuk dapat mengirimkan satu unit barang atau jasa pada waktu dan tempat yang ditentukan pembeli. Harga pembeli dari barang termasuk biaya transport yang dibayar secara terpisah oleh pembeli untuk mengirim barang pada waktu dan tempat yang ditentukan pembeli.

17 RINGKASAN HARGA DASAR, HARGA PRODUSEN DAN HARGA PEMBELI
Harga Dasar + Pajak atas produk tidak termasuk tagihan PPN - Subsidi atas produk = Harga Produsen PPN tidak dapat dikurangkan oleh pembeli Tagihan biaya transportasi yang terpisah Marjin pPerdagangan besar dan eceran Harga Pembeli

18 NILAI TAMBAH BRUTO Nilai Tambah Bruto (NTB) merupakan item penyeimbang neraca berjalan (current account) yang merupakan kelebihan sumber (resources) atas penggunaan (uses). NTB merupakan kontribusi tenaga kerja dan modal terhadap proses produksi. Komponen NTB meliputi penjumlahan upah dan gaji; surplus usaha; penyusutan; pajak tak langsung; dikurangi subsidi. Nilai Tambah Bruto didefinisikan sebagai nilai output dikurang nilai konsumsi antara. Nilai Tambah Neto didefinisikan sebagai nilai output dikurangi nilai konsumsi antara dan konsumsi barang modal tetap (penyusutan).

19 PENGUKURAN ALTERNATIF DARI NTB
Nilai Tambah Bruto (NTB) Atas Harga Dasar didefinisikan sebagai output yang dinilai atas harga dasar dikurangi konsumsi antara yang dinilai atas dasar harga pembeli. Nilai Tambah Bruto (NTB) Atas Harga Produsen didefinisikan sebagai output yang dinilai atas harga produsen dikurangi konsumsi antara yang dinilai atas dasar harga pembeli. Nilai Tambah Bruto (NTB) Atas Biaya Faktor didefinisikan sebagai NTB atas harga dasar dikurangi pajak produksi lainnya ditambah subsidi atas produksi.

20 PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Produk Domestik Bruto merupakan total NTB dari seluruh unit institusi residen dalam perekonomian. PDB yang didefinisikan dalam SNA adalah ukuran yang dibentuk dari : Nilai Tambah (PDB Produksi) Pendapatan (PDB Pendapatan) Pengeluaran Akhir (PDB Penggunaan)

21 PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
PDB = Jumlah NTB Atas Harga Produsen ditambah Pajak Atas Impor dikurangi Subsidi Atas Impor ditambah PPN Non-Deductible. PDB = Jumlah NTB Atas Harga Dasar ditambah Semua Pajak Atas Produk dikurangi Semua Subsidi Atas Produk. PDB = Jumlah NTB Atas Harga Biaya Faktor ditambah Semua Pajak Atas Produk dikurangi Semua Subsidi Atas Produk ditambah Pajak Lainnya Atas Produksi.

22 Secara garis besar output terbagi dalam tiga kelompok yaitu :
JENIS-JENIS OUTPUT Secara garis besar output terbagi dalam tiga kelompok yaitu : Output Pasar Output Untuk Penggunaan Akhir Sendiri Output Non Pasar

23 OUTPUT PASAR Output Pasar terdiri dari output yang ditujukan untuk dijual pada harga yang siginifikan secara ekonomi. Nilai Output Pasar ditentukan sebagai jumlah dari item berikut : Nilai barang dan jasa yang dijual pada harga yang signifikan secara ekonomi. Nilai barang dan jasa yang ditukar dengan imbalan barang lainnya, atau jasa atau harta. Nilai barang dan jasa yang digunakan untuk pembayaran dalam bentuk natura, termasuk kompensasi dalam bentuk natura.

24 OUTPUT PASAR Nilai barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu establishmen lain milik perusahaan yang sama, untuk digunakan sebagai input antara, dimana resiko yang terkait dengan proses produksi selanjutnya ditransfer bersama dengan barang. Perubahan nilai dalam inventori barang jadi dan setengah jadi yang ditujukan untuk satu atau lain penggunaan diatas. Marjin yang dikenakan pada pasokan barang dan jasa, marjin transportasi atas perolehan dan penjualan dari harta finansial dan lain-lain.

25 OUTPUT UNTUK PENGGUNAAN AKHIR SENDIRI
Output untuk penggunaan akhir sendiri terdiri dari produk yang ditahan produsen untuk digunakan sendiri sebagai konsumsi akhir atau pembentukan modal output. Nilai Output Penggunaan Akhir Sendiri ditentukan sebagai jumlah dari : Nilai barang yang diproduksi oleh usaha rumahtangga dan dikonsumsi oleh rumahtangga yang sama. Nilai jasa yang diberikan kepada rumahtangga oleh pembantu rumahtangga yang dibayar.

26 OUTPUT UNTUK PENGGUNAAN AKHIR SENDIRI
Nilai jasa imputasi dari rumah yang ditempati sendiri. Nilai harta tetap yang dihasilkan oleh establishmen yang ditahan dalam perusahaan yang sma untuk digunakan dalam produksi mendatang (PMTB yang digunakan sendiri). Nilai perubahan dalam inventori barang jadi dan barang setengah jadi yang ditujukan untuk penggunaan diatas atau lainnya.

