Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Menghayati Kehadiran Allah SWT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Menghayati Kehadiran Allah SWT"— Transcript presentasi:

1

2 Menghayati Kehadiran Allah SWT
TAUHIDULLAH Menghayati Kehadiran Allah SWT

3 Menghayati Kehadiran Allah SWT
TAUHIDULLAH Menghayati Kehadiran Allah SWT Oleh : Dewi Nur Aprilia ( ) Riyadhul Badiah ( )

4 MACAM-MACAM TAUHIDULLAH

5 Mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan
RUBUUDIYAH Mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan Sifat rubuubiyah adalah sifat Allah sebagai Pencipta, Pemilik dan Pengatur sistem. 7:54 Rabb kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, matahari , bulan bintang dan ingatlah kepunyaan Allah-lah ciptaan dan segala urusannya. Maha berkat Allah sekalian Alam

6 Raaziqan (Allah sebagai satu-satunya pemberi rezeki)
Sikap kita terhadap rezeki adalah sabar dan syukur. Apabila mendapatkan rezeki yang lebih kita bersyukur pada Alllah. Adapun rezeki yang kurang diperoleh dengan sabar. 65:3 Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap sesuatu.

7 Maalikan (Allah sebagai satu-satunya pemilik)
Bagi seorang muslim yang mengakui Allah sebagai pemilik tidak akan mengalami kekecewaan dan kesedihan yang berlebihan terhadap kehilangan dan kematian. Karena semua adalah milik Allah dan telah ditentukan oleh Allah. 2: Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.Dan sampaikanlah kata-kata gembira buat orang yang bersabar. Yaitu orang yang apabila ditimpa musibah , mereka berkata ‚innalillahi wa inna ilahi rajiuun‘-sesungguhnya kami milik Allah dan kepadanya Kami kembali Hadis: Rasullulah saw bersabda,‘Ya Allah, kepunyaan engkaulah segala puji, kepunyaan engkaulah seluruh kerajaan, dan kekuasaan Engkaulah segala kebaikan, dan kepada Engkaulah segala urusan kembali. Aku memohon kebaikan kepadaMu dan Aku berlindung kepadaMu dari segala keburukan. –merendah diri

8 Mulkiyatullah (kepenguasaan Allah)
Allah adalah Raja segala makhluk. Kehebatan ini seharusnya menjadikan kita sentiasa tunduk kepada perintahNya sekalipun berlawanan dengan kehendak dan nafsu kita.

9 Waliyan (Allah sebagai satu-satunya Penolong dan Pelindung)
Wali mempunyai sifat Pelindung, Penolong dan Pemelihara Keyakinan bahwa Allah adalah Wali maka akan menjadikan kita meminta tolong hanya kepadaNya saja dan membuat kita tidak bergantung pada manusia.

10 Haakiman (Allah satu-satunya Pemilik Autoriti Hukum)
Menerima hukum Allah dalam Al-qur‘an sebagai hukum yang wajib ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari.

11 Aamiran (Allah satu-satunya Pemimpin)
Dia yang berhak memerintahkan kita karena Dia yang memberi rezeki dan apa pun jua yang diperintah adalah untuk kebaikan manusia.

12 Ghaayatan (Tujuan) 6:162 Katakanlah .‘Sesungguhnya salat itu dan ibadahku, hidupku dan matiku, hanya untuk Allah tuhan yang memelihara dan menguasai alam.‘

13 Ilahan Ma‘budan (Allah sebagai satu-satunya sembahan)
Hadis: Diriwayatkan Imam Ahmad Rasullulah saw bersabda,‘Allah Azza wa Jalla berfirman,‘Hai anak Adam , luangkanlah waktu untuk beribadah kepadaKu , Aku akan memenuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku akan menutupi kemelaratanmu. Dan bila kamu tidak melakukannya, maka Aku akan mengisi hatimu dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutupi kemelaratanmu‘‘(HR Ahmad)

14 BUKTI-BUKTI EKSISTANSI ALLAH

15 DALIL FITRAH QS Al A’raf : 172
øDan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)" QS Al Ankabut : 61 Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" tentu mereka akan menjawab: "Allah", Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).

