Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ARIF NUGROHO, 3150403011 MUSEUM PERJUANGAN KODAM IV/DIPONEGORO MANDALA BHAKTI SEBAGAI MUSEUM PELESTARIAN KARYA JUANG PRAJURIT DIPONEGORO DAN PARIWISATA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ARIF NUGROHO, 3150403011 MUSEUM PERJUANGAN KODAM IV/DIPONEGORO MANDALA BHAKTI SEBAGAI MUSEUM PELESTARIAN KARYA JUANG PRAJURIT DIPONEGORO DAN PARIWISATA."— Transcript presentasi:

1 ARIF NUGROHO, 3150403011 MUSEUM PERJUANGAN KODAM IV/DIPONEGORO MANDALA BHAKTI SEBAGAI MUSEUM PELESTARIAN KARYA JUANG PRAJURIT DIPONEGORO DAN PARIWISATA KESEJARAHAN DI KOTA SEMARANG 1985-2006

2 Identitas Mahasiswa - NAMA : ARIF NUGROHO - NIM : 3150403011 - PRODI : Ilmu Sejarah - JURUSAN : Sejarah - FAKULTAS : Ilmu Sosial - EMAIL : mbah_suripsxxx pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : - PEMBIMBING 2 : - TGL UJIAN : 0000-00-00

3 Judul MUSEUM PERJUANGAN KODAM IV/DIPONEGORO MANDALA BHAKTI SEBAGAI MUSEUM PELESTARIAN KARYA JUANG PRAJURIT DIPONEGORO DAN PARIWISATA KESEJARAHAN DI KOTA SEMARANG 1985-2006

4 Abstrak Museum menurut artinya adalah gedung yang dipakai sebagi tempat untuk memamerkan benda-benda yang patut mendapat perhatian umum. Misalnya peninggalan sejarah, seni, maupun Ilmu Pengetauan dan Teknologi, atau peninggalan-peninggalan tokoh-tokoh penting lainnya. Namun tempat untuk memamerkan benda-benda tersebut bersifat permanen dan sebagian tempat memiliki fungsi cagar budaya. Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang sebagai museum tingkat lokal mempunyai andil dalam usaha pelestarian warisan budaya bangsa melalui berbagai macam kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang diantaranya adalah mengabadikan sejarah karya juang dan dharma bhakti Prajurit Kodam IV / Diponegoro dalam rangka usaha mewariskan jiwa dan semangat juang generasi berikutnya Museum Perjuangan ini juga sebagai tempat untuk menggugah, membina dan mengkomunikasikan nilai- nilai sejarah perjuangan dan dharma Bhakti Kodam IV / Diponegoro dalam peran serta Kodam dalam pembangunan Bangsa dan Negara juga sebagai salah satu tempat wisata sejarah di Kota Semarang. Pokok permasalahan yang perlu diungkap dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana latar belakang terbentuknya Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang. (2) Bagaimana usaha yang telah dilakukan Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang dalam melestariakan karya juang Prajurit Diponegoro.(3) Bagaimana strategi pemasaran yang diambil untuk kelangsungan Museum perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti sebagai pariwisata kesejarahan di kota Semarang. Tujuan penulisan Penelitian ini adalah (1) mengetahui latar belakang terbentuknya museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang. (2) mengetahui usaha yang teah dilakukan museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang dalam melestarikan karya juang prajurit Diponegoro. (3) mengetahui Strategi pemasaran yang diambil demi kelangsungan Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti sebagai pariwisata Kesejarahan. Dalam penyusunan penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan menempuh empat langkah kegiatan yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian disimpulkan dapat dijelaskan bahwa (1) Latar belakang berdirinya Museum Perjuangan Kodam IV/Diponegoro adalah untuk melestarikan dan memanfaatkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan dan pengabdian Prajurit Kodam IV /Diponegoro, (2) Usaha yang dilakukan Kodam IV/Diponegoro dalam melestarikan karya juang prajurit adalah Pengumpulan dan pengolahan koleksi, Pemeliharaan dan pengawetan koleksi,(3) Strategi pemasaran yang diambil demi kelangsungan Museum Perjuangan Kodam IV/Diponegoro Mandala Bhakti Sebagai Pariwisata Sejarah di kota Semarang adalah mempublikasikan/promosi secara kontinyu,melakukan kerjasama dengan objek-objek wisata yang di kota Semarang, bekerjasama dengan Museum Jawa Tengah, Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Saran dari Penelitian ini adalah (1) Bagi pihak Kodam IV/diponegoro perlu meningkatkan pengelolaan baik dari segi publikasinya, untuk tata pameran di ruang pamer tetap perlu ada pembenahan shingga mampu menarik pengunjung di Museum Perjuangan Kodam IV/Diponegoro. Melihat kondisi yang ada di dalam museum masih diperlukan tambahan dalam kualitas maupun kuantitas ahli-ahli tertentu misalnya Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang Perlu adanya Ahli Sejarah, (2) Kepada pemerintah daerah maupaun pemerintah kota untuk merawat dan menjaga museum sebagai fungsinya dengan memberikan fasilitas yang memadai sehingga minat kunjung terhadap masyarakat umum maupun wiastawan asing menjadi besar sehingga dapat memberikan masukan pendapatan bagi pemerintah lokal maupun pemerintah pusat, (3) Untuk masyarakat Semarang khususnya dan umumnya bagi masyarakat luar daerah Semarang hendaknya mempunyai minat yang besar untuk melestarikan museum sebagai warisan budaya serta sebagai sarana pendidikan dan penelitian

