Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

1 PEMERINTAHAN HENRI IV (1593—1610) (Kuliah IV.2) -Krisis politik di Prancis -Louis XIII: Richelieu dan Mazarin -Renforcement de la royeauté.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "1 PEMERINTAHAN HENRI IV (1593—1610) (Kuliah IV.2) -Krisis politik di Prancis -Louis XIII: Richelieu dan Mazarin -Renforcement de la royeauté."— Transcript presentasi:

1 1 PEMERINTAHAN HENRI IV (1593—1610) (Kuliah IV.2) -Krisis politik di Prancis -Louis XIII: Richelieu dan Mazarin -Renforcement de la royeauté

2 2 Para penganut agama Katolik di Prancis bersekutu dengan Spanyol untuk menolak mengakui Raja Henri IV. Prancis mengalami perang saudara untuk merebut tahta dari Henri IV yang beragama Protestan. Untuk menghindari perang yang saudara yang berkepanjangan, Henri IV akhirnya memutuskan untuk beroindah agama untuk memeluk agama Katolik. Tahun 1593 Raja henri IV dinobatkan menjadi raja di katedral Chartres. Sementara itu di wilayah Reims, masih dikuasai oleh musuh-musuhnya. Tahun 1598, ia menandatangani Edit de Nantes yang mengakhiri Perang Agama (Guèrre de Religion). Inti Edit de Nantes antara lain para pemeluk Protestan diizinkan untuk menjalankan ibadahnya. Henri IV juga menandatangani perjanjian dengan raja Spanyol Philip II untuk menghadapi Inggris.

3 3 Henri IV juga menandatangani Tractat Lyon (1601) dengan Duc Savoie untuk mengembalikan wilayah Saluces di Italia. Sementara Prancis menerima kembali wilayah Bresse, Bugey, dan Valromey. Keadaan prancis setelah perang Agama: Negara hancur lebur karena perang saudara menelan banyak korban. Pembantaian baik orang-orang katolik maupun Protestan juga mengakibatkan porak porandanya pedesaan akibat serangan militer. Tiak ada lagi panen, jalan rusak parah, negitu pula infrastruktur seperti jembatan. Henri IV mengakomodasi saran menterinya Sully. Ia bertekad memulihkan keamanan dan keteraturan terutama di pedesaan (pertanian). Industri baru dibangun dan negara prancis mulai menikmati kemakmurannya kembali. Namun Henri IV akhirnya dibunuh pada tahun 1610.

4 4 Pemerintahan Louis XIII  Lebih dari 25 tahun setelah pembunuhan Henri IV, Prancis dilanda pergolakan politik yang hebat. Kekacauan tersebut bersamaan dinobatkannya Raja Louis XIII yang baru berusia 9 tahun, sehingga Marie de Médicis (istri kedua Henri IV) yang harus mengendalikan kerajaan. Ia memecat Sully dan menggantinya dengan Concini yang dikenal boros, karena menghabiskan cadangan uang nasional yang dikumpulkan selama Sully berkuasa. Akhirnya ia menyuruh Vitry, komandan pasukannya untuk membunuh Concini. Itulah yang terjadi antara 1610—1624. Kekacauan ini mereda sejak Louis XIII menunjuk Kardinal Richelieu, uskup Luçon di Vendée untuk dijadikan Perdana Menteri

5 5 Louis XIII dan Richelieu  Kardinal Richelieu memiliki nama lengkap: Armand Jean du Plessis de Richlieu. (9 September 1585—4 Desember 1642). Setelah kematiannya, Kardinal Jules Mazarin menggantikannya.  Richeliau yang diangkat sebagai Perdana Menteri oleh Louis XIII dikenal sebagai pekerja keras. Ada dua gagasan utamanya yang sangat berpengaruh dalam pemerintahan di Prancis, yakni: –Hormat kepada raja; –Kejayaan Prancis.  Louis XIII selalu didampingi oleh Richelieu. Raja memegang kekuasaan, sementara Richelieu yang memerintah. Bersama-sama mereka mempertahankan kelangsungan pemerintah dan kesatuan wilayah Prancis. Di dalam negeri, Richelieu memulihkan keteraturan dengan memerangi semua pembesar yang membangkan kepada raja (Les Noblesses).

