KELAS GASTROPODA 1. HABITAT TERUTAMA BENTHOS LAUT LITORAL, BEBERAPA PELAGIS, AIR PAYAU, AIR TAWAR, BEBERAPA DI DARAT. B A C D A, Aplysia; B, Stilifer parasit.

Presentasi berjudul: "KELAS GASTROPODA 1. HABITAT TERUTAMA BENTHOS LAUT LITORAL, BEBERAPA PELAGIS, AIR PAYAU, AIR TAWAR, BEBERAPA DI DARAT. B A C D A, Aplysia; B, Stilifer parasit."— Transcript presentasi:

1 KELAS GASTROPODA 1. HABITAT TERUTAMA BENTHOS LAUT LITORAL, BEBERAPA PELAGIS, AIR PAYAU, AIR TAWAR, BEBERAPA DI DARAT. B A C D A, Aplysia; B, Stilifer parasit pada bintang laut; C, Buccinum memangsa kepiting; D, Conus tusukan gigi radulanya sangat berbisa dan dapat menyebabkan kematian pada manusia E, Littorina pemakan ganggang. E

2 Torsi pada Gastropoda Torsi adalah peristiwa memutarnya cangkang, mantel dan massa visceral sampai 180o terhadap kepala dan kaki; terjadi pada waktu stadia veliger.

3 Gb. Struktur Lapisan Cangkang Gastropoda
2. SETELAH MENGALAMI TORSI, TUBUH DAN CANGKANG ASIMETRI. CANGKANG TERDIRI ATAS LAPISAN PERIOSTRAKUM, PRISMATIK, LAMELA DAN NACRE (SEPERTI MUTIARA). BAGIAN CANGKANG : APEX, APERTUR, SUTURE, KONDE (ULIR), COLUMELLA-UMBILICUS. A, potongan tegak cangkang Buccinum dengan bulu-bulu periostracum; B, potongan tegak cangkang Gibbula (Trochidae) dengan beberapa lapisan lamella; 1, lapisan prismatik; 2, lapisan mutiara; 3, periostracum; 4 dan 5, lapisan lamella Gb. Struktur Lapisan Cangkang Gastropoda Gb. Gastropoda dan Bagian-bagian Cangkangnya

4 3. BENTUK KAKI SEPERTI SOL, PIPIH DAN LEBAR UNTUK MERAYAP, ATAU BENTUK LAIN UNTUK MELIANG ATAU BERENANG. A, Polinices, merupakan siput yang meliang; B, Limacina, kupu-kupu laut bercangkang; C, Carinaria, jenis prosobranchia yang pelagis (Abbott dalam Barnes, 1974); D, Serpulorbis, siput cacing, tanpa cangkang (A, B, dan D dalam Ruppert dan Barnes, 1994)

5 4. ALAT INDRA MELIPUTI MATA, TENTAKEL, OSPHRADIA DAN STATOCYST
4. ALAT INDRA MELIPUTI MATA, TENTAKEL, OSPHRADIA DAN STATOCYST. MATA TERLETAK PADA PANGKAL TENTAKEL KEPALA, YANG MENGANDUNG SEL PERABA DAN CHEMORECEPTOR. TENTAKEL SEPASANG ATAU DUA PASANG. STATOCYST SEPASANG DAN TERLETAK PADA KAKI DEKAT PEDAL GANGLIA; PADA NUDIBRANCHIA TERLETAK DEKAT CEREBRAL GANGLIA.

6 A. Aliran air keluar melalui lubang dorsal cangkang.
5. BERNAFAS DENGAN SEPASANG ATAU SEBUAH INSANG (CTENIDIA), INSANG SEKUNDER, PERMUKAAN TUBUH, CERATA, RONGGA INSANG. Gb. Dua macam modifikasi pada jalur aliran air untuk pernafasan sebagai akibat torsi A. Aliran air keluar melalui lubang dorsal cangkang. B. Hilangnya insang kanan dan terbentuknya aliran air menyilang, anus pindah ke arah air keluar.

7 6. PEREDARAN DARAH TERBUKA
6. PEREDARAN DARAH TERBUKA. JANTUNG TERDIRI ATAS SATU ATAU DUA SERAMBI (AURICLE) DENGAN SATU BILIK (VENTRICLE). ALIRAN DARAH DARI BILIK - AORTA PENDEK - ARTERI ANTERIOR KEPALA DAN ARTERI POSTERIOR VISCERAL - PEREDARAN DARAH TERBUKA (SINUS DARAH) - KEMBALI MELALUI GINJAL - INSANG (PERTUKARAN GAS) - SERAMBI JANTUNG - BILIK. PIGMEN PERNAFASAN HEMOCYAMIN BERISI CU, WARNA BIRU PUCAT. 7. MULUT DILENGKAPI RADULA. HERBIVORA MEMAKAN LUMUT, RUMPUT LAUT DAN TUMBUHAN AIR. SCAVENGER MEMAKAN BANGKAI DAN SAMPAH MEMBUSUK. KARNIVORA MEMANGSA AVERTEBRATA AIR DAN IKAN. PEMAKAN DEPOSIT (PEMAKAN DETRITUS) : Strombus EKTOPARASIT, MEMAKAN KARANG : Brachystomia ENDOPARASIT : Entoconcha PADA TIMUN LAUT. Gb. Pita Radula