5 Kata Kunci Museum, Pelestarian, Pariwisata

6 Referensi Abdul, Dudung. 2005. “Menggairahkan Kembali Museum di Jateng” dalam kompas November. Departemen pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Proyek Pembinaan permuseuman Jakarta.1993/1994. Museum dan Sejarah. Jakarta. Djoko, Dwiyanto. 2004. Pedoman Pengelolaan Muaeum. Yogyakarta : Dinas kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarka. Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia. Hasil Seminar Permuseuman ABRI 16-19 Juni. 1973. Pedoman Penyelenggara Museum ABRI. Jakarta : Departemen Keamanan Pusat Sejarah ABRI. Hugiono dan Poerwantara. Pengantar Ilmu Sejarah. PT. Rineka Cipta. Kesrul. 2003. Penyelenggara Perjalanan Wisata. Jakarta : Grasindo. Koentjaraningrat. 1983. Metode Wawancara. Jakarta : PT. Gramedia. Kusumo, Pratameng. 1990. Menimba Ilmu dari Museum. Jakarta : Balai Pustaka. Panitia Pengarah Sejarah Lisan. 1991. Gambaran Berita Sejarah Lisan. Jakarta : Arsip Nasional RI. Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata. Jakarta : PT Pradnya Pramita Pemprov DKI Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran. 2001. Petunjuk Museum. Jakarta. Pitana, I Gde dan Putu Gayatri. 2004. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi. Poerwadarminta, W.J.S. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka. Proyek Pengembangan Permuseuman Jawa Tengah. 1986.Petunjuk Singkat 10 Museum di Jawa Tengah. Ross, Glenn F. 1998. Psikologi Pariwisata. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Sigar, Edi dan Ernawati. 2003. Buku Pintar Pariwisata Nusantara. Jakarta : Delapratasa Spillane, James J. 1989. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Cetakan II. Yogyakarta: Kanisius. Sumadio, Bambang. 1997. Bunga Rampai Permuseuman. Jakarta : Balai Pustaka. Sutarga, Moh Amir. 1962. Persoalan Museum di Indonesia. Jakarta : Djawatan. -----------------------. 1991. Studi Museologi. Jakarta : Depdikbud. -----------------------. 1995. Buku Pintar tentang Permuseuman. Jakarta : Depdikbud. Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi. Soekadijo. 200. Anatomi Pariwisata. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Tim Penulis. 1999/2000. Kecil Tapi Indah ; Pedoman Pendirian Museum. Jakarta: Diknas Dirjen Kebudayaan dan Proyek Pembinaan Permuseuman. Tim Penulis. 1992/1993. Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial di Daerah Jawa Tengah. Jakarta: Depdikbud dan Dirjen Kebudayaan. Tirtawinata, Moh Reza dan Lisdiana Fachruddin. 1996.Daya Tarik dan Pengelolaan Wisata. Jakarta : Penebar Swadaya. Udansyah, Dadang. 1987. Seni Tata Pameran di Museum Nasional. Jakarta : Museum Nasional. Widja. I. Gde. 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta : Balai Pustaka.

7 Terima Kasih http://unnes.ac.id


Download ppt "ARIF NUGROHO, 3150403011 MUSEUM PERJUANGAN KODAM IV/DIPONEGORO MANDALA BHAKTI SEBAGAI MUSEUM PELESTARIAN KARYA JUANG PRAJURIT DIPONEGORO DAN PARIWISATA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google