Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Produktivitas Hortikultura 2013 Bawang Merah dan Cabai Merah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Produktivitas Hortikultura 2013 Bawang Merah dan Cabai Merah"— Transcript presentasi:

1 Produktivitas Hortikultura 2013 Bawang Merah dan Cabai Merah
Oleh : Subdirektorat Stat. Hortikultura Direktorat STPHP-BPS Disampaikan pada video conference “Penjelasan Teknis Pengukuran Produktivitas Hortikultura“ --7 Juni 2013

2 BAB I Pendahuluan

3 Latar Belakang (1) Metode pengumpulan data tanaman hortikultura selama ini masih berdasarkan metode pelaporan. Pengukuran langsung produktivitas tanaman hortikultura perlu dilakukan untuk meningkatkan akurasi data.

4 Latar Belakang (2) 2013 Pelaksanaan Survei Produktivitas Hortikultura
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Studi Produktivitas (pemilihan metode ubinan) Provinsi: Sumatera Utara Jawa Tengah Bali Kalbar Sulut Studi Produktivitas (Cabe: 5x kunjungan) Provinsi: Sumatera Barat Jawa Barat NTT Kalteng Sultra Studi Produktivitas (pemilihan metode ubinan) Provinsi: Sumatera Barat Jawa Tengah DIY Kalsel Sulsel ImplementasiSurvei Produktivitas Provinsi: Sumatera Utara Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Implementasi Survei Produktivitas Provinsi: Sumatera Utara Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur ImplementasiSurvei Produktivitas (Cabe: 5x kunjungan) Provinsi: Sumatera Utara Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Implementasi Survei Produktivitas (Cabe: 5x kunjungan) Provinsi: Sumatera Utara Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Bali Sulawesi Utara

5 Maksud dan Tujuan Mengoreksi range produktivitas SPH.
Menyempurnakan faktor estimasi untuk penghitungan produksi cabai merah level kabupaten.

6 Ruang Lingkup dan Cakupan
Semua rumah tangga hortikultura yang mengusahakan tanaman bawang merah dan cabai merah pada Blok Sensus terpilih, akan melakukan panen pada periode Juli-September 2013, dan untuk cabai merah akan panen lebih dari 5x. Cakupan wilayah: Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Utara.

7 Alokasi Wilayah

8 Jadwal Kegiatan No. Kegiatan Jadwal 1. Pembahasan awal metodologi
Januari 2013 2. Koordinasi dengan Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei Februari 2013 3. Pemilihan sampel Blok Sensus Maret 2013 4. Penyusunan kuesioner dan buku pedoman Maret - Mei 2013 5. Penggandaan kuesioner dan buku pedoman Mei 2013 6. Listing Minggu III – IV Juni 2013 7. Pemeriksaan Hasil Listing Minggu IV Juni 2013 8. Pemilihan sampel oleh Kabupaten 9. Pengukuran produktivitas Juli s.d. September 2013 10. Pengawasan/Pemeriksaan Pengukuran Produktivitas Juli s.d September 2013 11. Pengiriman dokumen dari daerah ke Pusat Oktober – Desember 2013 12. Pengolahan dan tabulasi 13. Pembahasan hasil pengolahan Desember 2013 14. Penyusunan dan Penggandaan laporan Februari 2014

9 Jenis Dokumen yang digunakan (1)
Daftar Sampel Blok Sensus terpilih Pengukuran Data Produktivitas Hortikultura. Daftar VPRH13-DSBS Sketsa Peta Blok Sensus 2 Digunakan sebagai petunjuk lokasi bagi petugas pencacah ke lapangan. Digunakan untuk mendaftar seluruh bangunan dan rumah tangga di dalam satu Blok Sensus terpilih. 3 Daftar VPRH13-L 4 Daftar rekapitulasi jumlah petak/bidang hasil listing setiap pemeriksa/pengawas sampel. Daftar VPRH13-R 5 Daftar rekapitulasi jumlah petak/bidang hasil listing setiap kabupaten/kota. Daftar VPRH13-RKAB Daftar rekapitulasi jumlah petak/bidang serta alokasi sampel setiap NKS dan jenis tanaman dalam satu provinsi. 6 Daftar VPRH13-RPROV dari Program Alokasi Sampel Plot

