Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Alat Musik Tradisional

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Alat Musik Tradisional"— Transcript presentasi:

1 Alat Musik Tradisional
Panting Suling Bambu Kurung-kurung Kuriding Kintung Kalang-kupak Tarbang Babun Sarunai Gamelan Banjar @herykita

2 Alat musik tradisional
Musik Panting Alat musik tradisional

3 Sejarah Ada di Kalimantan Selatan sejak abad ke 18 dalam bentuk yang sederhana bersamaan dengan berkembagnya sendratari Japin. Pada mulanya berkembang di daerah Rantau Bujur, kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Tapin.

4 Bahan dan Bentuk Bentuk alat musik ini mirip dengan gitar, tapi lebih kecil. Badan panting tersebut dibuat dari kayu seperti kayu rawali, batang nangka, kayu pulantan dan sebagainya, bagian badannya yang berongga ditutup dengan kulit atau dengan papan triplek, kemudian diberi tali senar.

5 Cara Memainkan Cara membunyikannya dengan dipetrik, disebut memanting.
Pada mulanya tukang panting atau pamantingan itu bermain hanya ditemani oleh satu orang yang membawakan lagu (disebut biduan). Dalam perkembangannya, maka permainan musik panting itu dipadukan dengan alat alat musik lainnya seperti babun, rebab atau biola, agung dan suling bambu.

6

7 Alat musik tradisional
Suling Bambu Alat musik tradisional

8 Bahan dan Bentuk Musik suling bambu ini terbuat dari jenis bambu kecil yang bahasa Banjar disebut buluh atau temiang yang dibikin sedemikian rupa.

9 Bentuk selinder berukuran panjang, dekat pangkalnya diberi satu lobang untuk meniup dan mulai bagian tengah enam lobang berjejer hampir keujungnya untuk tangga nadanya.

10 Fungsi Biasa dipakai untuk hiburan rakyat dalam upacara pengantinan atau hari hari besar nasional dan sebagainya.

11

12 Alat musik tradisional
Kurung kurung Alat musik tradisional

13 Sejarah Pada mulanya kurung kurung hanya merupakan alat pertanian untuk padi tugalan yang berfungsi untuk melobangi tanah buat menanam bibit padi. Alat ini diciptakan oleh suku Bukit yang tinggal di sepanjang pegunungan Meratus. Alat tersebut merupakan pengembangan dari bentuk tutugal atau asak yang terbuat dari dahan atau batang kayu kecil, kemudian di dibuat sedemikian rupa dengan bahan dari batang bambu, kayu dan rotan sebagai pengikatnya.

14 Fungsi Berladang dengan memakai kurung kurung atau hilai ini bagi suku Bukit mempunyai tujuan tertentu dan mengandung kepercayaan, seperti : diharapkan agar padi tumbuh subur dan hasil panennya baik. bunyinya yang seperti bunyi katak, agar segera turun hujan lagu lagu yang dipersembahkan dipercayai untuk tolak bala. bunyi yang teratur sebagai pembangkit semangat kerja atau penggembira.

15 Cara Mamainkan Diperlukan pemain sekurang kurangnya lima atau tujuh orang sesuai dengan tangga nada yang dipakai. Alat dipegang dan diangkat setinggi paha kemudian dihentakan ketanah yang keras. Dalam perkembangannya sering dimainkan pada acara keramaian di desa. Musik ini berbentuk instrumentalia.

16

17 Alat musik tradisional
Kuriding. Alat musik tradisional

18 Bentuk dan Bahan Bahan untuk membuat kuriding itu bermacam macam sesuai dengan tumbuh tumbuhan yang banyak didaerah masing masing, seperti di Barito Kuala dibuat dari kayu bagaris dan pelepah daun sirang., sedangkan di Harakit Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dipergunakan pelepah enau dan bambu.

19 Alat ini berbentuk pipih, persegi panjang, kedua ujungnya bundar, terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam, pada bagian tengahnya terdapat alat getar yang disebut ilat. Pada ujung kiri dan kanan terdapat tali yang fungsinya sebelah kanan untuk ditarik agar memberikan getaran yang menimbulkan bunyi dan sebelah kirinya dipegang untuk menahan tarikan.

20 Cara Memainkan Bagian ruas pertama yang mempunyai lidah (ilat) yang tipis ditempatkan di mulut dan diapit oleh kedua bibir atas dan bawah. Tali pada ujung ruas kedua atau ujung kanan ditarik tarik sambil menghembuskan angin melalui bibir yang mengapitnya, sehingga ilat instrumen bergetar mengeluarkan bunyi berdengung.

