Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Landasan Pendidikan Oleh: DR.H.Moch. Agus Krisno B, M.Kes. HP: 085234620855, 085791296874 BLOG: aguskrisnoblog.wordspress.com.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Landasan Pendidikan Oleh: DR.H.Moch. Agus Krisno B, M.Kes. HP: 085234620855, 085791296874 BLOG: aguskrisnoblog.wordspress.com."— Transcript presentasi:

1 Landasan Pendidikan Oleh: DR.H.Moch. Agus Krisno B, M.Kes. HP: 085234620855, 085791296874 EMAIL: aguskrisno@yahoo.co.id BLOG: aguskrisnoblog.wordspress.com FB: agus krisno umm RUMAH: de Cluster Pisang Kipas No. 2 Malang (Kawasan Suhat)

2 Materi Sharing …… 1. Wawasan Kependidikan 2. Tantangan dan Perubahan Paradigma Baru Pendidikan 3. Pilar Pendidikan 4. Sistem Pendidikan Tinggi 5. Isu Pembangunan Manusia dan Kecenderungan Baru Pendidikan

3 Yel-yel, SEMANGAT… Pekerti.…… Yes Pekerti ……. Yes Pekerti ……. BERSEMANGAT (sambil bertepuk tangan)

4 Apa Itu Pendidikan?

5 Ice Breaking yook....... Peserta baris depan dimohon menghintung urutan angka 1,2,3, dst …. Setiap peserta dimohon menghafal no urut masing-masing, secara berantai peserta yang tertunjuk nomernya secara acak mengoper ke nomer yang lain, ….. nah yang terlambat responya diminta berkenan menyampaikan pendapatnya tentang PENDIDIKAN adalah..........

6 Apa itu Pendidikan???? Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 SPN)

7 Pendidikan adalah upaya ……… 1. Menuntun anak ( Yunani ) 2. Mengarahkan, menuntun dan merealisasikan potensi anak ( Romawi ) 3. Membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan potensi anak ( Jerman ) 4. Mengolah dan mematangkan jiwa, perasaan, pikiran dan watak/karakteranak ( Jawa ) 5. Memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak ( Ki Hadjar Dewantara ) Hakikat Pendidikan

8 Apa Fungsi Pendidikan Nasional???? Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.(Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 SPN)

9 Perubahan Paradigma Kebijakan Pendidikan …. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya …. (Pasal 1 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 SPN )

10 Active Learning dalam Perspektif Kebijakan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 ayat 1 UUSPN No. 20/2003). JANGAN DIPAKAI Bapak/Ibu Mari Kita Cermati Perilaku Pembelajaran yang Kita Bina? Konsep Dasar Active Learning Kenapa Active Learning Penting?

11 JANGAN DIPAKAI Bapak/Ibu Mari Kita Cermati Perilaku Pembelajaran yang Kita Bina? Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Ayat 1 Pasal 19 PP SNP No. 19 Tahun 2005) Active Learning dalam Perspektif Kebijakan Kenapa Active Learning Penting?

12 Meyer & Jones (1993) Pembelajaran aktif terjadi jika dalam aktivitas pembelajaran terdapat berbicara dan mendengar, menulis, membaca, dan refleksi yang menggiring mahasiswa ke arah pemaknaan mengenai isi matakuliah, ide-ide, dan berbagai hal yang berkaitan dengan satu topik yang sedang dipelajari. Dalam pembelajaran aktif, dosen lebih berperan sebagai desainer, fasilitator, motivator, inisiator pembelajaran bukan pemberi ilmu. Bapak/Ibu Mari Kita Cermati Perilaku Pembelajaran yang Kita Bina? Apa itu Active Learning?