10 Jenis Dokumen yang digunakan (2)
Digunakan untuk menyalin identitas dan nama kepala rumah tangga usaha tanaman hortikultura yang terpilih sebagai sampel. 7 Daftar VPRH13-DSRT Digunakan untuk mencatat hasil pengukuran produktivitas pada rumah tangga usaha tanaman hortikultura terpilih yang tercantum pada daftar VPRH13-DSRT. 8 Daftar VPRH13-S1 Khusus untuk Cabai Merah Daftar ini bertujuan untuk membuat sketsa lengkap hasil salinan dari daftar VPRH13-S 1 Blok IV pada saat kunjungan yang ke 2. 9 Daftar VPRH13-S2 Daftar ini digunakan responden dan petugas untuk mencatat keterangan rinci mengenai waktu pemanenan serta hasil berat ubinan (buah/gram) dan jumlah tanaman cabai merah selama periode Juli - September 2013. 10 Daftar VPRH13-KENDALI Buku Pedoman Pengukuran Produktivitas Hortikultura 2013 Buku ini memuat tentang konsep dan definisi, metodologi, tata cara pengisian dan pemeriksaan Daftar VPRH 2013. 11

11 Kuesioner dan buku pedoman sudah dikirimkan dengan surat Nomor ,023 tanggal 27 Mei 2013 dengan rincian, sbb:

12 Peralatan yang Digunakan
Patok Penggaris Siku Tali Rafia Meteran Kantong Kresek Timbangan

13 Alat ubinan (timbangan, meteran, dan penggaris siku) untuk Provinsi Bali dan Sulawesi Utara sudah dikirim dengan surat pengantar No , dengan rekanan CV. Putra Dua Satu Dua. Total alat ubinan untuk Provinsi Bali sebanyak 12 set, dan Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 15 set. Alat ubinan untuk Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur, menggunakan alat ubinan tahun Alat ubinan yang digunakan daerah dengan anggaran biaya operasional BPS Provinsi adalah patok, tali, dan plastik.

14 BAB III Metodologi

15 Konsep dan Definisi Tumpang sari Blok Sensus Cara Tanam Terpencar
Tanaman Tunggal (Mono Culture) Tumpang sari Blok Sensus Cara Tanam Terpencar Jarak tanam Segmen Rumpun Kepala Rumah Tangga Bangunan Fisik Mengusahakan tanaman hortikultura dan memenuhi BMU Merencanakan panen pada triwulan yang bersangkutan Rumah Tangga Contents Umur pertama kali panen Tanaman campuran Bidang Benih bersertifikat Frekuensi panen Petak Perkiraan tanggal dan bulan panen Cara Tanam Teratur Bangunan Sensus

16 Metode Pengukuran Sampel Produktivitas (1)
Karakteristik Bawang Merah Cabai Merah Syarat Memenuhi BMU, minimal m2 Melakukan panen pada Triwulan III 2013 (Juli- September 2013). Memenuhi BMU, minimal m2 Melakukan panen lebih dari 5 kali pada Triwulan III (Juli-September 2013) Bentuk Produksi Umbi segar dengan daun. Buah segar dengan tangkai buah. Metode Pengukuran 5 x 5 rumpun, jika tidak dapat dilakukan 5 x 5 rumpun maka pengukuran dilakukan untuk seluruh petak. 5 x 5 rumpun, jika tidak dapat dilakukan 5 x 5 rumpun maka pengukuran dilakukan untuk seluruh petak. (Dilakukan 5 kali kunjungan)

17 Metode Pengukuran Sampel Produktivitas (2)
Penarikan Sampel Plot Per Blok Sensus Dilakukan dengan Program Alokasi Sampel Produktivitas 2013 Contoh Output VPRH13-RKPROV

18 Metode Pengukuran Sampel Produktivitas (3)
Pengukuran produksi tanaman bawang merah dilakukan 1x kunjungan. Pengukuran produksi tanaman cabai merah dilakukan dengan 5x kunjungan: Kunjungan pertama, Mengisi Daftar VPRH13-S1 dan Daftar VPRH13-KENDALI. Memberikan Daftar VPRH13-KENDALI kepada responden. Kunjungan kedua s.d kelima, Melakukan pengukuran produksi sesuai perjanjian dengan responden. Mengisi Daftar VPRH13-S I dan Daftar VPRH13-KENDALI. Pada kunjungan kedua petugas melengkapi gambar sketsa petak/bidang terpilih pada daftar VPRH13-S1 Blok IV ke Daftar VPRH13-S2 Blok III. Diantara lima kunjungan yang dilakukan oleh petugas, diharapkan responden melakukan melakukan pengukuran banyaknya jumlah buah cabai merah yang dipanen dan dituliskan ke dalam Daftar VPRH13- KENDALI. Kunjungan kelima, melakukan ubinan dan petugas mengambil Daftar VPRH13-KENDALI.

