Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Review Sistem Informasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Review Sistem Informasi"— Transcript presentasi:

1 Review Sistem Informasi

2 Metodologi Pengembangan Sistem
Pengantar Teknologi Informasi Konsep Sistem Informasi Sistem Basis Data Basis Data Terapan Perencanaan Analisis Perancangan Sistem Informasi Perancangan PBO 1, PBO 2, Web Implementasi Pemeliharaan Rekayasa Perangkat Lunak

3 Standar Kompetensi Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana pengembangan sistem yang baik harus dilakukan. Mahasiswa dapat memanfaatkan teknik pengumpulan data dalam pengembangan sistem informasi Mahasiswa mampu melakukan mengembangkan sebuah sistem informasi dengan menggunakan cara-cara sistematis dan memakai alat bantu yang sesuai. Mahasiswa dapat mendokumentasikan dan mengkomunikasikan sistem yang dikembangkan

4 Garis Besar Pengajaran
Review sistem informasi Konsep pengembangan sistem Informasi Organisasi dan Pelaku Pengembangan Sistem Informasi Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Terminologi Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis Proses Bisnis Teknik Pengumpulan data Menyusun Proposal Proyek Pengembangan Sistem Pendekatan dalam Melakukan Analisis Sistem Analisis dengan Pendekatan Terstruktur Analisis dengan Pendekatan Berorientasi Objek Analisis Masalah Analisis Kebutuhan Analisis Persyaratan Teknik Presentasi

5 Literatur Whitten, Jeffry L Metode Desain dan Analisis Sistem. Andi Offset. Yogyakarta. Kadir, Abdul Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta Kendall Analisis dan Perancangan Sistem. Andi Offset. Yogyakarta Jogiyanto Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi ke- 2 Cetakan I. Andi Yogyakarta. Yogyakarta Jogiyanto Analisis dan Disain, Andi Offset. Yogyakarta

6 Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan

7 Analisis Sistem Analisis sistem Analisis Masalah alat bantu (tool):
1. Kerangka Kerja PIECES -> Matrik Sebab Akibat 2. Diagram Tulang Ikan Analisis Kebutuhan Kebutuhan Fungsional tool: Diagram Use Case  Narasi Use Case Kebutuhan Non Fungsional Analisis Persyaratan/ keputusan Kelayakan Analisis Biaya dan Manfaat Profil Perusahaan Bisnis Perusahaan Proses bisnis Prosedur sistem berjalan Diagram Aliran Data Flowchart Sistem Pelaku Kebijakan Data/Informasi/Dokumen

8 Komitmen Belajar Aturan Perkuliahan Sistem Penilaian Penggunaan HP
Pengumpulan tugas Konsultasi

9 Perangkat Lunak Penggambaran Model
Microsoft Visio Visual Paradigm Star UML

10 EMPAT ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER

11 EMPAT ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER
ERA KOMPUTERISASI ERA SISTEM INFORMASI ERA TEKNOLOGI INFORMASI ERA GLOBALISASI INFORMASI

12 ERA KOMPUTERISASI Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini computer dan mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri. Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing). Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa. Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit. Kebanyakan dari perusahaan-perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya sehari-hari. Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem teknis operasional, seperti simulasi-simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan manufaktur.

13 ERA TEKNOLOGI INFORMASI
Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti mini computer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan mini computer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing) perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing). Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.

14 ERA SISTEM INFORMASI Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management). Hampir di semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis. Tidak seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era manajemen perubahan ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, dimana komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci dari keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an ini adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu mengalir dengan teratur, cepat, terus-menerus, ke tempat-tempat yang membutuhkannya (strategis). Ditekankan oleh beberapa ahli manajemen, bahwa perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di dalam lingkungan makro “regulated free market”.