13 Bapak/Ibu Mari Kita Cermati Perilaku Pembelajaran yang Kita Bina?

14 Kegiatan apa sajakah yang termasuk ke dalam Active Learning? Paul D. Dierich dalam Hamalik (1995) mengemukakan ada delapan kelompok kegiatan Active Learning Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik, dan mendengarkan siaran radio Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket Bapak/Ibu Mari Kita Cermati Perilaku Pembelajaran yang Kita Bina? 1 2 3 4

15 Kegiatan apa sajakah yang termasuk ke dalam Active Learning? Paul D. Dierich dalam Hamalik (1995) mengemukakan ada delapan kelompok kegiatan Active Learning Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram, peta, dan pola Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari, dan berkebun Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, dan membuat keputusan Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang dan sebagainya Bapak/Ibu Mari Kita Cermati Perilaku Pembelajaran yang Kita Bina? 5 6 7 8

16 Kegiatan apa sajakah yang termasuk ke dalam Active Learning? Dave Meier (2002) Pembela- jaran Aktif SAVI: Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual Belajar somatis (S), belajar dengan bergerak dan berbuat 1.Membuat model dalam suatu proses 2.Secara fisik menggerakkan berbagai komponen dalam suatu proses atau sistem 3.Menciptakan bagan, diagram, piktogram 4.Memeragakan suatu proses, sistem, atau seperangkat konsep 5.Mendapatkan pengalaman, lalu membicarakannya dan merefleksikannya 6.Melengkapi suatu proyek yang memerlukan kegiatan fisik 7.Menjalankan pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan belajar, dan lain-lain) 8.Melakukan tinjauan lapangan. Lalu menuliskan, menggembar dan membicarakan apa yang dipelajari 9. Mewawancarai orang di luar kelas 10.Dalam tim, menciptakan pelatihan pembelajaran aktif bagi seluruh kelas Belajar auditori (A), kegiatan mendengar dan berbicara. 1.Membaca keras dari bahan sumber. 2.Membaca paragraf dan memberikan maknanya. 3.Membuat rekaman suara sendiri. 4.Menceritakan buku yang dibaca. 5.Membicarakan apa yang dipelajari dan bagaimana menerapkannya. 6.Meminta peserta didik memperagakan sesuatu dan menjelaskan apa yang dilakukan. 7.Bersama-sama membaca puisi, menyanyi. Bapak/Ibu Mari Kita Cermati Perilaku Pembelajaran yang Kita Bina? 1 2

17 Kegiatan apa sajakah yang termasuk ke dalam Active Learning? Dave Meier (2002) Pembela- jaran Aktif SAVI: Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual Belajar visual (V), kegiatan melihat, mengamati, memperhatikan 1.Mengamati gambar dan memaknainya 2.Memperhatikan grafik atau membuatnya 3.Melihat benda tiga dimensi 4.Menonton video, film 5.Kreasi piktogram 6.Pengamatan lapangan 7.Dekorasi warna-warni Belajar intelektual (I), kegiatan mencipta, merenungkan, memaknai, memecahkan masalah 1.Pemecahan masalah 2.Menganalisis pengalaman, kasus 3.Mengerjakan rencana strategis 4.Melahirkan gagasan kreatif 5.Mencari dan menjaring informasi 6.Merumuskan pertanyaan 7.Menciptakan model mental 8.Menerapkan gagasan bagus pada pekerjaan 9.Menciptakan makna pribadi 10.Meramalkan implikasi suatu gagasan Bapak/Ibu Mari Kita Cermati Perilaku Pembelajaran yang Kita Bina? 3 4

18 Trusssss…… Melalui Pelaksanaan Active Learning (Student Centered Learing, SCL) Dosen diharapkan menjadi jurus bagi kemandirian belajar mahasiswa, tidak menakutkan apalagi, menyesatkan …….

