Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGERTIAN DAN TUJUAN PENILAIAN HASIL BELAJAR"— Transcript presentasi:

1 PENGERTIAN DAN TUJUAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Dalam kegiatan sehari-hari jelas kita mengadakan pengukuran dan penilaian (dari dua kalimat tersebut kita sudah menemui tiga istilah yaitu evaluasi, pengukuran, dan penilaian). Ada orang yang cenderung mengartikan tiga istilah tsb sebagai suatu pengertian yang sama,sehingga tergantung dari kata mana yang sedang siap diucapkan

2 Ada orang yang membedakan ketiga istilah tsb,untuk memahami apa persamaan, perbedaan.ataupun hubungan antara ketiganya dapat dipahami contoh-contoh berikut : Apabila ada orang yang akan memberi sebatang pensil kepada kita, dan kita disuruh memilih antara dua pensil yang tidak sama panjangnya, maka kita akan memilih yang “panjang”. Kita tidak akan memilih yang “pendek” kecuali ada alasan yang sangat khusus.

3 Pasar, merupakan suatu tempat bertemunya orang-orang yang akan menjual dan membeli. Sebelum menentukan barang yang akan dibelinya,seorang pembeli akan memilih mana barang yang lebih “baik” menurut ukurannya. Apabila ingin membeli apel,dipilihnya apel yang besar,merah dan kulitnya halus. Semuanya dipertimbangkan karena menurut pengalaman sebelumnya jenis apel yang demikian rasanya manis, sedangkan apel yang kecil, hijau dan kulitnya agak kasar biasanya masam rasanya.

4 SIMPULAN : Sebelum menentukan pilihan kita mengadakan penilaian terhadap benda-benda yang akan kita pilih. Untuk dapat mengadakan penilaian kita mengadakan pengukuran terlebih dahulu. Setelah kita ketahui mana yang lebih panjang dengan mengkur terlebih dahulu, kita mengadakan penilaian dengan melihat bandingan panjang antara kedua pensil tsb. Kita lalu bisa menyatakan “ ini pensil panjang, dan ini pensil pendek”, maka pensil yang panjang yang kita ambil. Sama juga untuk pemilihan apel

5 Kita mengenal dua macam ukuran yakni ukuran yang terstandar ( meter, kilogram, takaran dsb) dan ukuran tidak terstandar (depa, jengkal,langkah,dsb) dan ukuran perkiraan berdasarkan hasil pengalaman (apel yang manis adalah yang merah, besar, dan halus kulitnya). Dua langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil barang itulah yang disebut evaluasi, yakni mengukur dan menilai. Kita tidak dapat mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan pengukuran.

6 Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yakni mengukur danmenilai. Menggunakan istilah asing pengukuran adalah measurment, penilaian adalah evaluation. Kata evaluation diperoleh kata Indonesia evaluasi yang berarti menilai (tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu)

7 PENILAIAN PENDIDIKAN :
Awal pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Menurut Ralph Tyler evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. (jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya). Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli yakni Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan definisi adalah bahwa proses evaluasi bukan sekadar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.

8 Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam istilah inovasi yang menggunakan teknologi maka tempat mengolah ini disebut tranformasi. Jika digambarkan dalam bentuk diagaram sbb : input transformasi output umpan balik

9 Input : bahan mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi
Input : bahan mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi. Dalam dunia sekolah yang dimaksud dengan bahan mentah adalah calon siswa yang akan memasuki sekolah. Sebelum memasuki suatu tingkat sekolah (institusi), calon siswa itu dinilai dahulu kemampuannya. Dengan penilaian itu ingin diketahui apakah kelak ia akan mampu mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya. Output : atau keluaran adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud dalam hal ini adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat menentukan apakah seorang siswa berhak lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan penilaian, sebagai alat penyaring kualitas.

10 Transpormasi :mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah itu yang dimaksud dengan transformasi. Sekolah itu sendiri terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan berhasil atau gagalnya sebagai transformasi. Bahan jadi yang diharapkan yaitu siswa lulusan sekolah ditentukan oleh beberapa faktor sebagai akibat bekerjanya unsur-unsur yang ada a.l: Siswa sendiri Guru dan person lainnya Bahan pelajaran Metide mengajar dan sistem evaluasi Sarana penunjang Sistem administrasi

11 Umpan balik (feed back) : atau balikan adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun transformasi. Umpan balik diperlukan sekali untuk memperbaiki input maupun transformasi. Lulusan yang kurang bermutu atau yang belum memenuhi harapan, akan menggugah semua pihak untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan penyebab kurang bermutunya lulusan. Penyebabnya antara lain : Input yang kurang baik Guru dan personl yang kurang tepat Materi yang tidak atau kurang cocok Metode mengajar dan sistem evaluasi yang kurang memadai Kurangnya sarana penunjang Sistem administrasi yang kurang tepat.