15 ERA SISTEM INFORMASI Di dalam periode ini, perubahan secara filosofis dari perusahaan tradisional ke perusahaan modern terletak pada bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Organisasi tradisional melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga semuanya diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-divisi atau departemen. Dalam teori organisasi modern, dimana persaingan bebas telah menyebabkan customers harus pandai-pandai memilih produk yang beragam di pasaran, proses penciptaan produk atau pelayanan (pemberian jasa) kepada pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan ini sering diasosiasikan dengan istilah-istilah manajemen seperti “market driven” atau “customer base company” yang pada intinya sama, yaitu kinerja perusahaan akan dinilai dari kepuasan para pelanggannya. Sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini, peranan komputer dan teknologi informasi, yang digabungkan dengan komponen lain seperti proses, prosedur, struktur organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan komponen terkait lainnya, dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan secara strategis

16 ERA SISTEM INFORMASI Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Pada dasarnya, seorang pelanggan dalam memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, akan mencari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut: cheaper (lebih murah), better (lebih baik), dan faster (lebih cepat). Di sinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena itu, kunci dari kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri pada penciptaan proses (business process) yang efisien, efektif, dan terkontrol dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang handal. Tidak heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR (Business Process Reengineering), re-strukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM, instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN), dan lain sebagainya. Utilisasi teknologi informasi terlihat sangat mendominasi dalam setiap program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan.

17 ERA GLOBALISASI INFORMASI
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu untuk mencegah mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain, karena batasan antara negara tidak dikenal dalam virtual world of computer. Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi. Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat pada batasan fisik lagi. Melalui virtual world of computer, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan internet. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah merubah mindset manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di suatu sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya, sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung tikar.

18 ERA GLOBALISASI INFORMASI
Hal terakhir yang paling memusingkan kepala manajemen adalah kenyataan bahwa lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang sedemikian ketat, namun karena adanya faktor-faktor external lain seperti politik (demokrasi), ekonomi (krisis), sosial budaya (reformasi), yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakankebijakan dan peraturan-peraturan baru yang harus ditaati perusahaan. Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang di tengah-tengah konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisa ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi informasi yang cocok untuk perusahaan, yaitu teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju menjawab tantangan ini dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang berbasis objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (Object Oriented Database Management System), Object Technology, Distributed Object, dan lain sebagainya.

19 PERUBAHAN POLA PIKIR SEBAGAI SYARAT
Mempergunakan teknologi informasi seoptimum mungkin berarti harus merubah mindset. Merubah mindset merupakan hal yang teramat sulit untuk dilakukan, karena pada dasarnya “people do not like to change”. Kalau pada saat ini dunia maju dan negara-negara tetangga Indonesia sudah memiliki komitmen khusus untuk mengambil bagian dalam penciptaan komponen-komponen sistem informasi, bagaimana dengan Indonesia? Masih ingin menjadi negara konsumen? Atau sudah mampu menjadi negara produsen? Paling tidak, hal yang harus ada terlebih dahulu di setiap manusia Indonesia adalah kemauan untuk berubah. Tanpa “willingness to change”, sangat mustahillah bangsa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun kembali bangsa yang hancur ditelan krisis saat ini.

20 Review Sistem definisi Klasifikasi sistem Contoh sistem
Karakteristik sistem Informasi Definisi informasi Definisi data Beda dan persamaan data dan informasi Karakteristik informasi Sistem Informasi Definisi

21 Teknologi Teknologi Informasi + SI Tradisional - Sistem Informasi + SI Moderen -

22 Software Software yang bahasa pribuminya perangkat lunak adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer. Data elektronik yang disimpan oleh komputer tersebut dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui software atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. Contoh utama software adalah perangkat lunak aplikasi, Sistem Operasi, Malware.

23 Aplikasi Aplikasi merupakan suatu subkelas dari software yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan tugas yang diinginkan pengguna komputer. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

24 Program Program komputer atau sering kali disingkat dengan program adalah serangkaian instruksi yang ditulis untuk melakukan suatu fungsi spesifik pada komputer. Beberapa program komputer dapat djalankan pada sebuah komputer pada saat bersamaan. Orang yang membuat program biasa disebut programer, adapun aktivitas yang berhubungan dengan pembuatan program dinamakan programing.

25 Materi Klasifikasi sistem informasi.
Sistem informasi menurut level organisasi. Sistem informasi fungsional. Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia. Klasifikasi menurut aktifitas manajemen. Klasifikasi menurut arsitektur sistem. Sistem informasi geografis. Sistem informasi perusahaan (EntIS).