6 6 Ia hanya mau menerima para pemeluk kaum Protestan dengan tempat- tempat ibadahnya. Akibatnya, pecah perang, pasukan kerajaan bersiaga di La Rochelle karena kaum Protestan meminta bantuan kepada Inggris. Akhirnya, Richelieu berhasil membuat perundingan dengan Kaum Protestan yang dikenal dengan Edit de Grace d’Alés dan Edit de NÎMES (1629) yang isinya memerintahkan kaum Protestan mengembalikan tempat penting yang dikuasainya, dengan konsekuensi mereka diizinkan menjalankan ibadahnya seperti yang ditetapkan dalam Edit de Nantes. Richelieu sangat tangkas dalam mengatasi ancaman yang datang dari Kerajaan Austria yang merupakan blok Austria-Spanyol yang telah berlangsung sejak zaman Charles Quint berkuasa. Dengan dibantu oleh seorang agen rahasia, pendeta Joseph berhasil melawan musuh- musuhnya dari Austria dalam Perang 30 tahun, yang masih menguasai beberapa wilayah Prancis. Pada tahun 1635, Raja Gustave Adolphe dari Austria terbunuh di Lutzen. Dengan kejadian in, Prancis berhasil merebut kembali wilayah Artois (di utara) dan Rousillon (di selatan). Louis XIII dan Richelieu meninggal dalam waktu hampir bersamaan. (Richelieu tahun 1642, Louis XIII tahun 1643) sebelum Perang berakhir. Penggantinya, Louis XIV masih sangat muda, sehingga Prancis mengalami masa perwalian kembali.

7 7 Jasa Perdana Menteri Richelieu 1.Penghapusan hak-hak istimewa (privilège) bagi kaum Protestan. 2.Melakukan konsolidasi dengan dengan para bangsawan dan menciptakan Prancis menjadi negara yang sentralistik (semua diatur dari pusat). Untuk melawan kaum bangsawan ini, Richelieu mempunyai banyak musuh, antara lain Marie de Médicis, Gaston d’Orléans, kakak Louis XIII. Beberapa coup d’etat dilakukan untuk mengganti Richelieu. Mereka yang bersalah dihukum seperti pelaksanaan hukuman bagi bangsawan Montmorency-Boutteville. Di pemerintahan kaum Noblesse digantikan oleh pegawai pemerintah (officiers), dan ahli hukum (magistrats). Di daerah, kekuasan kerajaan didelegasikan kepada para Gubernur.

8 8 3.Penurunan peran La Maison d’Autriche. 4.Politik luar negeri Richelieu adalah membuat Prancis menjadi negara yang berdaulat penuh. Ia berhasil menguasai wilayah Valteline, yang menjadi bagian penting bagi Eropa yang waktu itu dibawah kekuasaan Spanyol. Bersama dengan penguasai lainnya, Richeliau menyiapkan perang melawan Austria, yang menyebabkan perang berlangsung selama 30 tahun. 5.Karya lain: Mendirikan Académie Française, suatu institusi yang mengatur dan membina bahasa Prancis. Dia dijuluki “si merah” karena topi kardinalnya berwarna merah. Ia membenahi adminsitrasi pemerintah, seperti keuangan, membuat peraturan-peraturan, membentuk angkatan laut yang diberi nama “Grand Maitre et Surintendant de la Navigation” yang berperan dalam upaya kolonialisme Prancis.

9 9 Ia mendukung Samuel de Champlain dan menjaga kota Quebec dari serangan Inggris dengan menandatangani perjanjian Traité de Saint-Germain en Laye tahun 1632. Ia berhasil mempertahankan Canada di bawah Champlain (Gubernur). Prancis berhasil meluaskan wilayah koloninya di Amerika Utara. Ia mendirikan Château dan kota kecil yang diberi nama Richelieu. Kota ini sekarang menjadi simbol urbanisme Barat abad 17. Dalam bidang kesusatraan: Karena Alexandre Dumas menciptakan karyanya Les Trois Musquetaires, D’Artagnan salah satu tokoh diceritakan menjadi Letnan berkat Richelieu. Di Prancis image Richelieu tetap penting. Ia dimakamkan di Kapel de la Sorbonne. Pada masa itu Honoré de Balzac menciptakan karya romannya yang berjudul Les Illusions Perdues.


Download ppt "1 PEMERINTAHAN HENRI IV (1593—1610) (Kuliah IV.2) -Krisis politik di Prancis -Louis XIII: Richelieu dan Mazarin -Renforcement de la royeauté."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google