Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA http://www.gunadarma.ac.id/ OLEH SITI NURLAILI HAMIDAH.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA http://www.gunadarma.ac.id/ OLEH SITI NURLAILI HAMIDAH."— Transcript presentasi:

1 PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA OLEH SITI NURLAILI HAMIDAH NIM

2 BAB I Latar Belakang : Kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas sangat dituntut dalam peningkatan kinerja pagawai, salah satu cara yang dapat ditempuh dengan pelaksanaan Diklat. Dalam bekerja, seorang pegawai dituntut aka adanya motivasi karena dengan motivasi maka ia akan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai kinerja yang maksimal.

3 TUJUAN PENELITIAN Mengetahui besarnya pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai Mengetahui besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Mengetahui besarnya pengaruh Diklat dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Inspektorat Jenderal Departemen Agama.

4 KEGUNAAN PENELITIAN Penulis: menambah wawasan berpikir dan memperkaya pengetahuan; Kantor: untuk pembuat kebijakan; Masyarakat: bahan informasi kajian ilmiah;

5 KERANGKA BERFIKIR Diklat KINERJA Motivasi Kerja

6 HIPOTESIS PENELITIAN H1: Diklat mempengaruhi kinerja pegawai;
H2: Motivasi kerja mempengaruhi kinerja pegawai; H3: secara bersama-sama Diklat dan motivasi kerja mempengaruhi kinerja pegawai;

7 BAB II Pengertian Kinerja :
Diklat adalah aktivitas dan tindakan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengetahuan untuk menjamin agar semua pelaksanaan tugas atau pekerjaan berlangsung sesuai dengan apa yang telah direncanakan, diputuskan, digariskan, meliputi: kemampuan, masalah, pemahaman skill dan kerjasama. motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencari kepuasan. kinerja adalah efisiensi dan efektivitas serta produktivitas pencapaian hasil tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya meliputi jumlah, prestasi, hasil kerja dan karir.

8 Diklat : komponen utama menentukan pencapaian pelatihan adalah pemahanan peserta pelatihan sehingga dengan adanya pemahaman peserta pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap produktif dalam melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari menjadi lebih baik

9 Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow
Motivasi Kerja : Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Fisiologi, keamanan, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri Teori Hiegiene-Motivasi menurut Herzberg hubungan antar manusia, kebijaksanaan, dan administrasi perusahaan, pengawasan, gaji, keamanan tugas dan kondisi kerja Teori X dan Y menurut Mc Gregor Teori X, pandangan negatif tentang manusia Teori Y, pandangan positif tentang manusia

10 KINERJA PEGAWAI Kinerja adalah satu-satunya petunjuk yang dapat dipercayai untuk menyimpulkan apakah suatu organisasi, unit, atau pegawai sukses atau gagal, berprestasi atau tidak Kinerja pegawai atau hasil kerja yang dicapai oleh pegawai di sini, diukur dari aspek efisiensi dan efektivitas serta produktivitas dalam melaksanakan kegiatan, program, kebijakan

11 BAB III Sampel Penelitian adalah 60 orang dari132 orang populasi yang terdiri atas 7 pejabat struktural, 38 auditor, dan 15 staf pelaksana. Metode penelitian dengan melakukan penyebaran angket. Data analisa secara deskriptif kuantitatif dengan 1 variabel tetap dan 2 variabel bebas.

12 BAB IV Data Respondens Responden berdasarkan usia 20-29=4 org, =28 org, 40-40=22 org, dan >50=6 org. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 37 orang, dan perempuan 23 orang Pendidikan SLTA 3 org, Diploma 5, S1 42 org dan S2 10 org

13 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Untuk mendapatkan keyakinan alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya di ukur, perlu dilakukan pengujian kesahihan butir pernyataan pada kuesioner dengan cara menghitung koefisien korelasi Pearson dari tiap-tiap pernyataan dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Koefisien korelasi masing-masing butir kemudian dibandingkan dengan angka kritis r yang terdapat pada table kritis r product moment

14 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Untuk mendapatkan keyakinan alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya di ukur, perlu dilakukan pengujian kesahihan butir pernyataan pada kuesioner dengan cara menghitung koefisien korelasi Pearson dari tiap-tiap pernyataan dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Koefisien korelasi masing-masing butir kemudian dibandingkan dengan angka kritis r yang terdapat pada table kritis r product moment

15 ANALISA BEVARIATE DAN MULTIVARIATE
Analisa Bevariate; ada/tidaknya hubungan diuji dengan korelasi pearson Hasil: koefisien korelasi masing-masing sebesar 0,365 dan 0,486 Analisa Multivariate; Hubungan antara kedua variabel bebas secara bersama-sama diuji dengan regresi linier berganda Hasil: 18,9% artinya terdapat variabel lain yang mempengaruhi kinerja sebesar 100%-18,9= 81,1%

16 UJI HIPOTESIS uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai sebesar 10,8% dan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 38,2%. Hal ini berarti H1 dan H2 diterima

17 BAB V Kesimpulan Diklat mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai
Motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai. Diklat dan motivasi kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai

18 LANJUT…….. Saran-saran masih perlu dicari kembali variabel-variabel lain yang memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai melalui penelitian lebih lanjut tentang hal itu

19 TERIMA KASIH


Download ppt "PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA http://www.gunadarma.ac.id/ OLEH SITI NURLAILI HAMIDAH."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google