26 Tugas 1 Profil <Nama Perusahan> Visi dan Misi Struktur Organisasi Tugas dan Wewenang Teknologi Informasi yang digunakan

27 SISTEM INFORMASI Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Dalam hal ini, teknologi informasi hanya merupakan salah satu komponen kecil saja dalam format perusahaan. Komponen-komponen lainnya adalah: proses dan prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, rekanan, dan lain sebagainya. Secara teori, di satu titik ekstrim, suatu sistem informasi yang baik belum tentu harus memiliki komponen teknologi informasi (lihat perusahaan-perusahaan pengrajin kecil dengan omset milyaran); sementara di titik ekstrim yang lain, komputer memegang peranan teramat sangat penting dalam penciptaan produk (perhatikan perusahaan manufakturing Jepang yang mempekerjakan robot untuk seluruh proses perakitan). Jadi, kehandalan suatu sistem informasi dalam perusahaan atau organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen- komponen yang ada, sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan suatu informasi yang berguna (akurat, terpercaya, detil, cepat, relevan, dsb.) untuk lembaga yang bersangkutan.

28 INFORMASI Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data oleh sistem komputer tidak hanya harus akurat dan cepat, namun harus pula diperhatikan relevansinya dengan kebutuhan para pengambil keputusan (decision maker). Seperti telah diketahui bersama, informasi yang dihasilkan akan dipergunakan sebagai landasan knowledge bagi manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan strategis dan operasional dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan. Setidak-tidaknya ada enam indikator dasar dari informasi yang harus

29 TINGKATAN MANAJEMEN TM LM
Top manager (TM), middle manager (MM), dan lower manager (LM). Sebagai tingkatan tertinggi, jenis pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang TM biasanya yang bersifat strategis, dalam arti kata untuk keperluan perencanaan jangka panjang dan penentuan target-target perusahan yang harus dicapai beserta metodenya. Sementara MM akan menterjemahkan target strategis yang ditetapkan ke dalam periode-periode jangka menengah yang pelaksanaanya harus terbukti efisien dan efektif, terutama dalam melakukan manajemen kontrol. LM selanjutnya akan mengimplementasikannya dalam aktivitas sehari-hari sesuai dengan prosedur dan target jangka pendek yang telah ditentukan. TM MM LM

30 TINGKATAN MANAJEMEN MM LM
Keputusan Ting Manajemen Dukungan SI Sumber Inforamasi BentukInforamasi TM MM LM Eksternal Rangkuman Strategis SIE, SPK, AI Taktis SIM, DSS Operasional SPT, AO Internal Rincian

31 Karakteristik Informasi
INFORMATION SOURCES FREQUENCY OF DECISION TIME SCALE TIME HORIZON SCOPE NATURE OF DECISION

32 INFORMATION SOURCES Informasi yang dibutuhkan oleh seorang TM biasanya bersumber dari hal-hal yang berada di luar perusahaan (eksternal) yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi jalannya bisnis. Contohnya adalah keadaan pasar (market), kecenderungan ekonomi (trend), gejala-gejala sosial masyarakat, kedatangan para pesaing baru, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya. Bagi seorang MM, informasi eksternal maupun internal dibutuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Contoh informasi dari luar perusahaan yang dibutuhkan adalah mengenai jenis-jenis bahan mentah atau bahan baku beserta kualitas dan harganya, teknologi baru penunjang penciptaan produk atau jasa, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh informasi internal yang dibutuhkan adalah seperti stok barang di gudang, service level kepada pelanggan, dan lain sebagainya. Lain halnya dengan LM yang lebih membutuhkan informasi berkaitan dengan internal perusahaan, seperti utang pelanggan yang telat dibayar, pesanan yang belum dikirim, ketersediaan sumber daya manusia untuk produksi, dan lain sebagainya.