19 Tata Cara Pengukuran Produktivitas (1)
Menentukan Titik (O) pada Petak Terpilih Tentukan titik (O) pada petak terpilih dengan menentukan ujung Barat Daya pada petak lahan yang akan dilakukan panen. Menentukan Titik Pusat P (pangkal plot ubinan) Hitung jumlah rumpun/tanaman searah B-T (sisi barat-timur) petak lahan, kemudian kurangi dengan 4 rumpun/tanaman. Hitung jumlah rumpun/tanaman searah U-S (sisi utara-selatan) petak lahan, kemudian kurangi dengan 4 rumpun/tanaman. Gambarkan sketsa ubinan pada kuesioner beserta jumlah rumpun/tanaman arah B-T dan U-S petak lahan. Siapkan Tabel Angka Random dan pilih angka random dengan cara : “Picing Mata“. Meletakkan patok pada titik P. Content Layouts

20 Tata Cara Pengukuran Produktivitas (2)
Menentukan plot Ambil sampel sebanyak 25 rumpun/tanaman, tentukan 5 rumpun/tanaman searah B-T, kemudian 5 rumpun/tanaman lagi searah U-S. Meletakkan patok pada setiap sudut mulai dari titik P dilanjutkan pada sudut-sudut terluar yang mengelilingi rumpun terluar. Membatasi plot dengan tali rafia, sehingga membentuk persegi yang siku pada setiap sudutnya dan saling tegak lurus dengan menggunakan penggaris siku yang telah disediakan. Mengukur panjang sisi plot terpilih searah B-T dan U-S dengan meteran masing-masing sebanyak tiga kali. Content Layouts

21 Tata Cara Pengukuran Produktivitas (3)
Mengukur Hasil Produksi Lakukan panen sesuai kebiasaan petani dan masukkan kedalam kantong plastik. Lakukan penimbangan dengan teliti, menggunakan alat penimbangan yang telah disediakan. Lakukan pencatatan hasil penimbangan pada kuesioner yang telah disediakan. “Pengukuran produksi dilakukan pada setiap kunjungan dan pastikan pengukuran dilakukan pada tanaman yang telah dibatasi dengan tali rafia.” Melakukan wawancara dengan responden untuk petak terpilih Content Layouts

22 Contoh:angka TAR yang terpilih 3 Contoh:angka TAR yang terpilih 4
Pemilihan TAR dengan PICING MATA Contoh: BT-US = 6.5 U . 14 15 16 17 18 19 20 21 4 3 7 22 9 6 8 23 5 2 24 1 9 US=9 8 Angka TAR maks US: (9-4) = 5 7 Plot terpilih 6 5 Baris ke-28 Kolom ke-21 Halaman Ganjil (1) 4 Cek TAR Halaman 1 Baris ke-28 Kolom ke-21 dengan 2 digit dimana digit pertama menyatakan baris ke-sekian dengan nilai maksimum 6 DAN digit kedua menyatakan baris ke-sekian dengan nilai maksimum 5. 3 Angka TAR maks BT: (10-4) = 6 2 1 BT=10 PARIT PARIT PARIT PARIT Misal: TAR terpilih 0304 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Titik O

23 BAB III Organisasi Lapangan

24 Organisasi Penanggung jawab Petugas Lapang
Pusat : Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Daerah : Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi/ Kepala BPS Kabupaten Penanggung jawab Petugas Pencacah : Koordinator Statistik Kecamatan/KSK Petugas Pengawas (PMS) : Kasie/Staf Statistik Produksi BPS Kabupaten/kota Petugas Lapang

25 Alur Dokumen dan Alat Ubinan dari BPS RI ke Petugas (1)
BPS Prov VPRH13-DSBS VPRH13-R VPRH13-RKAB VPRH13-RPROV (CD) VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI BUKU PEDOMAN BPS Kab/Kota VPRH13-DSBS VPRH13-L VPRH13-R VPRH13-RKAB VPRH13-RPROV (CD) VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI BUKU PEDOMAN VPRH13-DSBS Sketsa Peta BS VPRH13-L VPRH13-R VPRH13-RKAB VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI BUKU PEDOMAN PMS Pencacah Sketsa Peta BS VPRH13-L VPRH13-R VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI BUKU PEDOMAN Sketsa Peta BS VPRH13-L VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI BUKU PEDOMAN Content Layouts Timbangan, meteran, dan penggaris siku Timbangan, meteran, penggaris siku, patok, tali rafia, dan plastik Timbangan, meteran, penggaris siku, patok, tali rafia, dan plastik Timbangan, meteran, penggaris siku, patok, tali rafia, dan plastik Timbangan, meteran, penggaris siku, patok, tali rafia, dan plastik