21

22

23 Alat musik tradisional
Musik Kintung Alat musik tradisional

24 Bentuk dan Bahan Bahan baku untuk membuat musik kintung adalah dari berbagai jenis bambu seperti batung, paring atau haur kecil, dan bahan landasannya untuk menghentakan kintung terbuat dari kayu. Sebagian bambu dipangkas dan dibuang sebelah, diraut dengan rapi, sehingga berbentuk seperti anak angklung. Semakin panjang bagian selinder bambu yang utuh, bunyi nadanya semakin rendah.

25 Jenis nada kintung Terdiri dari 7 buah dari yang kecil sampai paling besar dan nama masing masing, yaitu : Pintalu kecil, kintung yang paling kecil. Pintalu besar. Tinti pajak Guruk. Pindua tinggi. Pindua rendah. Guruk tuha.

26 Cara Memainkannya Kintung termasuk alat musik pukul karena cara memainkannya dipukulkan keatas landasannya yang terbuat dari kayu. Tiap orang memegang satu alat dan dimainkan berbentuk instrumentalia.

27 Alat musik tradisional
Kalangkupak. Alat musik tradisional

28 Bentuk dan Bahan Musik ini terdiri dari 5 buah alat yang terbuat dari bambu, bentuknya hampir sama dengan anak angklung, yaitu dari satu ruas bambu separuhnya dipangkas memanjang dan bagian ujungnya agak melancip. Masing masing alat musik tersebut panjangnya berbeda beda. Kelima alat itu dirakit dengan tali rotan atau tali ijuk, sehingga merupakan satu rangkaian tangga nada yang siap dimainkan.

29

30 Cara Memainkan Alat yang sudah terangkai tersebut digantungkan pada sebuah dinding dan dipukul dengan batang bambu kecil yang ujungnya dibalut dengan kain. Dalam permainannya kalangkupak selalu dimainkan bersama alat musik lain seperti gong, babun, dan panting.

31 Fungsi Kalangkupak merupaka alat musik tradisional suku Bukit Kalimantan Selatan dan dapat dijumpai didaerah pedalaman Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin. Musik ini berfungsi sebagai penggiring upacara adat Balian, yaitu upacara syukuran keselamatan kehidupan masyarakat, dan juga berfungsi untuk penggiring tarian adat.

32 Alat musik tradisional
Tarbang Alat musik tradisional

33 Sejarah Alat ini sudah dikenal sekitar abad ke 14 dikalangan raja raja Malaysia di Malaka kemudian berkembang pada kerajaan Melayu di Sumatera dan akhirnya sampai ke Kalimantan Selatan dan menjadi alat musik tradisional masyarakat Kalimantan Selatan dan disebutnya Tarbang. Menurut sejarahnya alat musik ini berasal dari tanah Arab yaitu Persia, kemudian masuk ke India diseut Dhoel. Penyebaran selanjudnya sampai ke Indonesia diturunkan kepada orang Melayu di daerah Pasai. dan dianggap sebagai alat musik yang bersifat sakral.

34 Bentuk dan Bahan Tarbang terbuat dari bahan kayu ringan tapi kuat dan liat seperti kayu nangka, jingah, jati dan sejenisnya, kulit kambing atau sapi yang tipis serta rotan. Bentuknya agak selinder yang mengincir dan terdapat rongga ditengahnya. Salah satu permukaan yang lebih besar ditutup dengan kulit yang sudah disamak dan dikencangkan dengan mengikatkan tali rotan sedemikian rupa pada sekeliling lingkaran badannya.

35 Cara memainkannya Dengan salah satu tangan memegangnya dan satu tangan lainnya menepukan pada kulit permukaan tarbang tersebut.

36 Fungsi Musik tarbang berbentuk vocal instrumental dan fungsinya sebagai pengatur ritme. Tarbang mengikuti vocal tradisional secara solo maupun paduan suara, seperti mengiringi seni tutur lamut, kesenian madihin dan seni vocal sinoman hadrah atau seni rudat.

37 Jenis tarbang Ada tiga macam yaitu :
Tarbang palamutan, yaitu tarbang untuk kesenian lamut, ukurannya lebih besar dibandingkan dengan jenis tarbang lainnya. Tarbang madihin, yaitu tarbang untuk kesenian madihin, ukurannya lebih kecil dari tarbang lamut. Tarbang sinoman hadrah., untuk penggiring sinoman hadrah, terdiri dari beberapa buah dari yang agak kecil sampai ukuran yang agak besar, tapi tidak sampai sebesar tarbang lamut.

38

39 Alat musik tradisional
Babun Alat musik tradisional

40 Bentuk dan Bahan Bahan badannya terdiri dari batang kayu, seperti batang nagka, rawali, birik, jingah dan sejenisnya, dibuat lobang tembus seperti selinder panjang, tampuk permukaan yang satu lebih kecil dan tampuk sebelahnya lebih besar. Sebagai penutup kedua permukannya digunakan kulit kambing untuk tampuk kecil dan kulit sapi untuk permukaan yang lebih besar, dan dikencang satu sama lain dengan tali rotan.