12 Penilaian di sekolah meliputi banyak segi yang secara garis besar dilihat dari calon siswa, lulusan,dan proses pendidikan secara menyeluruh. Mengapa Menilai ? Dalam dunia pendidikan,khususnya dunia persekolahan,penilaian mempunyai makna ditinjau dari berbagai segi. Makna bagi siswa Dengan diadakannya penilaian ,maka siswa dapat mengetahui sejauhmana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada 2 kemungkinan : 1) Memuaskan Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperoleh- nya lagi pada kesempatan lain waktu.

13 Akbatnya siswa mempunyai motivasi untuk belajar lebih giat, sebaliknya jika siwa sudah merasa puas dengan hasil yang diperoleh usahanya kurang gigih untuk lain kali. Tidak memuaskan Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh,ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Namun bagi siswa yang lemah kemauannya akan menjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya. b. Makna bagi guru : 1) Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan,maupun mana siswa yang belum berhasil menguasai bahan

14 Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu di adakan perubahan. Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum. Makna bagi sekolah Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya,dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum.hasil belajar merupakan cermin kualitas sesuatu sekolah.

15 Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahunketahun,dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum.pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh. Simpulan : secara rinci dan sesuai dengan urutan kejadian-nya,dalam proses tranformasi penilaian dibedakan atas 3 jenis,yakni sebelum, selama, dan sesudah terjadi proses dalam kegiatan sekolah. Pelaksana pendidikan selalu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai dan tinjauannya selalu diarahkan pada siswa perorangan (individual) maupun secara kelompok (per kelas atau perangkatan)

16 Sebelum Kegiatan Pengajaran
Sebelum guru memulai dengan memberikan pelajaran di awal tahun,pertanyaan yang dilontarkan adalah : “Apakah yang akan dicapai oleh siswa,melalui pelajaran saya ini?” “Untuk mengarah ke pencapaian tujuan apakah siswa sudah mempunyai bekal berupa kemampuan ataupun sebagian dari yang akan dicapai sehingga guru tidak perlu memberikan bahan seluruhnya?” “Bagaimana kemampuan kelompok siswa yang diajar secara umum?” (tinjauan kelompok) Selama Kegiatan Pengajaran adalah satu jarak waktu mulai pengajaran berlangsung hingga saat berkhirnya pemberian pengajaran oleh guru.(pendek atau pertemuan, panjang satu semester atau caturwulan)

17 Selama satu penggalan waktu tersebut guru harus secara terus-menerus mengajukan beberapa pertanyaan : “Apakah yang akan dicapai oleh siswa melalui pelajaran saya ini?” (pertanyaan ini selalau harus diingat agar menjiwai setiap langkah kegiatan) “Apakah langkah yang saya ambil sudah benar, tidak salah langkah? Penilaian terhadap benar-salahnya langkah dilihat dari individu siswa secara perorangan maupun kelompok” a. “Apabila langkahsaya betul,pencapaian tujuan oleh siswa secara individual maupun kelompok sudah sejauh mana?” b. “Apabila langkah saya salah,apa sebabnya? Kesalahan ini menyangkut semua orang (kelompok) atau hanya beberapa orang individu saja?”

18 Sesudah Kegiatan Pengajaran
Jika guru sudah selesai memberikan pelajaran (satu pertemuan atau satu semester),ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan sbb : “Dengan selesainyapelajaran saya ini,apakah tujuan yang ingin dicapai oleh siswa sudah tercapai?” a. “Seberapajauh pencapaian tiap siswa?” b. “Berapa orangkah yang sudah mencapai?” “Seandainya belum tercapai, bagian dari tujuan yang mana sajakah yang belum tercapai itu?” (baik oleh individu maupun kelompok) “Seandainya belum tercapai,faktor-faktor apakah yang menyebabkan?” (penghambat bagi individu maupun kelompok)

19 4. TUJUAN ATAU FUNGSI PENILAIAN
Tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal : Penilaian berfungsi selektif Dengan mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan,antara lain : Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu Untuk memilih siswa yang dapat naik kekelasatau tingkat berikutnya Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dsb.

20 Penilaian berfungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan,maka dengan melihat hasilnya,guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disamping itu, diketahui pula sebab-musabab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sbeab kelemahan ini,akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi. Penilaian berfungsi sebagai penempatan Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara barat, adalah sistem belajar sendiri (mempelajari paket belajar, baik berbentuk modul maupun paket belajar yang lain),sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual.

