Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Situasi sakarat maut dalam al-Qur-an

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Situasi sakarat maut dalam al-Qur-an"— Transcript presentasi:

1 Situasi sakarat maut dalam al-Qur-an
Minta tangguh dan berjanji bersedekah dahulu

2 وَاَنْفِقُواْمِنْ ماَ رَزَقْنكُمْ مِنْ قِبْلِ اَنْ يَأْتِيَ اَحَدَكُمْ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلاَ اَخَّرْتَنِيْ اِلىَ اَجَلٍ قَرِيْبٍ فَاَ صَّدَّقَ وَاَكُنْ مِنَ الصّلِحِيْنَ Wahai orang-orang yang beriman janganlah harta-harta kamu dan anak-anak kamu membuat kamu lupa dari mengingat Allah, dan barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itu orang-orang yang merugi (QS.63:9) Dan infakkanlah oleh kamu sebagian dari apa yang telah Kami rizkikan kepada kamu sebelum datang kepada salah seorang di antara kamu kematian, maka dia akan berkata: “ Yaa Tuhan ku! Mengapa tidak Engkau tangguhkan aku kepada waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh. (QS.63:10) Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan seseorang apabila telah datang ajalnya, dan Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu lakukan (QS.63:11)

3 اِنْفاَق = Akar katanya “ Nafaq” yang artinya terowongan, artinya tempat menyimpan sesuatu yang pada suatu ketika dapat diambil kembali, maka infaq diartikan “simpanan akhirat” . رِزْق= Sesuatu yang berguna/ bermanfaat dalam kehidupan makhluk Dalam memberikan rizki kepada makhluk-Nya, Allah selalu menggunakan kata ganti nama jama’ “ Razaqnaakum” ( Kami telah berikan kepada kamu sekalian)tidak pernah ditemukan kata “ Razaqtukum”, (aku telah memberikan kepada kamu sekalian)karena : 1. Allah memberi rizki kepada makhluk-Nya dengan melibatkan makhluk lainnya, tidak pernah Allah sendiri langsung kepada makhluk yang bersangkutan 2. Orang yang menerima rizki harus berterima kasih kepada makhluk yang telah dipilih oleh Allah menjadi perantara , sehingga “ Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia berarti tidak bersyukur kepada Allah “ 3. Demikian halnya makhluk yang menjadi objek pemberian rizki Allah selalu berbentuk jama’ “ kamu sekalian, atau sekalian mereka”, karena fungsi utama rizki adalah sosial

4 Mengapa ketika sakarat maut manusia minta tangguh dan berjanji mau sedekah dulu dan menjadi orang saleh ? Ketika sakarat maut tabir yang menutup mata disingkapkan Allah, sehingga pandangan manusia amat tajam dapat melihat yang semula gaib (QS.50:19-22) Ketika melihat calon balasan siksa yang akan diterima karena kekikirannya selama di dunia Ketika melihat balasan yang akan diterima dari infaqnya di dunia yang sangat sedikit, dia menyesali kurang banyak. QS. 56: 82-85 Dosa-dosa durhaka dan pahala-pahala kesalehan diperlihatkan silih berganti, sehingga dia menyesal, mengapa tidak menjadi orang saleh saja

5 Allah tidak menangguhkan ajal seseorang kalau sudah tiba
Ajal adalah limit waktu yang diberikan Allah kepada manusia untuk dipergunakan beramal saleh,dan jika sudah sampai tidak ada lagi perpan jangannya. Allah mengetahui apa yang manusia ‘amalkan, jika sekarang dia berjanji mau bersedekah dulu dan akan menjadi orang yang saleh, dahulu juga telah berjanji tawhid dan amanat waktu di alam arwah ternyata ketika kesempatan di dunia telah diberikan tidak dimanfaatkannya. ( QS.7: 172, QS. 33:72, QS. 23: ) Allah mengetahui apa kamu ‘amalkan ( ta’malun) bukan “ Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ( taf’alun), karena ‘amal meliputi : aktifitas hidup yang dilakukan secara sadar terdiri dari: a. Amal hati, seperti niyat, ikhlash, syirik, khurafat dan takhayyul b. ‘Amal lisan, berupa perkataan dan ungkapan, baik sesuai dg hatinya maupun tidak c. ‘Amal jawarih, berupa pekerjaan anggaota tubuh yang kasat mata d. ‘Amal individual (yg manfaatnya hanya untuk pelaku)maupun ‘amal sosial yang dapat dirasakan oleh orang lain

6 Skema INFAQ


Download ppt "Situasi sakarat maut dalam al-Qur-an"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google