33 FREQUENCY OF DECISION Kapan saja seorang TM biasa mengambil keputusan merupakan suatu hal yang sulit diduga, karena sifatnya yang tidak teratur. Paling tidak setahun sekali seorang TM harus mengambil keputusan sehubungan dengan rencana tahunan perusahaan yang diajukan. Keputusan-keputusan lain yang biasanya dilakukan adalah jika perusahaan sedang dalam keadaan “bahaya”, sehingga keputusan mengenai langkah-langkah yang harus diambil sangat mendesak untuk ditentukan. Bagi MM, secara berkala (setiap bulan, tiga bulan, atau enam bulan) pertemuan biasanya dilakukan untuk mengambil keputusan sehubungan dengan rencana anggaran belanja perusahaan, evaluasi kinerja per periode, dan hal-hal lainnya. Sementara bagi seorang LM, informasi dibutuhkan setiap hari – atau bahkan setiap jam – untuk membantunya memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas operasional sehari-hari.

34 TIME SCALE Yang dimaksud dengan skala waktu di sini adalah seberapa jauh seorang manajer harus memonitor program-program atau pekerjaan yang diembannya. Seorang TM biasanya yang memutuskan apakah sebuah investasi baru harus dilakukan atau tidak (misalnya untuk membuat pabrik baru, membangun jaringan infrastruktur teknologi informasi, menciptakan produk-produk baru, dsb.), dan jika memang diputuskan untuk melakukannya, monitoring jangka panjang harus dilakukan semenjak proyek dimulai hingga selesai (biasanya untuk setiap proyek memerlukan waktu tahunan mulai dari ide sampai dengan implementasi). Bagi seorang MM, proyek-proyek jangka menengah menjadi hal utama yang harus dikontrol, paling tidak setiap satu bulan sekali. Sementara LM memerlukan informasi yang selalu up-to-date untuk keperluan supervisi dan kontrol kegiatan sehari-hari.

35 TIME HORIZON Melihat ke depan merupakan kecenderungan dan tanggung jawab TM sebagai nakhoda yang akan membawa perusahaan kepada visi yang dicanangkan. Sehingga informasi yang tersedia harus relevan dengan keperluan tersebut. Berbeda dengan MM yang cenderung melihat masa depan perusahaan dengan menggunakan kacamata perencanaan jangka pendek atau menengah dan berpegang pada kenyataan/fakta historis perusahaan di masa-masa lalu (lebih pragmatis). Sementara bagi seorang LM, data historis lebih terasa penting karena fokus kontrol yang dilakukan adalah untuk melihat apakah target yang dicanangkan telah tercapai atau tidak.

36 SCOPE Tidak ada batasan-batasan bagi seorang TM dalam melakukan pengambilan keputusan karena yang terpenting adalah penentuan strategi perusahaan yang tepat. Sementara keputusan-keputusan yang harus diambil oleh seorang MM maupun LM tidak boleh lepas dari kebijakan dan standard yang telah ditetapkan oleh tingkatan manajemen di atasnya.

37 NATURE OF DECISION Pada hakekatnya tugas dari seorang TM adalah untuk menentukan perencanaan strategis yang harus dijadikan landasan gerak perusahaan. Adapun para MM dan LM bertugas memonitor setiap aktivitas atau proses dalam perusahaan agar target-target yang dicanangkan dalam cetak biru rencana bisnis perusahaan dapat tercapai. Kinerja perusahaan akan meningkat jika proses-proses yang ada efisien, efektif, dan terkontrol dengan baik. Semua itu dapat terpenuhi jika manajemen memiliki informasi yang cukup untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dari aktivitas-aktivitas yang ada di perusahaan.Peran informasi yang merupakan hasil pengolahan data internal dan eksternal perusahaan di sini cukup jelas, yaitu sebagai bahan pertimbangan TM, MM, dan LM dalam mengambil keputusan. Informasi yang cepat, tepat (relevan), murah, akurat, dan up-to-date, tidak hanya akan membantu para manajemen dalam menghasilkan keputusan yang bermutu, tetapi lebih jauh akan meningkatkan kinerja perusahaan, sebagai modal yang memperkuat daya saing perusahaan di antara kompetitorkompetitor utama. Seorang praktisi manajemen mengatakan bahwa di abad ini, bangsa yang menguasai informasi-lah yang akan memenangkan persaingan global. Demikian juga dengan perusahaan

38 Klasifikasi sistem informasi
Klasifikasi yang umum dipakai didasarkan pada : Level organisasi. Area fungsional. Dukungan yang diberikan. Arsitektur sistem informasi.