19 Ice Breaking yook...... Tuk Mahasiswaku Tersayang …… – Virus Slank (Modified) Aku tak mau ….. menjadi dosen yang menakutimu Aku tak mau ….. menjadi dosen yang menyesatkanmu Yang aku mau …….. kau mencoba.. tuk mengenal aku Yang aku mau …… kau belajar.. tuk memahami aku Tulus.... dan apa adanya ….. Aku tak ingin seperti api... membakar IPemu Aku tak ingin seperti duri …. yang melukaimu Yang aku tahu ….. ku mencoba.. terbuka Yang aku tahu ….. ku sengaja.. tuk slalu bicara Jujur …. dan apa adanya …….. Oooooo …….. Aku bisa.. saja menjadi jurus yang memandirikanmu……

20 Pilar Pendidikan dalam Konteks Materi Pembelajaran

21 Kurikulum yang disarankan oleh The International Bureau of Education UNESCO ( The International Comission on Education for the 21 st Century)) EMPAT PILAR PENDIDIKAN Learning to know Learning to do Learning to be Learning to live together Life long learning

22 PERSYARATAN KERJA IBE UNESCO KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan :  analisis dan sintesis  menguasai IT/computting  managed ambiguity  communication  2 nd language learning to know Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan ( MKKK ) learning to do Matakuliah Keahlian Berkarya ( MKKB ) Attitude :  kepemimpinan  teamworking  can work crossculturally learning to be Mata kuliah Perilaku Berkarya ( MKPB ) Pengenalan sifat pekerjaan terkait :  Terlatih dalam etika kerja  Memahami makna globalisasi  Fleksibel thd pilihan pekerjaan learning to live together Mata kuliah berkehidupan bersama ( MKBB ) MK Pengemb. Kepribadian ( MKPK )

23 Sistem Pendidikan Tinggi

24 Apa itu Pendidikan Tinggi? Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia (Pasal 2 Ayat 2 UU No. 12 Tahun 2012 PT)

25 Apa Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi? 1. Pencarian kebenaran ilmiah oleh Sivitas Akademika; 2. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai agama, nilai budaya, kemajemukan, persatuan, dan kesatuan bangsa; 3. Pengembangan budaya akademik dan pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika;

26 Apa Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi? 4. Pembudayaan dan pemberdayaan bangsa yang berlangsung sepanjang hayat; 5. Keteladanan, kemauan, dan pengembangan kreativitas Mahasiswa dalam pembelajaran; 6. Pembelajaran yang berpusat pada Mahasiswa dengan memperhatikan lingkungan secara selaras dan seimbang (Pasal 6 UU No. 12 Tahun 2012 PT)

27 Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik di PT Dalam penyelenggaraan Pendidikan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berlaku kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan (Pasal 8 Ayat 1UU No. 12 Tahun 2012 PT)

28 Kebebasan Akademik di PT Kebebasan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) merupakan kebebasan Sivitas Akademika dalam Pendidikan Tinggi untuk mendalami dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara bertanggung jawab melalui pelaksanaan Tridharma (Pasal 9Ayat 1UU No. 12 Tahun 2012 PT) Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa (pasal 1 ayat 13 UU 12/2012 PT

29 Kebebasan Mimbar Akademik di PT Kebebasan mimbar akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) merupakan wewenang profesor dan/atau Dosen yang memiliki otoritas dan wibawa ilmiah untuk menyatakan secara terbuka dan bertanggung jawab mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun ilmu dan cabang ilmunya (Pasal 9 Ayat 2 UU No. 12 Tahun 2012 PT) Hasil penelitian sejawat : Suporter bola anarkis dan kriminal (kajian sosioantropologis). BENARKAH INI?????