41 Cara penggunaannya Babun dibunyikan dengan cara dipukul dengan menggunakan kedua telapak tangan pada setiap sisinya. Dalam pemakaiannya babun ini tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berpasangan dengan alat musik lain seperti gung, sarun, panting, sarunai dan lain lain.

42 Perkembangannya Didaerah suku Dayak Meratus ada pula alat musik tradisional bentuknya seperti babun yang disebut gendang, dipergunakan sebagai penggiring upacara tradisional “ aruh “ yaitu upacara selamatan panen padi yang dibunyikan dengan menggunakan tongkat kecil dan tangan.

43

44 Alat musik tradisional
Sarunai Alat musik tradisional

45 Deskripsi Sarunai termasuk salah satu jenis alat musik aerofon atau alat musik tiup Melayu tradisional. Kata sarunai berasal dari kata “surnai “ dalam bahasa Persia, “zurna” dalam bahasa Arab, dan “sahnai” dalam bahasa India.

46 Sejarah Menurut sejarahnya, sarunai termasuk alat musik yang sudah ada sejak jaman Fir’aun masa Mesir kono, dan kira kira 3000 tahun yang lalu sudah dipakai di tanah Arab. Masuk dan berkembang ke Indonesia langsung dari India melalui hubungan dagang. Sekarang alat musik ini menjadi alat musik teradisional di berbagai daerah seperti antara lain : Sumatera Utara, Propinsi Aceh, daerah Minangkabau, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.

47 Bentuk dan Bahan Sarunai ini terbuat dari paring tali (sejenis bambu kecil) atau dari kayu , terdiri dari empat bagian yaitu : - Mulut, Tempat memasang alat bunyinya yang disebut ilat sarunai terbuat dari daun kelapa kering yang diikat secara bertangkup. - Sekat bibir, Untuk penahan bibir sewaktu meniup ilat membunyikan sarunai, terbuat dari tempurung kelapa berbentuk seperti kumis. - Badan (batang), Terbuat dari bamboo kecil atau kayu, yang ditengahnya dilobangi berbentuk pipa, bagian batangnya terdapat lubang untuk mengatur bunyi. - Corong, Terletak pada bagian ujung badan sarunai terbuat dari kayu yang dibentuk kerucut.

48 Jenis dan Fungsi Sarunai termasuk alat musik tiup (aerofon) berbentuk instromentalia, dan dapat dimainkan bersama alat musik lain seperti babun (gendang) dan gung. Bersama alat musik lain tersebut sarunai berfungsi sebagai penggiring tarian tradisional, pertunjukan pencak silat atau bakuntau. Lagu lagu yang biasa dimainkan adalah seperti lagu lagu gamelan wayang kulit seperti lagu paparangan alun, paparangan cepat, ayakan dan jinggung.

49

50 Alat musik tradisional
Gamelan Banjar Alat musik tradisional

51 Sejarah Musik gamelan telah dikenal dan dipergunakan di daerah Kalimantan Selatan sejak zaman kerajaan Negara Dipa di Amuntai. Gamelan itu berasal dari Jawa masuk ke Kalimantan Selatan bersamaan dengan masuknya wayang kulit.

52 Fungsi Gamelan tersebut pada masa kerajaan Banjar dipergunakan untuk mengiringi upacara upacara keraton, seperti mengiringi perjalanan raja masuk atau keluar ruang pertemuan, upacara perkawinan keluarga kerajaan, dan mengiringi tari-tarian klasik. Setelah runtuhnya kerajaan Banjar oleh Belandasekitar tahun 1860, maka kebudayaan keraton mengalami disintegrasi, selanjutnya musik gamelan menjadi musik rakyat dan menjadi alat penggiring kesenian rakyat, seperti wayang kulit, wayang gung dan sebagainya.

53 Bentuk dan Bahan Musik gamelan terbuat dari perunggu seperti gung, saron,kanong, kangsi merupakan gamelan peninggalan keraton Banjar yang berasal dari Jawa, sedangkan gamelan yang dibuat berikutnya yang terbuat dari besi merupakan gamelan rakyat yang dibuat sendiri di Kalimantan Selatan.

54 Jenis-jenisnya Musik gamelan Banjar termasuk jenis musik instromentalia dan secara keseluruhan perangkat musik itu terdiri dari : Gung besar dan gung kecil Dau atau bonang terdiri sepuluh biji dengan nada yang berbeda. Saron besar dan saron kecil, masing-masing terdapat tujuh anak saron / nada. Kanong satu set terdiri lima buah. Babun Kangsi

55


Download ppt "Alat Musik Tradisional"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google