39 Sistem informasi menurut level organisasi
Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi : Sistem informasi departemen, sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen. Sistem informasi perusahaan, sistem terpadu yang dapat digunakan oleh sejumlah departemen secara bersama-sama. Sistem informasi antarorganisasi, sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih.

40 Sistem informasi fungsional
Keterangan Sistem informasi akuntansi Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi. Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan. Sistem informasi keuangan Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan yang menyangkut keuangan perusahaan. Sistem informasi manufaktur Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Sistem informasi pemasaran Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran Sistem informasi SDM Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia.

41 Sistem informasi akuntansi
SIM SI Pemasaran / Penjualan SI Produksi SI Akuntansi SI Keuangan SI SDM

42 Lingkup sistem informasi akuntansi
SPT Penjualan SPT Pengeluaran dan penerimaan kas Sistem pelaporan dan pemrosesan buku besar Pengolahan pesanan penjualan Penagihan Piutang dagang Penerimaan kas Buku besar Pelaporan keuangan Utang dagang Pengeluaran kas Analisis Penjualan SPT Pembelian SPT Penggajian Pembelian Pembayaran gaji Pemroses sediaan Pencatatan kehadiran

43 Lingkup sistem informasi akuntansi
Pemrosesan pesanan penjualan : subsistem yang menangani order dari pelanggan. Pemrosesan sediaan : subsistem yang menangani perubahan dalam sediaan dan memberikan informasi pengiriman dan pemesanan kembali. Buku besar : subsistem yang mengkonsolidasikan data dari sistem akuntansi yang lain dan menghasilkan pernyataan-pernyataan dan laporan bisnis yang bersifat periodik. Piutang dagang : subsistem yang mencatat piutang pelanggan dan menghasilkan faktur, pernyataan pelanggan bulanan, serta laporan manajemen kredit.

44 Lingkup sistem informasi akuntansi
Utang dagang : subsistem yang mencatat pembelian dan pembayaran utang kepada pemasok, dan menghasilkan laporan manajemen kas. Pembayaran gaji : subsistem yang menangani penggajian, termasuk jam kerja dan bukti pembayaran, serta menghasilkan laporan yang terkait dengan penggajian.

45 Sistem informasi keuangan
Sistem informasi keuangan digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam mengambil keputusan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan.

46 Model sistem informasi keuangan
Subsistem Intelijen Keuangan Subsistem Peramalan dan Perencanaan Keuangan Basis Data Subsistem Manajemen Dana Subsistem Audit Internal Subsistem Pengendalian Keuangan Subsistem Pemrosesan Transaksi

47 Model sistem informasi keuangan
Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk mengidentifikasi sumber-sumber keuangan eksternal yang dapat menambah dana bagi perusahaan. Subsistem audit internal berfungsi untuk menangani hasil-hasil audit secara internal. Subsistem pemrosesan transaksi berupa sistem informasi akuntansi yang menghasilkan data-data keuangan.

48 Model sistem informasi keuangan
Subsistem peramalan dan perencanaan keuangan berfungsi melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan saat ini dan terproyeksi dalam bisnis, membantu menentukan kebutuhan pendanaan dalam bisnis dan analisa metode-metode alternatif pendanaan. Subsistem manajemen dana berguna untuk membantu pengelolaan aset. Subsistem pengendalian keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi keuangan dan dampak keuangan terhadap pengeluaran modal yang diajukan.

49 Sistem informasi manufaktur
Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

50 Lingkup sistem informasi manufaktur
Sistem Perencanaan Manufaktur Rencana produksi Rencana tenaga kerja Rencana kebutuhan bahan baku Sistem pengendalian manufaktur Penjadwalan produksi Perencanaan kebutuhan bahan baku Perencanaan kebutuhan kapasitas Engineering Produktifitas tenaga kerja Produktivitas mesin Perawatan Pengendalian bengkel kerja Pengendalian kualitas Pengendalian proses Pengendalian mesin dan robotika Pelaporan bengkel kerja : Pengendalian bahan baku Penggunaan mesin Pelaporan tenaga kerja Inspeksi : Rework Pengendalian kualitas Custom specification Pemrosesan perintah kerja : Pemeliharaan persediaan suku cadang Sejarah mesin Pelaporan bengkel kerja Inspeksi Pemrosesan perintah kerja

51 Pendekatan manajemen produksi
CIM (Computer Integrated Manufacturing) : sistem yang menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan proses manufaktur yang luwes, cepat, dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi secara efisien.

