Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN"— Transcript presentasi:

1 FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN
SUATU PENGANTAR

2 APA FILSAFAT ITU? MEMAHAMI DARI DEFINISI PARA AHLI:
MEMAHAMI DARI ARTI SECARA HARAFIAHNYA: PHILOS- SOPHIA YANG ARTINYA LOVE OF WISDOM MEMAHAMI DARI DEFINISI PARA AHLI: PLATO, ARISTOTELES KATTSOF, WOOD HAUSE DLL APA FILSAFAT ITU? CATATAN: FILSAFAT ERAT KAITANNYA DENGAN DUNIA PEMIKIRAN: BERFILSAFAT ADALAH BERPIKIR DENGAN CIRI-CIRI TERTENTU. SEHINGGA TIDAK SETIAP BERPIKIR BISA DISEBUT BERFILSAFAT

3 SEBAGAI KEGIATAN NON ILMIAH KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI DALAM MASYARAKAT
SEBAGAI KEGIATAN TEORITIS ILMIAH-AKADEMIS YANG TERJADI DALAM DUNIA ILMU PENGETAHUAN FILSAFAT CATATAN: KEDUANYA MERUPAKAN KEGIATAN MANUSIA YANG MELIBATKAN PEMIKIRAN TETAPI DENGAN CIRI-CIRI YANG BERBEDA

4 CABANG FILSAFAT FiILSAFAT ILMU UMUM: KHUSUS: METAFISIKA
EPISTEMOLOGI LOGIKA ETKA ESTETIKA KHUSUS: FILSAFAT POLITIK FILSAFAT HUKUM FILSAFAT KEBUDAYAAN FILSAFAT SOSIAL FILSAFAT PENDIDIKAN FILSAFAT AGAMA FILSAFAT SEJARAH Dsb. CABANG FILSAFAT FiILSAFAT ILMU

5 FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU
MEMAHAMI REALITAS SEBAGAI KESELURUHAN ( YANG ADA), BERSIFAT MENYELURUH MEMAHAMI REALITAS TERTENTU (BERSIFAT ASPEKTIF FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU ONTOLOGI ILMU EPISTEMOLOGI ILMU METODOLOGI ILMU AKSIOLOGI ILMU FILSAFAT SEBAGAI SUBJEK(OBJEK FORMA) DAN ILMU SEBAGAI (OBJEK MATERIAL)

6 FILSAFAT PRAKTEK PENDIDIKAN FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN
METAFISIKA Mudyahardjo: (2012) EPISTEMOLOGI LOGIKA FILSAFAT UMUM FILSAFAT PRAKTEK PENDIDIKAN AKSIOLOGI FILSAFAT PENDIDIKAN FILSAFAT FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN FILSAFAT HUKUM FILSAFAT SEJARAH FILSAFAT KHUSUS FILSAFAT SENI dll

7 FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU ILMU PENDIDIKAN
Metodologi Ilmu Pendidikan Ontologi Ilmu Pendidikan Epistemologi Ilmu Pendidikan aksiologi Ilmu Pendidikan

8 KEBUTUHAN AKAN FILSAFAT PENDIDIKAN
MASALAH PENDIDIKAN TIDAK HANYA MENYANGKUT PELAKSANAAN PENDIDIKAN SAJA, TETAPI ADA MASALAH YANG LEBIH LUAS, DALAM, DAN KOMPLEKS FILSAFAT AKAN MENELAAH REALITAS DARI SUDUT YANG LEBIH LUAS, SESUAI DENGAN CARA BERPIKIR FILOSOFIS MENGAPA BUTUH FILSAFAT ? CARA KERJA DAN HASIL FILSAFAT DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA, DIMANA PENDIDIKAN MERUPAKAN SALAH SATU ASPEK DALAM KEHIDUPAN

9 MENGAPA GURU DAN PERENCANA PENDIDIKAN TIDAK BOLEH BUTA
TERHADAP FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN KARENA TUJUAN PENDIDIKAN SENANTIASA BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN TUJUAN HIDUP AGAR LEBIH ARIF DAN BIJAKSANA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH-MASALAH PENDIDIKAN FILSAFAT PENDIDIKAN MENJAWAB PERTANYAAN: APAKAH PENDIDIKAN ITU? MENGAPA MANUSIA HARUS MELAKSANAKAN PENDIDIKAN? APAKAH YANG HARUS DICAPAI OLEH PENDIDIKAN? DENGAN CARA BAGAIMANA CITRA-CITA PENDIDIKAN DAPAT DICAPAI?