30 Otonomi Kelimuan di PT Otonomi keilmuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) merupakan otonomi Sivitas Akademika pada suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dalam menemukan, mengembangkan, mengungkapkan, dan/atau mempertahankan kebenaran ilmiah menurut kaidah, metode keilmuan, dan budaya akademik (Pasal 9 Ayat 3 UU No. 12 Tahun 2012 PT) Kembangkan apresiasi terhadap metodologi penelitian (metode keilmuan) dan kebenaran imiah sejawat berdasarkan ilmu yang digelutinya

31 Hakekat Sivitas Akademika Sivitas Akademika merupakan komunitas yang memiliki tradisi ilmiah dengan mengembangkan budaya akademik (pasal 11 Ayat 1 UU No. 12.2012 PT) Budaya akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan seluruh sistem nilai, gagasan, norma, tindakan, dan karya yang bersumber dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sesuai dengan asas Pendidikan Tinggi (pasal 11 Ayat 2 UU No. 12.2012 PT) VISI UMM ”Menjadi universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) berdasarkan nilai-nilai Islam”  PERLU BUDAYA AKADEMIK YANG ISLAMI

32 Kecenderungan Baru Pendidikan

33 Indonesia Country competitiveness NoCountryGCI 2008GCI 2009GCI 2010 RankScoreRankScoreRankScore 1Singapore55.5335.5535.48 2Malaysia215.04244.87264.88 3China304.70294.74274.84 4Thailand344.60364.56384.51 5Indonesia554.25544.26444.43 6Vietnam70704.10754.03594.27 7 Phillippines 71714.09873.90853.96 Global Competitiveness Report (2009, 2010, 2011)

34 34 ANALISA SITUASI  Kondisi manusia Indonesia saat ini  Faktor-faktor yang berpengaruh  IPM, IPG, IKM ANALISA SITUASI  Kondisi manusia Indonesia saat ini  Faktor-faktor yang berpengaruh  IPM, IPG, IKM LINGKUNGAN STRATEGIS (Peluang dan Tantangan) Demokratisasi Desentralisasi Kesinambungan fiskal Kesetaraan gender Globalisasi Komitmen global Penyakit lintas negara Kelembagaan ISU STRATEGIS  Jumlah dan struktur umur penduduk  Karakter manusia Indonesia  Akses dan kualitas pelayanan sosial dasar  Kesenjangan PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan LANDASAN HUKUM UUD 1945- UU Kesehatan  RPJPN 2005-2025- UU Pendidikan  RPJM 2005-2009- dll MANUSIA INDONESIA MASA DEPAN Tangguh Kompetitif Berakhlak Mulia Bermoral Sehat Berpendidikan Sasaran RPJM 2010-2014 Kerangka Pikir Pembangunan Manusia Indonesia

35 35 KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP PT sekarang dan masa depan  (dilihat dari sinyal pasar dan science vision) SOCIETAL NEEDS INDUSTRI- AL NEEDS PROFESSI- NAL NEEDS VISIMISIPS KURIKULUM FASILITAS RENSTRA

36 2011 Pengembangan KKNI Kementrian Diknas dan Kementrian Nakertrans 2010 Studi literatur dan komparasi: Australia, New Zealand, UK, Germany, France, Japan, Thailand, Hongkong, European Commission of Higher Education 2009 2003 2006 UU 20-2003 PP no.31 -2006 – dasar dari KKNI Implementasi KKNI, sinkronisasi antar sektor, pengakuan oleh berbagai sektor atas kualifikasi KKNI. 2012 2016 Penyetaraan antara kualifikasi lulusan dengan kualifikasi KKNI, PPL, Pendidikan multi entry dan multi exit, Pendidikan sistem terbuka SDM asing SDM Indonesi a Penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikasi

37 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia 1 2 3 4 5 7 8 9 6

38 1 2 3 4 5 7 8 9 6 AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR S2 S1S3SMU PROFESI SPESIALIS 2 DIIIDIII DI I DIDI SMK DIV/ S1T S3T S2T SPESIALIS 1

39 LEVEL 6 (SARJANA/DIPLOMA-4) Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

40 SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT Mari kita Sharing-kan


Download ppt "Landasan Pendidikan Oleh: DR.H.Moch. Agus Krisno B, M.Kes. HP: 085234620855, 085791296874 BLOG: aguskrisnoblog.wordspress.com."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google