21 Karena keterbatasan sarana dan tenaga,pendidikan yang bersifat individual karang-kadang sukar sekali dilaksnakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan adalah pengajaran secara kelompok,untuk dapat menentukan dengan pasti kelompokmana siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan Fungsi ini untuk mengetahui sejauhmanasuatu pogram berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru,metode mengajar,kurikulum,sarana, dan sistem administrasi.

22 5. CIRI-CIRI PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN
Ciri-ciri penilaian dalam pendidikan,antara lain sbb : Ciri pertama dari penilaian dalam pendidikan yaitu bahwa penilaian dilakukan secara tidak langsung. Ahli Ilmu Jiwa Pendidikan Carl Witherington mengemukakan tanda-tanda anak yang pandai atau inteligen mempunyai : Kemampuan untuk bekerja dengan bilangan Kemampuan untuk menggunakan bahasa dengan baik Kemampuan untuk menangkap sesuatu yang baru (cepat mengikuti pembicaraan orang lain) Kemampuan untuk mengingat-ingat Kemampuan untuk memahami hubungan (termasuk menangkap kelucuan) Kemampuan untuk berfantasi

23 Menurut David Lazeear dalam bukunya Seven Ways of Teaching tentang aspek-aspek yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. Ada 7 indikator atau aspek yang dapat dikategorikan sebagai petunjuk tentang tinggi-rendahnya inteligensi seseorang,yaitu : Kemampuan verbal Kemampuan mengamati dan rasa ruang Kemampuangerak kinetis-fisik Kemampuanlogika/matematika Kemampuan dalam hubungan intra-personal Kemampuan dalam hubungan inter-personal Kemampuandalammusik/irama

24 Rincian dari aspek-aspek atau indikator intelegensi dimaksud adalah sbb :
Kemampuan verbal (verbal linguistic),meliputi : Analisis linguistik Mengenal kembali dan mengingat Memahami dan menciptakankelucuan atau humor Menjelaskan sesuatu dalam proses belajar-mengajar Meyakinkan seseorang agar bersedia melakukan sesuatu Memahami perintah dengan tepat Kemampuan mengamati dan rasa ruang meliputi : Khayalan Menyusun kerangka pikir Menemukan jalan dalam konsep ruang

25 Memanipulasi imajinasi
Menginterpresentasikan grafik/bagian/model Mengenal hubungan objek dalam ruang Memiliki persepsi yang cermat melalui berbagai sudut pandangan 3. Kemampuan gerak kinestis-fisik,meliputi : Mengatur/mengelola gerak refleks Mengatur/mengelola gerak terencana Memperluas kesadaran melalui tubuh Peduli hubungan antar bagian tubuh Meningkatkan fungsi tubuh

26 Kemampuan logika/matematika,meliputi :
Pengenalan pola-pola abstraksi Pertimbangan induktif Pertimbangan deduktif Cerdas dalam menangkap hubungan dan kaitan Menyelesaikankalkulasi kompleks Pertimbangan ilmiah Kemampuan dalam hubungan intra-personal,meliputi : Konsentrasi dalam berpikir Keberhati-hatian Melakukan meta kognisi Kesadaran dan ekspresi berbagai perasaan Keasadaran atas dirinya Tingkat pemikiran-penalaran

27 Kemampuan dalam hubungan inter-personal,meliputi :
Mencipta dan mengelola sinergi Daya melampaui perspektif orang lain Bekerja sama dalam kelompok Mengenal dan membuat sesuatu yang berbeda dengan lainnya Komunikasi verbal dan nonverbal Kemampuan dalam musik/irama,meliputi : Struktur musik Skematis dalam mendengarkan musik Sensitif terhadap suara Kreatif dalammelodi dan irama Sensitif dalam nada

28 Macam tingkat inteligensidibandingkan dengan kelompok besar umat manusia digambarkan sbb :
1% luar biasa,mempunyai IQ antara 30 sampai 70 5% dungu,mempunyai IQ antara 70 sampai 80 14% bodoh, mempunyai IQ antara 80 sampai 90 60% normal, mempunyai IQ 90 sampai 110 14% pandai, mempunyai IQ antara 110 sampai 120 5% sangat pandai, mempunyai IQ 120 sampai 130 1%genius,mempunyai IQ lebih dari 130 Yang dikatakan 1% luar biasa,masih terbagi lagi atas : Idiot yang mempunyai IQ antara 0 sampai 25 Imbesil yang mempunyai IQ antara 26sampai 50 Debil yang mempunyai IQ antara 51sampai 70