52 Cara mengimplementasikan CIM
Menyederhanakan proses produksi, perancangan produk, organisasi pabrik sebagai dasar yang penting untuk otomasi dan integrasi. Otomasi proses-proses produksi dan fungsi-fungsi bisnis yang mendukungnya dengan komputer, mesin dan robot. Mengintegrasikan seluruh proses produksi dan pendukungnya dengan memakai komputer, jaringan komunikasi, dan teknologi informasi yang lain.

53 Model CIM Sistem Perencanaan Sumber Daya Manufaktur
Sistem Pengendalian Manufaktur Sistem Keteknikan CAD / CAE CAM Simulasi dan Prototipe Produk CIM (Computer Integrated Manufacturing)

54 Sistem dalam fungsi produksi
KETERANGAN CAD (Computer Aided Design) Sistem yang menggunakan komputer untuk merancang suatu produk. CAE (Computer Aided Engineering) Sistem yang dirancang untuk menganalisa karakteristik dari suatu desain dan dipakai untuk mensimulasikan kinerja produk di bawah kondisi yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mengurangi kebutuhan membuat prototipe. CAM (Computer Aided Manufacturing Sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengontrol suatu proses produksi. CAPP (Computer Aided Process Planning) Sistem yang digunakan untuk merencanakan urutan proses untuk memproduksi atau merakit suatu komponen.

55 Sistem informasi pemasaran
Sistem informasi pemasaran : sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran.

56 Model SI pemasaran Riset Pemasaran Marketing mix system
Data prospek dan konsumen Subsistem Produk Subsistem Tempat Subsistem Promosi Subsistem Harga Peramalan Penjualan Basis data Informasi Pemasaran Data pesaing Data transaksi Subsistem Pemrosesan Transaksi

57 Model SI pemasaran Subsistem riset pemasaran merupakan subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisis semua data pelanggan dan calon pelanggan. Subsistem informasi pemasaran merupakan subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisis semua data perusahaan pesaing yang memiliki hubungan dengan penjualan barang dan jasa kepada konsumen.

58 Model SI pemasaran Subsistem pemrosesan transaksi berupa sistem informasi akuntansi yang berhubungan dengan penjualan. Subsistem produk berguna dalam membuat rencana produk baru. Subsistem tempat berguna untuk mengambil keputusan dalam rangka menentukan tempat yang cocok dan waktu yang tepat. Subsistem promosi berguna untuk melakukan analisis terhadap promosi yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan.

59 Model SI pemasaran Subsistem harga digunakan untuk membantu penetapan harga suatu produk. Subsistem peramalan penjualan berguna untuk melakukan peramalan penjualan.

60 Model SI SDM Subsistem Penggajian Subsistem Perencanaan SDM
Subsistem Perekrutan Subsistem Kompensasi dan Tunjangan Subsistem Tenaga Kerja Subsistem Pelaporan Lingkungan Basis data Subsistem Riset SDM Subsistem Intelijen SDM

61 Model SI SDM Subsistem penggajian : subsistem yang berkaitan dengan pembayaran gaji, upah, tunjangan, dll. Subsistem riset SDM : menangani penelitian tentang suksesi, analisis dan evaluasi jabatan, serta keluhan dari pegawai. Subsistem intelijen SDM : subsistem yang menggunakan informasi eksternal yang berhubungan dengan mitra kerja. Subsistem perencanaan SDM : menangani identifikasi SDM dalam perusahaan untuk melaksanakan tujuan jangka panjang.

62 Model SI SDM Subsistem perekrutan menangani aktifitas yang berhubungan dengan seleksi calon pegawai. Subsistem manajemen tenaga kerja : subsistem yang berhubungan dengan pengembangan SDM. Subsistem pelaporan lingkungan : subsistem yang digunakan untuk menghasilkan laporan untuk lingkungan perusahaan.