10 BEBERAPA ALIRAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN
IDEALISME: MEMANDANG HAKIKAT REALITAS ADALAH IDE, J (Plato, Hegel, Imanuel Kant, David Hume, dsb). Guru yang idealis berusaha mewujudkan yang terbaik 1 REALISME: MEMANDANG HAKIKAT REALITAS ADALAH YANG NYATA. (BISA DUALIS : YANG ROH DAN YANG MATERIAL) (Brubacher, Francis bacon, John Locke dsb) 2 MATERIALISME: MEMANDANG REALITAS PADA HAKIKATNYA MATERI (Ludwig Feuerbach, Kar Marx) Pengalaman, proses kondisionisasi menjadii penting 3

11 ALIRAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN
PRAGMATISME: REALITAS PADA HAKIKATNYA ADALAH YANG BERGUNA/BERMANFAAT, YANG PRAKTIS. (John Dewey, dll) 4 EKSISTENSIALISME: REALITAS PADA DASARNYA ADALAH KEBERADAAN (eksistensi). MEMFOKUSKAN PADA PENGALAMAN INDIVIDU, KREATIVITAS, KEUNIKAN DLL. 5 PROGRESIVISME: (lawan dari Formalisme) HAKIKAT REALITAS ADALAH BERKEMBANG. PENDIDIKAN HARUS MENGEMBANGKAN INDIVIDU, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN. 6

12 ALIRAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN
ESSSENSIALISME: MENEKANKAN PADA APA YANG MENDUKUNG PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIYAKINI PENTING 7 PERENIALISME: REAKSI ATAS PROGRESIVISME DAN MENENTANGNYA. MENEKANKAN KEPASTIAN, KESTABILAN DALAM PENDIDIKAN 8 REKONSTRUKSIONISME: NILAI TERBESAR SEKOLAH HARUS MENGHASILKAN MANUSIA-MANUSIA YANG DAPAT BERPIKIR EFEKTIF DAN BEKERJA SECARA KONSTRUKTIF 9

13 idealisme Siswa : Pandangan:
bebas untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasar/bakatnya Pandangan: kenyataan adalah ide, (menekankan ide sebagai satu-satunya kebenaran (sering disebut spiritualisme, mentalisme. Pengetahuan yang benar/pasti adalah lewat pikiran Pendidikan: merupakan pertumbuhan ke arah pribadi manusia yang ideal (tujuan pendidikan membentuk karakter, mengembangkan bakat (kemampuan dasar) serta kebaikan sosial idealisme Plato, George Berkeley, Hegel , Teori pengetahuan idealisme merujuk pada rasionalisme dan teori koherensi. Kurikulum : filsafat, bahasa, matematika, logika, mendapat porsi yang lebih besar Guru Idealis: Mewujudkan watak yang terbaik. Guru harus mengeluarkan potensi yang ada pada siswa. Memandang siswa sebagai tujuan.

14 Realisme Siswa : Pendidikan : Pandangan:
Menguasai pengetahuan, disiplin, bermoral, dapat dipercaya Pandangan: Realitas dipandang secara dualistis (“dunia” terdiri dari dunia fisik dan rohani Pendidikan : Memperhatikan intelektualitas / intelektual dan pengalaman manusia.Sekolah harus memperhatikan mata pelajaran tetapi juga menghasilkan individu yang sempurna. Tujuan pendidikan adalah penyesuaian hidup dan tanggungjawab sosial Teori pengetahuan Ralisme merujuk pada empirisme dan teori korespondensi. Pengetahuan harus berdasarkan pengamatan/pengalaman/observasi Realisme Aristoteles, Thomas Aquinas, Brubacer, Comenius, Price, Kant, Franci Bacon, John Locke Kurikulum : Komprehensip mencakup semua pengetahuan yang berguna Guru Realis: Menguasai pengetahuan, terampil dalam tehnik mengajar dengan keras menuntut prestasi belajar.

15 Demokritos, Ludwig Feuerbach, Auguste Comte, E.L. Thorndike
Siswa: Dituntut untuk belajar, tidak ada kebebasan, ditentukan oleh kekuatan luar Pandangan: Kenyataan adalah materi. Cabang yang populer adalah positivisme dan pendekatan behaviorisme : yang disebut dengan kegiatan mental tergantung pada kegiatan fisik. Pendidikan: Terkontrol secara ilmiah dan seksama, bertujuan perubahan perilaku, ditentukan secara eksternal tanpa memperhitungkan harapan, potensionalitas, kemauan siswa. Materialisme Demokritos, Ludwig Feuerbach, Auguste Comte, E.L. Thorndike B,F. Skinmer Kurikulum: Berisi pengetahuan yang dapat dipercaya, diorganisasi, berhubungan dengan sasaran perilaku Pendekatan dengan kondisional, kompetensi, pelajaran berprogram Guru : Memiliki kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses pendidikan. mampu mengukur kemampuan siswa

16 Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard , Maxine Greene
Siswa: Diberi kebebasan yang luas, pencarian/penemuan sendiri, kreatif, memilih alternatif Pendidikan: Tujuan mengembangkan individu agar mengembangkan potensinya untuk pemenuhan diri. Pendekatan dialog dalam proses belajar mengajar penting. Memberi pengalaman yang luas dan komprehensif Pandangan: Eksistensi (cara manusia berada) Memfokuskan pengalaman individu, menekankan pilihan kreatif, subjektif, segala gejala dilihat berpangkal pada eksistensi Eksistensialisme Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard , Maxine Greene Kurikulum: Memberi siswa kebebasan individual luas, memberi perhatian humaniora dan seni . Mengutamakan yang liberal Guru : Supporting, membimbing, mengarahkan, melakukan dialog dengan siswa, melindungi dan memelihara kebebasan akademik. Menghendaki siswanya kritis, kreatif.

