Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

4 th SATELLITE GROUP PREPARATORY MEETING IN 2014 FOR WRC-15 Bogor, 26 Mei 2014 PREPARATIONS FOR APG15-3 Direktorat Penataan Sumber Daya Direktorat Jenderal.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "4 th SATELLITE GROUP PREPARATORY MEETING IN 2014 FOR WRC-15 Bogor, 26 Mei 2014 PREPARATIONS FOR APG15-3 Direktorat Penataan Sumber Daya Direktorat Jenderal."— Transcript presentasi:

1 4 th SATELLITE GROUP PREPARATORY MEETING IN 2014 FOR WRC-15 Bogor, 26 Mei 2014 PREPARATIONS FOR APG15-3 Direktorat Penataan Sumber Daya Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika 2014 Wi-Fi …… Username : ….. Password : ……

2 Agenda 1.Pembukaan 2.Review hasil pertemuan ketiga SG (satellite group) tanggal 16 Mei 2014 3.Lanjutan Pembahasan rencana proposal Agenda Item Satelit WRC-15 4.Diskusi 5.Penutup

3 Review Hasil Pertemuan ke-3 SG Agenda Item KategoriKeteranganPembahasan 1.1 I Mempertimbangkan penambahan alokasi spektrum untuk dinas bergerak dengan kategori primer identifikasi penambahan pita frekuensi untuk IMT Tetap meng-excludekan pita frekuensi satelit untuk C dan L band Tidak memasukkan pita frekuensi di atas 6 GHz Meng-excludekan pita frekuensi 1 300 – 1 400 MHz dan 2 700 – 2 900 MHz karena pita frekuensi ini digunakan oleh Perhubungan Udara untuk radar. 1.6.2I Mempertimbangkan penambahan alokasi primer untuk FSS (E-s) sebesar 250 MHz di Region 2 dan 300 MHz di Region 3 pada range 13 – 17 GHz Meng-excludekan frekuensi 13.25 – 13.40 GHz, karena digunakan oleh Perhubungan Udara untuk Doppler radar, dimana dari hasil kajian sharing dengan FSS tidak feasible Pita-pita frekuensi lain pada range 13 – 17 GHz yang di Indonesia telah digunakan untuk terestrial microwave link, kajian sharing dengan FSS masih dilakukan. 1.8II Mereview ketentuan perihal stasiun bumi yang berada di atas kapal (ESV) Posisi Indonesia lebih memilih untuk menggunakan kriteria jarak daripada kriteria pfd 1.9.2 I Kemungkinan mengalokasikan pita 7 375 – 7 750 MHz dan 8 025 – 8 400 MHz untuk MMSS Indonesia mendukung kajian yang dilakukan, namun kajian tersebut harus mendukung compatibility sharing dengan eksisting 1.10I Mempertimbangkan kebutuhan spektrum dan kemungkinan alokasi spektrum tambahan untuk MSS (E-s dan s-E) pada rentang frekuensi 22 – 26 GHz Untuk frekuensi 22 – 23.6 GHz telah digunakan untuk FS dan untuk frekuensi 23.6 – 26 GHz Indonesia mendukung untuk dikaji Kajian yang dilakukan harus mendukung compatibility sharing dengan eksisting dan memberikan proteksi kepada eksisting

4 Agenda Pembahasan Group Satelit (26 Mei 2014) Agenda Item KategoriKeteranganPosisi Indonesia 9.1.1I mempertimbangkan alokasi baru untuk FSS pada frekuensi 7 150 – 7 250 MHz (s-E) dan 8 400 – 8 500 MHz (E-s) dengan kondisi sharing Mendukung kajian sharing dan proteksi terhadap eksisting 1.11I Mempertimbangkan alokasi primer untuk EESS (E-s) pada frekuensi 7-8 GHz Mendukung kajian compatibility sharing dengan eksisting. Saat ini Indonesia lebih prioritas ke microwave link karena mampu untuk menjangkau daerah terpencil 1.12I Mempertimbangkan perpanjangan alokasi untuk EESS (aktif) pada pita 9 300 – 9 900 MHz sebesar 600 MHz diantara frekuensi 8 700 – 9 300 MHz dan/atau 9 900 – 10 500 MHz Mendukung kajian dengan mempertimbangkan proteksi terhadap eksisting Studi yang dilakukan belum memberikan gambaran yang jelas bahwa penggunaan pita-pita yang diusulkan untuk EESS dapat melindungi eksisting services, dan saat ini kebutuhan untuk EESS belum dibutuhkan oleh INS. 1.16I Mempertimbangkan ketentuan dan alokasi spektrum untuk kemungkinan aplikasi teknologi AIS baru dan kemungkinan aplikasi baru untuk meningkatkan komuniksi radio maritim Posisi Indonesia mendukung kajian 9.1.2I Studi tentang kemungkinan pengurangan busur koordinasi dan kriteria teknis yang digunakan dalam penerapan RR No. 9.41 dalam hal koordinasi dibawah RR No. 9.7 Mendukung untuk adanya pengurangan bususr koordinasi

5 Agenda Pembahasan Group Satelit (26 Mei 2014) Agenda Item KategoriKeteranganPosisi Indonesia 7I Regulasi pendaftaran satelit (advance publication, coordination, notification and recording): Informing the BR of a suspension under RR No. 11.49 beyond six months (Issue A) Mendukung study yang dilakukan oleh ITU Publication of information on bringing into use of satellite networks at the ITU website (Issue B) Mendukung study yang dilakukan oleh ITU dengan tujuan transparansi Modifications to RR Appendix 30B in relation to the suspension of use of a frequency assignment (Issue C) Mendukung usulan Modifikasi sedangkan untuk usulan tambahan perlu menunggu hasil kajian yang akan dilakukan Clarification of the capability of a space station when bringing into use frequency assignments under No. 11.44B of the Radio Regulations (Issue D) Mendukung study yang dilakukan oleh ITU dan mengapresiaisi terhadap study yang telah dilakukan Possible cancellation of advance publication mechanism for satellite networks subject to coordination under Section II of Article 9 of the Radio Regulations (Issue E) Menunggu hasil study yang dilakukan oleh ITU Using one space station to bring frequency assignments at different orbital locations into use within a short period of time (Issue F) Mendukung hasil kajian yang dilakukan oleh ITU Failure of a [newly launched] satellite during the ninety-day bringing into use period (Issue G) Perlu membuat batasan failure dan diusulkan failure terhitung pada saat setelah lift – off sedangkan usulan untuk penyampaian ke ITU diusulkan dalam waktu kurang lebih 1 (satu) bulan setelah failure.


Download ppt "4 th SATELLITE GROUP PREPARATORY MEETING IN 2014 FOR WRC-15 Bogor, 26 Mei 2014 PREPARATIONS FOR APG15-3 Direktorat Penataan Sumber Daya Direktorat Jenderal."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google