29 Apabila digambarkan dengan kurva,makaakan tampak lebih jelas sbb :
1% 5% 14% 30% 30% 14% 3% 1% Distribusi Intelligence Quantient (IQ) dari sekelompok besar orang-orang yang diambil tanpa memilih

30 Ciri kedua dari penilaian pendidikan yaitu penggunaan ukuran kuantitatif. Penilaian pendidikan bersifat kuantitatif artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasilpertama pengukuran. Setelah itu lalu diinterpresentasikan ke bentuk kualitatif contoh : dari hasil pengukuran Bambang mempunyai IQ 125, sedangkan Tina 105. dengan demikian Bambang dapat digolongkan sebagai anak sangat pandai sedangkan Tina sebagai anak normal,contoh inimenentukan : c. Ciri ketiga dari penilaian pendidikan,yaitu bahwa penilaian pendidikan menggunakan,unit-unit atau satuan-satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk normal. Anak lain yang hasil pengukuran IQ nya 80, menurut unit ukurannya termasuk anak dungu.

31 Ciri keempat dari penilaian pendidikan adalahbersifat relatif artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain. contoh : hasil ulangan matematika yang diperoleh oleh Sinta hari Senin adalah 80. Hasil hari Selasa 90. Tetapi hasil ulangan hari Sabtu hanya 50. Ketidaktepatan hasil penilaian ini disebabkan karena banyak faktor. Mungkin pada hari Sabtu Sinta sedang raisau hatinya menghadapi malam Minggu sore harinya. e. Ciri kelima dalam penilaian pendidikan adalah bahwa dalam penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai faktor,yaitu :

32 Terletak pada alat ukurnya
Alat yang digunakan untuk mengukur haruslah baik. Terletak pada orang yang melakukan penilaian Hal ini dapat berupa : a) Kesalahan pada waktu melakukan penilaian karena faktor subjektif penilai telah berpengaruh pada hasil pengukuran. b) Kecenderungan dari penilai untuk memberikan nilai secara “murah” atau ”mahal”. Ada guru yang memberi nilai 2 untuk siswa yang menjawab salah dengan alasan untuk upah menulis. Tetapi ada yang memberikan 0 untuk jawaban serupa. c) Adanya hallo-effect, yakni adanya kesan penilai terhadap siswa. Kesan-kesan itu dapat berasal dari guru lain maupun dari guru itu sendiri pada kesempatan memegang mata pelajaran lain.

33 Adanya pengaruh hasil yang telah diperoleh terdahulu
Adanya pengaruh hasil yang telah diperoleh terdahulu. Seorang siswa pada ulangan pertama mendapat angka10 sebanyak 2 kali. Untuk ulangan yang ketiga dan seterusnya guru sudah terkena pengaruh ingin memberi angka lebih banyak dari yang sebenarnya walaupun seandainya pada waktu ulangan tsb ia sedang mengalami sial,yakni salah mengerjakan . Kealahan yang disebabkan oleh kekeliruan menjumlah angka-angka hasil penilaian. Terletak pada anak yang dinilai Siswa adalah manusia yang berperasaan dan bersuasana hati. Suasana hati seseorang akan sangat berpengaruh terhadap hasil penilaian.

34 Keadaan fisik ketika siswa sedang dinilai.
Nasib siswa kadang-kadang mempunyai peranan terhadap hasil penilain. Tanpa adanya sesuatu sebab fisik maupun psikis, adakalanyaseperti ada “gangguan” terhadap kelancaran mengerjakan soal-soal Terletak pada situasi di mana penilaian berlangsung Suasana yang gaduh,baik di dalam maupun di luar ruangan,akan mengganggu konsentrasi siswa. Demikian pula tingkah laku kawan-kawannya yang sedang mengerjakan soal,apakah mereka bekerja dengan cukup serius atau tampak seperti hanya main-main, akan mempengaruhi diri siswa dalam mengerjakan soal.

35 b) Pengawasan dalam penilaian
b) Pengawasan dalam penilaian. Tidak menjadi rahasia lagi bahwa pengawasan yang terlalu ketat tidak akan disenangi oleh siswa yang suka melihat kekanan dan kekiri. Namun adakalanya pengawasan yang longgar justru membuat jengkel bagi siswa yang mau disiplin dan percaya pada diri sendiri.

36


Download ppt "PENGERTIAN DAN TUJUAN PENILAIAN HASIL BELAJAR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google