27 OUTPUT NON PASAR Output Non Pasar terdiri dari barang dan jasa individu atau kolektif : yang dihasilkan lembaga non-profit yang melayani rumahtangga (LNPRT) atau pemerintah yang disediakan gratis, atau dijual pada harga yang tidak signifikan secara ekonomi, ke unit institusi lain atau masyarakat secara keseluruhan.

28 PRODUSEN PASAR DAN NON PASAR
Produsen Pasar adalah establishment, semua atau sebagian besar outputnya adlah produksi pasar. Produsen Non Pasar terdiri dari establishment yang dimiliki oleh unit pemerintah atau LNPRT yang menawarkan barang atau jasa secara gratis, atau pada harga yang tidak signifikan secara ekonomi, untuk rumahtangga atau masyarakat secara keseluruhan.

29 KONSUMSI/INPUT ANTARA
Konsumsi antara terdiri dari nilai barang dan jasa yang dikonsumsi sebagai input oleh proses produksi, tidak termasuk aktiva tetap yang konsumsinya dicatat sebagai konsumsi barang modal. Barang dan jasa tersebut dapat juga berubah bentuk atau habis digunakan oleh proses produksi.

30 BATASAN ANTARA KONSUMSI ANTARA DAN KOMPENSASI KARYAWAN
Barang dan jasa yang dapat digunakan oleh karyawan setiap saat dan untuk kepuasan langsung kebutuhan atau keinginannya, maka barang dan jasa tersebut merupakan kompensasi dalam bentuk natura. Namun, bila karyawan diwajibkan menggunakan barang dan jasa tersebut untuk melakukan pekerjaan (saat tertentu), maka barang dan jasa tersebut merupakan konsumsi/input antara.

31 BATASAN ANTARA KONSUMSI ANTARA DAN KOMPENSASI KARYAWAN
Jenis barang yang tersedia untuk karyawan namun harus diperlakukan sebagai bagian dari konsumsi/input antara : Alat atau perlengkapan yang digunakan secara eksklusif , atau terutama di tempat kerja; Pakaian atau alas kaki sejenis yang biasanya tidak dibeli atau dipakai konsumen dan yang digunakan secara eksklusif, atau terutama pada tempat kerja, misalnya pakaian pelindung atau seragam; Jasa akomodasi di tempat kerja dari jenis yang tidak dapat digunakan oleh rumahtangga karyawan seperti barak, pondok, asrama, dan lain-lain.

32 BATASAN ANTARA KONSUMSI ANTARA DAN KOMPENSASI KARYAWAN
Makanan atau minuman khusus yang diharuskan karena kondisi kerja yang luar biasa, atau makanan atau minuman yang diberikan kepada pegawai sebagai pelayanan pada saat bertugas.; Jasa transportasi dan hotel, termasuk tunjangan untuk makan yang disediakan untuk karyawan melakukan perjalanan bisnis; Mengubah fasilitas, kamar mandi, shower, bak mandi, dan lain-lain diharuskan karena sifat pekerjaan; Fasilitas pertolongan pertama, pemeriksaan medis atau cek kesehatan lainnya yang diperlukan karena sifat pekerjaan.

33 BATASAN ANTARA KONSUMSI ANTARA DAN PMTB
Peralatan Kecil Pengeluaran atas barang tahan lama yang kecil, murah dan digunakan untuk melakukan operasi yang relatif sederhana sebagai pengeluaran konsumsi antara dan nilainya sangat kecil bila dibandingkan dengan pengeluaran untuk mesin dan peralatan. Contoh : barang seperti alat-alat tangan seperti gergaji, sekop, pisau, kapak, palu, obeng dan sebagainya.

34 BATASAN ANTARA KONSUMSI ANTARA DAN PMTB (lanjutan…)
Pemeliharaan dan Perbaikan Perawatan berkala dan perbaikan dari harta tetap yang digunakan dalam produksi merupakan konsumsi antara. Renovasi besar, rekonstruksi atau perluasan aktiva tetap yang ada dapat meningkatkan efisiensi atau kapasitas atau memperpanjang umur harta tetap, dikategorikan sebagai pembentukan modal tetap bruto.

35 BATASAN ANTARA KONSUMSI ANTARA DAN PMTB (lanjutan…)
Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan diperlakukan sebagai pembentukan modal, kecuali dalam kasus dimana jelas bahwa aktivitas tersebut tidak membawa manfaat ekonomi apapun bagi pemiliknya dalam hal ini diperlakukan sebagai konsumsi antara.

36 BATASAN ANTARA KONSUMSI ANTARA DAN PMTB (lanjutan…)
Eksplorasi Mineral dan Evaluasi Pengeluaran untuk eksplorasi mineral dan evaluasi tidak diperlakukan sebagai konsumsi antara, apakah berhasil atau tidak, mereka dibutuhkan untuk memperoleh cadangan baru oleh karenanya aktivitas ini diklasifikasikan sebagai pembentukan modal.

37 BATASAN ANTARA KONSUMSI ANTARA DAN PMTB (lanjutan…)
Perlengkapan Militer Pengeluaran peralatan militer, termasuk sistem senjata militer besar diperlakukan sebagai pembentukan modal tetap. Pengeluaran barang militer tahan lama seperti bom, torpedo, dan suku cadang dicatat sebagai inventori sampai pada saat digunakan, maka barang tersebut dicatat sebagai konsumsi antara dan ditarik dari inventori.

38 S E L E S A I


Download ppt "Bahan Perkuliahan SNN-PDB SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google