16 DALIL SEJARAH QS Ali ‘imron : 137
Sesungguhnya Telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah[230]; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). [230] yang dimaksud dengan sunnah Allah di sini ialah hukuman-hukuman Allah yang berupa malapetaka, bencana yang ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan rasul. QS Al A’raf : 176 Dan kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

17 DALIL AQLI (AKAL/RASIONAL)
Fenomena Terjadinya Alam Setiap sesuatu yang ada pasti ada yang mengadakan, begitu pula dengan alam semesta ini. Lihatlah gunung yang kokoh berdiri, aliran sungai yang kesemuanya bermuara ke laut, langit yang tegak tanpa tiang, planet yang beredar penuh denga keteraturan.

18 MIGRASI IKAN SALMON QS Ali ‘imron : 190
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, · Fenomena Petunjuk dan Ilham Hal apakah yang mendorong ikan salmon berenang melawan arus sungai untuk kembali ke tempat asal mereka dilahirkan? Bagaimana mereka tahu jalan yang harus dilalui sepanjang puluhan, ratusan bahkan mungkin ribuan meter. Bagaimana caranya seekor lebah yang keluar dari saranganya untuk mencari makanan begitu jauh terbang dari sarangnya tapi dapat kembali ke tempatnya semula tanpa tersesat? KLIK VIDEO SALMON KLIK VIDEO LEBAH

19 Kemulian bulan Rejab:“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” At Taubah: 36 Karena itu, pergantian bulan dalam bulan-bulan Hijrah kita disunnahkan untuk berdo’a, terutama ketika melihat hilal atau bulan pada malam harinya.

20 Do’a yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah saw. adalah:
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَم رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ هِلاَلَ رُشْدٍ وَخَيْرٍ “Ya Allah, Jadikanlah bulan ini kepada kami dalam kondisi aman dan hati kami penuh dengan keimanan, dan jadikanlah pula bulan ini kepada kami dengan kondisi selamat dan hati kami penuh dengan keislaman. Rabb ku dan Rabb mu Allah. Bulan petunjuk dan bulan kebaikan.” (HR. Turmudzi) Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah aw. Bersabda: “Puasalah pada bulan-bulan haram (mulya).” Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad. Rasulullah saw. juga bersabda: “Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan”.

21 Bahkan beliau meriwayatkan tindakan Sahabat Umar yang melarang mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa. Do’a keberkahan di bulan Rajab. Bila memasuki bulan Rajab, Nabi saw. mengucapkan, “Allaahumma Baarik Lana Fii Rajaba Wa Sya’baana, Wa Ballighna Ramadhaana. “Ya Allah, berilah keberkahan pada kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”

22 Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah melakukan puasa (sunnah) sehingga kami mengatakan, ‘Beliau tidak pernah berbuka.’ Dan, beliau berbuka (tidak berpuasa) sehingga kami mengatakan, ‘Beliau tidak pernah berpuasa.’ Saya tidak melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan kecuali Ramadhan. Saya tidak melihat beliau berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada puasa di bulan Sya’ban. (Dan dalam satu riwayat: “Nabi tidak pernah melakukan puasa (sunnah) dalam suatu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Karena, beliau sering berpuasa dalam bulan Sya’ban sebulan penuh.) Beliau bersabda, ‘Lakukan amalan menurut kemampuanmu, karena Allah tidak pernah merasa bosan terhadap amal kebaikanmu sehingga kami sendiri yang bosan.’ Dan, shalat (sunnah) yang paling dicintai Nabi adalah yang dilakukan secara kontinu, meskipun hanya sedikit. Apabila beliau melakukan suatu shalat (sunnah), maka beliau melakukannya secara kontinu.”


Download ppt "Menghayati Kehadiran Allah SWT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google