63 Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia
Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem Informasi Manajemen Sistem Otomasi Perkantoran Sistem Pendukung Keputusan Sistem Informasi Eksekutif Sistem Pendukung Kelompok Sistem Pendukung Cerdas

64 Jenis sistem informasi
(sumber: penghantar sistem informasi James A.O’Brien p16)

65 Gambaran berbagai sistem informasi menurut dukungan yang diberikan
Fungsi Pemakai SPT Menghimpun dan menyimpan informasi transaksi Orang yang memproses transaksi SIM Mengkonversi data yang berasal dari SPT menjadi informasi yang berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja Semua level manajemen SPK Membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi Analis, manajer, dan profesional SIE Menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif, tanpa harus menjadi ahli analisis Manajemen tingakat menengah dan atas SP Menyediakan pengetahuan pakar pada bidang tertentu untuk membantu pemecahan masalah Orang yang hendak memecahkan masalah yang memerlukan kepakaran SOP Menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Staf dan manajer

66 Gambaran berbagai sistem informasi menurut dukungan yang diberikan
Sistem informasi yang mengandung karakteristik beberapa kategori disebut sebagai sistem hibrid. Sistem informasi yang dirancang untuk menghasilkan informasi dan mendukung pengambilan keputusan untuk berbagai level menajemen dan fungsi-fungsi bisnis, dan sekaligus melakukan pemrosesan transaksi disebut sebagai sistem informasi lintas fungsi atau sistem informasi terintegrasi.

67 Sistem pemrosesan transaksi
Fokus utama SPT : data transaksi. Sistem pemrosesan data pada SPT ada 3 cara, yaitu : Batch. Transaksi ditumpuk dulu dan kemudian diproses belakangan pada waktu tertentu. Online. Setiap transaksi segera dibukukan dan tidak ada penundaan proses. Inline. Data dimasukkan seketika ke dalam komputer ketika transaksi terjadi, tetapi untuk pemrosesan lebih lanjut dilakukan lain waktu.

68 Sistem pemrosesan transaksi
OLTP ada sebagai hasil perkembangan sarana komunikasi. OLTP menggunakan arsitektur client-server.

69 Program pengolahan data
Model SPT Perangkat input Perangkat output Program pengolahan data Basis Data Manajemen

70 Karakteristik SPT Jumlah data yang diproses sangat besar.
Sumber data internal dan output juga untuk keperluan internal. Pemrosesan informasi dilakukan secara teratur. Kapasitas penyimpanan besar. Kecepatan pemrosesan yang diperlukan tinggi. Umumnya memantau dan mengumpulkan data masa lalu. Masukan dan keluaran terstruktur. Tingkat kerincian yang tinggi mudah terlihat pada masukan dan keluaran. Komputasi tidak rumit. Memerlukan keandalan tinggi.

71 Sistem informasi manajemen
Sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

72 Karakteristik SIM Beroperasi pada tugas-tugas terstruktur. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan keputusan.

73 Macam-macam laporan yang dihasilkan SIM
Laporan periodik : laporan yang dihasilkan dalam selang waktu tertentu. Laporan ikhtisar : laporan yang memberikan ringkasan terhadap sejumlah data dan informasi. Laporan perkecualian : laporan yang hanya muncul kalau terjadi keadaan yang tidak normal. Laporan perbandingan : laporan yang menunjukkan dua atau lebih himpunan informasi yang serupa dengan maksud untuk dibandingkan.

74 Sistem otomasi perkantoran
Sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari di dalam perkantoran dan organisasi bisnis.

75 Perangkat lunak untuk pemrosesan informasi
Spreadsheet. Word processor. Pengolah grafik. Aplikasi presentasi. Pengakses basis data personal. . Voice mail.

76 Sistem pendukung keputusan
Sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

77 Karakteristik DSS Menawarkan fleksibilitas, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang cepat. Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran. Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional. Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan di depan. Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.