26 Alur Dokumen dan Alat Ubinan dari Petugas ke BPS RI (1)
BPS Prov VPRH13-L VPRH13-RPROV VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI BPS Kab/Kota VPRH13-L VPRH13-RKAB VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI PMS Sketsa Peta BS VPRH13-L VPRH13-R VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI Pencacah Sketsa Peta BS VPRH13-L VPRH13-R VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI Sketsa Peta BS VPRH13-L VPRH13-DSRT VPRH13-S 1 VPRH13-S 2 VPRH13-KENDALI BUKU PEDOMAN Content Layouts Timbangan, meteran, dan penggaris siku Inventaris BPS Kabupaten Timbangan, meteran, dan penggaris siku Timbangan, meteran, penggaris siku, patok, tali rafia, dan plastik

27 BAB IV Tata Cara Pengisian Daftar

28 Umum (1) Dadang Contoh : Pengisian Daftar VPRH13-L Benar Salah
Semua pengisian daftar harus dengan menggunakan pensil hitam. Kata-kata harus dituliskan dalam huruf balok dengan jelas dan tidak boleh disingkat agar mudah dibaca. Contoh : Pengisian Daftar VPRH13-L Blok I Rinc. 1 Provinsi : Jabar Provinsi : JAWA BARAT Nama Kepala Rumah tangga : DADANG Blok VI Kol (5) Nama Kepala Rumah tangga Dadang Benar Salah Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat kesalahan-kesalahan di dalam pengisian, sebelum diserahkan kepada pengawas. Konsep dan definisi serta cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus dipegang teguh dan tidak boleh diubah.

29 Umum (2) Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Mengisikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia. Untuk penulisan angka rata kanan. Contoh : Daftar VPRH12-S1 Blok VII Rincian 2 2. Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawabannya ke dalam kotak yang tersedia Contoh : Daftar VPRH12-S1 Blok VII Rincian 5

30 Pengisian Daftar VPRH13-L
Blok I : Pengenalan Tempat Blok II : Keterangan petugas Blok III : Ringkasan

31 Pengisian Daftar VPRH13-L
Blok IV : Lembar kerja pemilihan sampel plot Blok V : Catatan

32 Pengisian Daftar VPRH13-L
Blok VI : Pendaftaran bangunan dan rumah tangga CONTOH PENGISIAN VPRH13-L

33 Pengisian Daftar VPRH13-R
Kolom (1) : Nomor kolom (3) dan (9) : Jumlah petak yang akan panen hasil listing kolom (7) dan (13) : Random Start (R1) kolom (4) dan (10) : Alokasi sampel kolom (6) dan (12) : Angka Random (AR) kolom (5) dan (11) : Interval Kolom (2) : Nomor Kode Sampel (NKS) kolom (8) dan (14) : Angka random terpilih ke-i(Ri) CONTOH PENGISIAN VPRH13-R

34 Pengisian Daftar VPRH13-RPROV
kolom (9) dan (15) : Random terpilih ke-i(Ri) kolom (5) dan (11) : Alokasi sampel kolom (7) dan (13) : Angka Random (AR) kolom (1),(2) dan (3) : Nomor urut, Nama kabupaten dan Nomor Kode Sampel (NKS) kolom (4) dan (10) : Jumlah petak yang akan panen hasil listing kolom (8) dan (14) : Random Start (R1) kolom (6) dan (12) : Interval CONTOH PENGISIAN VPRH13-RPROV

35 Pengisian Daftar VPRH13-DSRT
Daftar VPRH13-DSRT terdiri dari dua blok, yaitu : Pengenalan Tempat Rencana Pelaksanaan Pengukuran produktivitas CONTOH PENGISIAN VPRH13-DSRT