17 Robert La Follete, Woodrow WilsonJohn Dewey,
Pendidikan: Berpusat pada ana. Pendidikan harus berhubungan langsung dengan minat anak. Sekolah harus memberi semangat kepada siswa untuk bekerjasama. Kehidupan demokratis diperlukan Pandangan: Dipengaruhi pragmatisme, reaksi terhadap formalisme dan sekolah tradisional yang pasif dan banyak aturan. Siswa: Diberi banyak kesempatan untuk bekerja secara kooperatif di dalam kelompok, . Progresivisme Robert La Follete, Woodrow WilsonJohn Dewey, Kurikulum: Disusun seputar pengalaman sosial. Pemecahan masalah, pendekatan interdisipliner. Menekankan bagaimana berpikir Guru : Memberi kesempatan siswa bekerja secara kooperatif. membimbing, memfasilitasi, mempersiapkan siswa sebaik-baiknya

18 Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Robert Maynard Hutchins, Mortimer
Pendidikan: Bertugas mempersiapkan anak didik ke arah kematangan (berkembang akal-pikirannya). Harus sama bagi semua, memperbaiki manusia sebagai manusia. Pendidikan untuk hidup Pandangan: Merupakan reaksi terhadap progresivisme. Menghargai pengalaman yang tidak langsung meskipun tidak mengesampingkan pengalaman langsung. Siswa: Harus mempelajari karya-karya besar. Perenialisme Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Robert Maynard Hutchins, Mortimer Adler Kurikulum: Menekankan pertumbuhan intelektual siswa pada seni dan sains. Guru : Apabila anak gagal dalam belajar, guru tidak boleh dengan cepat meletakkan kesalahan pada lingkungan . Guru harus dapat mengatasi semua gangguan tersebut dengan melakukan pendekatan secara intelektual.

19 William C. Bagley, thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell
Pendidikan: Back to basics. Fungsi utama sekolah menyampaikan warisan budaya dan sejarah kepada generasi muda. Sekolah harus mendidik siswa untuk berkomunikasi dengan jelas dan logis. Pandangan: Menelaah peranan manusia dan lingkungan yang mengelilinginya menurut pandangan masing-masing. Mempunyai kesamaan pada bagian tertentu dengan perenialisme dan progresivisme. Tapi juga protes terhadap progresivisme Kurikulum: Menekankan pengajaran fakta-fakta, menekankan subject mattter centered. (di SD membaca, menulis, matematika) di SMA Matematika, sains, humaniora, bahasa dan sastra. Essensialisme William C. Bagley, thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell Guru : Menguasai lapangan (subjek khusus), model yang baik untuk ditiru, menguasai pengetahuan. Menekankan peran guru dalam kerangka yang sudah ditetapkan

20 George Count, Harold Rugg
Pendidikan: Pandangan: Merupakan kelanjutan dari progresivisme. Nilai terbesar sekolah harus menghasilkan manusia yang berpikir secara efektif dan bekerja secara konstruktif Kurikulum: Tidak boleh didominasi oleh budaya mayoritas. Semua budaya berhak mendapat tempat dalam kurikulum Rekonstruktivisme George Count, Harold Rugg Siswa : Keluhuran pribadi dan tanggungjawab sosial ditingkatkan. Nilai-nilai budaya siswa yang dibawa ke sekolah merupakan hal yang berharga Guru : Guru harus menunjukkan rasa hormat dengan ikhlas pada semua budaya. Seringkali harus menangani isu kontroversial

21 William James, John Dewey, Charles Pierce
Pendidikan: Pendidikan sebagai kebutuhan hidup, sebagai fungsi sosial. Tujuan pendidikan memberi pengalaman untuk penemuan hal-hal baru dalam hidup sosial dan pribadi. Proses harus didasarkan fakta-fakta yang sudah diobservasi. Pandangan: Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang berguna. Nilai relative. Pragmatisme menyarankan untuk menguji kualitas nilai. Menguji kebenaran pengetahuan secara empiris Kurikulum: Setiap pelajaran tidak boleh terpisah. Harus merupakan kesatuan. Pengalaman di sekolah dan luar sekolah harus dipadukan.Berisi pengalaman yang teruji Pragmatisme William James, John Dewey, Charles Pierce Guru : Guru membangkitkan minat anak. Mengawasi, membimbing, pengalaman belajar siswa, memberi petunjuk dan mengamati tingkah laku siswa. Siswa : Bukan objek melainkan subjek didik. Belajar dengan pengalaman,

22


Download ppt "FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google