78 Manajemen Pengetahuan
Model konseptual DSS Sistem berbasis komputer yang lain Data Eksternal dan Internal Manajemen data Manajemen model Manajemen Pengetahuan Antarmuka Pemakai Pemakai

79 Teknik-teknik pemodelan
Pendekatan Simulasi Menciptakan model matematis terhadap suatu keadaan menggunakan teknik-teknik simulasi untuk meniru keadaan yang nyata. Optimasi Menciptakan model matematis terhadap suatu keadaan dengan menggunakan teknik riset operasi untuk memperoleh solusi terbaik OLAP (On-Line Analytical Processing) Menggunakan teknik statistik untuk menganalisis hasil-hasil bisnis dan mencari hubungan-hubungan yang tersembunyi. Sistem pakar Meniru seorang ahli di bidang tertentu dalam melakukan pengambilan keputusan.

80 Teknik-teknik pemodelan
Jaringan syaraf Menggunakan teknik pembelajaran untuk mengenali pola suatu data Logika kabur Menggunakan pendekatan derajat keanggotaan dalam melakukan pengambilan keputusan sebagai pengganti logika biner. Penalaran basis kasus Menggunakan pendekatan kecerdasan buatan yang membuat basis data contoh-contoh yang membantu pengambilan keputusan. Agen cerdas Menentukan parameter-parameter keputusan terhadap agen terkomputerisasi yang mencari salah satu atau beberapa basis data untuk menemukan jawaban tertentu.

81 Sistem informasi eksekutif
Sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah dan mengenali peluang.

82 Perbedaan EIS dengan MIS dan DSS
MIS menyediakan laporan-laporan standar yang dibuat berdasarkan periode tertentu, dan hasilnya dipakai untuk memantau indikator-indikator yang sama dari waktu ke waktu dan tak dapat digunakan untuk menganalisis masalah atau situasi baru. DSS awalnya dirancang untuk menganalisa masalah dan situasi baru, tetapi dalam prakteknya perangkat-perangkat yang disediakan terlalu menuntut keahlian khusus.

83 Perbedaan EIS dengan MIS dan DSS
EIS tidak dirancang untuk menyelesaikan masalah tertentu, tetapi untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan ketika mereka membutuhkannya dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat.

84 Karakteristik EIS Dapat digunakan untuk meringkas, memfilter, dan memperoleh detail data. Menyediakan analisis kecenderungan, pelaporan perkecualian, dan kemampuan drill-down. Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan data internal dan eksternal. Mudah digunakan. Dapat digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara. Menyajikan informasi dalam berbagai bentuk. Terkadang dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

85 Sistem pendukung kelompok
Sistem informasi yang digunakan untuk mendukung sejumlah orang yang bekerja dalam suatu kelompok. Pada awalnya dibuat untuk mendukung sejumlah orang yang berada di lokasi yang berbeda yang hendak melakukan sumbang saran, pemberian komentar, pemungutan suara, dan evaluasi terhadap alternatif-alternatif melalui sarana komunikasi.

86 Sistem pendukung cerdas
Sistem yang memiliki kemampuan seperti kecerdasan manusia. Karakteristik sistem cerdas : Belajar atau memahami permasalahan berdasar pengalaman. Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru. Mampu menangani masalah yang kompleks. Memecahkan masalah berdasarkan penalaran. Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan.

87 Klasifikasi menurut aktifitas manajemen
Sistem informasi pengetahuan. sistem informasi yang mendukung aktifitas pekerja pengetahuan. Sistem informasi operasional. sistem informasi yang berurusan dengan operasi organisasi sehari-hari. Sistem informasi manajerial. sistem informasi yang menunjang kegiatan-kegiatan yang bersifat manajerial. Sistem informasi strategis. sistem informasi yang digunakan untuk menangani masalah-masalah strategis dalam organisasi.

88 Klasifikasi menurut arsitektur sistem
Sistem berbasis mainframe Sistem stand alone. Sistem tersebar.

89 Sistem informasi geografis
Sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis.

90 Sistem Informasi Perusahaan (EntIS)
Sistem informasi yang mengintegrasikan berbagai macam sistem informasi yang ada dalam suatu organisasi. Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi disesuaikan dengan kebutuhan akan sistem informasi dalam organisasi tersebut.


Download ppt "Review Sistem Informasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google