36 Pengisian Daftar VPRH13-S 1
Daftar VPRH13-S 1 terdiri dari 7 blok yaitu : Blok I : Pengenalan Tempat Blok II : Keterangan Petugas Blok III : Catatan Blok IV : Sketsa Petak/Bidang Terpilih yang Dipanen Blok V : Pemilihan Plot Ubinan Blok VI.A : Keterangan Plot Pengukuran **) Blok VI.B : Pengukuran Tanaman Cabai Merah Blok VII : Keterangan Petak/Bidang Terpilih **) Kode jenis tanaman : Bawang merah -1 dan Cabai merah -2 Daftar VPRH13-S1

37 Pengisian Daftar VPRH13-S 2
Keterangan Petugas Pengenalan Tempat Sketsa Petak/ Bidang terpilih yang dipanen Daftar VPRH13-S2

38 Pengisian Daftar VPRH13-Kendali
Pengenalan tempat Keterangan Petugas Catatan Pengukuran Tanaman Cabai Merah Daftar VPRH13-S Kendali

39 BAB V Pengolahan dan Pelaporan

40 Pengolahan dan Pelaporan
Penerimaan dan Pemeriksaan Dokumen Setiap dokumen harus dilakukan pemeriksaan dan pengecekan terhadap kelengkapan, konsistensi dan kewajaran isian masing-masing kolom/baris pada setiap jenjangnya Entry Data Entry rekap hasil listing (VPRH13-RKAB), untuk alokasi sampel dilakukan di provinsi. Entry data dokumen VPRH13-S dilakukan di BPS RI dengan menggunakan program komputer yang telah disediakan. Penerimaan dan Pemeriksaan Dokumen Pelaporan data dari tingkat kabupaten maupun provinsi dibuat seragam, baik bentuk tabel, satuan berat, bentuk hasil, maupun waktu dan wilayah Hasil pengukuran produktivitas yang digunakan untuk penghitungan produktivitas adalah hasil pengukuran produktivitas yang metodologinya sesuai dengan metodologi survei pengukuran produktivitas yang digunakan secara nasional. Penghitungan produksi adalah dengan mengalikan luas panen dengan produktivitasnya. Content Layouts

41 Penerimaan dan Pemeriksaan Dokumen (lanjutan)
Tanggung jawab penghitungan produksi di BPS/BPS Provinsi. Kebijakan penghitungan produksi ke BPS Kabupaten/Kota diserahkan ke BPS Provinsi, sesuai dengan kondisi di masing-masing daerah dengan syarat bahwa jumlah ubinan di kabupaten/kota tersebut mencukupi untuk estimasi level kabupaten/kota. Pembahasan data produksi dilakukan secara berjenjang dimulai dari tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional. Jika ada perbaikan data hasil pembahasan, updating data dilakukan di BPS Provinsi/Kabupaten/Kota. Hasil perbaikan ditandatangani oleh Kepala BPS, selanjutnya dikirim ke BPS RI oleh BPS Provinsi. Arus pelaporan dokumen pengumpulan data produktivitas hortikultura dapat dilihat pada gambar 6. Content Layouts

42 Gambar 6. PETUGAS PELAKSANA PENGUMPULAN DATA PRODUKTIVITAS HORTIKULTURA 2013
Content Layouts

43 Catatan VPRH 2012 Sketsa petak tidak jelas → sketsa berguna untuk validasi penghitungan produktivitas. Daftar VPRH12-S1 Blok IV.B dan Daftar VPRH12- KENDALI Blok IV hanya terisi untuk 5 hasil pengukuran petugas → agar disampaikan ke responden untuk mencatat hasil panen pada plot ubinan di kartu kendali. Total produksi perkiraan petani untuk petak/bidang terpilih kebanyakan terisi nilai produksi untuk semua bidang/petak yang diusahakan oleh petani, sehingga tidak sesuai dengan luasan petak/bidang terpilih. Seharusnya total produksi yang ada plot ubinannya saja → berguna sebagai data pembanding data produktivitas hasil pengukuran dengan hasil wawancara.

44 Hasil Pengukuran Produktivitas
Tahun Bawang Merah Cabai Merah 2008 - 312,65 2010 147,1 217,82 2011 308,8 219,50 2012 170,0 221,70 Range SIMSPH Keterangan: Satuan Kuintal/Ha per siklus tanam.

45 Terima Kasih www.bps.go.id
Disampaikan pada video conference “Penjelasan Teknis Pengukuran Produktivitas Hortikultura“ --7 Juni 2013


Download ppt "Produktivitas Hortikultura 2013 Bawang Merah dan Cabai Merah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google