8 T, tengah; L, lateral; M, marginal
Gb. Gigi Radula Beberapa Jenis Gastropoda A. Susunan gigi pada seluruh lebar radula (Viviparus) dengan beberapa deret transversal B. Satu deret transversal gigi radula pada Busycom C. Setengah deret transversal dan gigi tengah radula pada Lymnaea

9 Kelompok Gastropoda berdasarkan kebiasaan makan
Grazer (micro herbivore) radula bergigi parut (kelompok Archaegastropoda). Deposit feeder radula halus (Hydrobia dan Aporrhais). Suspension feeder menyaring (Turitella, Crepidula, Olivella, Umbonium). Carnivore/predator radula besar dan runcing (Neogastropoda). Parasit umumnya kecil (Ectoparasit dan Endoparasit).

10

11 8. REPRODUKSI SEKSUAL, UMUMNYA DIOECIOUS
8. REPRODUKSI SEKSUAL, UMUMNYA DIOECIOUS. SEBUAH GONAD (OVARI ATAU TESTES) TERLETAK DI DEKAT SALURAN PENCERNAAN PADA VISCERAL MASS. TELUR DILINDUNGI SELAPUT GELATIN. JENIS PRIMITIF, PEMBUAHAN DI LUAR, TELUR MENETAS MENJADI TROCHOPHORE - VELIGER, Trochus, Haliotis. JENIS LAIN, TERJADI KOPULASI, PEMBUAHAN DI DALAM DAN MEMPUNYAI SEMINAL RECEPTACLE, TELUR MENETAS MENJADI VELIGER. JENIS DARAT DAN AIR TAWAR, PEMBUAHAN DI DALAM, PERKEMBANGAN LARVA DI DALAM TELUR, TELUR MENETAS SEBAGAI ANAK.

12 betina jantan Ov = ovarium; od = saluran telur; cg = kelenjar kapsul; gp = lubang genital; sp = sifon, tn = tentakel; dg = kelenjar pencernaan; ts = testis; sd = saluran sperma; pn = penis; ft = kaki; op = operkulum; mt = mantel

13 Female opening jantan betina jantan betina

14

15 TINGKAT KEMATANGAN GONAD
TKG BETINA JANTAN I. Keong muda Ovarium belum jelas, didominasi DG, coklat muda Testis belum terlihat, dido-minasi DG, coklat muda II.Masa perkembangan DG coklat muda, ovari terlihat seperti benang coklat tua -hitam Testis mulai terlihat kuning muda pada pinggir gonad III.Dewasa DG makin pudar, OV makin besar , coklat tua, butiran telur terlihat jelas DG makin pudar, testis jingga, volume dan butiran testis makin jelas IV.Matang OV semakin coklat, volume 1/3-1/2 badan, butiran tlr makin jelas Testis makin jelas dan jingga, volume 1/3-1/2 badan, DG krem V.Pasca pemijahan OV mengecil-kosong Testis mengecil dan tipis

16 MORFOLOGI GONAD BERBAGAI TINGKAT KEMATANGAN
II B J III B III J MORFOLOGI GONAD BERBAGAI TINGKAT KEMATANGAN IV B IV J V J V B

17 Histologis Gonad Jantan
III II V IV

18 Histologis Gonad Betina
II III IV V

19 ADAPTASI GASTROPODA DAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG PENTING
Sistem pernafasan Kekeruhan Kekeringan Suhu Salinitas Predator

20 Penyebaran larva gastropoda
75 % (di perairan dangkal): fase pelagik 2-4 minggu 5% fase pelagik bulan Sangat sedikit fase pelagik > 6 bulan Bagaimana larva menemukan substrat yang cocok? Daya tarik kimia Kecepatan arus Tipe dan tekstur substrat Pengaruh cahaya Suhu Salinitas

21 KAPSUL TELUR 45 kapsul per induk Panjang 25,18-27,65 mm
Lebar 11,76-13,18 mm Panjang tangkai 15,04-16,66 mm Berisi telur Perkembangan telur/larva dalam kapsul terjadi selama 5 hari Perkembangan di luar kapsul 21 hari juvenil

22 Perkembangan larva gastropoda di dalam kapsul
6 jam 7 jam 9 jam 12 jam 28 jam 30 jam 37 jam 3 hari 5 hari Perkembangan larva gastropoda di dalam kapsul

23 Perkembangan larva gastropoda di luar kapsul
1 hari 3 hari 5 hari 7 hari 13 hari 15 hari 17 hari 21 hari 23 hari Perkembangan larva gastropoda di luar kapsul