Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengantar Etika Bisnis & Kecurangan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengantar Etika Bisnis & Kecurangan"— Transcript presentasi:

1 Pengantar Etika Bisnis & Kecurangan

2 ETIKA Berhubungan dengan prinsip seseorang yang digunakan dalam membuat bermacam-macam pilihan dan yang mengarahkan mereka pada situasi yang melibatkan konsep benar dan salah.

3 Etika Bisnis Bagaimana cara manajer memutuskan yang benar dalam melakukan bisnis? Ketika manajer sudah mengenali yang benar, bagaimana cara mereka mencapainya? Kebutuhan memiliki dasar etika dan penerapan yang konsisten

4 Ethical Principle Orientation
Social-Contract Orientation Authority Orientation Good Boy/Girl Orientation Reward Orientation Punishment Orientation Dipicu oleh diri sendiri memilih prinsip etis untuk mempromosikan harga diri Mematuhi aturan untuk memperoleh penghormatan Mematuhi aturan untuk menghindari celaan pemilik otoritas Menyesuaikan diri ke standard yang bisa diterima untuk mendapatkan pengakuan dari orang yang lain Mematuhi aturan untuk memperoleh penghargaan Mematuhi aturan untuk menghindari hukuman

5 ETIKA BISNIS Dasar dari Standar Etika Isu Etika Dalam Bisnis
Religious Philosophical Historical Kombinasi dari ketiga hal diatas Isu Etika Dalam Bisnis Kepemilikan Gaji para eksekutif Penetapan Harga Persamaan Hak Kesehatan Privasi Pelecehan Sexual Kesempatan yang sama Kejujuran Keamanan tempat kerja Iklan yang menyesatkan Kekuasaan pemilik Keamanan produk Business Ethics can be divided into 4 areas: Equity, Rights, Honesty, Exercise of Corporate Power [Table 11-1] IT Auditing & Assurance, 2e, Hall & Singleton

6 IT Auditing & Assurance, 2e, Hall & Singleton
FRAUD & ACCOUNTANTS Penipuan adalah tindakan yang menyajikan kesalahan suatu fakta yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak lain dengan tujuan untuk menipu. Sehingga mengakibatkan kerugian. Persamaannya : Kejahatan kerah putih, korupsi, ketidakaturan FRAUD The lack of ethical standards is fundamental to business fraud. No major aspect of the independent auditor’s role has caused more difficulty for the public accounting profession than the responsibility for the detection of fraud during an audit. The issue of the auditor’s role in detecting fraud has gathered momentum to the point where the public accounting profession today faces a crisis in public confidence in its ability to perform the independent attestation function. [SAS 82] From SEC, Congress, public press. Fraud – denotes a false representation of a material fact made by one party to another party with the intent to deceive and induce the other party to justifiably rely on the fact to his or her detriment. Also known as white-collar crime, defalcation, embezzlement, and irregularities. * See Messina et al. research into Ethics and Actual Frauds (coops) IT Auditing & Assurance, 2e, Hall & Singleton

7 FRAUD Suatu tindakan kecurangan harus memenuhi 5 kondisi-kondisi berikut : Penyajian yang palsu Kenyataan yang material Tujuan Dapat dipertimbangkan Kerugian A fraudulent act must meet the following 5 conditions: False representation Material fact Intent Justifiable Reliance Injury or loss Forensic Accounting ·        Investigation ·        Evidence for court ·        Litigation ·        CFE – Association of Certified Fraud Examiners [see newsletter sample] IT Auditing & Assurance, 2e, Hall & Singleton

8 IT Auditing & Assurance, 2e, Hall & Singleton
Jenis Kecurangan Penggelapan Aset 85 % Penipuan Keuangan 5 % Korupsi 10% Pelaku Kecurangan : Kecuranga Karyawan Kecurangan manajemen Source: ACFE IT Auditing & Assurance, 2e, Hall & Singleton

9 Distribusi Kerugian Jumlah kerugian Persentase Kecurangan $ 1 – 999
2.3 % $ 1,000 – 9,999 10.2 % $ 10,000 – 49,999 22.0 % $ 50,000 – 99,999 12.1 % $ 100,000 – 499,999 27.6 % $ 500,000 – 999,999 8.5 % $ 1,000,000 – 9,999,999 13.2 % $ 10,000,000 3.2 %

10 Kerugian karena fraud berdasarkan posisi
% Kerugian Manajer & Karyawan 6 $ 500,000 Manajer 36 $ 250,000 Karyawan 58 $ 60,000 Kerugian karena fraud berdasarkan kerjasama Pelaku Kerugian Lebih dari 2 $ 450,000 Sendiri $ 67,000

11 Kerugian karena kecurangan berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki $ 200,000 Perempuan $ 60,000 Kerugian karena kecurangan berdasarkan Umur Rentang Usia Kerugian < 25 $ 18,000 26 – 30 $ 27,000 31 -35 $ 100,000 36 – 40 41 – 50 $ 150,000 51 – 60 $ 285,000 > 60 $ 500,000

12 Kerugian akibat Kecurangan berdasarkan tingkat pendidikan
SMA $ 70,000 Sarjana $ 243,000 Pasca Sarjana $ 162,000

13 Karakter Seseorang (ETIKA)
SEGITIGA KECURANGAN TEKANAN KESEMPATAN Karakter Seseorang (ETIKA) Factors that Contribute to Fraud People engage in fraudulent activities as a result of an interaction of forces both within the individual’s personality and the external environment. Three major categories: Situational Pressures, Opportunity, Rationalization. A person with a high level of personal ethics and limited pressure and opportunity to commit fraud is most likely to behave honestly. An individual with less personal integrity, when placed in situations with increasing pressure and given the opportunity, is most likely to commit fraud. Auditors can develop a red flag checklist to detect possible fraudulent activity. A questionnaire approach could be used to help external auditors uncover motivations for committing fraud. IT Auditing & Assurance, 2e, Hall & Singleton

14 (HIGH) Tekanan (LOW) (HIGH) Kesempatan (LOW) (LOW) Karakter Seseorang (Etika) (HIGH) FRAUD NO FRAUD


Download ppt "Pengantar Etika Bisnis & Kecurangan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google