Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR HUMANISTIK.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR HUMANISTIK."— Transcript presentasi:

1 PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR HUMANISTIK

2 Profesional Orang yang menyandang suatu profesi :
“Dia orang yang profesional”. Penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya : istilah profesional dikontraskan dengan “non-profesional” atau “amatiran”

3 KONSELING PROFESIONAL
Dapat dipertanggungjawab- kan dasar keilmuan dan teknologinya Berdasar acuan dari pendekatan konseling tertentu

4 TINGKAT KEPROFESIONALAN PELAYANAN KONSELING
PRAGMATIK DOGMATIK SINKRETIK EKLEKTIK MEMPRIBADI

5 TINGKAT PRAGMATIK penyelenggaraan konseling yang menggunakan cara-cara yang menu-rut pengalaman konselor pada waktu terdahulu dianggap memberikan hasil yang optimal, meskipun cara-cara tersebut sama sekali tidak berdasarkan pada teori tertentu.

6 TINGKAT DOGMATIK Konselor telah menggunakan pendekatan tertentu, bahkan pendekatan tersebut di-jadikan dogma untuk segenap permasa-lahan dari semua klien Siapapun kliennya dan apapun permasa-lahannya konselor menggunakan pende-katan yang telah dijadikan dogma

7 TINGKAT SINKRETIK Konselor telah menggunakan sejumlah pendekatan konseling, namun pengguna-an pendekatan tersebut bercampur aduk tanpa sistematika ataupun pertimbangan yang matang Pendekatan-pendekatan yang digunakan sekedar dicomot dan diterapkan untuk menangani permasalahan tanpa memper-hatikan relevansi dan ketepatannya.

8 TINGKAT EKLEKTIK Konselor memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai pende-katan konseling dengan berbagai teknologinya, dan berusaha memilih serta menerapkan sebagian atau satu kesatuan pendekatan beserta tekno-loginya sesuai dengan kondisi dan permasalahan klien

9 Konselor tidak mencampur aduk pende-katan yang digunakan, namun dipilah-pilah, masing-masing dipilih secara cermat untuk menangani permasalahan klien Konselor tidak mengangungkan atau men-jadikan suatu pendekatan konseling ter-tentu sebagai dogma Konselor secara mendasar memahami kapan menggunakan atau tidak menggu-nakan pendekatan konseling tertentu.

10 TINGKAT MEMPRIBADI Konselor secara mendalam menguasai sejumlah pendekatan konseling beserta teknologinya Konselor mampu memilih dan menerapkan secara tepat pendekatan berserta teknologinya untuk menangani permasalahan klien Konselor mampu memberi warna pribadi yang khas sehingga tercipta praktik konseling yang benar-benar ilmiah, tepat guna, produktif, dan unik.

11 Pandangan terhadap Manusia
dilahirkan dgn pembawaan dasar yang baik; memiliki kecenderungan yg bertujuan positif, konstruktif, rasional, dan sosial; berkeinginan untuk maju;

12 memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu membawa dirinya utk mengaktualisasikan diri;
memiliki kesadaran diri; memiliki kebebasan dan tanggung jawab untuk memilih/memutuskan nasibnya sendiri; mencari makna yang unik dalam hi-dupnya

13 Belajar akan membawa perubahan bila orang yang belajar bebas menentukan bahan pelajaran dan cara yang dipakai untuk mempelajarinnya. Pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinnya sesuai dengan minat dan kemampuan.

14 KONSELING Membantu klien agar merasa bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupan yang dipilihnya

15 Menghilangkan penghambat ak-tualisasi potensi diri
Menemukan dan menggunakan kebebasan memilih Menyajikan kondisi untuk memfasilitasi klien menyedari kebe-radaannya secara otentik Memahami potensinya dan me-nyadari bahwa ia dapat bertin-dak sesuai dengan potensinya/ kemampuannya

16 KEBERADAAN OTENTIK Menyadari sepenuhnya keadaan sekarang
Memilih bagaimana hidup pada saat sekarang Siap memikul tanggung jawab atas pilihannya


Download ppt "PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR HUMANISTIK."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google